Żul Qarnain

tokoh dalam Al-Qur'an

Dzul Qarnain (Arab: ذو القرنين Dzū al-Qarnayn) adalah julukan seorang raja yang disebutkan di dalam Qur'an, ia digambarkan sebagai seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Dikisahkan bahwa ia telah membangun tembok besi yang tinggi untuk melindungi kaum lemah dari serangan Ya’juj dan Ma’juj, yang ditemuinya dalam perjalanannya menuju timur.

Dzu al-Qarnain dilukiskan sedang dalam perundingan pembangunan dinding besi Ya’juj dan Ma’juj, (lukisan miniatur abad ke-16 dari Persia.
Dzu al-Qarnayn dan Al-Khiḍr (kanan), takjub dengan penglihatannya terhadap seekor ikan air asin yang kembali hidup ketika ditaruh ke dalam Air Kehidupan.

Etimologi

Secara harfiah Dzul Qarnain memiliki arti "Pemilik Dua Tanduk" atau "Ia yang memiliki Dua Tanduk." "Dzu" (Arab: ذو‎, ḏzū) berarti "pemilik." Beberapa pendapat mengenai etimologi dari Dzul Qarnain adalah sebagai berikut:[1]

  • Ia pernah meninggal dan hidup kembali setelah mendapat pukulan tepat di kepala bagian kanan dan kiri.[2]
  • Rancangan ketopong besinya memiliki tanduk.
  • Dia bisa melihat dengan jelas di siang hari dan di kegelapan malam.
  • Dia pernah hidup selama dua abad sehingga ia dapat disebut "Dzu al-Qarnain" "ذوالقرن ن"
  • "Qarn" (Arab: قرن Qorn) berarti:
    • Kekuasaan, wilayah kekuasaannya meliputi wilayah Barat hingga Timur,
    • Kuat dan
    • Berani.

Genealogi

Menurut kisah dari Ubaid bin Umair (tokoh dari kalangan tabi'in) bahwa Dzul Qarnain adalah sepupu Khidr dari pihak ibu, bertepatan dengan masa Ibrahim dan Luth.[1] Dikatakan pula bahwa Khidr menjadi penasehat spiritualnya.

Sedangkan menurut sejarawan Muslim yang lain, Dzul Qarnain memiliki nama asli Abu Karb Al-Himyari atau Abu Bakar bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M) dan kerajaannya disebut At-Tababi’ah.[3]

Dalam buku yang berjudul Jejak Yakjuj dan Makjuj karya Wisnu Sasongko di Books.google.com, Dzul Qarnain seorang raja Arab memiliki nama asli Abdullah bin adh Dhahhak, catatan lain mengisahkan namanya Mush'ab bin Abdullah keturunan Kahlal bin Saba'.[4]

Kisah Dzul Qarnain

Diriwayatkan Waqi dari Israil dari Jabir dari Mujahid dari Abdullah bin Amr, beliau berkata : “Dzul Qornain seorang Nabi”, diriwayatkan al-Hafid bin Asakir dari hadits Abi Muhammad bin Abi Nasr dari Abi Ishaq bin Ibrahim bin Muhammad bin Abi Duaib, berkata Muhammad bin Hamad, bercerita Abdu Razzaq dari Muammar dari Ibnu Abi Duaib dari Muqbiri dari Abi Hurairah ia berkata: “Rasulullah bersabda: Aku tidak tahu atau tidak, aku tidak tahu khudud itu menghapus dosa pelakunya atau tidak dan aku tidak tau Dzul Qarnain itu seorang Nabi atau bukan, dan ini ghorib dari sisi ini, dan berkata Ishaq bin Basyar dari Ustman bin as-Syaj dari Khusoif dari Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata: “Dzul Qarnain adalah seorang raja yang sholeh, Allah meridhoi amalnya” dan memuji dalam kitabnya. Dia adalah orang yang ditolong, Khidir adalah menterinya, dan disebutkan bahwa Khidir adalah pemimpin tentaranya, dia orang yang diajak bermusyawarah oleh sang raja sebagai menterinya dalam rangka memperbaiki masyarakat saat itu. Telah disebutkan al-Azraqi dan lainnya bahwa Dzul Qarnain berislam atas ajakan khalilullah Ibrahim dan melakukan tawaf di ka’bah al-Mukarramah bersama Ismail as, diriwayatkan dari Ubaid bin Umair dan anaknya Abdullah dan lainnya bahwa Dzul Qarnain melakukan ibadah Haji dengan jalan kaki, tatkala Ibrahim mengetahui kehadirannya, ia menemuinya, mendoakan dan meridhoinya kemudian Allah menundukkan untuknya awan yang bisa membawanya kemana ia mau. Wallahu a’lam. Dan perbedaan pendapat dalam asal muasal dinamakan Dzul Qarnain, dikatakan : Karena dikepalanya menyerupai dua tanduk. Berkata Wahab bin Munabih : dia memiliki dua tanduk dari tembaga dikepalanya, dan ini lemah. Berkata sebagian ahli kitab: karena dia raja Persia dan Romawi, dan dikatakan: Karena dia sampai pada dua ujung matahari barat dan timur dan menguasai keduanya, dan ini menyerupai kesalahannya yaitu perkataan az-Zuhri. Berkata Hasan al-Bashri : Dia memiliki dua jalinan rambut yang melingkar maka dinamakan Dzul Qarnain. Berkata Ishaq bin Abdillah bin Basyar dari Abdillah bin Ziyad bin Sam’an dari Umar bin Syuaib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata: Dia memanggil raja yang lalim kepada Allah kemudian memukul tanduknya, mematahkanya dan meremukkannya, maka dinamakan Dzul Qarnain.


Referensi

  1. ^ a b Zulqarnain di Alhassanain.com
  2. ^ Al-Bidayah Wan Nihayah karya Ibnu Katsir lebih jauh menjelaskan, Dzul Qarnain adalah nama gelar atau julukan seorang penglima penakluk sekaligus raja saleh. Karena kesalehannya ia selalu mengajak manusia untuk menyembah Allah. Namun mereka ingkar, malah memukul tanduknya – Qarnun, yaitu rambut kepala yang diikat – sebelah kanan, hingga ia mati. Lalu Allah menghidupkannya kembali, dan ia pun kembali berdakwah. Tetapi sekali lagi tanduknya yang kiri dipukul, sehingga ia mati lagi. Allah SWT menghidupkannya kembali dan menjulukinya Dzul Qarnain, pemilik dua tanduk, serta memberinya kekuasaan.
  3. ^ [1] Ya’juj Ma’juj & Dzulqornain ditulis oleh Budi Yahya di Oaseimani.com.
  4. ^ Jejak Yakjuj Dan Makjuj oleh Wisnu Sasongko hal.85 di Google Books.

Pranala luar