Sejarah pertanian

Revisi sejak 31 Desember 2013 18.29 oleh Hysocc (bicara | kontrib)

Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian.

Pada awal abad ke-20 didatangkan sapi penghasil susu Fries-Holland ke Jawa.

Kawasan Hilal Subur di Asia Barat, serta Mesir dan India merupakan lokasi awal pembudidayaan tanaman untuk mendapatkan hasilnya. Sebelum aktivitas ini dimulai, manusia terbiasa mencari sumber makanan di alam liar. Pertanian berkembang secara independen di berbagai tempat di dunia, yaitu di China, Afrika, Papua, India, dan Amerika.[1]

Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa revolusi yang besar dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri. Bahkan dapat dikatakan, revolusi pertanian adalah revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia.

Setiap bagian di dunia memiliki perkembangan penguasaan teknologi pertanian yang berbeda-beda, sehingga garis waktu perkembangan pertanian bervariasi di setiap tempat. Di beberapa bagian di Afrika dan Asia Tengah masih dijumpai masyarakat yang semi-nomaden (setengah pengembara), yang telah mampu melakukan kegiatan peternakan atau bercocok tanam, namun tetap berpindah-pindah demi menjaga pasokan pangan. Sementara itu, di Amerika Utara dan Eropa traktor-traktor besar yang ditangani oleh satu orang telah mampu mendukung penyediaan pangan ratusan orang.

Asal-mula pertanian

Berakhirnya zaman es sekitar 11.000 tahun sebelum Masehi (SM) menjadikan bumi lebih hangat dan mengalami musim kering yang lebih panjang.[2] Kondisi ini menguntungkan bagi perkembangan tanaman semusim, yang dalam waktu relatif singkat memberikan hasil dan biji atau umbinya dapat disimpan. Ketersediaan biji-bijian dan polong-polongan dalam jumlah memadai memunculkan perkampungan untuk pertama kalinya, karena kegiatan perburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat.

Berbagai teori dan hipotesis mengemuka mengenai bagaimana manusia berpindah dari budaya berburu ke budaya bercocok tanam.

Hipotesis Oasis dikemukakan oleh Raphael Pumpelly di tahun 1908 dan dipopulerkan oleh Vere Gordon Childe yang merangkum hipotesis tersebut ke dalam buku Man Makes Himself.[3] Hipotesis ini menyatakan bahwa ketika iklim menjadi lebih kering, komunitas populasi manusia mengerucut ke oasis dan sumber air lainnya bersama dengan hewan lain. Domestikasi hewan berlangsung bersamaan dengan penanaman benih tanaman.

Hipotesis Lereng Berbukit (Hilly Flanks) dikemukakan oleh Robert Braidwood pada tahun 1948 yang memperkirakan bahwa pertanian dimulai di lereng berbukit pegunungan Taurus dan Zagros, yang berkembang dari aktivitas pengumpulan biji-bijian di kawasan tersebut.[4]

Hipotesis Perjamuan dikemukakan oleh Brian Hayden yang memperkirakan bahwa pertanian digerakkan oleh keinginan untuk berkuasa dan dibutuhkan sebuah perjamuan besar untuk menarik perhatian dan rasa hormat dari komunitas. Hal ini membutuhkan sejumlah besar makanan.[5]

Teori Demografik diusulkan oleh Carl Sauer pada tahun 1952, yang diadaptasikan oleh Lewis Binford dan Kent Flannery. Mereka menjelaskan bahwa peningkatan populasi akan semakin mendekati kapasitas penyediaan oleh lingkungan sehingga akan membutuhkan makanan lebih banyak dari yang bisa dikumpulkan. Berbagai faktor sosial dan ekonomi juga mendorong keinginan untuk mendapatkan makanan lebih banyak.[6][7]

Hipotesis Evolusioner oleh David Rindos mengusulkan bahwa pertanian merupakan adaptasi evolusi bersama antara tumbuhan dan manusia. Diawali dengan perlindungan terhadap spesies liar, manusia lalu menginovasikan praktek budi daya berdasarkan lokasi sehingga domestikasi terjadi.[8]

Perkembangan

Berdasarkan bukti-bukti peninggalan artefak, para ahli prasejarah saat ini bersepakat bahwa praktik pertanian pertama kali berawal di daerah "bulan sabit yang subur" di Mesopotamia sekitar 8000 SM. Pada waktu itu daerah ini masih lebih hijau daripada keadaan sekarang. Berdasarkan suatu kajian, 32 dari 56 spesies biji-bijian budidaya berasal dari daerah ini. Daerah ini juga menjadi satu dari pusat keanekaragaman tanaman budidaya (center of origin) menurut Nikolai Vavilov. Jenis-jenis tanaman yang pertama kali dibudidayakan di sini adalah gandum, jelai (barley), buncis (pea), kacang arab (chickpea), dan flax (Linum usitatissimum).

