Duri

Revisi sejak 1 Januari 2014 14.47 oleh Kenrick95Bot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (- asal-usul + asal usul ))

Duri merupakan segala macam bagian tumbuhan atau hewan yang berujung tajam dan cukup keras sehingga cenderung melukai kulit atau permukaan tubuh lainnya. Duri merupakan istilah yang umum (generik). Secara teknis bidang biologi memiliki istilah yang berbeda-beda sesuai dengan cara terbentuk dan asal-usulnya (ontogeni). Duri berkembang dari asal jaringan yang berbeda-beda.

Duri pada permukaan daun Solanum viarum.

Duri tumbuh-tumbuhan

Di bidang botani (ilmu tetumbuhan), duri dapat dijumpai pada berbagai organ. Duri merupakan organ aksesori dan berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari pemangsa maupun sebagai alat adaptasi, khususnya terhadap kekeringan. Dilihat dari asal usul jaringan pembentuknya, duri dapat berasal dari modifikasi organ pokok tumbuhan (daun, batang, atau akar) (istilah teknis bahasa Latin: spina) dan dianggap sebagai "duri sejati" atau berasal dari perkembangan sel-sel epidermis ditambah jaringan di dalamnya (istilah teknis: emergentia) dan dapat disebut sebagai "duri tempel".

Duri sejati

 
Duri Acacia xanthophloea, terbentuk dari daun penumpu.

Duri sejati selalu memiliki jaringan keras di dalamnya yang biasanya berkayu serta memiliki jaringan pembuluh; dengan demikian duri sejati biasanya sukar ditanggalkan atau tidak tanggal secara alami. Jika tanggal akan terdapat bekas luka patah dan dapat mengeluarkan cairan/getah.

Duri yang berasal dari daun misalnya adalah duri kaktus serta beberapa tumbuhan sukulen lainnya. Duri asal daun dapat memiliki daun penumpu atau kuncup di ketiaknya. Fungsi metabolisme daun sepenuhnya dilakukan oleh epidermis batang dan daun berubah menjadi duri untuk mengurangi transpirasi.

Daun penumpu (stipula) juga dapat menjadi duri. Duri semacam ini biasanya hadir secara berpasangan di tepi pangkal tangkai daun. Contohnya misalnya pada susuru (Euphorbia trigona).

Duri sejati yang berasal dari dahan/bagian batang misalnya adalah duri bugenvil. Di bagian dalam terdapat jaringan kayu yang bersambungan dengan kayu yang ada pada batang.

Duri akar merupakan duri sejati yang terbentuk dari akar-akar yang mengeras sehingga berujung tajam, seperti pada akar beberapa anggota Dioscoreaceae (seperti gembili).

Duri aksesori

 
Duri mawar adalah duri aksesori.

Duri aksesori dijumpai pada batang, daun, serta buah. Asal-usul terbentuknya adalah dari jaringan epidermis dengan atau tanpa jaringan korteks. Duri aksesori mudah tanggal dan tidak memiliki jaringan pembuluh.

Duri batang paling mudah ditemukan pada batang mawar. Duri pada permukaan daun biasanya berbentuk kecil-kecil. Duri pada buah dijumpai misalnya pada kulit buah durian.

Duri pada hewan

 
Permukaan hewan bulu babi yang berduri.

Penyebutan "duri" dalam dunia hewan dapat dijumpai pada landak, ikan, dan avertebrata.

Duri pada landak sebetulnya adalah rambut yang termodifikasi menjadi besar dan mengeras. Duri landak tersusun dari bahan yang sama dengan rambut yaitu keratin, suatu protein.

Duri pada ikan dijumpai penyebutannya, misalnya pada betok, mujair, lele, bandeng, dan buntel. Duri pada ikan adalah tulang. Pada ikan betok dan mujair, yang dimaksud duri terutama adalah tulang-tulang yang menyusun sirip dorsal dan sirip insang. Pada ikan lele, yang dimaksud duri adalah patil, suatu organ aksesori di bagian dada ventral sebagai alat pertahanan. Duri bandeng adalah bagian tulang-tulang penyangga badan. Duri ikan buntel, berbeda dari yang lainnya, adalah bagian kulit yang mengeras yang akan menonjol apabila ikan ini menggembung.

Bulu babi memiliki duri-duri tajam di permukaan kulitnya yang dapat mengeluarkan racun.

Duri pada serangga umumnya merupakan tonjolan-tonjolan tajam. Contoh yang dapat dilihat misalnya pada kaki belalang.