Merlion
Merlion atau Singa laut (Hanzi: 鱼尾狮; Pinyin: Yúwěishī) adalah patung yang berkepala singa dengan badan seperti ikan. Namanya merupakan gabungan dari ikan duyung dan singa. Merlion dirancang oleh Fraser Brunner untuk Badan Pariwisata Singapura (STB) pada 1964 dan dipergunakan sebagai logonya hingga 1997. Perdana Menteri saat itu, Lee Kuan Yew, meresmikan upacara pemasangan Merlion di Singapura pada 15 September 1972. Merlion tetap menjadi lambang merek dagangnya hingga sekarang. Ia juga seringkali muncul dalam suvenir yang disetujui oleh STB. Patung asli Merlion berdiri di mulut Sungai Singapura sementara sebuah replika yang lebih tinggi dapat ditemukan di Pulau Sentosa.
Tinggi Merlion ini 8,6 meter dan beratnya 70 ton. Patung Merlion dibangun dari campuran semen oleh seniman Singapura, Lim Nang Seng.
Menurut kampanye publikasi Badan Pariwisata Singapura, makhluk berkepala singa dan bertubuh ikan ini mengingatkan akan kisah tentang Sang Nila Utama yang legendaris, yang melihat seekor singa selagi berburu di sebuah pulau, dalam perjalanannya ke Malaka. Pulau itu belakangan dikenal sebagai pelabuhan Temasek, yang kemudian menjadi Singapura.
Acara
Merlion lainnya
Ada lima Merlion resmi yang disetujui oleh Badan Pariwisata Singapura, yaitu dua di Merlion Park (karya pematung Lim Nang Seng, selesai 1972), sebuah Merlion yang lebih kecil dan yang lainnya adalah Merlion yang utama.
Merlion lainnya termasuk:
- Satu di Pulau Sentosa, sebuah replika yang lebih tinggi
- Gunung Faber
- Tourism Court di Orchard Spring Lane
Merlion dalam seni dan budaya populer
- Edwin Thumboo mengukuhkan status Merlion sebagai personifikasi Singapura dengan puisinya Ulysses by the Merlion pada 1979. Karena status Thumboo sebagai poet laureate tak resmi Singapura dan kualitas puisinya yang nasionalistis dan menciptakan mitos, generasi penyair mendatang Singapura telah bergumul dengan lambang Merlion, seringkali mengambil sikap yang ironis, kritis, dan bahkan memusuhi - dan menunjuk pada sifatnya yang artifisal dan penolakan masyarakat biasa Singapura untuk menerima sebuah atraksi wisata sebagai lambang nasional mereka. Menurutthis article, puisi itu "menarik perhatian yang cukup besar di antara para penyair berikutnya, yang merasa bahwa mereka perlu menulis puisi-puisi Merlion (atau anti-Merlion) mereka sendiri, yang melukiskan kecemasan mereka atas pengaruh, maupun keterpesonaan masyarakat setempat dengan dialektika antara peranan publik dan privat penyair, yang oleh Thumboo (seperti Yeats sebelumnya, dalam konteks Irlandia) ingin pertahankan sebagai sesuatu yang bermanfaat ketimbang tegang antara yang pribadi dan yang publik." Di antara puisi-puisi yang bersifat seperti ini adalah Merlign oleh Alvin Pang dan Love Song for a Merlion oleh Vernon Chan.
- Merlion ini ditampilkan – atau tidak ditampilkan, tergantung pada bagaimana kita melihatnya – pada 2005 Venice Biennale dalam karya seniman Lim Tzay Chuen yang diberi nama "Mike". Dalam karyanya yang kontroversial, ia mengusulkan patung yang di Merlion Park itu dibawa ke Pavilyun Singapura di ekshibisi tersebut. Permintaan ini ditolak oleh pemerintah.
- Merlion juga muncul dalam sejumlah film dan seri televisi, hingga hampir menjadi klise visual bagi Singapura, seperti halnya Menara Eiffel untuk Paris.
- Merlion muncul dalam anime Cowboy Bebop; di sini ia muncul dalam sebuah film rumahan kuno yang menawarkan pemburu harta yang menderita amnesia, Faye Valentine, kunci kepada asal-usulnya yang sebenarnya.
- Merlion juga dapat dilihat pada lambang Marinir ke-8 dari Korps Marinir Amerika Serikat. [1]
- Nama merlion juga digunakan dalam Piala Merlion, sebuah kejuaraan sepak bola di Singapura yang diadakan pada 1982-1986 dan juga pada 1992.
Pranala luar
- Official Merlion FAQs on Singapore Tourism Board website
- Merlion Takes a Time-Out for a shower
- Brief guide to reponses to Thumboo's nation-making poetics by later authors
- Merlion park video
- Individual collector of the Merlion
- Reflections on the comparison between Copenhangen's Little Mermaid and the Merlion
- Signification and Icons as Myths in Singapore Biennale 2006