Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin (Latin: Bandiermasinensis) adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota Banjarmasin merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), sebagai Kota Pusat Pemerintahan (Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan) serta sebagai pintu gerbang nasional dan kota-kota pusat kegiatan ekonomi nasional. Juga merupakan kota penting di wilayah Kalimantan Selatan yang saat ini memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis. Sudah selayaknya Kota Banjarmasin ditingkatkan statusnya menjadi Pusat Kegiatan Nasional di masa mendatang.[3]
Kota Banjarmasin | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Kayuh Baimbai Banjar: Mendayung Bersama-sama | |
[[File:{{{peta}}}|250px|Peta]] | |
Koordinat: 3°18′51.78″S 114°35′33.05″E / 3.3143833°S 114.5925139°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Tanggal berdiri | 24 September 1526 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Muhidin |
Luas | |
• Total | 72 km2 (28 sq mi) |
Populasi (2010) | |
• Total | 625.481 |
• Kepadatan | 8.687/km2 (22,500/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam (89,34%) Kristen (8,41%) Katolik (1,24%) Buddha (0,68%) Lain-lain (0,33%) [2] |
• Bahasa | Banjar, Indonesia |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 511 |
Kode Kemendagri | 63.71 |
Kode SNI 7657:2023 | BJMKesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref> |
DAU | Rp. 631.124.460.000.- |
Flora resmi | Kasturi (Mangifera Casturi) |
Fauna resmi | Bekantan (Nasalis Larvatus) |
Situs web | http://banjarmasinkota.go.id |
Kota yang terpadat di Kalimantan ini termasuk salah satu kota besar di Indonesia, walau luasnya yang terkecil di Kalimantan, yakni luasnya lebih kecil daripada Jakarta Barat. Kota yang dijuluki kota seribu sungai ini merupakan sebuah kota delta atau kota kepulauan sebab terdiri dari sedikitnya 25 buah pulau kecil (delta) yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan oleh sungai-sungai diantaranya pulau Tatas, pulau Kelayan, pulau Rantauan Keliling, pulau Insan dan lain-lain.[4]
Banjarmasin sebagai Kota Pusaka dan Kota Hijau
Kota Banjarmasin ditetapkan sebagai salah satu dari 10 ikon kota pusaka di Indonesia.[5][6][7][8][9][10][11]
Banjarmasin sebagai Kota Niaga dan Pelabuhan
Sejak zaman dulu hingga sekarang Banjarmasin masih menjadi kota niaga dan bandar pelabuhan terpenting di pulau Kalimantan.[12][13][14][15][16][17] Pelabuhan kota Banjarmasin adalah pelabuhan Trisakti yang terletak 12,5 mil dari muara sungai Barito.[18][19]Pelabuhan Trisakti memiliki Terminal Petikemas Banjarmasin (TPKB) yang termasuk 10 besar terminal petikemas di Indonesia.[20] Kota Banjarmasin beserta kota Pekalongan dan Solo ditetapkan sebagai Kota Teladan oleh UN Habitat.[21][22][23][24][25][26]
Secara de jure Banjarmasin masih sebagai ibukota Kalimantan Selatan, namun kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terhitung sejak tanggal 14 Agustus 2011 yang bertepatan dengan Hari jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke-61, telah dipindahkan ke kawasan Gunung Upih di kecamatan Cempaka (Banjarbaru) yang berdiri pada lokasi dengan ketinggian 44 meter di atas permukaan laut serta berjarak sekitar 60 km dari kantor lama (pada titik 0 km Banjarmasin di tepi sungai Martapura).[27][28][29][30][31] Kementerian Pekerjaan Umum menempatkan Banjarmasin sebagai salah satu kota penting dan mempersiapkan Banjarmasin beserta 4 daerah kabupaten/kota yang menjadi satelitnya sebagai salah satu Kawasan Strategis Provinsi yaitu Kawasan Perkotaan Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut sebagai calon kota "metropolitan" generasi ketiga[32][33][34][35][36] yang dinamakan Banjar Bakula.[37][38][39][40] [41][42][43]
Etimologi
Dalam bahasa Jawa, Banjarmasin berarti taman asin[44][45], sedangkan sejarah Jawa Barat mencatat nama Banjarmasin berasal dari keluarga keraton Kerajaan Mahasin di Singapura yang mengungsi ke daerah Banjar karena serangan Sriwijaya kemudian berdirilah Kerajaan Banjar Mahasin[46], namun nama asli kota Banjarmasin adalah Banjar-Masih[47], pada tahun 1664 orang Belanda masih menulisnya Banjarmasch atau Banzjarmasch.[48] Kota yang secara historis menjadi ibukota provinsi Kalimantan sampai tahun 1957 ini memiliki Indeks persepsi kenyamanan 52.61 (th. 2009)[49] meningkat menjadi 53.16 (th. 2011) walau masih di bawah rata-rata[50][51]. Tahun 1942 Jepang menduduki kota ini, sebelumnya kolonial Belanda, menjadikan Banjarmasin sebagai ibukota Dutch-Borneo dan di bawah kekuasaan Inggris (Alexander Hare) dikenal sebagai British-Borneo.[52][53]
Penyebutan Banjarmasin yang pernah digunakan:
- Benjar[54]
- Benjarsen atau Benjar-mausen[55]
- Bandjermassing[56]
- Bandjer Massing[57]
- Banjer-massinsch[58]
- Banjarmassing[59]
- Bandjarmassingh[60][61]
- Bandjermasin[62][63]
- Bandjermassin[64]
- Banjer Massin[65]
- Banjermassin[66][67]
- Banjermasin[68]
- Banjermasing[69]
- Banyermasin
- Banjermassing[70]
- Banjir Massin[71]
- Banjirmasin[72]
- Banjar Massen[73]
- Benjar-Maffen[74][75]
- Banjar Maffeen[76][77][78][79]
- Banjermaffing[80][81][82]
- Benjar-Massing[83]
- Banjar Massin[84]
- Banjarmassin[85]
- Banjarmassim[86]
- BAGNAR MESSIN[87]
- Bandgermasin (Spanyol)
- Bandjermasinsche[88]
- Bandjarmassin[89][90]
- Bandjarmasin[91]
- Bandjar Masin[92]
- Bandermachri
- Bengermarssin
- Bendamarfin[93]
- Bender Massin/Bandermassin[94][95]
- Beniar atau Bendermassin[96][97]
- Benjermasin
- Bendermassing[98]
- Tathalmasin[99]
- Nama lain kota Banjarmasin adalah kota Tatas karena pusat kota ini berdiri di atas pulau Tatas, yaitu delta yang membentuk wilayah kecamatan Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah yang dahulu sebagai pusat pemerintahan Residen Belanda.[100]
Dalam penuturan sehari-hari, Kota Banjarmasin sering hanya disebut sebagai "Banjar", meskipun hal ini dapat pula dikelirukan dengan Kabupaten Banjar bagi orang luar Kalimantan Selatan. Akan tetapi, bagi orang Kalsel sendiri, nama "Banjar" hampir selalu bermakna Banjarmasin, sementara untuk menyebut Kab. Banjar, orang Kalsel menyebut nama-nama daerah di kabupaten tersebut secara spesifik, seperti Kertak Hanyar, Martapura, Pengaron, Astambul, dan lain sebagainya.
Geografis
Letak
Kota Banjarmasin terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan 114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Letak Kota Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.
Kota ini terletak di tepian timur sungai Barito dan dibelah oleh Sungai Martapura yang berhulu di Pegunungan Meratus. Kota Banjarmasin dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai salah satu prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan.
Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah Kota Banjarmasin yang kurang lebih 98,46 km² ini dapat dipersentasikan bahwa peruntukan tanah saat sekarang adalah lahan tanah pertanian 3.111,9 ha, perindustrian 278,6 ha, jasa 443,4 ha, pemukiman adalah 3.029,3 ha dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan perkembangan wilayah terus terjadi seiring dengan pertambahan kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.
