Kereta api Gajayana

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 16 April 2015 15.55 oleh 168.235.194.24 (bicara) (→‎Jadwal perjalanan[1]: 0Ralat nomor keberangkatan dari malang)

Kereta api Gajayana adalah kereta api kelas eksekutif yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Malang-Gambir, dan sebaliknya. Kereta api ini merupakan satu-satunya kereta api rute Jakarta-Malang melalui lintas selatan dan beroperasi sepanjang malam.

Kereta api Gajayana
Berkas:Plat nama KA Gajayana.png
Berkas:Gajayana-east2.jpg
Ikhtisar
JenisEksekutif Satwa
SistemKereta api ekspres
StatusBeroperasi
LokasiDaop 8 Surabaya
TerminusMalang Kota Baru
Jakarta Gambir
Stasiun11
Layanan1
Operasi
Dibuka28 Oktober 1999
Ditutup-
Dibuka kembali-
PemilikPT Kereta Api Indonesia
OperatorDaerah Operasi VIII Surabaya
DepoSidotopo (SDT, untuk lokomotif)
Malang (ML, untuk rangkaian)
RangkaianCC206
Data teknis
Panjang lintas907 km
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasi55 s.d. 100 km/jam
Titik tertinggi+444 m (Malang Kota Baru)
Jumlah rute41-42
Peta rute
Kereta api Gajayana/rute

Operasional

Kereta api Gajayana diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 28 Oktober 1999. Sempat dirangkaikan dengan kelas bisnis pada awal pengoperasiannya. Nama Gajayana berasal dari seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan yang bernama Sang Liswa (anak dari Dewa Shima) dan terkenal dengan gelar Gajayana yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman di seluruh negeri. Kerajaan Kanjuruhan ini berpusat di wilayah Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Kereta ini beroperasi dengan kelas eksekutif dan bisnis pada awalnya, karena saat itu (1999) KA Turangga baru mendapat rangkaian baru dari INKA, maka kereta kelas bisnis dari Turangga diberikan ke KA Gajayana. Pada tahun 2001, karena KA Gajayana mendapat rangkaian baru dari INKA, maka kereta ini menjadi rangkaian full eksekutif.

Sejak Oktober 2008 rangkaian Gajayana diubah dari rangkaian buatan 2001 menjadi menggunakan kereta eksekutif (K1) satwa retrofit (kaca lebar) dari PT Inka. Kereta ini adalah kereta eksekutif lama yang diretrofit menjadi baru. Pasca Lebaran 2009, rangkaian kereta api Gajayana diubah menjadi gerbong kaca pesawat (keluaran 2009) dan kereta Gajayana satwa kini digunakan untuk KA Bangunkarta Eksekutif sejak 5 Desember 2009. Rangkaian baru ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, di Stasiun Jakarta Kota.

Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun Malang, Kepanjen, Wlingi, Blitar, Tulungagung, Kediri, Madiun, Solo Balapan, Yogyakarta, Kutoarjo, Purwokerto, Cirebon, Jatinegara, dan berakhir di Stasiun Gambir.

Rangkaian kereta Gajayana terdiri dari 6 sampai 8 kereta eksekutif argo (K1), 1 kereta makan motif batik (M1), 1 kereta pembangkit listrik (P), dan 1 kereta bagasi (B).

Fasilitas di KA ini yang tersedia: toilet, pintu otomatis, 2 TV (depan-belakang), AC central, reclining seat, sandaran kaki, lampu baca, meja makan per kursi, stopkontak per kursi, dan rak bagasi. Karena merupakan kereta lintas malam, tersedia pula bantal dan selimut di tiap kursi.

Jadwal perjalanan[1]

Ka 41 Gajayana (Malang - Gambir)

Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Malang - 13.43
Kepanjen 13.54 13.57
Wlingi 14.42 14.45
Blitar 15.09 15.15
Tulungagung 15.49 15.52
Kediri 16.24 16.27
Madiun 17.59 18.07
Solo Balapan 19.22 19.30
Yogyakarta 20.18 20.35
Kutoarjo 21.27 21.32
Purwokerto 23.02 23.10
Cirebon 01.08 01.15
Jatinegara 03.50 03.52
Gambir 04.03 -

Ka 42 Gajayana (Gambir - Malang)

Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Gambir - 17.45
Cirebon 20.26 20.33
Purwokerto 22.31 22.37
Gombong 23.57 00.04
Kebumen 00.23 00.25
Kutoarjo 00.49 00.53
Yogyakarta 01.44 02.00
Solo Balapan 02.46 03.00
Madiun 04.16 04.33
Kediri 06.10 06.15
Tulungagung 06.48 06.53
Blitar 07.28 07.35
Wlingi 07.59 08.01
Kepanjen 08.46 08.52
Malang Lama 09.13 09.15
Malang 09.20 -

Insiden

  • Pada 27 Agustus 2011, kereta api Gajayana yang dimasinisi oleh Yodian Wiliarso dan diasisteni oleh Bambang Suradi dibajak oleh tiga orang yang masuk kabin masinis lokomotif. Sebanyak tiga pembajak masuk lokomotif dan mengarahkan kereta api tersebut ke Stasiun Pasar Senen. Mulanya, kereta ini tertahan sinyal masuk di stasiun Jatibarang, kemudian saat di stasiun Telagasari beberapa orang menghadang kereta api dan satu orang masuk lokomotif. Kereta sempat berhenti di Stasiun Haurgeulis untuk menurunkan penumpang gelap di lokomotif. Lalu sang masinis memberitakan kepada pusat kendali (PK) Cirebon agar diberikan sinyal aspek hijau dan melaju tanpa henti di sepanjang jalur rel hingga Gambir. Selama pembajakan berlangsung, masinis sempat kehilangan kontak. Masinis kemudian memberitahu PK baru pada pukul 09.08 bahwa masinis tersebut disandera dan meminta agar PK mengarahkan kereta itu langsung ke Gambir. KA Gajayana lantas mencoba berhenti di Jatinegara namun gagal dan diarahkan ke stasiun Pasar Senen. Pada pukul 09.35 Gajayana masuk jalur 4 dan berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, dan dihadang aparat Brimob yang sudah siaga di bibir peron.[2]

Galeri

Referensi

  1. ^ [1], E-Book jadwal kereta api se-Indonesia tahun 2015.
  2. ^ Kompas: Inilah Kronologi Kasus Pembajakan KA Gajayana

Pranala luar