Ayub 3

Revisi sejak 26 Januari 2013 06.26 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Ayub 3''' (disingkat '''Ayb 3''') adalah bagian dari Kitab Ayub di Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini mencerit...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ayub 3 (disingkat Ayb 3) adalah bagian dari Kitab Ayub di Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan riwayat Ayub, seorang yang saleh, dan pencobaan yang dialaminya.[1][2]

Teks

  • Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
  • Pasal ini terdiri dari 26 ayat.
  • Berisi perkataan keluh kesah Ayub mengenai pencobaan yang dialaminya dalam percakapan dengan ketiga sahabat yang mengunjunginya.

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 8

Biarlah ia disumpahi oleh para pengutuk hari, oleh mereka yang pandai membangkitkan marah Lewiatan.[3]
bahasa Ibrani: ויהי היום ויבאו בני האלהים להתיצב על־יהוה ויבוא גם־השטן בתכם להתיצב על־יהוה׃
Transliterasi Ibrani: way·hî ha·yōm way·yā·ḇō·’ū bə·nê hā·’ĕ·lō·hîm lə·hiṯ·ya·zêḇ ‘al-Yah·weh wa·yā·ḇōw ḡam-ha·shā·ṭān bə·ṯō·ḵām lə·hiṯ·ya·zêḇ ‘al-Yah·weh.

Referensi silang: Ayub 1:6
Adegan ini merupakan pertemuan kedua makhluk-makhluk sorgawi yang dipimpin oleh Tuhan Allah (lihat keterangan pada Ayub 1:6, juga 1 Raja–raja 22:19–22; Ayub 15:8; Mazmur 82:1; 89:7; Yeremia 23:8). Dalam Kitab Ayub, "שטן" (shatan; bahasa Indonesia: setan; iblis) bukanlah nama pribadi Iblis, sebagai kemudian dalam sastra Yahudi dan Kristen, melainkan kata Ibrani ini, yang diawali dengan kata sandang ha- berarti "pendakwa" atau "penuduh" (bahasa Inggris: adversary atau accuser), salah satu anggota dewan sorgawi yang berfungsi sebagai semacam jaksa penuntut (bandingkan Zakharia 3:1). Pendakwa ini menuduh kesalehan Ayub itu "dibeli" dengan perlindungan dan pemberian ilahi.[4]

Ayat 3

Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan.[5]
bahasa Ibrani: ויאמר יהוה אל־השטן השמת לבך אל־עבדי איוב כי אין כמהו בארץ איש תם וישר ירא אלהים וסר מרע ועדנו מחזיק בתמתו ותסיתני בו לבלעו חנם׃
Transliterasi Ibrani: wa·yo·mer YHWH el-ha·sya·tan ha·syam·ta li·be·kha el-ab·di i·yob ki ein ka·mo·hu ba·'a·retz isy tam we·ya·syar ye·re e·lo·him we·sar me·ra we·'o·de·nu ma·kha·ziq be·tu·ma·to wa·te·si·te·ni bo le·ba·le·'ow khi·nam.

Ayub, penderita yang tak bersalah, melambangkan Yesus Kristus dan semua orang percaya yang benar di bawah Perjanjian Baru.

  • 1) Sebagai teladan orang benar yang menderita pada zaman Perjanjian Lama, Ayub menjadi lambang Kristus -- Orang Benar yang sempurna -- yang menderita sekalipun Ia tidak bersalah. Kristus yang tidak berdosa menderita dalam tubuh-Nya semua dampak kejahatan dan "dipukul dan ditindas Allah" (Yesaya 53:4; bandingkan 1 Petrus 2:24; 4:1).
  • 2) Lagi pula, Ayub menjadi teladan ketabahan yang sabar di tengah-tengah kesukaran, suatu hal yang dituntut dari anak Tuhan di dalam Kristus (Yakobus 5:11; juga Ibrani 11:1–40 yang menyebut banyak pahlawan iman yang menderita dan mati tanpa menerima kelepasan). Sebagaimana Ayub menderita tanpa salah karena kesetiaannya kepada Allah dan kebenaran-Nya, demikian juga semua orang percaya yang setia sedikit banyak akan menderita. Perjanjian Baru menyatakan bahwa "setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius 3:12) -- suatu penderitaan yang dianggap sebagai memasuki "persekutuan dalam penderitaan Kristus" (Filipi 3:10; bandingkan Kolose 1:24). Dengan demikian para penderita yang tidak bersalah menjadi sahabat Allah (bandingkan 1Petrus 2:21; 4:1; 4:13; 5:10).[6]

Ayat 11

Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Teman, dan Bildad, orang Suah, serta Zofar, orang Naama. Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia.[7]
bahasa Ibrani: וישמעו שלשת ׀ רעי איוב את כל־הרעה הזאת הבאה עליו ויבאו איש ממקמו אליפז התימני ובלדד השוחי וצופר הנעמתי ויועדו יחדו לבוא לנוד־לו ולנחמו׃
Transliterasi Ibrani: wa·yisy·me·'u sye·lo·syet re·‘ê i·yob et kol-ha·ra·'ah ha·zot ha·ba·'ah a·la wa·ya·bo·'u 'isy mi·me·qo·mo e·li·faz ha·te·ma·nibil·dad ha·syu·hi we·zo·far ha·na·'a·ma·ti wa·yi·wa·'a·du yakh·da la·bo la·nud-lo u·le·na·kha·mo. .

Referensi

  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  2. ^ (Indonesia) WS Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
  3. ^ Ayub 3:8
  4. ^ The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha, Augmented Third Edition, New Revised Standard Version, Indexed. Michael D. Coogan, Marc Brettler, Carol A. Newsom, Editors. Publisher: Oxford University Press, USA; 2007. ISBN 0195288815, 978-0195288810
  5. ^ Ayub 2:3
  6. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Ayub 2:11

Lihat pula

Pranala luar