Arkeologi Klasik

Revisi sejak 12 Oktober 2012 10.51 oleh Zekti (bicara | kontrib)

Arkeologi Klasik merupakan salah satu bidang kajian dalam ilmu arkeologi di Indonesia pada masa Hindu-Buddha.

Candi Borobudur, salah satu objek kajian Arkeologi Klasik Indonesia

Rentang waktu

Bidang kajian ini dimulai sejak abad 4 Masehi dengan mengacu pada prasasti Yupa yang ditemukan di Kalimantan Timur sampai runtuhnya Kerajaan Majapahit pada abad ke-15, atau dimulai sejak dikenalnya tulisan sampai masuknya pengaruh kebudayaan Islam di Indonesia. Pada rentang waktu itu di Nusantara sedang berkembang kebudayaan yang secara kuat dipengaruhi oleh kebudayaan India yang bernafaskan agama Hindu dan Buddha.

Pada masa ini selain kedua agama tersebut juga ditemukan agama "baru" yang merupakan sinkretisme Hindu dan Buddha. Bukti adanya sinkretisme agama pada masa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ini ditandai dengan ditemukannya bangunan candi dan arca-arca yang mencerminkan perpaduan antara kedua agama, misalnya Candi Jago dan Candi Jawi di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Objek Kajian

Adapun yang dikaji dalam Arkeologi Klasik antara lain candi, bekas-bekas kraton, petirtaan, arca, prasasti, keramik, mata uang, dan artefak-artefak lainnya yang berasal dari kurun waktu antara abad ke-4 hingga ke-15 Masehi.

Tokoh

Tokoh penelitian bidang Arkeologi Klasik di Indonesia antara lain adalah A.J. Bernet Kempers, R. Soekmono, Satyawati Suleiman, dan Edi Sedyawati.

Rujukan

  • Poesponegoro, Marwati Djoened Poesponegoro & Nugroho Notosusanto (ed). 2008. Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman kuno. Edisi Pemutakhiran. Jakarta: PN. Balai Pustaka.
  • Soekmono, R. 2002. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius.

Lihat Juga