Keluaran 25 (disingkat Kel 25) adalah bagian dari Kitab Keluaran dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Teks

Waktu

  • Penyampaian yang dicatat di pasal ini terjadi sewaktu bangsa Israel berkumpul di kaki gunung Sinai pada tanggal 6 bulan Siwan, 49 hari setelah ke luar dari tanah Mesir.[3] (~1447 SM)

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 8-9

Bahasa Ibrani: 8ועשו לי מקדש ושכנתי בתוכם׃

9ככל אשר אני מראה אותך את תבנית המשכן ואת תבנית כל־כליו וכן תעשו׃ ס

Transliterasi Ibrani: 8we·'a·syu li miq·dash we·sya·kan·ti be·to·w·kam.

9ke·kol a·syer a·ni mar·'eh o·wt·ka et tab·nit ha·misy·kan we·'et tab·nit kol-ke·law we·ken ta·'a·syu. (s)

Terjemahan Baru: [Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:]: "8Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

9Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."[4]

Di dalam pasal Kel 25:1-40 Allah memberikan pengarahan tentang Kemah Suci. Makna historis, rohani, dan lambang dari Kemah Suci ini harus dilandaskan pada apa yang dikatakan oleh Alkitab.

  1. Kemah Suci itu merupakan "tempat kudus" ("miqdash"), suatu tempat yang dikhususkan bagi Tuhan untuk tinggal di antara dan bertemu dengan umat-Nya (Keluaran 25:22; 29:45-46; Bilangan 5:3; Yehezkiel 43:7,9). Kemuliaan ("shekina") Allah ada di atas Kemah Suci siang malam. Ketika kemuliaan Allah naik, Israel harus pindah. Allah menuntun mereka dengan cara ini selama mereka ada di padang gurun (Keluaran 40:36-38; Bilangan 9:15-16).
  2. Kemah Suci merupakan "tempat hukum Allah" (Keluaran 38:21), yaitu berisi Kesepuluh Hukum (Keluaran 25:10). Kesepuluh Hukum itu selalu mengingatkan mereka akan kekudusan Allah dan tuntutan-tuntutan-Nya. Hubungan kita dengan Allah tidak pernah dapat dipisahkan dari ketaatan kepada hukum-Nya.
  3. Di Kemah Suci inilah Allah menyediakan pengampunan dosa melalui korban darah (Keluaran 29:10-14). Dengan demikian korban darah ini menunjuk kepada korban nyawa Kristus di kayu salib karena dosa umat manusia (lihat Ibrani 8:1-2; 9:11-14).
  4. Kemah Suci menunjuk ke sorga, yaitu ke tempat kudus sorgawi di mana Kristus, imam besar abadi kita, hidup selama-lamanya untuk berdoa bagi kita (Ibrani 9:11-12,24-28).
  5. Kemah Suci menunjuk kepada penebusan Allah yang terakhir ketika langit baru dan bumi baru akan datang, yaitu ketika "kemah Allah (harafiah: Kemah Suci) ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka" (Wahyu 21:3).[5]

Ilustrasi

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ Keluaran 12:40–41
  4. ^ Keluaran 25:8–9
  5. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Lihat pula

Pranala luar

  • (Indonesia) Teks Keluaran 25 dari Alkitab SABDA
  • (Indonesia) Audio Keluaran 25
  • (Indonesia) Referensi silang Keluaran 25
  • (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Keluaran 25
  • (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Keluaran 25