Yehezkiel 44
Yehezkiel 44 (disingkat Yeh 44) adalah bagian dari Kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.[1][2]
Teks
- Ada 3 naskah sumber utama Kitab Yehezkiel: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 31 ayat.
- Berisi firman TUHAN yang diterima oleh Yehezkiel mengenai Bait Allah dan Yerusalem baru, dalam bentuk penglihatan tentang pemulihan Bait suci yang baru.
- Tujuan penglihatan tentang Bait Suci dialami Yehezkiel ialah memberi semangat kepada bangsa itu bahwa kemuliaan Allah akan dipulihkan sama sekali pada masa yang akan datang, sehingga menghasilkan pengurapan dan berkat yang akan bertahan selama-lamanya.[3]
- Merupakan sebuah rangkaian dari pasal 40 sampai 48.
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Yehezkiel 44:1–3 = Pintu gerbang timur yang tertutup
- Yehezkiel 44:4–31 = Petunjuk-petunjuk mengenai kebaktian dan imam-imam
Ayat 3
- "Hanya raja itu, oleh karena ia raja boleh duduk di sana makan santapan di hadapan TUHAN. Raja itu akan masuk melalui balai gerbang dan akan keluar dari situ."[4]
Hanya sang raja boleh masuk dari gerbang timur. Tugasnya rupanya ialah memimpin umat dalam ibadah (Yeh 45:17). Identitas raja itu tidak diketahui, tetapi ada pendapat bahwa dia bukanlah Mesias karena ia mempersembahkan korban penghapus dosa karena dirinya (Yeh 45:22) dan mempunyai anak-anak secara biologis (Yeh 46:16).[3]
Ayat 15
- Tetapi mengenai imam-imam orang Lewi dari bani Zadok yang menjalankan tugas-tugas di tempat kudus-Ku waktu orang Israel sesat dari pada-Ku, merekalah yang akan mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan bertugas di hadapan-Ku untuk mempersembahkan kepada-Ku lemak dan darah, demikianlah firman Tuhan ALLAH.[5]
Zadok tetap setia kepada Allah ketika orang Lewi yang lain telah meninggalkan jalan Allah (1 Raja–raja 1:1–53). Karena kesetiaannya ini, Zadok dan keturunannya memperoleh hak istimewa untuk melayani Tuhan di Bait Suci di masa depan. Kehormatan ini menunjukkan bahwa tingkat kesetiaan kepada Allah selama kehidupan kita di dunia akan menentukan tempat kita di dalam kerajaan kekal Allah [3]
Referensi
- ^ (Indonesia) Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
- ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN-13: 9789794150431
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Yehezkiel 44:3
- ^ Yehezkiel 44:15
Lihat pula
- Bait Allah
- Yerusalem
- Zadok
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Keluaran 25; 1 Raja-raja 1; Yehezkiel 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 48; Wahyu 21, Wahyu 22
Pranala luar
- (Indonesia) Teks Yehezkiel 44 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Yehezkiel 44
- (Indonesia) Referensi silang Yehezkiel 44
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Yehezkiel 44
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Yehezkiel 44