Orde Bath
The Most Honourable Order of the Bath, dahulunya The Most Honourable Military Order of the Bath (bahasa Indonesia: Yang Paling Terhormat Ordo Permandian), adalah gelar kesatriaan Britania Raya yang didirikan oleh Raja George I pada 18 Mei 1725. Nama tersebut berasal dari upacara Abad Pertengahan yang rumit untuk mensahkan seorang ksatria, yang salah satunya adalah ritual mandi (bath). Para kesatria yang diberikan gelar tersebut dinamakan Ksatria Bath (Knights of the Bath).
Order of the Bath | |
---|---|
Dianugerahkan oleh Ratu Britania Raya | |
Motto | TRIA IUNCTA IN UNO ICH DIEN (Divisi Militer) |
Dianugerahkan kepada | Jasa terhadap Monarki Britania |
Status | Terkonstitusi |
Sovereign | YM Sang Ratu |
Tingkat | Knight/ Dame Grand Cross (GCB) Knight/ Dame Commander (KCB/DCB) Companion (CB) |
Tingkat sebelumnya | Knight Companion (KB) |
Prioritas | |
Tingkat lebih tinggi | Order of St Patrick |
Tingkat lebih rendah | Order of the Star of India |
Ordo ini terdiri atas Yang Berdaulat atau the Sovereign (sekarang dipegang oleh Ratu Elizabeth II), Tuan Agung atau the Great Master (yang sekarang dipegang oleh Charles, Pangeran Wales), dan tiga golongan anggota:
- Knight Grand Cross (pria) atau Dame Grand Cross (wanita),
- Knight Commander (pria) atau Dame Commander (wanita), dan
- Companion
Anggota dapat berasal dari divisi Sipil (Civil) atau Militer (Military). Sebelum tahun 1815, ordo tersebut hanya memiliki satu golongan ksatria, yakni Knight Companion, yang sekarang sudah tidak ada lagi. Para pemegang gelar sekarang biasanya pejabat militer senior atau pegawai sipil. Orang asing dan warga negara Persemakmuran yang kepala negaranya bukan Sang Ratu dapat dijadikan Anggota Kehormatan (Honorary Members).
Sejarah
Gelar the Order of Bath pada awalnya diberikan pada para tentara dan beberapa masyarakat sipil. Penerima gelarnya selalu pria. Baru pada tahun 1971, ada seorang wanita yang diberi penghargaan tersebut untuk pertama kalinya. Susunan pemberi gelar terdiri dari pemangku kedaulatan (ratu), seorang Great Master (Pangeran Wales) dan tiga anggota dari kelas berbeda.
Gelar 'Bath' sebetulnya berasal dari ritual mandi atau membersihkan diri, terinsipirasi dari mandi dalam proses pembaptisan. Ini adalah simbol dari upaya penyucian diri, sebuah proses persiapan seorang ksatria Britania sebelum bertugas. Penghargaan ini tak akan diberikan sebelum para kandidat sudah mempersiapkan diri dengan berbagai ritual seperti puasa, berdoa, dan membersihkan dirinya dengan mandi.
Ritual mandi untuk menciptakan seorang ksatria tercatat dilakukan oleh Raja William I. Saat itu dia memandikan bocah 15 tahun bernama Geoffrey Count of Anjou pada tahun 1128 yang belakangan menjadi ksatria. Pada saat pengangkatan Henry V sebagai raja tahun 1413, dia juga melakukan ritual yang sama untuk para ksatria. Namun akhir abad ke-15, ritual mandi ini mulai hilang. Namun seremoni pemberian gelar dengan sebutan 'Knights of the Bath' masih dilakukan.
Pada tahun 1725, saat George I menjadi raja, pemberian gelar dihidupkan kembali untuk memenuhi keinginan Perdana Menteri Britania Raya pertama, Sir Robert Walpole yang menginginkan adanya tambahan penghargaan politik. Tahun 1815, saat era perang Napoleon berakhir, Pangeran Regent (Raja George IV) membuat dua divisi dalam penghargaan ini, yaitu untuk militer dan sipil. Kemudian sejak tahun 1825, ritual mandi dalam pemberian penghargaan ini resmi dihilangkan. Begitu juga dengan ritual puasa.[1]
Komposisi
The Sovereign
Kepala negara Britania adalah pemegang posisi Sovereign of the Order of the Bath. Sama dengan semua gelar kehormatan kecuali yang termasuk yang diberikan kepala negara sebagai hadiah pribadi, kepala negara harus memberikan gelar Order of the Bath sesuai nasihat dari Parlemen Britania Raya.