Batas wilayah
Batas-batas wilayah Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:
Utara | Sungai Alalak (seberangnya kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala) |
Timur | Kabupaten Banjar (kecamatan Sungai Tabuk dan Kertak Hanyar) |
Selatan | Kabupaten Banjar (kecamatan Tatah Makmur) |
Barat | Sungai Barito (seberangnya kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala) |
Fungsi dan penggunaan tanah
Tanah aluvial yang didominasi struktur lempung adalah merupakan jenis tanah yang mendominasi wilayah Kota Banjarmasin. Sedangkan batuan dasar yang terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuan metaforf yang bagian permukaan ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan rawa.
Penggunaan tanah di Kota Banjarmasin tahun 2003 untuk lahan pertanian seluas 2.962,6 ha, industri 278,6 ha, perusahaan 337,3 ha, jasa 486,4 ha dan tanah perumahan 3.135,1 ha. Dibandingkan dengan data tahun-tahun sebelumnya lahan pertanian cenderung menurun, sementara untuk lahan perumahan mengalami perluasan sejalan dengan peningkatan kegiatan ekonomi dan pertumbuhan penduduk.[101]Luas optimal Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebuah kota adalah 30% dari luas kota,[102] sedangkan kota Banjarmasin hanya memiliki 10 sampai 12% RTH saja.[103]
Iklim
Kota Banjarmasin beriklim tropis dimana angin muson barat bertiup dari Benua Asia melewati Samudera Hindia menimbulkan musim hujan, sedangkan angin dari Benua Australia adalah angin kering yang berakibat adanya musim kemarau.
Curah hujan yang turun rata-rata per tahunnya kurang lebih 2.400 mm dengan fluktuasi tahunan berkisar antara 1.600-3.500 mm, jumlah hari hujan dalam setahun kurang lebih 150 hari dengan suhu udara yang sedikit bervariasi, sekitar 26 °C.
Kota Banjarmasin termasuk wilayah yang beriklim tropis. Angin Muson dari arah Barat yang bertiup akibat tekanan tinggi di daratan Benua Asia melewati Samudera Hindia menyebabkan terjadinya musim hujan, sedangkan tekanan tinggi di Benua Australia yang bertiup dari arah Timur adalah angin kering pada musim kemarau. Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada bulan-bulan November–April. Dalam musim kemarau sering terjadi masa kering yang panjang. Curah hujan tahunan rata-rata sampai 2.628 mm dari hujan per tahun 156 hari. Suhu udara rata-rata sekitar 25 °C - 38 °C dengan sedikit variasi musiman. Fluktuasi suhu harian berkisar antara 74-91%, sedangkan pada musim kemarau kelembabannya rendah, yaitu sekitar 52% yang terjadi pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober.
Data iklim Banjarmasin | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29 (85) |
29 (85) |
30 (86) |
31 (87) |
31 (88) |
31 (87) |
31 (87) |
31 (88) |
31 (88) |
31 (88) |
31 (87) |
29 (85) |
31 (87) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 25 (77) |
25 (77) |
24 (76) |
26 (78) |
26 (78) |
25 (77) |
24 (75) |
24 (75) |
24 (75) |
25 (77) |
25 (77) |
24 (76) |
24 (76) |
Presipitasi mm (inci) | 350 (13.78) |
300 (11.81) |
310 (12.2) |
210 (8.27) |
200 (7.87) |
120 (4.72) |
120 (4.72) |
110 (4.33) |
130 (5.12) |
120 (4.72) |
230 (9.06) |
290 (11.42) |
2.570 (101,18) |
Sumber: http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=58669&refer=&units=metric |
Sungai
Sungai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin sehingga Banjarmasin mendapat julukan "kota seribu sungai" meski sungai yang mengalir di Banjarmasin tak sampai seribu. Sungai menjadi wadah aktivitas utama masyarakat zaman dahulu hingga sekarang, utamanya dalam bidang perdagangan dan transportasi. Sungai-sungai yang membelah kota ini, diupayakan sebagai magnet ekonomi, khususnya pariwisata.[104] Data dari Dinas Kimprasko Banjarmasin menunjukkan pada 1997 di Ibu Kota Kalimantan Selatan itu terdapat 117 sungai, kemudian pada 2002 berkurang menjadi 70 sungai, lalu pada 2004 sampai sekarang hanya tinggal 60 sungai.[105][106] Penataan kota Banjarmasin semestinya penataan daratan harus mengikuti penataan sungai, artinya penataan sungai yang didahulukan baru penataan daratan.[107]
Berikut adalah beberapa nama sungai yang mengaliri Kota Banjarmasin.
Catatan: Tabel di bawah belumlah lengkap.
No | Nama sungai[108] | Panjang (km) | Daerah yang dialiri | No | Nama sungai | Panjang (km) | Daerah yang dialiri[109] |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Barito | 11,50 | Banjarmasin bagian barat | 25 | Pengambangan | 1,10 | Banua Anyar dan Pengambangan |
2 | Martapura | 17,00 | Sepanjang kota Banjarmasin | 26 | Kerokan | 0,63 | |
3 | Anjir Mulawarman | 2,90 | 27 | Guring | ?? | ||
4 | Kuin | 3,10 | Kuin Utara, Kuin Selatan, Pangeran, Pasar Lama | 28 | Jingah | ?? | Sungai Jingah |
5 | Pangeran | 3,30 | Pangeran | 29 | Tapekong | ?? | Sepanjang Jl. Veteran |
6 | Pelambuan | 1,38 | Pelambuan | 30 | Pulantan | ?? | Pemurus Dalam |
7 | Alalak | 11,90 | Kawasan Alalak | 31 | Banguntan | ?? | Basirih |
8 | Basirih | 1,50 | Basirih Selatan | 32 | Saka Mangkok | ?? | Mantuil |
9 | Andai | 2,10 | Sungai Andai | 33 | Halinau | ?? | Mantuil |
10 | Teluk Dalam | 2,20 | Teluk Dalam | 34 | Gardu | ?? | Sungai Lulut |
11 | Duyung | 2,02 | 35 | Gudang | ?? | Pemurus Dalam | |
12 | Banyiur SP | 2,00 | 36 | Bengao | ?? | Kelayan Timur dan Kelayan Selatan | |
13 | Pekapuran | 2,54 | Kawasan Pekapuran | 37 | Simpang Jalar | ?? | Basirih Selatan |
14 | Pemurus | 0,30 | Kawasan Pemurus | 38 | Banyun | ?? | |
15 | Miai | 1,25 | 39 | Jarak | ?? | Kuin Utara | |
16 | Awang | 1,60 | 40 | Skip | ?? | Kelayan Selatan | |
17 | Tatah Belayung | 2,60 | Tanjung Pagar | 41 | Jeruju | ?? | Alalak Tengah |
18 | Kelayan | 4,40 | Kawasan Kelayan | 42 | Bayuan | ?? | Alalak Tengah |
19 | Simpang Jelai | 2,30 | 43 | Siuding | ?? | Kuin Utara | |
20 | Liang Anggang | 1,50 | 44 | Pandai | ?? | Kuin Utara | |
21 | Pekauman | ?? | 45 | Beruntung | ?? | ||
22 | Mawar | ?? | Mawar | 46 | Belitung | ?? | |
23 | Keramat | ?? | 47 | Kuripan | ?? | Kuripan | |
24 | Tatas | ?? | 48 | Sungai Andai | 1,68 | sungai andai |
Demografi
Kota Banjarmasin terdiri atas 5 kecamatan, yaitu:
- Banjarmasin Barat: 13,37km²
- Banjarmasin Selatan: 20,18 km²
- Banjarmasin Tengah: 11,66 km²
- Banjarmasin Timur: 11,54 km²
- Banjarmasin Utara: 15,25 km²
Jumlah penduduk di wilayah ini dapat diperincikan sebagai berikut:
Tabel Jumlah Penduduk Banjarmasin tahun 2008[110]
Nomor | Kecamatan | Luas (km²) | Jumlah Penduduk (jiwa) | Kepadatan (jiwa/km²) |
1 | Banjarmasin Selatan | 20,18 | 150.221 | 7.444 |
2 | Banjarmasin Timur | 11,54 | 118.278 | 10.249 |
3 | Banjarmasin Barat | 13,37 | 149.753 | 11.201 |
4 | Banjarmasin Tengah | 11,66 | 114.584 | 9.827 |
5 | Banjarmasin Utara | 15,25 | 94.409 | 6.209 |
Perkembangan populasi penduduk Banjarmasin.
No. | Tahun | Populasi |
1 | 1780 [111] | 2.300 jiwa |
2 | 1900 | 52.685 jiwa[91] |
3 | 1930[112][113] | 57.822 jiwa |
4 | 1990[114] | 481.371 jiwa |
5 | 2000[115][116] | 527.724 jiwa |
6 | 2005[114] | 589.115 jiwa |
7 | 2010[117] | 625.395 jiwa |
Penguasa
Penguasa Kota Banjarmasin:[118]
- Patih Masih, kepala kampung Banjarmasih (Kuin Utara)
- Sultan Suriansyah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Hidayatullah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Rahmatullah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Mustainbillah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Agung, berkedudukan di Sungai Pangeran
- Pangeran Abdullah bin Sultan Muhammadillah, Putra Mahkota
- Pangeran Dupa, Putra Mahkota[119]
- Jan van Suchtelen (1747-1752), residen Belanda di Tatas
- Bernard te Lintelo (1752-1757), residen Belanda di Tatas
- R. Ringholm (1757-1764), residen Belanda di Tatas
- Lodewijk Willem de Lile (1760-1764), residen Belanda di Tatas[120]
- Willem Adriaan Palm (1764-1777), residen Belanda di Tatas
- Piter Waalbek (1777-1784), residen Belanda di Tatas
- Barend van der Worm (1784-1787), residen Belanda di Tatas
- Alexander Hare (1812), Resident-Comissioner Inggris di Tatas[121][122]
- C. L. Hartmann[123]
- I.N. Nieuwen Huyzen (1860), residen Belanda di Tatas
- C.C. Tromp. (mulai 11 November 1870).[124]
- Ronggo: Pangeran Toemenggoeng Tanoe Karsa
- Ronggo: Raden Toemenggoeng Soeria Kasoema
- C.A. Kroesen (1898), residen Belanda di Tatas
- C.J. Van Kempen (1924), residen Belanda di Tatas. Mulai tahun 1919 Banjarmasin memiliki Burgemester (Walikota)
- J. De Haan (1924-1929), residen Belanda di Tatas
- R. Koppenel (1929-1931), residen Belanda di Tatas
- W.G. Morggeustrom (1933-1937), residen Belanda di Tatas
Suku bangsa
Penduduk asli kota Banjarmasin adalah Suku Banjar yang merupakan mayoritas dari total penduduk. Suku pendatang yang signifikan jumlahnya di kota Banjarmasin yaitu Suku Jawa dan Suku Madura. [125]
Komposisi Suku bangsa di kota Banjarmasin antara lain:[126]
Nomor | Suku Bangsa | Jumlah |
---|---|---|
1 | Suku Banjar | 417.309 |
2 | Suku Jawa | 56.513 |
3 | Suku Madura | 12.759 |
4 | Suku Bukit | 7.836 |
5 | Suku Bugis | 2.861 |
6 | Suku Sunda | 2.319 |
7 | Suku Bakumpai | 1.048 |
8 | Suku Mandar | 105 |
9 | Suku-suku lainnya | 26.500 |
Suku-suku lainnya adalah:
- Suku Bajau
- Etnis Arab
- Etnis Tionghoa
Perguruan tinggi
Perguruan Tinggi yang ada di Kota Banjarmasin antara lain:
- Akademik Bidan (Akbid) Bunga Kalimantan
- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari
- Universitas Achmad Yani (UVAYA)
- Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary (UNISKA)
- Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)
- Politeknik Negeri Banjarmasin (POLIBAN)
- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Jami Banjarmasin
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Banjarmasin)
- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Banua
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI)[127]
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional (STIENAS)
- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIH SA)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Banjarmasin
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Banjarmasin
- Politeknik Hasnur
- Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin
- ( Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi )STIE Panca setia Banjarmasin.
Media
Radio
- RRI Banjarmasin [128]
- Radio Jaringan Nirwana Group Banjarmasin [129]
- Radio Abdi Persada[130]
- Radio SmartFM[131]
- J Radio Banjarmasin [91,7 Fm][132]
- Radio Gema FM [105, 9 Fm]
- SANGKAKALA BANJAR [92,1 Fm] donnie
- Radio DBS FM 101,9 FM
- Radio SKY (Swara Kayutangi) 89,3 FM
- Kuin Radio 103.3 FM
- Radio Music Channel 96.00 FM
- Radio Khana 98,4 FM
- Radio Chandra 88,5 FM
- Radio Nusantara Antik 102,7 FM
- Radio Madinatussalam 90,9 FM
- RRI Pro 3 92.5 Fm
- Ashbone 96.8 Fm
- SUN FM 103.5 Fm
- GNB FM 105.5 Fm
- Radio Dangdut TPI Banjarmasin 104.3 Fm
- Pelangi FM 94.4 Fm
- Radio “D” 93.3 Fm
- Kanal FM 88.1 Fm
Surat Kabar Harian
- Banjarmasin Post
- Radar Banjarmasin
- Barito Post
- Mata Banua
- Kalimantan Post
- Metro Banjar
- Media Kalimantan
Televisi Lokal
- TVRI Kalimantan Selatan[133][134] jaringan Teman RTV Cibinong (Dalam Proses November 2014)
- Banjar TV jaringan Bali TV (Dalam Proses November 2014)
- Duta TV jaringan Top TV Network (Dalam Proses November 2014)
- TVB
- RTV Banjarmasin
- TPKS
- NET. Kalimantan Selatan (transmitter di Pelaihari, Tanah Laut)
Tabloid Lokal
Tabloid URBANA
Rumah Ibadah
Sekitar tahun 1870-an hanya terdapat 3 rumah ibadah/masjid di Banjarmasin yaitu Masjid Kuin, Masjid Basirih dan Masjid Besar (cikal bakal Masjid Jami Banjarmasin), kemudian hari jumlahnya terus bertambah. Jumlah rumah ibadah yang ada di kota ini adalah:
- Masjid 141 buah
- Musholla 155 buah
- Langgar 717 buah
- Gereja Protestan 19 buah
- Balai Jemaat 1 buah
- Gereja Katolik 3 buah
- Kapel 1 buah
- Pura 1 buah
- Vihara 8 buah
Arah Kiblat untuk Banjarmasin = 292° 52' 27"[135] Rumah ibadah yang cukup terkenal di Banjarmasin, diantaranya:
- Masjid Sultan Suriansyah (Sunni ortodoks)
- Masjid Jami Banjarmasin (Sunni ortodoks)
- Masjid Raya Sabilal Muhtadin (Sunni ortodoks)
- Masjid Kanas (Sunni ortodoks)
- Masjid Hasanuddin Madjedi (Muhammadiyah)
- Masjid Al Jihad (Muhammadiyah)
- Masjid Muhammadiyah Kelayan
- Masjid Jami Teluk Tiram Banjarmasin
- Masjid Baitul Hikmah UNLAM Banjarmasin
- Gereja Kathedral Keluarga Kudus Banjarmasin[136]
- Gereja Hati Yesus yang Mahakudus Banjarmasin
- Gereja Santa Perawan Maria Banjarmasin
- Gereja Maranatha Banjarmasin
- GKPB Banjarmasin
- Gereja Advent Hari Ketujuh Banjarmasin
- Gereja Eppata Banjarmasin (Gereja Kalimantan Evengelis)
- Gereja Bethel Indonesia Jemaat Elin
- Gereja Bethel Indonesia Jemaat Siloam
- Gereja Bethel Indonesia Jemaat Bethany
- Gereja Bethel Tabernakel Banjarmasin
- Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Banjarmasin
- Gereja Pantekosta Banjarmasin
- Gereja Yesus Sejati Banjarmasin
- Gereja Ebenezer Banjarmasin (GKE)
- Huria Kristen Batak Protestan Resort Banjarmasin
- Tempat Ibadah Tridharma Banjarmasin
- Vihara Dhammasoka Banjarmasin
- Vihara Duta Prabha Banjarmasin
- Pura Jagat Nata Banjarmasin
Objek Wisata
Kota Banjarmasin memiliki berbagai objek wisata, baik wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, maupun wisata pendidikan.[137][138][139]
- Festival Budaya Pasar Terapung[140]
- Masjid Sultan Suriansyah (1526)
- Komplek Makam Sultan Suriansyah
- Komplek Makam Pangeran Antasari
- Museum Wasaka
- Kubah Surgi Mufti
- Pasar Terapung Muara Kuin
- Taman Agro Wisata PKK Banjar Bungas
- Kawasan industri kayu rakyat di Kelurahan Alalak Selatan-Tengah
Sejarah
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Kawasan Banjarmasin awalnya sebuah perkampungan bernama "Banjarmasih" (terletak di Bagian utara Banjarmasin). Tahun 1606 pertama kali VOC-Belanda mengunjungi Banjarmasin, saat itu masih terletak di muara sungai Kuin. Kota-kota yang terkenal di pulau Kalimantan pada awal abad ke-18 adalah Borneo (Brunei City), Ноrmata (Karimata), Marudo, Bendamarfin (Banjarmasin), dan Lava (Lawai).[93] Tahun 1747, VOC-Belanda memperoleh Pulau Tatas (Banjarmasin bagian Barat) yang menjadi pusat Banjarmasin semenjak saat itu hingga ditinggalkan Belanda tahun 1809. Tahun 1810 Inggris menduduki Banjarmasin[141] dan menyerahkannya kembali kepada Belanda tahun 1817. Daerah Banjar Lama (Kuin) dan Banjarmasin bagian Timur masih tetap menjadi daerah pemerintahan pribumi di bawah Sultan Banjar dengan pusat pemerintahan di keraton Martapura (istana kenegaraan) hingga diserahkan pada tanggal 14 Mei 1826. Tahun 1835, misionaris mulai beroperasi di Banjarmasin.[142] Tahun 1849, Banjarmasin (Pulau Tatas) menjadi ibukota Divisi Selatan dan Timur Borneo.[143] Saat itu rumah Residen terletak di Kampung Amerong berhadap-hadapan dengan Istana pribadi Sultan di Kampung Sungai Mesa yang dipisahkan oleh sungai Martapura. Pulau Tatas yang menjadi daerah hunian orang Belanda dinamakan kotta-blanda. Ditetapkan dalam Staatblaad tahun 1898 no. 178[144], kota ini merupakan Onderafdeeling Banjarmasin en Ommelanden (1898-1902), yang merupakan bagian dari Afdeeling Bandjermasin en Ommelanden (Banjarmasin dan daerah sekitarnya).[145] Tahun 1918, Banjarmasin, ibukota Residentie Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo mendapat Gemeente-Raad. Pada 1 Juli 1919, Deean gemeente mulai berlaku beranggotakan 7 orang Eropa, 4 Bumiputra dan 2 Timur Asing. Pada tahun 1936 ditetapkan Ordonantie pembentukan Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost (Stbld. 1936/68). Borneo Barat dan Borneo Selatan-Timur menjadi daerah Karesidenan dan sebagai Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost yang pusat pemerintahannya adalah Banjarmasin.[146] Tahun 1937, otonomi kota Banjarmasin ditingkatkan dengan Stads Gemeente Banjarmasin karena Banjarmasin sebagai ibukota Gouvernement Borneo.[147] Tanggal 16 Februari 1942, Jepang menduduki Banjarmasin.[148], kemudian dibentuk pemerintahan pendudukan bagi Borneo & kawasan Timur di bawah Angkatan Laut Jepang.[149] Tanggal 17 September 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu (tentara Australia) yang memasuki Banjarmasin.