Robert Kubica

Pembalap mobil profesional asal Polandia
Revisi sejak 4 Januari 2014 15.43 oleh SuperPower (bicara | kontrib) (poprawa)

Robert Józef "Bob" Kubica[1][2] (pengucapan bahasa Polandia: [ˈrɔbɛrt kuˈbitsa] ( simak), lahir 7 Desember 1984) adalah seorang mantan pembalap Formula 1 asal Polandia yang terakhir kali berlaga di arena F1 pada musim 2010 bersama tim Renault F1[3]. Pada awal kariernya di F1 pada pertengahan musim 2006 ia membalap untuk tim BMW Sauber sampai akhir musim 2009 sewaktu BMW mengundurkan diri dari ajang F1. Kubica memulai debutnya di GP Hungaria 2006 menggantikan pembalap senior Jacques Villeneuve. Pole position pertamanya diperoleh di GP Bahrain 2008, sementara kemenangan balapan pertamanya diperoleh di GP Kanada 2008 yang sekaligus menobatkannya sebagai Pembalap F1 ke-99 dalam sejarah yang mampu memenangi lomba F1. Kubica juga mencatatkan sejarah sebagai pembalap Polandia pertama yang mencetak pole, lap tercepat, dan kemenangan di ajang Formula 1.[4][5]

Robert Kubica
Robert Kubica di Kanada 2010
Lahir7 Desember 1984 (umur 40)
Polandia Kraków, Polandia
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu
Kebangsaan Polandia
Tahun aktif20062010
TimBMW Sauber, Renault
Jumlah lomba76
Juara Dunia0
Menang1
Podium12
Total poin273
Posisi pole1
Lap tercepat1
Lomba pertamaGrand Prix Hongaria 2006
Menang pertamaGrand Prix Kanada 2008
Menang terakhirGrand Prix Kanada 2008
Lomba terakhirGrand Prix Abu Dhabi 2010
Klasemen 2010Posisi 8 (136 poin)

Pada 6 Februari 2011, Robert Kubica mengalami kecelakaan berat saat ia mengikuti Reli Andorra dengan bagian lengan kanan yang terluka cukup parah. Klimaksnya, ia kemudian tidak bisa mengikuti musim balap F1 2011 dan 2012 karena harus menjalani serangkaian pengobatan dan terapi penyembuhan.[6]

Kubica baru resmi kembali ke arena otomotif pada September 2012 dengan memenangi reli lokal di Italia.[7][8] Atas prestasinya tersebut ia diberikan penghargaan "The Men of the Year 2012" oleh Majalah Top Gear. Untuk musim 2013, Bob membalap bersama tim Citroen di ajang WRC-2.[9][10]

Profil

 
Robert Kubica sebagai pembalap tes tim BMW-Sauber di GP AS 2006.

Masa kecil dan remaja

Robert Kubica lahir dari keluarga kelas menengah di Polandia. Ia tumbuh dengan didikan kesederhanaan dari kedua orang tuanya. Kubica kecil memulai kebut-kebutan di mobil gokart pada usia 7 tahun. Mengingat saat itu dunia balapan di Polandia belum berkembang dengan pesat, pada usia 14 tahun ia bersama keluarganya pindah ke Italia. Layaknya lagu "Advance Adventure" dari GARDEN, di Italia-lah karier dan petualangan Kubica akan tumbuh membesar.

Di Italia, selain meneruskan karier balapnya, Kubica juga sempat bersekolah. Pada usia 17 tahun (2002), ia mengikuti perkuliahan tentang mekanik dan montir mobil. Ia berhasil lulus dua tahun kemudian dan berhak menyandang gelar diploma. Kubica lantas menyebut bahwa gelar akademisnya tersebut akan berguna suatu saat nanti saat ia sudah tidak lagi turun sebagai pembalap.

Hobi

Robert Kubica adalah salah satu penggemar WRC. Sebagai wujud tanda cintanya kepada ajang WRC, kemana-mana ia selalu mengenakan gelang karet bertuliskan WRC. Selain itu, Kubica juga pandai dalam permainan poker. Bersama Fernando Alonso, Giancarlo Fisichella, dan Mark Webber, Kubica sering terlihat bermain poker di kawasan paddock F1 dan juga sukses mengalahkan rival-rivalnya tersebut [11].

Sama seperti Fernando Alonso dan Jarno Trulli, Kubica juga memulai usaha barunya sebagai pemilik tim gokart. Ia bercita-cita ingin memajukan dunia balap Polandia melalui tim kecilnya tersebut. Ia bahkan sering mencoba gokartnya sendiri di trek di Italia dan Spanyol.

Kubica juga adalah seorang maniak film. Film yang sangat ia sukai adalah seluruh seri James Bond yang dibintangi oleh Sean Connery. Dalam hal musik, Kubica adalah penggemar dari grup band Keane dan U2. Lagu favoritnya adalah "Beautiful Day" (U2) dan "Everybody’s Changing" (Keane).

Dalam hal makanan dan minuman, Robert Kubica pada awalnya adalah salah satu penggemar biskuit dan coklat. Namun sejak GP Bahrain 2008, Kubica memutuskan untuk tidak mengonsumsi kedua cemilan tersebut karena ia merasa tubuhnya akan cepat gemuk bila ia memakan coklat dan biskuit. Kubica juga ternyata tidak menyukai kopi, susu, dan mentega, dengan alasan yang sama.[12] Namun Kubica juga ternyata termasuk salah satu pembalap yang hobi memasak, khususnya memasak barbeque.

Karier awal

 
Robert Kubica di ajang junior.

Karting

Kubica mulai mengasah kemampuannya dalam ajang balap sejak usia empat tahun, sewaktu ia sempat mencoba sebuah kendaraan off-road mini dengan kekuatan 4 tenaga kuda. Sempat dilarang oleh kedua orang tuanya, Kubica akhirnya mampu meluluhkan hati sang ayah Artur, yang kemudian membelikan Robert sebuah mobil kecil bertenaga baterai. Usia Kubica yang bertambah besar kemudian membuat ayahnya membelikan gokart. Usia Kubica yang masih belum genap sepuluh tahun sempat menunda impiannya untuk turun di ajang gokart Polandia. Ketika Kubica diperbolehkan turun di kejuaraan gokart karena usianya sudah cukup, ia langsung memenangi enam gelar nasional dalam rentang waktu tiga tahun. Lantas kemudian Kubica memutuskan untuk pindah ke Italia pada 1998, tempat ia kemudian memenangi International Italian Junior Karting Championship.

Kubica juga mencatatkan beberapa hasil fantastis dalam Kejuaraan Karting Eropa dan kemudian memenangi Junior Monaco Cup yang digelar di sirkuit jalan raya Monaco yang kerap dipakai balapan F1. Tahun selanjutnya ia berhasil mempertahankan gelar di Italia dan kemudian turun di Kejuaraan Internasional Karting Jerman. Lagi-lagi kemudian Kubica memenangi Monaco Kart Cup dan juga Margutti Trophy dan Elf Masters. Pada tahun 2000, tahun terakhirnya di karting, Kubica menempati posisi empat dalam Kejuaraan Eropa dan Dunia.

Formula junior

Karier Kubica di ajang professional dimulai pada tahun 2000 sebagai test driver untuk mobil-mobil Formula Renault lansiran tahun 2000. Ia kemudian turun penuh di ajang Formula Renault bersama tim RC Motorsports, tempat ia berhasil mencetak pole position, dan kemudian Kubica masuk ke dalam Program Pengembangan Pembalap Muda Renault. Pada 2002, Kubica memenangi empat balapan dan satu posisi kedua di Formula Renault Italia. Kemudian ia juga turun di Formula Renault Eurocup. Di akhir musim, ia turun di Formula Renault Brasil, dan berhasil menang secara dominan saat balapan di Interlagos.

Setelah Formula Renault, Kubica lantas pindah ke F3 Euroseries. Tetapi ia sempat menunda penampilannya selama beberapa bulan akibat kecelakaan yang ia alami saat mengendarai mobil di jalan raya yang mengakibatkan lengannya terluka parah dan terpaksa harus memakai pin. Debut Kubica dimulai di Norisring sewaktu dengan memakai pin pada lengan Kubica mampu finish di P12. Di akhir tahun ia kemudian memenangi balapan di Sardinia dan dua kali posisi kelima di Macau dan Korea. Pada 2004 ia kemudian mencatat pole di Macau F3 Grand Prix, tetapi saat balapan ia hanya berada di P2[13].

Pada 2005 ia turun balapan di World Series by Renault bersama tim Epsilon Euskadi[14] dan di akhir musim ia berhasil keluar sebagai juara umum. Hadiahnya adalah kesempatan tes mobil F1 bersama tim Renault.

