Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin[1], sebelumnya bernama Bandar Udara Internasional Hasanuddin, bandara ini bernama Lapangan Terbang Kadieng terletak 30 km dari Kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan. Bandara ini dioperasikan oleh PT. Angkasa Pura I. Meskipun berstatus bandara internasional, sejak 28 Oktober 2006 hingga Juli 2008 sempat tidak ada rute internasional kecuali penerbangan haji setelah rute internasional terakhir Hasanuddin, Makassar-Singapura ditutup Garuda Indonesia karena merugi. Sebelumnya, Silk Air dan Malaysia Airlines telah terlebih dahulu menutup jalur internasional mereka ke Hasanuddin.[2][3] Air Asia membuka kembali rute Makassar-Kuala Lumpur mulai 25 Juli 2008. Disusul kemudian Garuda Indonesia membuka kembali penerbangan langsung Makassar-Singapura mulai 1 Juni 2011.

Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin International Airport
Berkas:Hasanuddin-airport1.jpg
Informasi
JenisSipil dan Militer
PengelolaPT Angkasa Pura I
LokasiKota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Ketinggian dpl14 mdpl
Koordinat5°3′42″S 119°33′14″E / 5.06167°S 119.55389°E / -5.06167; 119.55389
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
13/31 8,202 2,500 (tahun 2.009 3,100 meter) Aspal
Sumber:

Bandara ini mengalami proses perluasan dan pengembangan yang dimulai tahun 2004 dan direncanakan selesai pada tahun 2009. Antara bagian dari pengembangan adalah terminal penumpang baru berkapasitas 7 juta penumpang per tahun, apron (lapangan parkir pesawat) yang berkapasitas tujuh pesawat berbadan lebar, landas pacu baru sepanjang 3.100 meter x 45 meter, serta taxiway. Pengoperasian terminal baru dimulai pada 4 Agustus 2008 dengan menggunakan landas pacu lama karena landas pacu baru masih sedang dikerjakan. Sekarang, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Sudah Mengoperasikan Apron baru, landas pacu terbaru serta 1 buah taxiway.[4]. Perpanjangan landasan tahap 2 dari 3,100 meter menjadi 3,500 meter akan mulai dilaksanakan antara akhir tahun 2011 atau awal 2012, setelah pembebasan lahan terlaksanakan. Perpanjangan landasan ini ditujukan agar kedepannya dapat didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeng 747 secara maksimal.

Travelator di ruang keberangkatan
Layar informasi penerbangan
Pesawat DC-3 milik maskapai penerbangan Skyways International di bandar udara Makassar (tahun 1948)

Maskapai

Lokal

MaskapaiTujuan
Airfast IndonesiaTimika
Batavia AirBalikpapan, Denpasar, Gorontalo, Jakarta, Jayapura, Kendari, Luwuk,Manokwari, Merauke, Palu, Sorong, Surabaya, Ternate
Dirgantara Air ServiceMamuju, Selayar, Masamba, Palopo, Toraja
Garuda IndonesiaBalikpapan, Biak, Denpasar-Bali, Jakarta, Jayapura, Kendari , Manado, Surabaya, Palu, Gorontalo, Ambon, Ternate, Tarakan (mulai Oktober 2012)[5]
Indonesia Air TransportSoroako
Lion AirAmbon, Denpasar-Bali, Gorontalo, Jakarta, Jayapura, Kendari, Manado, Palu, Surabaya, Tarakan
Merpati Nusantara AirlinesBalikpapan, Banjarmasin, Baubau, Biak, Jakarta, Kendari, Kupang, Mamuju, Manokwari, Merauke, Palu, Sorong, Surabaya, Timika, Ternate, Wakatobi, Yogyakarta
Sriwijaya AirAmbon, Gorontalo, Jakarta, Kendari, Surabaya, Palu, Tarakan
Trigana Air ServiceKupang, Luwuk
ExpressairBau-bau, Fak Fak, Jakarta, Jayapura, Kaimana, Kendari, Nabire, Sorong, Tanah Merah, Ternate, Yogyakarta, Surabaya, Wakatobi
Kartika AirlinesJakarta, Manado, Ternate
Wings AirAmbon, Denpasar-Bali, Gorontalo, Jakarta, Jayapura, Kendari, Manado, Palu, Surabaya, Mamuju, Bau-Bau, Kolaka
Indonesia AirAsia*Jakarta, Balikpapan, Manado, Surabaya, Bali
CitilinkJakarta, Surabaya, Balikpapan

Internasional

MaskapaiTujuan
Air AsiaKuala Lumpur, Kota Kinabalu
Garuda IndonesiaSingapura, Jeddah[haji 1])
  1. ^ Khusus ibadah haji

Tak beroperasi

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Templat:Link GA