Bencana nuklir Fukushima Daiichi

bencana nuklir 2011 di Jepang

Bencana Nuklir Fukushima Daiichi (福島第一原子力発電所事故, Fukushima Dai-ichi (pronunciation) genshiryoku hatsudensho jiko) adalah sebuah rentetan kegagalan perangkat, kebocoran nuklir, dan pelepasan material radioaktif di Pembangkit Listrik Nuklir Fukushima I, yang disebabkan karena gempa bumi dan tsunami Tōhoku tanggal 11 Maret 2011.[5][6] Bencana nuklir ini merupakan bencana nuklir terburuk sejak bencana Chernobyl tahun 1986.[7]

Bencana nuklir Fukushima Daiichi
Gambar satelit 16 Maret 2011 yang menggambarkan 4 bangunan reaktor rusak.
Tanggal11 Maret 2011 (2011-03-11)
LokasiŌkuma, Fukushima, Jepang
Koordinat37°25′17″N 141°1′57″E / 37.42139°N 141.03250°E / 37.42139; 141.03250
HasilINES Level 7 (diukur oleh otoritas Jepang tanggal 11 April)[1][2]
Cedera37 dengan luka fisik,[3]
2 pekerja dibawa ke rumah sakit akibat paparan radiasi[4]
Video luar
24 hours live camera for Fukushima Daiichi nuclear disaster on YouTube, certified by Tokyo Electric Power Co. Inc.


Referensi

  1. ^ Negishi, Mayumi (12 April 2011). "Japan raises nuclear crisis severity to highest level". Reuters. 
  2. ^ "Fukushima accident upgraded to severity level 7". IEEE Spectrum. 12 April 2011. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama IAEAtsunami1
  4. ^ "Radiation-exposed workers to be treated at Chiba hospital". Kyodo News. 25 March 2011. Diakses tanggal 17 April 2011. 
  5. ^ "Japan's unfolding disaster 'bigger than Chernobyl'". New Zealand Herald. 2 April 2011. 
  6. ^ "Explainer: What went wrong in Japan's nuclear reactors". IEEE Spectrum. 4 April 2011. 
  7. ^ "Analysis: A month on, Japan nuclear crisis still scarring" International Business Times (Australia). 9 April 2011, retrieved 12 April 2011; excerpt, According to James Acton, Associate of the Nuclear Policy Program at the Carnegie Endowment for International Peace, "Fukushima bukanlah bencana nuklir terburuk sepanjang masa, bencana ini adalah bencana paling kompleks dan paling dramatis...Krisis Fukushima ini ditampilkan terus-menerus di TV. Chernobyl tidak."

Pranala luar