[150][151] Tanggal 1 Juli 1946 H. J. van Mook menerima daerah Borneo en de Groote-Oost dari tentara pendudukan Sekutu dan menyusun rencana pemerintahan federal melalui Konferensi Malino (16-22 Juli 1966) dan Konferensi Denpasar (7-24 Desember 1946) yang memutuskan pembentukan 4 negara bagian yaitu Jawa, Sumatera, Borneo (Netherlands Borneo) dan Timur Besar (Negara Indonesia Timur), namun pembentukan negara Borneo terhalang karena ditentang rakyat Banjarmasin[152][153][154][155] Tahun 1946 Banjarmasin sebagai ibukota Daerah Banjar satuan kenegaraan sebagai daerah bagian dari Republik Indonesia Serikat. Kotapradja Banjarmasin termasuk ke dalam Daerah Banjar, meskipun demikian Daerah Banjar tidak boleh mencampuri hak-hak dan kewajiban rumah-tangga Kotapradja Banjarmasin dalam daerahnya sendiri. [156]
Lagu Daerah
Wakil Rakyat di DPRD Banjarmasin 2009-2014
DPRD Banjarmasin terdiri atas 5 Daerah Pemilihan, yaitu:[157]
Daerah Pemilihan Banjarmasin I/Banjarmasin Tengah (8 kursi)
Partai Politik | Caleg Terpilih | Keterangan |
PKS | Muhammad Fauzan | - |
PAN | H.M. Faisal Hariyadi | - |
Golongan Karya | Matnor Ali F. | - |
PPP | Hj. Jumiati, SH | - |
PDI-P | Suyato, SE, MM | - |
PBR | Hj. Rinda Herliani, SE | - |
Demokrat | M. Firmansyah | - |
Demokrat | Sri Nurmaningsih | - |
Daerah Pemilihan Banjarmasin II/Banjarmasin Barat (11 kursi)
Partai Politik | Caleg Terpilih | Keterangan |
PKS | Mathari, S.Ag. | - |
PAN | Drs. H. Sastra H. | - |
PKB | Yuriawati Zai Rose | - |
Golongan Karya | Ananda, S.Ked. | - |
PPP | Arufah | - |
PDI-P | Hj. Mahrita, SE | - |
PBR | Chandra Bayu | - |
PBR | Mursyid | - |
Demokrat | Totok Hariyanto, S.Pd. | - |
Demokrat | Ruslan | - |
Demokrat | Edhy Susantyo | - |
Daerah Pemilihan Banjarmasin III/Banjarmasin Utara (7 kursi)
Partai Politik | Caleg Terpilih | Keterangan |
Hati Nurani Rakyat | Noval | - |
PKS | Mushaffa Zakir, Lc | - |
PAN | M. Dafik As'ad, SE, MM | - |
Golongan Karya | H. Iwan Rusmali, SH | - |
PBR | M. Isnaini, SE | - |
Demokrat | Bambang Yanto Permono | - |
Demokrat | Dewi Sanjaya | - |
Daerah Pemilihan Banjarmasin IV/Banjarmasin Timur (8 kursi)
Partai Politik | Caleg Terpilih | Keterangan |
PKS | Awan Subarkah, STP | - |
PAN | Hj. Ismina Mawarni | - |
Golkar | H. Abadi Noor Supit | - |
PPP | Drs. Johansyah | - |
PDI-P | H. Rudi Naparin, ST | - |
PBR | H. Zainal A. Husni | - |
Demokrat | Abdul Gais | - |
Demokrat | Hj. Ratna Juwita, RD | - |
Daerah Pemilihan Banjarmasin V/Banjarmasin Selatan (11 kursi)
Partai Politik | Caleg Terpilih | Keterangan |
PKPB | Agus Arya Sandy | - |
Gerakan Indonesia Raya | Muhammad Fahmi | - |
PKS | Aliansyah | - |
PAN | H. Abdul Muis | - |
Golkar | H.A. Rudiani, SE | - |
PPP | Khairul Saleh, SE, MM | - |
PBB | M. Ismail Ibrahim, SE | - |
PDIP | Noorsiana Budiarsih | - |
PBR | Andi Effendi, S.Pd. | - |
Demokrat | Edy Yusuf | - |
Demokrat | Emma Chandra H. | - |
Tokoh kelahiran Banjarmasin
- Alphons Franssen Herderschee (1872)
- Liem Koen Hian (1896)
- dr. Ong Hok Lan (1898)[158]
- Johannes Alvarez Manusama (1910), Presiden Republik Maluku Selatan
- Liem Kek Tjiang/Lin Kechang (1928)[159]
- Gerard Höweler (1940)
- Olla Ramlan (1980)
- Effendi Muara Sakti Simbolon (1964, ketua Marga Simbolon)[160]
- Asdy Narang (1976)[160]
- Lihat selengkapnya di Kategori:Tokoh dari Banjarmasin