Formula 1

2005: Tes dengan Renault

Kesempatan Kubica untuk mengetes mobil F1 digunakannya dengan baik. Pada saat tes di akhir 2005 ia berhasil mengalahkan beberapa pembalap Renault lainnya saat itu seperti Franck Montagny dan Heikki Kovalainen [15][16]. Melihat talentanya yang bagus, bos Renault Flavio Briatore kemudian mengiming-iminginya kursi tim F1 asalkan Kubica mau bergabung dalam tim manajemennya. Dengan halus kemudian Kubica menolak hal tersebut, peristiwa yang akhirnya berujung pada pemberhentiannya sebagai anggota Program Pengembangan Pembalap Muda Renault.

2006–2009: BMW-Sauber

Pembalap pengganti

 
Robert Kubica di GP Inggris 2007.

Pada tahun 2006 setelah ia dikeluarkan dari Program Pengembangan Pembalap Muda Renault, tim BMW kemudian tertarik untuk menggunakan jasa Kubica sebagai pembalap tes dan cadangan untuk musim 2006.[17] Debutnya di ajang F1 semula disiapkan untuk musim 2007. Namun, pengunduran diri Jacques Villeneuve (beberapa orang dalam BMW mengatakan bahwa JV dipecat) di GP Hungaria 2006 membuat Kubica naik pangkat sebagai pembalap.[18] Ia langsung membayar kepercayaan BMW dengan finish di P8 sebelum akhirnya didiskualifikasi akibat bobot mobil yang terlalu rendah.[19] Memasuki balapan keduanya di GP Italia Kubica sukses mengalahkan rekan setimnya yang penuh pengalaman, Nick Heidfeld dengan finish podium di P3, sewaktu pada saat yang sama, Michael Schumacher mengumumkan berita pensiun dirinya di akhir musim.

Pada musim 2007 Kubica saling membantu bersama Heidfeld untuk menaikkan posisi klasemen BMW di kejuaraan konstruktor. Ia mengalami kecelakaan hebat di Kanada ketika mobilnya terguling-guling akibat salah antisipasi safety car dan manuver aneh Jarno Trulli.[20][21][22][23] Karena memerlukan perawatan medis lebih lanjut[24][25], Kubica kemudian diistirahatkan untuk satu balapan, dan posisinya digantikan Sebastian Vettel di AS[26] dan kemudian Kubica kembali di GP Prancis. Di akhir musim, Kubica finish di posisi enam klasemen pembalap dengan 39 poin. Ia pun dipastikan akan tetap bertahan bersama Nick Heidfeld di BMW untuk musim 2008.[27]

Kemenangan perdana

Pada musim 2008 Kubica mengawali musim dengan baik saat ia finish di posisi runner-up pada GP Malaysia setelah Ferrari F2008 milik Felipe Massa bermasalah. Di balapan selanjutnya di Bahrain, Kubica mencatat sejarah sebagai pembalap Polandia pertama yang meraih pole position di ajang Formula 1. Beberapa orang dalam pitlane F1 bahkan percaya Kubica tidak lama lagi akan meraih kemenangan perdananya. Kemudian di Sirkuit Gilles Villeneuve, Montreal, Kanada, tanggal 8 Juni 2008, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu oleh Kubica dan tim BMW-Sauber datang juga. Kubica yang duduk di P2 kualifikasi akhirnya mendapat berkah dari Dewi Fortuna setelah Kimi Raikkonen dan Lewis Hamilton saling bertabrakan di pitlane.[28] Terima kasih kepada Adrian Sutil yang mengalami masalah pada mobilnya sehingga safety car keluar. Akhirnya dengan tanpa perlawanan yang berarti dari Felipe Massa dan Heikki Kovalainen, Kubica dengan mudah melenggang sendirian di P1 sekaligus semakin mempertajam rekornya sebagai pembalap Polandia pertama yang mampu memenangi lomba di ajang F1.[29] Usai balapan tersebut, Robert Kubica terus berada di klasemen teratas pembalap. Bahkan ia pun masuk ke dalam kandidat kuat juara dunia 2008. Salah satu hasil terbaik lain kemudian Kubica catat saat ia berhasil menahan Kimi Raikkonen di GP Jepang, sewaktu ia juga mencatat lap tercepat di balapan tersebut.[30][31] Namun, kegagalannya di China akhirnya memupuskan harapan Kubica untuk meraih gelar dunia di musim 2008. Kubica akhirnya harus puas finish di P4 klasemen akhir dengan 75 poin.

