Portal:Pertanian/Berita terkini
- "Masyarakat Chaco yang pernah hidup di Lembah Chaco pada tahun 1100 masehi kemungkinan mengimpor sebagian besar jagung untuk ribuan rakyatnya. Lokasi arkeologi ini memiliki bukti keberadaan bangunan yang dapat dihuni ribuan orang, namun tanahnya terlalu asin untuk ditumbuhi jagung dan serealia lainnya. Analisis cincin pohon di lokasi arkeologi pun menemukan bukti tingkat presipitasi pada masa kejayaan kebudayaan tersebut sangatlah kecil. Kawasan yang mengalami surplus jagung tersebut masih dicari keberadaannya." (Phys.org) (UPI)
- "Menteri Pertanian Jerman mengusulkan untuk melarang penggunaan nama produk daging terhadap produk tanpa daging, seperti "vegetarian sausage", "vegetarian meatballs", dan sebagainya karena menyebabkan kebingungan di pihak konsumen. Peraturan serupa pernah diterapkan Uni Eropa terhadap produk berlabel susu dan keju yang tidak terbuat dari susu dan keju, seperti nama "soy milk" yang dilarang dan kemudian diganti menjadi "soy drink". (NPR) (The Independent)
- "Angka penjualan daging bacon, sosis, dan sejenisnya di Inggris telah berkurang hingga 11 persen sejak pengumuman resmi WHO bahwa daging ruminansia olahan memiliki bukti yang cukup bahwa dapat menyebabkan kanker. Kini konsumen memilih daging ikan sebagai pengganti daging ruminansia. Angka penjualan alpukat, blueberry, dan raspberry turut meningkat, menunjukkan bahwa konsumen kini lebih peduli terhadap kesehatan." (BBC) (Telegraph.co.uk)
- "Ilmuwan dari Chicago University melakukan simulasi komputer mengenai paparan badai pasir serupa fenomena tahun 1930-an terhadap kondisi budi daya tanaman di Amerika Serikat saat ini. Meski 30 persen lahan pertanian telah teririgasi, namun mereka menemukan bahwa kondisi saat ini sama rentannya dengan fenomena kekeringan akibat badai pasir besar tahun 1930 silam. Mereka melakukan simulasi tersebut karena perubahan iklim dapat meningkatkan frekuensi dan kekuatan berbagai bencana alam, termasuk badai pasir." (Phys.org) (Gizmodo)
- "Sebuah paper yang diterbitkan dalam Environmental Research Letters menyebutkan bahwa kadar gas metana di atmosfer meningkat tajam sejak tahun 2007. Di awal tahun 2000an, peningkatan hanya sebesar 0.5 ppb per tahun, namun kini mencapai 10 ppb per tahun. Peneliti kesulitan untuk melacak dari mana sumber gas metana tersebut. Namun pertanian, terutama dari peternakan sapi dan sawah, diperkirakan menjadi sumber utama. Sapi menghasilkan gas metana yang cukup besar karena proses pencernaannya, sedangkan sawah menghasilkan gas metana karena kondisi anaerobik di lapisan tanah yang terendam air." (Phys.org) (EurActiv)
- "Ikan kod dan haddock akan hilang dari menu masyarakat Inggris akibat perubahan iklim. Laut yang menghangat menjadikan kedua ikan tersebut menyingkir ke utara, menjauh dari lautan Inggris. Sedangkan ikan teri, sarden, dan cumi yang biasa mengisi perairan hangat mulai menggantikan posisi mereka. Diperkirakan di tahun 2025, menu ikan dan kentang goreng favorit warga Inggris tidak akan lagi diisi ikan kod dan haddock sesuai tradisi selama ratusan tahun." (News.co.au) (USA Today)
- "Sebuah situs purbakala di Danau Hula, lembah Yordania menyibak rahasia mengenai pola makan manusia purba. Arkeologis dari Hebrew University of Jerusalem dan Bar Ilan University menemukan sisa biji, daun, dan umbi-umbian di lokasi di mana manusia purba pernah tinggal; sesuatu yang tidak umum karena seringkali tulang-belulang hewanlah yang ditemukan, menyimpulkan bahwa pola makan manusia purba berbasis hewani. Lokasi tersebut dapat mengawetkan sisa tumbuhan karena kondisi lingkungan yang berbeda dengan situs purbakala lainnya." (Phys.org) (Daily Mail) (News Scientist)