Anarkisme

Filsafat dan gerakan politik
Revisi sejak 30 Agustus 2005 08.32 oleh YurikBot (bicara | kontrib) (robot Adding: sk)

Seperti juga kebanyakan ide-ide yang menarik, anarkisme juga sangatlah sederhana saat kita mendalaminya --yaitu bahwa orang-orang akan berbuat sebaik mungkin saat mereka hidup bebas dari penguasa, bebas dari negara dan bebas dari kapitalisme, saling bekerja sama (ko-operatif) dan mengambil segala keputusan dengan kesadaran diantara mereka sendiri, bukannya dengan melakukan sesuatu atas diperintah. Itulah arti sebenarnya kata anarki tersebut, yaitu sebagai "tanpa pemerintah". Kebanyakan dari diri kita telah terbiasa saling berbagi dengan kawan-kawan kita, dengan tetangga kita dan dengan partner kerja kita, jauh sebelum para politikus dan para boss-boss perusahaan mulai mengarahkan dan menentukan hidup kita.

Dalam faktanya, kebanyakan orang tidak dapat berkata apa-apa bila ditanyai pendapatnya tentang para politikus dari partai-partai politik, atau tentang berapa banyak jumlah orang-orang yang begitu menyukai boss mereka, atau hanya sekedar berpikir tentang menciptakan sesuatu yang berguna bagi diri mereka sendiri. Kebanyakan dari mereka hanya mengeluarkan ketidaksukaannya dengan sekedar menggerutu saja. Padahal mengapa hanya berhenti hingga disitu saja? Mengapa tidak kita tinggalkan saja para politikus dan para boss itu untuk kemudian membiarkan orang-orang yang hidup di jalanan di kota atau di sebuah daerah tertentu untuk menentukan sendiri apa yang akan mereka lakukan di daerah mereka dan kemudian saling bekerja sama dengan daerah-daerah lainnya? Mengapa tidak kita biarkan saja mereka yang sudah saling bekerja sama untuk menentukan sendiri bagaimana cara mereka akan bekerja, atau juga malah lebih baik apabila kita juga membiarkan mereka mengerjakan ide-idenya sendiri? Mengapa kita tidak memproduksi hal-hal yang memang dibutuhkan dalam hidup ini, bukannya memproduksi sesuatu hanya demi profit, lalu alangkah lebih bagusnya apabila kita mendistribusikan hal-hal tersebut dengan cara yang seimbang dan sukarela? Hal-hal tersebut diatas bukanlah sebuah platform dari sebuah partai politik. Anarkis berpendapat dan memiliki ide tentang bagaimana sebuah tatanan masyarakat daapt mengorganisir dirinya sendiri tanpa perlu menjadi sebuah "pemerintah yang lain".

Pada masa ini, kita dipaksa untuk menurut kepada para penguasa dengan menggunakan berbagai undang-undangnya dengan tanpa kecuali. Dan seperti apakah masyarakat yang terbentuk dengan menggunakan sistem tersebut? Tak lain adalah masyarakat yang berdiri berdasarkan terhadap penindasan ras, penindasan gender, penindasan prilaku seks, kebangsaan dan spesies. Penindasan berdasarkan kepada kelas dengan menggunakan sebagian besar masyarakat untuk dibuat menjadi tergantung pada sistem kerja yang eksploitatif. Lalu kita dibiarkan untuk memilih salah satu dari para pembual itu untuk memperbaiki hidup kita dalam sistem pemilu. Tapi disaat mereka berkuasa dan memiliki banyak uang, kembali mereka yang berkuasa tidak bisa tersentuh oleh hukum mereka, seperti para tuan tanah, direktur perusahaan, kepala polisi, kepala tentara, dan para elit-elit politik yang kaya raya.

Dalam sistem "demokratis" kita saat ini, masalah terletak juga dalam kebijakan-kebijakan dari tiap-tiap partai politik --setiap kali mereka gagal dalam pemerintahan, mereka selalu berharap bahwa pemerintahan selanjutnya akan beroperasi lebih baik daripada mereka. Tentu saja hal tersebut sangat jarang terjadi. Walaupun partai yang disebut revolusioner sekalipun mengambil alih kursi pemerintahan, mungkin namanya akan berubah tapi esensi dari politiknya --memberikan hidup pada orang lain untuk mengaturnya-- masih tetap sama dan orang-orang akan segera merasa tertipu. Lagipula, kita semua sudah tahu bagaimana kediktatoran "komunis" di Eropa Timur.

Jadi apakah masih ada harapan untuk terjadinya perubahan? Kita tidak perlu mengadakan pemilihan umum karena kita semua sudah tahu apa hasil dari pemilihan umum tersebut, tetapi sementara untuk mulai beraksi untuk setidaknya diri kita sendiri saja terasa amat sulit --karena jelas mereka yang berkuasa tak akan mau menyerah begitu saja dan diatas semua itu kita selalu dibayang-bayangi oleh adanya kengerian apabila dunia ini malahan jadi lebih buruk daripada sekarang. Sepanjang sejarah, telah kita lihat bagaimana orang-orang dimana-mana berusaha mewujudkan impian tersebut, untuk hidup dengan bebas. Kadang mereka berjuang sekedar untuk diri mereka sendiri, kadang juga dalam sebuah gerakan yang besar. Dari Revolusi Petani di Inggris tahun 1381 hingga kejadian Poll Tax Riot (sebuah kerusuhan besar menentang dinaikannya pajak) di Inggris, orang-orang telah bersikap untuk melawan penindasan.