 
Robert Kubica di GP Turki 2009.

Memasuki musim 2009 tepatnya di balapan pembuka di Australia 2009, Kubica berhasil mencetak posisi P4 di babak kualifikasi. Ketika balapan, ia berada di P3, dan terlibat pertarungan ketat dengan Jenson Button dan Sebastian Vettel. Sayangnya, di dua lap terakhir Kubica menyenggol bagian samping kanan mobil Vettel. Kubica sebenarnya masih bisa jalan terus untuk melanjutkan lomba, namun tak lama berselang ia menabrak tembok karena pengaruh sayap depan mobilnya yang sulit dikendalikan. Seusai balapan Vettel kemudian datang dan meminta maaf pada Kubica dan bos BMW Dr. Mario Theissen.[32] Vettel lantas diganjar hukuman turun 10 posisi grid di Malaysia.[33][34] Pada balapan di Malaysia, Kubica yang start dari P6 gagal finish akibat masalah mesin. Selanjutnya di China dan Bahrain, Kubica (bersama rekan setimnya Nick Heidfeld) gagal membukukan poin akibat lemahnya handling mobil BMW. Di Barcelona, BMW kemudian memperbaiki mobil F1.09 dan kemudian saat balapan ia lagi-lagi gagal meraih angka setelah mengalami masalah kopling saat start.[35] Pada GP Turki di Istanbul, tim BMW memperkenalkan double decker diffuser yang mereka tiru dari tim Brawn GP, yang pada saat balapan alat tersebut terbukti membantu ketika Kubica berhasil finish di P7. Setelah tiga balapan berturut-turut gagal meraih angka, Kubica kemudian berhasil finish dengan poin di Eropa/Valencia dan Belgia. Ia juga kemudian berhasil meraih satu poin di Singapura setelah berjuang melawan dan menahan Kazuki Nakajima dan Kimi Raikkonen di lap terakhir. Belakangan setelah lomba, Kubica menyatakan bahwa GP Singapura tahun 2009 merupakan salah satu balapan paling sulit yang pernah ia ikuti.[36][37] Setelah gagal di Jepang, peruntungan Kubica kembali naik saat ia berhasil naik podium kedua di Brazil, dibelakang Mark Webber.

2010–2011: Renault

Reformasi tim

 
Kubica membalap untuk Renault di Bahrain 2010.

Pada tanggal 29 Juli, tim BMW mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari F1 di akhir musim 2009 dan mengakibatkan status Robert Kubica lowong untuk musim 2010.[38][39] Sempat dihubung-hubungkan dengan kursi tim Ferrari yang lowong akibat diputusnya kontrak Kimi Raikkonen, akhirnya Kubica kembali ke tim Renault yang kali ini sudah ditinggalkan Flavio Briatore akibat kasus GP Singapura 2008. Rencananya Kubica akan dikontrak Renault selama tiga musim sampai akhir musim 2012.[40] Rekan setim Kubica untuk musim 2010 adalah pembalap Rusia Vitaly Petrov.[41]

Kubica mengawali musim 2010 bersama Renault dengan penampilan buruk saat dirinya gagal meraih poin di balapan pembuka di Bahrain. Namun kemudian di Australia, dirinya menunjukan kemajuan dengan berhasil menempati posisi kedua saat lomba, sekaligus memberikan podium bagi tim Renault. Posisi podium tersebut kemudian diulanginya lagi di Monaco, setelah sebelumnya di babak kualifikasi, ia nyaris saja mencatat pole position sebelum dikalahkan Mark Webber di detik-detik akhir kualifikasi. Saat balapan, Kubica yang start di P2 harus menyerahkan posisinya pada Sebastian Vettel, dan akhirnya Kubica harus puas finish di P3. Selanjutnya di Kanada, walaupun sempat terhalangi ulah Michael Schumacher di awal lomba, Kubica berhasil mencatatkan lap tercepat pertamanya dalam karier F1, walaupun sebenarnya kondisi ban nya tidak terlalu mendukung. Sebulan seusai GP Kanada atau tepatnya pada tanggal 7 Juli 2010, kontrak Kubica kemudian diperpanjang oleh tim Renault sampai akhir musim 2012.[42] Sejak pertengahan musim 2010 Kubica lantas menambah catatan poinnya lewat P5 di Eropa dan P7 di Jerman, sebelum akhirnya ia kembali berhasil meraih podium ketiga di Belgia.[43] Kemudian di penghujung musim, Kubica berhasil mencatatkan dua kali finish P5 yaitu di Korsel dan Abu Dhabi. Kubica menutup musim 2010 dengan berada di P8 klasemen akhir.

