Asoka
Bunga Asoka
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Genus:
Spesies:
S. asoca
Nama binomial
Saraca asoca
(Roxb.) Wilde

Pohon asoka adalah pohon yang dianggap suci oleh agama Hindu.[1] Pohonnya akan mengeluarkan harum pada malam hari di bulan April dan Mei setiap tahunnya.[1] Pohon tanaman ini sering diasosiasikan dengan cinta dan kesucian.[1] Di Indonesia, dikenal dua jenis bunga asoka, yakni pohon asoka yang tumbuh menjulang tinggi tanpa ranting atau disebut juga glodokan tiang (Polyalthia Longifolia) dan asoka biasa (Polyalthia sp.) yang memiliki ranting dan berdaun runcing. Biasanya tanaman ini digunakan untuk penghijaun maupun tanaman hias.[2]

Tanaman asoka berbunga ketika menjelang musim hujan tiba. [3] Bunganya dapat bertahan selama 3-4 bulan dan biasanya untuk memperbanyak tanaman ini, sang pemilik akan melakukan pencangkokan atau lewat biji langsung.[3] Untuk perawatannya sendiri, bunga ini cukup dipupuk sekali selama 3 bulan.[4]

Bentuk Tanaman

Pohon asoka atau yang mepunyai nama Latin Saraca Indica adalah pohon yang mana bunganya tumbuh pada cabang-cabang besar.[5] Bunganya tumbuh secara bergerombol dan berderet dengan benang sari yang mencuat keluar seperti kembang api.[5] Untuk warnanya, pohon ini sering kita jumpai dengan bunga warna kuning, jingga, bahkan merah.[5] Asoka memiliki batang yang keras dengan tinggi yang dapat mencapai 7 meter, sedang daunnya majemuk dan berbentuk oval berujung lancip.<ref name="WS">


Asoka (Saraca asoca (Roxb.) Wilde, suku polong-polongan atau Fabaceae), angsoka, atau kadang-kadang dikacaukan dengan soka (Ixora javanica), adalah sebuah pohon dengan bunga-bunga merah yang sangat indah. Namanya diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti "bebas dari rasa sedih" (a-: tanpa, soka:sedih). Tumbuhan ini didatangkan dari India dan di Surakarta dan Yogyakarta biasa ditanam di pekarangan keraton dan rumah-rumah bangsawan.

Siddharta, penyebar agama Buddha, dipercaya lahir di bawah pohon ini.

Referensi

  1. ^ a b c Vittachi, Nury (2005).Detektif Feng Shui 3: Misi Khusus.:PT Bentang Pustaka. Terj. Ibnu Setiawan Hal 292. Cet 1
  2. ^ Rukmana, Rahmat, dkk (2002).Nimba: Tanaman Penghasil Pestisida Alami.Yogyakarta: kanisius. Hal 18
  3. ^ a b Ratnasari, juwita, dkk (2007).Galeri Tanaman Hias Bunga.Jakarta:Penerbit Penebar Swadaya. Hal 198
  4. ^ Ira Puspa, Garsinia Lestari (2008).Galeri Tanaman Hias Lanskap.Jakarta:Penebar Swadaya. Hal 189
  5. ^ a b c WS, Don, Trees, dkk (2000).Rahasia Kebun Asri.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 32

Pranala luar