Camille Desmoulins
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP47Dhorifah (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 15 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP47Dhorifah (Kontrib • Log) 3842 hari 481 menit lalu. |
Camille Desmoulins adalah seorang wartawan, pengacara, sekaligus politikus revolusioner berkebangsaan Perancis.[1] Nama lengkapnya adalah Lucie Simplice Camilie Benoist.[1] Dia lahir di Guise, Aisne pada tanggal 2 Maret tahun 760 dan meninggal saat 5 April 1794 di Paris.[1][2] Dia mulai berkarier sebagai pengacara sejak dari tahun 1785 di Paris .[1] Pidatonya ketika 12 Juli 1789 yang mana berisi ajakan kepada rakyat untuk mempersenjatai diri merupakan peristiwa awal dari Revolusi Perancis.[1] Dia menghasut warga Paris agar menyerang Bastille keesokan harinya, terjadi saat (13 Juli 1789) .[1] Tulisan-tulisannya sebagai wartawan sangatlah berpengaruh di masyarakat .[1]
Desmoulins berhasil menerbitkan harian Revolutions de France et de Brabant selama 2 tahun, yakni 1789- 1791 .[1] Dia juga ikut andil dalam mendirikan Club Cordeliers dan ikut menyerbu istana de Tuilerined tahun 1792 .[1] Dia merupakan sahabat dari Danton dan Robespierre .[1] Desmoulins pernah juga mengomando wakil-wakil pembawa petisi untuk mengkudeta raja dari jabatan ketika 1798 .[1] Waktu akhir 1793 melalui tulisannya di majalah La Vieux Cordelier, dia mencoba menghalangi politik teror yang dilakukan oleh Robespierre.[1] Namun hal ini justru membuatnya ditangkap dan dijatuh hukuman mati di Guillotine bersama dengan Danton dan istrinya, Lucile Deplessis.[1] Prnah menjadi Sekjen Kehakiman di bawah Menteri Danton dan duduk dalam Konensi Nasional sebagai wakil Paris pada 1792 sampai 1794 .[1]