Portal:Pertanian/Berita terkini/Maret
Arsip |
|
- 30 Maret 2017
- "Apa yang kita makan memberikan dampak di tempat lain. Sebuah studi yang dilakukan University College London dan NASA Goddard Institute for Space Studies menemukan bahwa setidaknya sebelas persen dari air tanah tak terbarukan dikonsumsi oleh tanaman komoditas yang diperdagangkan antar negara. 29 persen dari jumlah tersebut merupakan air tanah di wilayah Pakistan, 27 persen Amerika Serikat, dan 12 persen India. Mereka menggunakan model hidrologi global dibantu pemantauan satelit untuk melacak keberadaan air tanah dan komoditas yang memanfaatkannya. Dan jumlah komoditas perdagangan antar negara yang memanfaatkan air tanah tak terbarukan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya." (Phys.org) (UPI)
- 13 Maret 2017
- "Infeksi jamur Aspergillus pada jagung telah menyebabkan kerugian besar di seluruh dunia, karena selain menyebabkan kerusakan hasil, jamur ini mengeluarkan toksin karsinogen aflatoksin. Sebuah jagung transgenik terbaru dikembangkan oleh University of Arizona mampu menon-aktifkan gen dari Aspergillus penghasil toksin tersebut sehingga infeksi Aspergillus tidak memunculkan risiko kanker bagi manusia yang memakannya." (New Scientist) (Reuters)
- 1 Maret 2017
- "Peneliti dari University of Burgos, Spanyol, mengembangkan polimer baru yang akan berpendar ketika terkena paparan merkuri dalam wujud senyawa organik (metilmerkuri) maupun inorganik. Mereka menerapkan polimer tersebut untuk mendeteksi keberadaan dan kadar merkuri pada ikan. Polimer ini dapat dijadikan alat ukur yang bisa dipakai di lokasi layaknya kertas lakmus, sehingga sampel tidak perlu dibawa ke laboratorium." (Science Daily) (New Atlas)
Arsip: