Angola
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. |
Angola dengan nama resmi Republik Angola adalah sebuah negara yang terletak di Afrika barat daya. Angola berbatasan dengan Namibia di selatan, Republik Demokratik Kongo di utara, Zambia di timur dan Samudra Atlantik di barat. Cabinda, merupakan sebuah provinsi Angola yang berbentuk eksklave, berbatasan dengan Republik Kongo dan Republik Demokratik Kongo.
Republik Angola República de Angola (Portugis) | |
---|---|
Ibu kota | Luanda 8°50′S 13°20′E / 8.833°S 13.333°E |
Bahasa resmi | Portugis |
Pemerintahan | Republik presidensial |
• Presiden | João Lourenço |
Bornito de Sousa | |
Legislatif | Assembleia Nacional |
Kemerdekaan dari Portugal | |
• Diumumkan | 11 November 1975 |
Luas | |
- Total | 1.246.700 km2 (23) |
dapat dihiraukan | |
Populasi | |
- Perkiraan 2022 | 34.795.287[1] (42) |
- Sensus Penduduk 2014 | 25.789.024[2] |
24,97/km2 (157) | |
PDB (KKB) | 2022 |
- Total | $213,034 miliar[3] (67) |
$7.360 (157) | |
PDB (nominal) | 2022 |
- Total | $125,496 miliar[3] (61) |
$3.793 (145) | |
Gini (2018) | 51,3[4] tinggi |
IPM (2019) | 0,581[5] sedang · 148 |
Mata uang | Kwanza (Kz) ( AOA ) |
Zona waktu | Waktu Afrika Barat (WAT) (UTC+1) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +244 |
Kode ISO 3166 | AO |
Ranah Internet | .ao |
Luas wilayah Angola hampir dua kali luas pulau Kalimantan; menempati peringkat ke-22 negara terluas sedunia (setelah Niger dan sebelum Mali). Negara ini merupakan salah satu produsen kopi utama di dunia dan termasuk negara terkaya di Afrika berkat sumber alamnya, terutama bijih besi, intan, dan tembaga.
Angola merupakan negara anggota uni afrika, uni latin, komunitas negara-negara berbahasa portugis, dan komunitas pembangunan selatan afrika.
Sejarah
Migrasi Awal
Pemukim awal yang diketahui berada di daerah ini ialah suku pemburu-pengumpul Khoisan. Suku Khoisan kemudian terdesak oleh kedatangan secara besar-besaran suku Bantu dari utara selama era migrasi Bantu. Suku Bantu kemudian menggantikan peran sebagai penguasa menggantikan suku asli seperti Khoisan, [Bushman]], dll secara ekonomi dan politik dengan keterampilan yang dimiliki suku Bantu mengenai pertanian, keramik dan perkakas.
Selama beberapa abad, suku Bantu mengendalikan daerah yang sebagian menjadi Angola pada saat ini dengan mendirikan kerajaan-kerajaan seperti kerajaan Ndongo, kerajaan Lunda dan Kerajaan Kongo. Kerajaan Kongo merupakan kerajaan terbesar yang terbentang sepanjang pantai afrika tengah bagian barat di sekitar sungai Kongo dan sungai Kwanza. Pada masa jayanya, saat ini Kerajaan Kongo merupakan bagian dari dari Angola di selatan, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, sampai dengan Gabon di utara.
Kedatangan dan Kolonialisasi Portugis
Portugal melakukan perdagangan dengan [Kerajaan Kongo|Kerajaan Kongo]] dengan singgah pertama kali di Sungai Kongo pada 1483. Pada 1575 Portugal mendirikan benteng koloni Portugis di Luanda yang kemudian menjadi sebuah kota. Dengan berbasis pada perdagangan budak untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan di Brazil koloni ini berkembang pesat. Kemudian secara bertahap Portugis mengambil kontrol di garis pantai barat afrika tengah mulai abad ke-16 melalui serangkaian perjanjian dan perang dengan kerajaan-kerajaan lokal dan membentuk koloni Angola.
Belanda sempat menduduki Luanda antara tahun 1641 sampai 1648, memanfaatkan Restorasi Perang Portugis dan mempengaruhi penduduk lokal untuk melawan Portugis. Pada 1648 Portugal mengambil kembali Luanda dan mengawali proses penaklukan militer di Kerajaan Kongo dan kerajaan Ndongo yang berakhir dengan kemenangan Portugis pada 1671.
Masa Pendudukan & Perang Kemerdekaan
Setelah kolonialisasi dan penaklukan, pada tahun 1885 dibuat perjanjian yang mengatur kolonialisasi bangsa Eropa di Afrika yaitu Konferensi Berlin. Hasil konferensi ini memastikan koloni Portugis atas wilayah yang saat ini disebut Angola. Kendali administratif penuh Portugis atas urusan dalam negeri tidak terjadi sampai awal abad ke-20. Pada1951 koloni itu dijadikan sebagai provinsi seberang lautan, juga disebut Afrika Barat Portugis. Saat Portugal menolak proses dekolonisasi, muncul 3 gerakan kemerdekaan :
- Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (Movimento Popular de Libertação de Angola, MPLA), yang berbasis di Kimbundu dan kaum terpelajar ras campuran Luanda, berhubungan dengan partai komunis di Portugal dan Blok Timur;
- Front Pembebasan Nasional Angola (Frente Nacional de Libertação de Angola, FNLA), dengan dasar etnis di kawasan Bakongo di utara dan berhubungan dengan Amerika Serikat dan rezim Mobutu di Zaire; dan
- Persatuan Nasional untuk Kemerdekaan Total Angola (União Nacional para a Independência Total de Angola, UNITA), dipimpin oleh Jonas Malheiro Savimbi dengan basis etnis dan tempat di jantung kota Ovimbundu di tengah negeri.
Setelah 14 tahun perang gerilya untuk kemerdekaan, dan jatuhnya pemerintahan fasis Portugal oleh kudeta militer, partai nasionalis Angola mulai merundingkan kemerdekaan pada Januari 1975. Kemerdekaan akan didklarasikan pada November 1975. Hampir segera, perang saudara pecah antara MPLA, UNITA dan FNLA, diperburuk oleh campur tangan asing. Pasukan Afrika Selatan bersekutu dengan UNITA dan menyerang Angola pada Agustus 1975 untuk memastikan bahwa di sana tidak ada gangguan (oleh negara Angola merdeka yang baru) di Namibia, yang saat itu masih di bawah pendudukan AfSel (Hodges, 2001, 11). Uni Soviet mulai membantu MPLA dan memberi banyak dukungan ekonomi, sedangkan pasukan Kuba datang untuk mendukung MPLA pada Oktober 1975, membuatnya bisa mengendalikan ibukota, Luanda, dan menjauhkan pasukan AfSel. MPLA mendeklarasikan diri untuk menjadi pemerintahan de facto atas negeri saat sedangkan secara resmi kemerdekaan diumumkan pada bulan November, dengan Agostinho Neto sebagai presiden pertama.
Pada 1976, FNLA dikalahkan oleh gabungan MPLA dan pasukan Kuba, meninggalkan UNITA (dideking oleh Amerika Serikat dan AfSel) dan MPLA yang Marxis berseteru untuk kekuasaan.
Konflikpun pecah, dipicu oleh geopolitik Perang Dingin dan oleh kemampuan kedua partai itu mengakses SDA Angola. MPLA melahirkan pajak atas SDA minyak lepas pantai, sedangkan UNITA mengakses berlian aluvial yang dengan mudah diselundupkan melalui perbatasan negeri itu yang keropos (LeBillon, 1999).
Pada 1991, faksi-faksi itu menyetujui Persetujuan Bicesse yang mengubah Angola menjadi negara multipartai, namun setelah presiden saat itu (dan kini) Jose Eduardo dos Santos dari MPLA memenangkan pemilihan yang diawasi PBB, UNITA menyatakan adanya penipuan dan perang pecah kembali.
Persetujuan damai 1994 (protokol Lusaka) antara pemerintah dan UNITA menyediakan integrasi bekas pemberontak UNITA ke dalam pemerintahan. Pemerintahan persatuan nasional dibentuk pada 1997, namun perang meletus lagi pada akhir 1998, meninggalkan jutaan ribu orang tuna wisma. Presiden José Eduardo dos Santos mencabut fungsi tetap instansi demokrasi akibat konflik.
Pada 22 Februari 2002, Jonas Savimbi, pemimpin UNITA, ditembak mati dan gencatan senjata dicapai antara 2 faksi. UNITA membubarkan sayap bersenjatanya dan menerima peran partai oposisi utama. Meski nampaknya keadaan politik negeri itu akan kembali pulih, presiden dos Santos tetap tidak mengizinkan proses demokrasi tetap terjadi. Di antara masalah utama Angola ialah krisis kemanusiaan yang serius (akibat perang berkepanjangan), berlimpahnya pertambangan, dan aksi gerakan gerilya yang berperang buat kemerdekaan eksklaf Kabinda yang terletak di utara (Frente para a Libertação do Enclave de Cabinda). Akhirnya Angola menjadi salah satu dari sedikitnya negara Afrika yang bergabung dengan blok Soviet dan menjadi komunis, bersama dengan koloni Portugis Mozambique.
Angola, seperti banyak negara Sub-Sahara, ialah tempat berjangkitnya penyakit menular secara perodik. Pada April 2005, Angola di tengah-tengah berjangkitnya virus Marburg yang dengan cepat menjadi tempat berjangkitnya penyakit berdarah terburuk dalam catatan sejarah, dengan lebih dari 237 orang mati dilaporkan dari 261 kasus yang dilaporkan, dan telah menyebar ke 7 dari 18 provinsi dari 19 April 2005.
Politik
Pemerintah badan eksekutif Angola terdiri dari Presiden, Perdana Mentri (yang terakhir adalah Fernando da Piedade Dias dos Santos) serta Dewan Menteri.
Pembagian administratif
- Artikel utama: Provinsi di Angola, Kotamadya di Angola
Angola terbagi atas 18 provinsi (províncias) dan 158 kotamadya (municípios).
Provinsi-provinsinya ialah:
|
|
Kotamadya: lihat Kotamadya di Angola
Geografi
Angola dibatasi oleh Namibia di sebelah selatan, Zambia di sebelah selatan, Republik Demokratik Kongo di sebelah timur laut, dan Laut Atlantik Selatan di sebelah barat. Kawasan eksklaf dari Cabinda juga berbatasan dengan Republik Kongo di sebelah utara. Ibukota Angola, Luanda, terletak di pantai Atlantik di barat laut negara ini.
Ekonomi
Ekonomi dari Angola berada dalam kekacauan karena perang yang berkepanjangan selama hampir seperempat abad. Angola sebenarnya mempunyai sumber daya, tapi pendapatan per kapita negara ini termasuk yang terendah di dunia. Sekitar 85% dari penduduk bekerja di bidang agrikultur/pertanian. Produksi minyak merupakan sumber ekonomi terbesar negara ini, dengan kontribusi 45% dari GDP dan 90% dari ekspor negara. Pengawasan di industri minyak dikontrol oleh Sonangol Group, sebuah konglomerat yang dimiliki oleh pemerintah Angola. Meskipun perjanjian damai sudah ditandatangani pada tahun November 1994, tapi jutaan lahan tetap terbengkalai, dan kemungkinan pertempuran masih mungkin terjadi, dan petani-petani masih enggan untuk menggarap sawahnya. Maka, kebanyakan persediaan makanan pun masih banyak yang harus diimpor. Ekonomi negara ini bertumbuh 4% kira-kira dalam setahun, dari mulai tahun 1999. Pemerintah memberlakukan denominasi mata uang baru pada tahun 1999, termasuk pecahan 1 dan 5 kwanza. Produksi minyak memulai prospek yang bagus di tahun 2000, tapi di sektor yang lain tetap tidak berkembang. Dengan adanya perjanjian ekonomi strategis di tahun 2002 dengan China, maka investasi besar-besaran oleh perusahaan China sekarang berada di sektor konstruksi dan metalurgi
Komposisi Suku Bantu
Angola memiliki sejumlah penduduk Bantu. Di bawah ini adalah kelompok suku Bantu di sana:
Lihat pula
Pranala luar
- (Inggris) Situs Kedubes Angola di Washington, DC
- ^ "Explore all countries–Angola". World Fact Book. Diakses tanggal 25 Oktober 2022.
- ^ Resultados Definitivos do Recenseamento Geral da População e da Habitação de Angola 2014 [Final Results of the General Census of Population and Housing of Angola 2014] (PDF) (dalam bahasa Portugis), Instituto Nacional de Estatística, March 2016, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 6 May 2016
- ^ a b "Report for Selected Countries and Subjects: Angola". International Monetary Fund. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 January 2020. Diakses tanggal 6 October 2018.
- ^ "GINI index (World Bank estimate) - Angola". data.worldbank.org. World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2019. Diakses tanggal 22 March 2020.
- ^ "2014 Human Development Report Summary" (PDF). United Nations Development Programme. 2014. hlm. 21–25. Diakses tanggal 27 Juli 2014.