Oetje F Tekol

Revisi sejak 15 Februari 2015 00.54 oleh 112.215.66.68 (bicara) (Biodata melengkapi)

Templat:Infobox artis indonesia Oetje Frank Tekol (lahir 22 Maret 1950) atau lebih dikenal sebagai Oetje F Tekol adalah musikus berkebangsaan Indonesia. Namanya mulai melambung di ranah industri musik Indonesia ketika menjadi salah satu personil dari band legendaris asal Bandung, The Rollies, band brass beraliran Jazz Rock yang juga kadang pop dan funk. Oetje masuk menggantikan pemain bass sebelumnya, Deddy Stanzah pada tahun 1973 yang keluar karena ketergantungan pada obat obatan terlarang. Oetje merupakan pemain bass yang ikut mempengaruhi warna musik dari The Rollies.[1][2][3]

Latar belakang

Bakat bermusiknya terus diasah kala Oetje masuk SMP. Berbagai alat ia coba; drum, gitar melodi, gitar bass. Jiwanya menyatu pada alat musik terakhir. Bersama grup musik Risnada, ia dan teman-temannya unjuk kemampuan di berbagai acara sekolah dan kampungnya. Saat SMA, ia melebarkan sayap ke Cimahi dan Banten. Acara apapun diikuti guna menggali pengalaman. Ia pun bergabung dengan beberapa grup band seperti Players dan Diablo yang manggung di sejumlah klub malam di Bandung. Pernah ketika raksasa band rock The Rollies manggung, grup bandnya Diablo menjadi pembuka acara.

Oetje dilahirkan dari keluarga blasteran Ambon Belgia. Sejak kecil, pencabik bass di The Rollies ini telah terbiasa menulis lagu sendiri. Kebiasaan ini terus berlangsung hingga Oetje mulai bermain band saat duduk dibangku SMA. Lagu pertama yang dia ciptakan berjudul Forget Your Problem, atas bantuan ibunya, tapi lagu itu tak pernah masuk dapur rekaman. Tapi lagu karya Oetje untuk kali pertama direkam adalah lagu Keadilan bersama The Rollies, tahun 1977. Bahkan lagu tersebut dijadikan judul untuk album The Rollies Keadilan. Sejak itu Oetje banyak memberikan kontribusi lagu-lagu untuk The Rollies. Di tahun 1978 lagu Hari-hari yang dinyanyikan Gito Rollies menjadi hit The Rollies. Tahun 1979, Oetje menerima anugerah Kalpataru (penghargaan bagi orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup) dari pemerintah Republik Indonesia atas lagu ciptaannya, Kemarau. Pada saat, Dr. Emil Salim, Mentri Lingkungan Hidup, sangat terkesan kepada lagu Oetje karena liriknya dianggap memiliki keterkaitan dengan masalah lingkungan hidup terutama tentang perusakan hutan secara semena-mena.

Lagu itu terilhami saat dia melakukan perjalanan BandungJakarta. Dia sering melihat penebangan pohon-pohon secara membabibuta sejauh mata memandang. Kiri-kanan jalan yang biasanya terlihat hijau mulai berubah muram kecoklatan. Di koran maupun majalah, Oetje pun sering membaca soal penebangan hutan secara liar. Ini dialami Oetje di tahun 1977. Mendadak Oetje tersentak dan lahir sederet melodi dari alam imajinasinya.

Selain di grup band The Rollies, Oetje juga menciptakan untuk solo album sahabat-sahabatnya di The Rollies, seperti yang dinyanyikan oleh Gito Rollies (Tuan Musik, Astuti, Nah), Deddy Stanzah (Tomboy, Studio), Delly Rollies (Seputih Cintamu, Kok Lepas Sensor), dan lain-lain. [4]

Oetje F Tekol juga tercatat pernah bergabung dengan band Giant Step pada awal tahun 1980-an (band yang di gawangi oleh Benny Soebardja, Jelly Tobing, Triawan Munaf, Erwin Badudu, dan Albert Wanerin). Selain itu, dia juga pernah masuk di Badai Band (bersama Jockie Soerjoprajogo, Idris Sardi, dan Chrisye).

Sebagai musisi tergolong produktif, Oetje sering berada di balik layar dalam mencipta lagu sejumlah album milik para penyanyi solo seperti Vina Panduwinata, Grace Simon, Ira Maya Sopha, Betharia Sonata, Farid Hardja, Jacki, Trio Libels, Rossa.

Bersama Ian Antono, Oetje F Tekol juga banyak mengorbitkan penyanyi penyanyi muda berbakat lewat lagu ciptaannya seperti Kiki Maria, Yosie Lucky, Anggun C Sasmi, Nicky Astria, Atiek CB, dan Ita Purnamasari.[5]

Lihat pula

Referensi