Mazmur 104 (disingkat Maz 104 atau Mz 104; penomoran Septuaginta: Mazmur 103) adalah sebuah mazmur dalam bagian ke-4 Kitab Mazmur di Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Tidak dicatat nama penggubahnya [1][2]

Teks

Ayat 4

Yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,[3]

Dikutip dalam Ibrani 1:7 sebagai Firman dari Allah sendiri. Merujuk kepada Mazmur 148:8

Ayat 33

Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.[4]

Paralel dengan Mazmur 146:2

Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.[5]

Kedua ayat ini sama-sama terdiri dari 6 kata di mana hanya kata pertama yang berbeda: אהללה (’ă·hale·lāh; "(aku) akan memuji-muji") pada 146:2, dan אשירה (ā·syî·rāh; "(aku) akan menyanyi" atau "bersyair") di tambah satu huruf ל (dilafalkan le; bermakna "kepada" atau "bagi") di depan kata kedua, yaitu Yahweh, pada 104:33. Kata-kata sisanya tepat sama.

Tradisi Yahudi

  • Orang Yahudi Ortodoks membaca lengkap Mazmur 104 tiap hari pada ibadah pagi "Shacharit" dan pada waktu khusus seperti bulan baru Rosh Chodesh.[6]
  • Dibaca setelah Mincha antara hari raya Sukkot dan Shabbat Hagadol.[7]
  • Ayat 1-2 dibaca setelah memakai tallit dalam ibadah pagi Shacharit.[8]
  • Ayat 24 bagian dari Hameir La'aretz dalam doa berkat sebelum Shema Yisrael pada waktu Shacharit[9] dan dicatat dalam Pirkei Avot Bab 6, no. 10[10].
  • Ayat 31 adalah baris ke-1 Yehi Kivod dalam Pesukei Dezimra[11], bagian dari Baruch Hashem L'Olam dalam ibadah petang Maariv[12], dan dibaca waktu membuka Hakafot waktu Simchat Torah[13].

Tradisi Kristen

  • Dipakai dalam liturgi Gereja Ortodoks Timur di awal doa petang vespers dan doa semalam suntuk all-night vigil. Biasanya dibacakan setelah doa pembukaan ibadah.
  • Dipakai sebagai nyanyian mengenang Penciptaan oleh Allah akan binatang, tumbuhan, air, langit dan lain-lain, sering dianggap sebagai nyanyian Adam (manusia pertama) di luar batas taman Firdaus (Eden) setelah diusir keluar Kejadian 3. Saat mazmur ini dinyanyikan, pastor berdiri di balik Pintu Utama ruang kebaktian (Royal Doors) hanya memakai epitrachilion untuk membuat makna simbolik ini lebih nyata.
  • Filsuf Jerman Johann Gottfried Herder mengagumi keindahan mazmur ini dan berkata, "Tidaklah rugi bila mempelajari bahasa Ibrani sepuluh tahun hanya supaya dapat membacanya dalam bahasa aslinya"

Lihat pula

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Marie Claire Barth, B.A. Pareira, Tafsir Alkitab: Kitab Mazmur 73-150. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1998.
  2. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN-13: 9789794150431
  3. ^ Mazmur 104:4
  4. ^ Mazmur 104:33
  5. ^ Mazmur 146:2
  6. ^ Philip Birnbaum, Daily Prayer Book, 1949, p. 465
  7. ^ The Complete Artscroll Siddur page 530
  8. ^ The Complete Artscroll Siddur page 2
  9. ^ The Complete Artscroll Siddur page 87
  10. ^ The Complete Artscroll Siddur page 587
  11. ^ The Complete Artscroll Siddur page 64
  12. ^ The Complete Artscroll Siddur page 265
  13. ^ The Complete Artscroll Siddur page 759

Pranala luar