Aritmia

cara pengobatan aritmia
Revisi sejak 18 Desember 2014 08.08 oleh Gsarwa (bicara | kontrib) (Tahap awal dibuat berkemih lebih banyak)

Aritmia adalah suatu tanda atau gejala dari gangguan detak jantung atau irama jantung.[1] Hal ini bisa dirasakan ketika misalnya, jantung berdetak lebih cepat dari normal yang selanjutnya disebut takikardia atau ketika jantung berdetak lebih lambat dari normal, yang disebut sebagai bradikardia.[1] Jantung yang berdenyut melambat tentu akan mengganggu aliran darah sampai ke otak sehingga penderitanya sewaktu-waktu dapat pingsan.[2] Sebaliknya, jika jantung berdenyut terlalu cepat dalam jangka yang lama maka dapat mengarah pada gagal jantung kongestif yang tentunya sangat berbahaya.[2] Aritmia timbul bilamana penghantaran listrik pada jantung yang mengontrol detak jantung mengalami gangguan, ini dapat terjadi bila sel saraf khusus yang ada pada jantung yang bertugas menghantarkan listrik tersebut tidak bekerja dengan baik.[1] Aritmia juga dapat terjadi bila bagian lain dari jantung menghantarkan sinyal listrik yang abnormal.[1]

Aritmia terkadang tidak disadari oleh pasien, walaupun alat tensi darah yang portabel saat ini sudah dapat mendeteksi adanya aritmia, tetapi untuk mengetahui berat ringannya aritmia harus dilakukan treadmill test atau USG jantung (echo, bukan EKG). Bila belum juga ditemukan aritmia, maka dapat dipasang alat Holter Monitoring selama 24 jam pada dada pasien. Aritmia dapat disebabkan oleh stress yang aritmianya tidak bersifat permanen, oleh karenanya untuk aritmia ringan untuk tahap awal akan diobati dengan obat yang membuat air di jantung dan pembuluh darah berkurang, misalnya Carpiaton, Cardiatone, dsb-nya, ciri-ciri obat-obat ini adalah jika berkemih tampaknya lebih banyak daripada yang diminum. Obat ini adalah obat yang ringan dan banyak diresepkan dengan berbagai merek (brand generic) dengan efek samping dapat menimbulkan gatal dan gangguan pada lambung. Tidak boleh diberikan pada pasien yang tekanan darah sistoliknya kurang dari 100mmHg, karena obat ini akan mengurangi tekanan darah sebesar 15-20 persen dan perlu berhati-hati diberikan pada pasien yang telah meminum obat hipertensi.

Rujukan

  1. ^ a b c d dr. Suci Sekarini. "Aritmia Jantung". RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Diakses tanggal april 6 2014. 
  2. ^ a b Eddy Suhartoyo. "Mengenal Aritmia Jantung". Diakses tanggal april 11 2014.