Great Master
Biasanya Pangeran of the Blood Royal, alias Principal Knight Companion, pangkatnya satu tingkat dibawah Kepala Negara. Hingga saat ini, tercatat ada sembilan Great Master, yaitu:
- 1725–1749: John Montagu, Adipati Montagu[2][3]
- 1749–1767: (kosong)
- 1767–1827: Pangeran Frederick, Adipati York dan Albany
- 1827–1830: Pangeran William, Adipati Clarence dan St Andrews (later King William IV)
- 1830–1837: (kosong)
- 1837–1843: Pangeran Augustus Frederick, Adipati Sussex[4][5]
- 1843–1861: Albert, Pangeran Consort[6][7]
- 1861–1897: (kosong)
- 1897–1901: Albert Edward, Pangeran Wales (later King Edward VII)[8]
- 1901–1942: Pangeran Arthur, Adipati Connaught dan Strathearn[9]
- 1942–1974: Pangeran Henry, Adipati Gloucester[10]
- 1974–sekarang: Charles, Pangeran Wales.[1]
Anggota
Keanggotaan biasa hanya dapat dimiliki oleh warga negara Kerajaan Bersatu atau negara-negara Persemakmuran yang kepala negaranya adalah sang Ratu. Yang ditunjuk untuk mendapatkan gelar ini biasanya petugas angkatan bersenjata atau pegawai sipil senior seperti sekretaris permanen.
Anggota yang ditunjuk untuk menjadi bagian Divisi Sipil (Civil Division) harus didasarkan atas jasa pribadinya kepada mahkota (baca: negara) atau dari pelayanannya terhadap masyarakat yang mendapat restu kerajaan.
Warga negara asing atau warga negara Persemakmuran yang kepala negaranya bukan Ratu dapat dijadikan Anggota Kehormatan (Honorary Member). Yang Mulia Ratu Elizabeth II telah menetapkan jadi suatu istiadat bahwa kepala negara asing yang berkunjung ke Britania Raya akan diberikan gelar kehormatan Knight Grand Cross, di antaranya adalah Ronald Reagan, Presiden Turki Abdullah Gül, Presiden Slovenia Dr. Danilo Türk, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, dan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Presiden Susilo Bambang Yudhotono menerima penghargaan ini pada tanggal 31 Oktober 2012. Penghargaan ini diberikan oleh Ratu Elizabeth II atas jasa SBY yang mempererat hubungan antar kedua negara.[11]
Keistimewaan
Anggota Order of the Bath memperoleh posisi yang lebih diprioritaskan,[12] istri dari anggota laki-laki juga memperoleh urutan prioritas, juga anak laki-laki, anak perempuan dan menantu dari pemegang gelar Knights Grand Cross (Kesatria Salib Agung) dan Knights Commander (Kesatria Komandan).
Knights Grand Cross dan Knights Commander berhak menaruh gelar Sir di depan nama mereka, sedangkan Dames Grand Cross dan Dames Commander diberikan gelar Dame.[13] Istri dari kesatria juga berhak menyandang gelar Lady, namun tidak ada gelar khusus yang diberikan untuk suami dari "Dame". Selain itu, anggota kehormatan asing dan pendeta yang tidak menerima gelar kesatria tidak berhak untuk menggunakan gelar "Sir". Semua anggota, baik kesatria maupun tidak, juga berhak untuk mengenakan bintang atau lencana kehormatan mereka di sekitar lengan, namun tidak di kerah.
Knights dan Dames Grand Cross menggunakan kode pasca-nominal "GCB"; sedangkan untuk Knights Commander menggunakan kode "KCB", Dames Commander menggunakan "DCB", dan Companions menggunakan "CB".[14]
Anggota Order of the Bath dan anak-anak mereka juga mendapat keistimewaan untuk menikah di Westminster Abbey di London.[15]
Referensi
- ^ a b "No. 46428". The London Gazette. 10 December 1974. London Gazette uses unsupported parameters (help)
- ^ "No. 6376". The London Gazette. 25 May 1725. London Gazette uses unsupported parameters (help)
- ^ Nicolas, Appendix p. lxx gives the first four Great Masters, although he considers the latter three to have only been acting Great Masters
- ^ "No. 19570". The London Gazette. 19 December 1837. London Gazette uses unsupported parameters (help)
- ^ "No. 19592". The London Gazette. 23 February 1838. London Gazette uses unsupported parameters (help)
- ^ Pangeran Albert was appointed acting Great Master sometime in 1843, and the appointment was made substantive by the 1847 Statutes, article 4. Risk says that he was appointed acting Great Master on March 31, 1843, however The Times, reporting the death of the Adipati Sussex (22 April 1843, pp4–5) says that the office of acting Great Master became kosong on his death. At any rate when the executors of the Adipati Sussex delivered his insignia together with the seal and statutes to the Queen on 20 June (The Times, 21 June 1843, p6) Pangeran Albert was then acting Great Master.
- ^ "No. 20737". The London Gazette. 25 May 1847. London Gazette uses unsupported parameters (help)
- ^ The Times, 22 June 1897, p10
- ^ "No. 27289". The London Gazette. 26 February 1901. London Gazette uses unsupported parameters (help)
- ^ The Times, 25 February 1942, p7
- ^ [1] SBY terima penghargaan dari Ratu Inggris. Detikcom
- ^ Statutes 1925, article 22
- ^ Statutes 1925, article 20
- ^ www.honours.gov.uk summary of the Orders of Chivalry. The post-nominal letters are not mentioned in the Statutes of the Order
- ^ FAQ - Wesminster Abbey
Pranala luar
- Search recommendations for the Order of the Bath on The UK National Archives' website.
- Brennan, I. G. (2004). "The Most Honourable Order of the Bath".
- Cambridge University Heraldic and Genealogical Society. (2002). "The Most Honourable Order of the Bath".
- Velde, F. R. (2003). "Order of Precedence in England and Wales".