Di daerah lain yang berjauhan lokasinya dikembangkan jenis tanaman lain sesuai keadaan topografi dan iklim. Di Tiongkok, padi (Oryza sativa) dan jewawut (dalam pengertian umum sebagai padanan millet) mulai didomestikasi sejak 7500 SM dan diikuti dengan kedelai, kacang hijau, dan kacang azuki. Padi (Oryza glaberrima) dan sorgum dikembangkan di daerah Sahel, Afrika 5000 SM. Tanaman lokal yang berbeda mungkin telah dibudidayakan juga secara tersendiri di Afrika Barat, Ethiopia, dan Papua. Tiga daerah yang terpisah di Amerika (yaitu Amerika Tengah, daerah Peru-Bolivia, dan hulu Amazon) secara terpisah mulai membudidayakan jagung, labu, kentang, dan bunga matahari.

Kondisi tropika di Afrika dan Asia Tropik, termasuk Indonesia, cenderung mengembangkan masyarakat yang tetap mempertahankan perburuan dan peramuan karena relatif mudahnya memperoleh bahan pangan. Migrasi masyarakat Austronesia yang telah mengenal pertanian ke wilayah kepulauan Indonesia membawa serta teknologi budi daya padi sawah serta perladangan.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ the history of maize cultivation in southern Mexico dates back 9000 years. New York Times, accessdate=2010-5-4
  2. ^ john, doe. "Climate". National Climate Data Center. National Climate Data Center. Diakses tanggal 1 December 2013. 
  3. ^ Childe, Gordon. (1936) Man Makes Himself (Oxford University Press).
  4. ^ Charles L. Redman (1978). Rise of Civilization: From Early Hunters to Urban Society in the Ancient Near East. San Francisco, Freeman.
  5. ^ Hayden, Brian (1992). "Models of Domestication". Dalam Anne Birgitte Gebauer and T. Douglas Price. Transitions to Agriculture in Prehistory. Madison: Prehistory Press. hlm. 11–18. 
  6. ^ Sauer, Carl, O (1952). Agricultural origins and dispersals. Cambridge, MA: MIT Press. 
  7. ^ Binford, Lewis R. (1968). "Post-Pleistocene Adaptations". Dalam Sally R. Binford and Lewis R. Binford. New Perspectives in Archaeology. Chicago: Aldine Publishing Company. hlm. 313–342. ISBN 0-202-33022-2. 
  8. ^ Rindos, David (1987). The Origins of Agriculture: An Evolutionary Perspective. Academic Press. ISBN 978-0-12-589281-0. 

