Portal:Pertanian/Berita terkini/Juni
- 4 Juni 2014
- "Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa menemukan bahan pengawet alami kombinasi antara teh dan daun pandan untuk pembuatan ikan asin. Teh dipilih karena mengandung tanin, flavonoid yang berfungsi sebagai antimikroorganisme. Sedangkan daun pandan yang mengandung saponin dan fenol dengan khasiat yang sama. Selain itu, penggunaan teh dan daun pandan menghasilkan aroma yang khas pada ikan asin." (Republika) (The Globe Journal)
- "Petani tembakau Kabupaten Jember, Jawa Timur menggeser musim tanam dan mengganti jenis tembakau yang ditanam karena pergeseran musim hujan akibat perubahan iklim. Kini mereka menanam tembakau varietas kasturi. Pada musim tanam sebelumnya, petani mengalami kerugian akibat curah hujan yang terlalu tinggi." (Antara) (Skala News)
- 2 Juni 2014
- "Amerika Serikat membuka kemungkinan untuk legalisasi ganja secara nasional. Setidaknya 22 negara bagian telah melegalkan ganja pada tingkatan tertentu, dan lima negara bagian akan melakukan hal yang serupa segera. Legalisasi ganja umumnya untuk tujuan medis." (Republika) (Yanoo News) (Digital Journal)
- "Bungkil sawit yang merupakan limbah dari perkebunan kelapa sawit tersedia melimpah dan berpotensi untuk menjadi komoditas ekspor sehingga Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengusulkan untuk menghapus bea keluar untuk bungkil sawit. Namun anggota DPR RI tidak menyetujui dan menginginkan agar bungkil sawit dapat diakses oleh peternak Indonesia untuk dijadikan pakan ternak demi melancarkan wacana swasembada daging sapi dan susu di Indonesia." (Pikiran rakyat) (Berita Satu)
- 1 Juni 2014
- "Kementerian Pertanian Republik Indonesia menargetkan Indonesia swasembada susu di tahun 2025. Saat ini 70 persen susu yang dikonsumsi Indonesia masih merupakan susu impor, dan produsen susu utama di Indonesia masih didominasi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Blue print pengembangan peternakan susu tersebut dilakukan secara bertahap." (Okezone) (MetroTV News)
Arsip: