Cornelis

politisi Indonesia
Revisi sejak 16 November 2014 14.01 oleh JayaGood (bicara | kontrib)

Drs. Cornelis, M.H. (lahir 27 Juli 1953) adalah Gubernur Kalimantan Barat saat ini. Cornelis memenangi Pilkada Gubernur Kalimantan Barat yang diadakan pada 15 November 2007. Ia dilantik oleh Mendagri Mardiyanto pada 14 Januari 2008, berpasangan dengan Wakilnya Christiandy Sanjaya.[2][3] Pada tahun 2013, ia mencalonkan kembali sebagai calon gubernur Kalbar dan masih berpasangan dengan wakilnya Christiandy Sanjaya dan kemudian terpilih kembali sebagai Gubernur Kalbar untuk periode 2013-2018. Cornelis juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Kalimantan Barat dan Ketua Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Kalimantan Barat.

Cornelis
Gubernur Kalimantan Barat 10
Mulai menjabat
14 Januari 2008
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
WakilChristiandy Sanjaya, S.E., M.M.
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Bupati Landak
Masa jabatan
6 September 2001 – 14 Januari 2008 [1]
[[Wakil Bupati Landak|Wakil]]Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si.
Informasi pribadi
Lahir27 Juli 1953
Indonesia Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPDI Perjuangan
Suami/istriFrederika, S.Pd.
Anakdr. Karolin Margret Natasa
Angelina Fremalco, S.H.
ProfesiPolitikus
Situs webCornelis Center
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier pemerintahannya dimulai sebagai staf di Kantor Camat Mandor, Camat Menyuke (Darit), dan kemudian menjadi Bupati Landak selama dua periode, yakni 2001–2006 dan 2006–2008.[4] Setelah menjadi Gubernur Kalimantan Barat, posisinya sebagai Bupati Landak digantikan oleh Adrianus Asia Sidot.

Ia adalah Gubernur Kalimantan Barat bersuku Dayak serta beragama Katolik kedua setelah J.C. Oevaang Oeray.

Kehidupan awal

Dia lahir di Sanggau, pada 27 Juli 1953. Ia masih berkerabat dengan Panglima Sidong, seorang tokoh masyarakat di Sanggau. Sepupunya, Frans Anes menceritakan bahwa ayahnya tidak ikut disungkup oleh Jepang karena seorang pendiam dan cengeng.

Sebaliknya, Panglima Sidong merupakan orang yang melawan Jepang. Karena dianggap berbahaya, ia disungkup di dan bokongnya dikenai besi panas dikarenakan Panglima seorang yang punya kanuragan yang tinggi. Frans Anes selanjutnya merekomendasikan supaya Alif Sidong menjadi narasumber tentang Peristiwa Mandor karena dia tahu banyak tentang kejadian itu.

Menjadi gubernur

Pencaplokan Camar Bulan oleh Malaysia

Nama Camar Bulan mencuat pada pemberitaan di media Indonesia pada bulan Oktober 2011 mengenai saling klaim wilayah, dimana pihak Indonesia mengklaim jika seluruh wilayah Dusun Camar Bulan adalah milik Indonesia, dan sebaliknya, pihak Malaysia mengklaim ada sebagian kecil wilayah di Dusun Camar Bulan yang menjadi hak mereka.[5] Gubernur Kalimantan Barat Cornelis M.H mengatakan bahwa ada 1.440 hektare wilayah Indonesia masuk ke Malaysia karena patok yang bergeser di titik tapal batas A88 - A156 Camar Bulan ke dalam wilayah Serawak, Malaysia.[6]

Peluncuran buku biografi

Pada 7 Juli 2012, Cornelis meluncurkan buku berjudul Jejak Langkah Sang Orator di Rumah Betang Raya Dori' Mpulor, Kabupaten Sanggau.[7] Buku ini ditulis oleh Aju dan Nur Iskandar dengan pengantar Megawati Soekarnoputri.[7]

Keluarga

Cornelis mempunyai dua orang putri, yang salah satunya adalah anggota DPR-RI dari PDI-P. dr. Karolin Margret Natasa adalah putri sulungnya yang terpilih sebagai anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Kalimantan Barat yang meraih suara terbanyak ketiga setelah Edhi Baskoro Yudhoyono dan Puan Maharani pada tahun 2009. [8]

Referensi

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Usman Ja'far
Gubernur Kalimantan Barat
2008–sekarang
Petahana