Bahan bacaan terkait

  • Bar-Yosef, O. and Meadows, R. H. The origins of agriculture in the Near East. In T. D. Price and A. Gebauer (eds) Last Hunters – First Farmers: New Perspectives on the Prehistoric Transition to Agriculture, pp. 39–94 (1995).
  • Bowman, Alan K. and Rogan, Eugene, eds. Agriculture in Egypt: From Pharaonic to Modern Times (1999). 427 pp.
  • Cohen, M.N. The Food Crisis in Prehistory: Overpopulation and the Origins of Agriculture (1977)
  • Collingham, E. M. The Taste of War: World War Two and the Battle for Food (2011)
  • Crummey, Donald and Stewart, C. C., eds. Modes of Production in Africa: The Precolonial Era (1981). 256 pp.
  • Jared Diamond, Guns, germs and steel. A short history of everybody for the last 13'000 years, 1997.
  • Federico, Giovanni, Feeding the World: An Economic History of Agriculture 1800-2000 (2005) 416pp. highly quantitative
  • Rupert Gerritsen, Australia and the Origins of Agriculture (2008) (online Google Books preview)
  • Grew, Raymond. Food in Global History (1999) online edition
  • Habib, Irfan. Agrarian System of Mughal India (2nd ed. 1999).
  • Heiser, Charles B. Seed to Civilization: The Story of Food (1990).
  • Hillman, G. C. Late Pleistocene changes in wild plant-foods available to hunter-gatherers of the northern Fertile Crescent: Possible preludes to cereal cultivation. In D. R. Harris (ed.) The Origins and Spread of Agriculture and Pastoralism in Eurasia, pp. 159–203. (1996).
  • Kerridge, Erik. "The Agricultural Revolution Reconsidered." Agricultural History, 1969 43:4, 463-75. in JSTOR in Britain, 1750–1850
  • Ludden, David, ed. New Cambridge History of India: An Agrarian History of South Asia (1999). excerpt and online search from Amazon.com; also online edition
  • McNeill, William H. "How the Potato Changed the World's History." Social Research 1999 66(1): 67–83. Issn: 0037-783x Fulltext: Ebsco, by a leading historian
  • Mazoyer, Marcel, and Laurence Roudart' A History of World Agriculture: From the Neolithic Age to the Current Crisis, New York: Monthly Review Press, 2006, ISBN 1-58367-121-8, Marxist perspective
  • Mintz, Sidney. Sweetness and Power: The Place of Sugar in Modern History (1982)
  • Prentice, E. Parmalee. Hunger and history: the influence of hunger on human history (1939). online edition
  • Reader, John. Propitious Esculent: The Potato in World History (2008), 315pp a standard scholarly history
  • Salaman, Redcliffe N. The History and Social Influence of the Potato, (1949)
  • Sato, Y. 2003 Origin of rice cultivation in the Yangtze River basin. In Y. Yasuda (ed.) The Origins of Pottery and Agriculture, pp. 143–150. (2003)
  • Tauger, Mark. Agriculture in World History (2008)
Eropa
  • Ambrosoli, Mauro. The Wild and the Sown: Botany and Agriculture in Western Europe, 1350-1850 (1997). 460 pp.
  • Bakels, C. C. The Western European Loess Belt: Agrarian History, 5300 BC - AD 1000 (2009)
  • Brown, Jonathan. Agriculture in England: A Survey of Farming, 1870-1947 (1987)
  • Dovring, Folke, ed. Land and labor in Europe in the twentieth century: a comparative survey of recent agrarian history . 1965. 511 pp
  • Gras, Norman. A history of agriculture in Europe and America, (1925). free online edition
  • Harvey, Nigel. The Industrial Archaeology of Farming in England and Wales (1980). 232 pp.
  • Herr, Richard, ed. Themes in Rural History of the Western World (1993). 277 pp.
  • Hoffman, Philip T. Growth in a Traditional Society: The French Countryside, 1450-1815 (1996). 361 pp.
  • Isager, Signe and Jens Erik Skydsgaard. Ancient Greek Agriculture: An Introduction (Routledge, 1995)
  • Kussmaul, Ann. A General View of the Rural Economy of England, 1538-1840 (1990). 216 pp.
  • Langdon, John. Horses, Oxen and Technological Innovation: The Use of Draught Animals in English Farming from 1066 to 1500 (1986). 331 pp.
  • McNeill, William H. "The Introduction of the Potato into Ireland," Journal of Modern History 21 (1948): 218–21. in JSTOR
  • Murray, Jacqueline. The First European Agriculture (1970)
  • Slicher van Bath, B. H. The agrarian history of Western Europe, AD 500-1850
  • Thirsk, Joan, et al. The Agrarian History of England and Wales (8 vol 1978)
  • Williamson, Tom. Transformation Of Rural England: Farming and the Landscape 1700-1870 (2002)
Amerika Serikat
  • Cochrane, Willard W. The Development of American Agriculture: A Historical Analysis (1993)
  • Fite, Gilbert C. American Farmers: The New Minority (1981)
  • Gras, Norman. A history of agriculture in Europe and America, (1925). online edition
  • Gray, L.C. History of agriculture in the southern United States to 1860 (1933) Volume I online; Volume 2 online
  • Hart, John Fraser. The Changing Scale of American Agriculture. U. of Virginia Press, 2004. 320 pp.
  • Hurt, R. Douglas. American Agriculture: A Brief History (2002)
  • Mundlak, Yair. "Economic Growth: Lessons from Two Centuries of American Agriculture." Journal of Economic Literature 2005 43(4): 989-1024. Issn: 0022-0515 Fulltext: in Ebsco
  • Robert, Joseph C. The story of tobacco in America (1949) online edition
  • Russell, Howard. A Long Deep Furrow: Three Centuries of Farming In New England (1981)
  • Schafer, Joseph. The social history of American agriculture (1936) online edition
  • Schlebecker John T. Whereby we thrive: A history of American farming, 1607-1972 (1972)
  • Weeden, William Babcock. Economic and Social History of New England, 1620-1789 (1891) 964 pages; online edition
  • Yeargin, Billy. North Carolina Tobacco: A History (2008)
Australia
  • Bill Gammage, The Biggest Estate on Earth: How Aborigines Made Australia (2011).
  • Rupert Gerritsen, Australia and the Origins of Agriculture (2008).
  • Jones, R. Fire-stick Farming. Australian Natural History, 16(1969): 224.
  • Lourandos, H. Continent of Hunter-Gatherers: New Perspectives in Australian Prehistory (1997)
  • Williams, E. Complex Hunter-Gatherers: A Late Holocene Example from Temperate Australia (1988).

Pranala luar