Bahasa Melayu
Bahasa Melayu adalah bahasa kebangsaan Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Bahasa Indonesia yang menjabat sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi negara Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu.
Bahasa Melayu BPS: 0030 3
بهاس ملايو | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand dan Timor Timur. Di Indonesia, dikenal sebagai Bahasa Indonesia. | ||||||
Wilayah | Kepulauan Melayu | ||||||
Penutur | Penutur asli: 7–18 juta total 200–300 juta Perincian data penutur Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[1]
| ||||||
| |||||||
Status resmi | |||||||
Bahasa resmi di | Malaysia, Brunei, Singapura | ||||||
Diatur oleh | Majlis Bahasa Brunei Darussalam – Indonesia – Malaysia (MABBIM) | ||||||
Kode bahasa | |||||||
ISO 639-1 | ms | ||||||
ISO 639-2 | may/msa | ||||||
ISO 639-3 | msa | ||||||
Glottolog | mala1546 indo1326, mala1546 [2] | ||||||
Linguasfer | 31-MFA-a | ||||||
IETF | ms | ||||||
BPS (2010) | 0030 3 | ||||||
| |||||||
Lokasi penuturan | |||||||
Lokasi penuturan Bahasa Melayu | |||||||
Portal Bahasa | |||||||
Penghantar
Bahasa Melayu merupakan bahasa keempat terbesar yang dituturkan di dunia. Menurut statistik penggunaan bahasa di dunia penutur bahasa Melayu diperkirakan berjumlah lebih kurang 250 juta jiwa yang merupakan bahasa keempat dalam urutan jumlah penutur terpenting bagi bahasa-bahasa di dunia.
Bukti bertulis yang tertua tentang bahasa Melayu Kuno ini terdapat di beberapa buah prasasti. Yang terpenting di antara prasasti tersebut ialah:
- Prasasti Kedukan Bukit (Palembang), bertarikh 605 Tahun Saka, bersamaan dengan 683 M (Masehi). Tulisan yang terdapat pada Batu Bersurat ini menggunakan aksara Palawa.
- Prasasti Talang Tuwo (Palembang), bertarikh 606 Tahun Saka, bersamaan dengan 684 M. Batu Bersurat ini ditemukan oleh Residen Westenenk, 17 November 1920 di sebuah kawasan bernama Talang Tuwo, di belahan barat daya Bukit Siguntang, yaitu lebih kurang 8 km dari kota Palembang.
- Prasasti Kota Kapur (Bangka), bertarikh 608 Tahun Saka, bersamaan dengan 686 M.
- Prasasti Karang Brahi (Jambi), bertarikh 614 Tahun Saka, bersamaan dengan 692 M.
Ahli bahasa membagi perkembangan bahasa Melayu ke tiga tahap utama yaitu:
Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Malaysia
Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Malaysia adalah sebagai berikut:
- Dialek Utara di Pulau Pinang, Kedah, Perlis dan Utara Perak
- Dialek Perak di Perak selain Utara Perak.
- Dialek Kelantan
- Dialek Terengganu
- Dialek KL (Bahasa Melayu basahan standard) di Kuala Lumpur, Selangor dan bandar bandar besar di Semenanjung Malaysia.
- Dialek Negeri di Negeri Sembilan
- Dialek Johor
- Dialek Melaka
- Dialek Sarawak
- Dialek Sabah
Kini, kebanyakan angkatan baru sudah kehilangan upaya untuk bercakap dalam dialek ibu dan bapa mereka karena adanya penerapan bahasa Melayu ketetapan dalam pendidikan negara. Karena ada perbedaan dialek yang amat ketara, kadang kala penutur bahasa Melayu dari dialek tertentu tidak dapat mamahami penutur dialek yang lain terutama sekali dialek Kelantan, Sarawak dan Sabah.
Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Indonesia
Jumlah penutur Bahasa Melayu di Indonesia sangat banyak, bahkan dari segi jumlah sebetulnya melampaui jumlah penutur Bahasa Melayu di Malaysia, maupun di Brunei Darussalam. Bahasa Melayu dituturkan mulai sepanjang pantai timur Sumatera, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka-Belitung, hingga pesisir Pulau Kalimantan dan kota Negara, Bali. Bahasa Melayu di Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Dialek Melayu, dan
- Kreol
Dialek Melayu di Indonesia antara lain :
- Dialek Tamiang : dituturkan di kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam
- Dialek Langkat : dituturkan di kawasan Langkat, Sumatera Utara
- Dialek Deli : dituturkan di Medan, Deli Serdang dan Serdang Bedagai
- Dialek Asahan : dituturkan di sepanjang wilayah pesisir kabupaten Asahan
- Dialek Riau : dituturkan di kawasan Kepulauan Riau
- Dialek Riau Daratan : terbagi atas beberapa dialek lainnya tergantung wilayah (Siak, Rokan, Inderagiri, Kuantan)
- Dialek Anak Dalam : kemungkinan termasuk kelompok Kubu, Talang Mamak di kawasan Riau dan Jambi
- Dialek Jambi : dituturkan di provinsi Jambi
- Dialek Bengkulu : dituturkan di kota Bengkulu
- Dialek Palembang : dituturkan di kota Palembang dan sekitarnya
- Dialek Bangka-Belitung : dituturkan di provinsi Bangka-Belitung
- Dialek Pontianak : dituturkan di kawasan Pontianak, Kalimantan Barat
- Dialek Landak : kawasan Landak dan sekitarnya
- Dialek Sambas : dituturkan di wilayah Sambas dan sekitarnya.
- Dialek Ketapang : dituturkan di kawasan Ketapang dan sekitarnya.
- Dialek Loloan : dituturkan di kota Negara, Jembrana, Bali
- Dialek Berau : dituturkan di kawasan Berau dan sekitarnya, Kalimantan Timur
- Dialek Kutai : dipakai di wilayah Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur
Melayu Kreol
Bahasa Melayu sudah lama dikenal sebagai bahasa antarsuku bangsa khususnya di Indonesia. Dalam perkembangannya terutama kawasan-kawasan berpenduduk bukan Melayu dan mempunyai bahasa masing-masing, bahasa Melayu mengalami proses pidginisasi dengan berbaurnya berbagai unsur bahasa setempat ke dalam bahasa Melayu dan karena dituturkan oleh anak-anaknya, maka bahasa Melayu mengalami proses Kreolisasi. Bahasa Melayu, khususnya di Indonesia Timur diperkenalkan pula oleh para misionaris asal Belanda untuk kepentingan penyebaran agama Kristen.
Di Pulau Jawa, terutama di Jakarta, bahasa Melayu mengalami proses kreolisasi dimana unsur dasar Bahasa Melayu Pasar tercampur dengan berbagai bahasa di sekelilingnya, khususnya Bahasa Tionghoa, Sunda, Jawa, Bali, Bugis, bahkan unsur bahasa Belanda dan Portugis. Melayu dalam bentuk Kreol ini banyak dijumpai di Kawasan Indonesia Timur yang terbentang dari Manado hingga Papua.
Bentuk Melayu Kreol tersebut antara lain :
- Melayu Betawi : dituturkan di Jakarta dan sekitarnya
- Melayu Peranakan : banyak dituturkan oleh kalangan orang Tionghoa di Jawa Timur
- Melayu Manado : dipakai sebagai 'lingua franca' di Sulawesi Utara
- Melayu Ternate : dipakai di kawasan Maluku Utara, khususnya kepulauan Halmahera
- Melayu Bacan : dipakai di kawasan pulau Bacan, Maluku Utara
- Melayu Ambon : dipakai sebagai bahasa ibu bagi warga kota Ambon, dan bahasa kedua bagi warga sekitarnya
- Melayu Banda : berbeda dengan Melayu Ambon, dan digunakan di kawasan kepulauan Banda, Maluku
- Melayu Larantuka : dipakai di kawasan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur
- Melayu Kupang : menjadi 'lingua franca' di wilayah Kupang dan sebagian Pulau Timor
Bahasa kerabat
Sedangkan bahasa-bahasa lain yang serupa dengan Bahasa Melayu, namun masih ada perbedaan pendapat mengenai soal itu antara lain :
- Bahasa Minangkabau
- Banjar
- Serawai
- Rejang
- Lebong
- Rawas
- Panesak
- Komering
- Ogan
- Pasemah
- Kutai
Lebih lanjut
Lihat pula
- ^ Nationalencyklopedin (dalam bahasa Swedia), OCLC 185256473, Wikidata Q1165538, diakses tanggal 24 April 2022
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Melayu". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.