Kecelakaan reli

Tanggal 6 Februari 2011, Robert Kubica mengalami kecelakaan parah saat mengikuti sebuah reli mobil di Italia.[44] Kubica lantas divonis menderita patah lengan tangan kanan dan kaki, dan diperkirakan ia tidak akan bisa mengikuti musim 2011 akibat musibah tersebut.[45] Selama tujuh jam tim dokter kemudian mencoba menyelamatkan tangan Kubica melalui operasi.[46][47] Sebagai pengganti sementara Kubica untuk musim 2011 tim Renault kemudian mengontrak Nick Heidfeld dan kemudian Bruno Senna.[48] Kubica sendiri kemudian berhasil melewati serangkaian operasi dan kemudian pulang dari rumah sakit pada 24 April 2011 untuk kemudian memulai program rehabilitasi pemulihan cedera.[49] Bulan Oktober 2011, bos tim Renault Eric Boullier menjenguk Kubica dan membicarakan masalah kesehatannya dan peluang kembali ke ajang F1 pada musim 2012.[50] Usai mengetahui bahwa Kubica tidak siap untuk kembali berlaga di F1, tim Renault yang kemudian berganti nama menjadi Lotus pada musim 2012 akhirnya merekrut dua pembalap baru yaitu Kimi Raikkonen dan Romain Grosjean.[51]

Reli Dunia

 
Bob Kubica sedang berlaga di Reli Finlandia.

Upaya penyembuhan cedera Bob sempat terganggu saat ia mengalami patah kaki kanan ketika ia terpleset es beku di dekat rumahnya di Italia pada 11 Januari 2012.[52] Akibat dari musibah ini, ia terpaksa absen lagi dari beragam kegiatan motorsport di musim 2012,[53] sebelum kemudian ia kembali turun di lomba Ronde Gomitolo Di Lana dengan memakai mobil spek WRC pada tanggal 9 September. Ia memenangi lomba reli tersebut dengan unggul 1 menit lebih dari saingannya.[54]

Pada musim 2013, Kubica kembali aktif membalap lagi dengan memilih ajang reli. Ia bergabung dengan tim Citroen di Kejuaraan Reli Eropa dan WRC-2.[9][10] Lomba perdananya adalah di Rally de Portugal. Ia tampil kompetitif saat lomba tetapi kemudian mengalami insiden yang menyebabkan mobilnya rusak sehingga ia hanya mampu finis di posisi 6. Pada Reli Akropolis di Yunani, Kubica berhasil memenangi lomba, dilanjutkan dengan kemenangan di Reli Italia dan Reli Jerman. Di lomba Reli Jerman inilah Kubica naik ke puncak pimpinan klasemen. Bob lantas melanjutkan kemenangannya di Reli Perancis dan Reli Spanyol yang sekaligus mengantarnya pada gelar juara umum.

Sejarah karier

Musim ke musim

Musim Seri Tim Lomba Menang Pole F/Lap Podium Poin Posisi
2001 Formula Renault 2000 Eurocup RC Motorsport 10 0 1 0 1 46 14th
Formula Renault 2000 Italia 5 0 0 1 1 27 13th
2002 Formula Renault 2000 Eurocup RC Motorsport 8 0 1 0 2 80 7th
Formula Renault 2000 Italia 10 4 3 5 6 188 ke-2
Formula Renault 2000 Brazil RS2 1 1 1 1 1 N/A NC†
2003 Formula 3 Euroseries Prema Powerteam 13 1 0 3 2 31 ke-12
Formula 3 Inggris 2 0 0 0 0 N/A NC†
Masters of Formula Three 1 0 0 0 0 N/A ke-23
F3 Macau Grand Prix Target Racing[55] 1 0 0 0 0 N/A NC
F3 Korea Super Prix 1 0 0 0 0 N/A ke-6
2004 Formula 3 Euroseries Mücke Motorsport 20 0 0 0 3 53 ke-7
F3 Macau Grand Prix Manor Motorsport 1 0 1 1 1 N/A ke-2
2005 Formula Renault 3.5 Series Epsilon Euskadi 17 4 3 1 11 154 Juara
F3 Macau Grand Prix Carlin Motorsport 1 0 0 0 1 N/A ke-2
2006 Formula Satu BMW Sauber F1 Team 6 0 0 0 1 6 ke-16
2007 Formula Satu BMW Sauber F1 Team 16 0 0 0 0 39 ke-6
2008 Formula Satu BMW Sauber F1 Team 18 1 1 0 7 75 ke-4
2009 Formula Satu BMW Sauber F1 Team 17 0 0 0 1 17 ke-14
2010 Formula Satu Renault F1 Team 19 0 0 1 3 136 ke-8
2013 Kejuaraan Reli Eropa PH Sport 4 0  –  – 0 17 ke-23
World Rally Championship-2 Robert Kubica 7 5  –  – 6 143 Juara*
World Rally Championship 5 0  –  – 0 18 ke-12

Penghargaan

Tahun Rekor/Penghargaan Keterangan
2006 F1 Racing Magazine – Rookie of the Year Dari majalah F1 Racing
2008 Peraih Tropi Lorenzo Bandini Awards
Polish Sportspersonality of the Year

Catatan kaki

  1. ^ "Robert Kubica Profile". Formula One Group. 2006-9-7. Diakses tanggal 2011-6-16. 
  2. ^ "Career details for Robert Kubica". Driver Database. 2009-10-11. Diakses tanggal 2010-12-3. 
  3. ^ "Kubica Move to Renault". Autosport. Diakses tanggal 2010-1-1. 
  4. ^ "Robert Kubica". Formula One Group. 2006-10-10. Diakses tanggal 2008-08-08. 
  5. ^ "Statistik dan sejarah karier Robert Kubica". 4mula1. Diakses tanggal 2011-6-16. 
  6. ^ Cary, Tom (23 November 2011). "Kubica confirms he is not ready to return to F1". The Daily Telegraph. Telegraph Media Group. Diakses tanggal 23 November 2011. 
  7. ^ Beer, Matt. "Robert Kubica wins domestic rally on return to competition". Autosport. Diakses tanggal 12 March 2013. 
  8. ^ "Kubica Victorious, But Physically Limited on Return". Crash.net. Diakses tanggal 12 March 2013. 
  9. ^ a b "Robert Kubica will star in rallying, according to Petter Solberg". Autosport. Diakses tanggal 12 March 2013. 
  10. ^ a b "Kosciuszko surprised at Kubica WRC decision". WRC. Diakses tanggal 12 March 2013. 
  11. ^ "Paddock Poker in F1". Forumula One. Diakses tanggal 2011-6-16. 
  12. ^ "Secret Life of Robert Kubica". Formula One Group. 2010-8-1. Diakses tanggal 2010-9-12. 
  13. ^ Collantine, Keith. "Robert Kubica di Formula 3". F1fanatic.co.uk. Diakses tanggal 2010-4-9. 
  14. ^ Video Kubica di World Series by Renault.
  15. ^ "Kubica: Saya punya hubungan spesial dengan Renault". Republika Online. Diakses tanggal 2010-3-3. 
  16. ^ "Renault F1 Confirm Kubica for 2010". Sidepodcast. 2009-10-7. Diakses tanggal 2010-2-15. 
  17. ^ ITV F1 Team. "Kubica diambil oleh tim BMW". ITV-F1.com. Diakses tanggal 2011-6-7. 
  18. ^ BBC Sport. "JV pamit dari tim BMW". BBC. Diakses tanggal 2010-3-3. 
  19. ^ "Laporan GP Hungaria 2006". Formula One Group. Diakses tanggal 2010-6-5. 
  20. ^ "Cerita dari kecelakaan Kubica di Kanada 2007". Sporting Life. 2007-6-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2008-6-9. 
  21. ^ "Kubica's 75Gs, and We Don't Mean Money". Jalopnik. 2007-6-12. Diakses tanggal 2011-1-1. 
  22. ^ "Apa yang sebenarnya terjadi pada Kubica?". 2007-6-12. Diakses tanggal 2007-6-14. 
  23. ^ BBC Sports. "GP Kanada 2007: Musibah untuk Kubica". BBC.co.uk. Diakses tanggal 2008-9-7. 
  24. ^ "Kubica diperbolehkan meninggalkan rumah sakit pada hari Senin". Home of Sport. 2007-6-12. Diakses tanggal 2007-9-8. 
  25. ^ "Kubica meninggalkan rumah sakit setelah mengalami kecelakaan saat balapan". 2007-6-12. Diakses tanggal 2011-6-2. 
  26. ^ Autosport (2007-6-14). "Sebastian Vettel: Debutan baru menggantikan Robert Kubica untuk GP AS". Diakses tanggal 2009-6-9. 
  27. ^ BBC Sport. "Kubica dan Heidfeld tetap dipertahankan BMW untuk 2008". BBC. Diakses tanggal 2009-8-9. 
  28. ^ Tremayne, David (2008-6-9). "Kimi vs. Hamilton di pitlane, siapa yang salah?". Independent.co.uk. Diakses tanggal 2009-8-9. 
  29. ^ BBC Sports (2008-6-9). "Robert Kubica memenangi GP Kanada secara dramatis". BBC. 
  30. ^ BBC Sports. "Cerita dari GP Jepang 2008". BBC. Diakses tanggal 2009-12-12. 
  31. ^ Daftar fastest lap GP Jepang, Formula1.com
  32. ^ Sebastian Vettel: "Saya minta maaf pak!", grandprix.com
  33. ^ Vettel dihukum turun posisi 10 grid di GP Malaysia, autosport.com
  34. ^ Insiden Australia berbuah hukuman untuk Vettel di Malaysia, BBC.co.uk
  35. ^ Cerita dari GP Spanyol 2009, autosport.com
  36. ^ Elizalde, Pablo (2009-9-27). "Kubica: The most difficult point ever". Autosport. Diakses tanggal 2011-1-3. 
  37. ^ Beer, Matt (2009-10-7). "Kubica joins Renault for 2010". Autosport. Diakses tanggal 2011-4-23. 
  38. ^ Lostia, Michele (2009-7-30). "Manager says Kubica now on the market". Autosport. Diakses tanggal 2010-3-19. 
  39. ^ Noble, Jonathan (2009-7-29). "BMW will quit F1 at the end of 2009". Autosport. Diakses tanggal 2009-12-12. 
  40. ^ Strang, Simon (2009-8-20). "Kubica pulang ke rumah". Autosport. Diakses tanggal 2011-2-2. 
  41. ^ Noble, Jonathan (2010-1-31). "Wawancara bersama Vitaly Petrov". Autosport. 
  42. ^ Collantine, Keith (2010-07-07). "Kubica extends Renault deal to 2012". F1 Fanatic. Keith Collantine. Diakses tanggal 2010-10-19. 
  43. ^ Hughes, Mark (2010-10-12). "Why Robert Kubica is arguably the best driver in F1". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 2010-10-19. 
  44. ^ Kubica Gravely Injured in Crash CNN. Feb 7, 2011.
  45. ^ Kubica Feeling "Much Better" after Rall Crash CNN'. Feb 7, 2011
  46. ^ Elizalde, Pablo (17 February 2011). "Kubica undergoes final surgery". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 17 February 2011. 
  47. ^ Lostia, Michele; Beer, Matt (12 February 2011). "Kubica requires one more operation". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 12 February 2011. 
  48. ^ "Renault confirm Heidfeld as Kubica stand-in". formula1.com. Formula One Administration. 16 February 2011. Diakses tanggal 16 February 2011. 
  49. ^ "Kubica discharged from Italian hospital". formula1.com. Formula One Administration. 24 April 2011. Diakses tanggal 26 April 2011. 
  50. ^ Noble, Jonathan (11 October 2011). "Boullier planning to speak with Kubica this week to hear latest on recovery". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 12 October 2011. 
  51. ^ Benson, Andrew (11 January 2012). "Robert Kubica breaks right leg in accident". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 11 January 2012. 
  52. ^ "Robert Kubica breaks right leg in accident". BBC News. 11 January 2012. Diakses tanggal 11 January 2012. 
  53. ^ "F1 Return for Kubica Uncertain - Alonso". The Motor Report. The Motor Report Pty Ltd. GMM. 22 August 2012. Diakses tanggal 22 August 2012. 
  54. ^ Beer, Matt (9 September 2012). "Robert Kubica wins domestic rally on return to competition". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 15 December 2012. 
  55. ^ "2003 Macau Formula 3 Grand Prix Entry List". macau.grandprix.gov.mo. Macau Grand Prix. Diakses tanggal 2010-02-05. 

Pranala Luar