Gunung Putri, Bogor

kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Gunung Putri adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Mempunyai kode pos: 16963.[1]

Gunung Putri
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenBogor
Pemerintahan
 • CamatDr. Aris Pudjo Widyo Susanto (18 Desember 2012-sekarang)
Populasi
 • Total306,325 jiwa
Kode Kemendagri32.01.02 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3201190 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan10

Tempat tinggal tokoh

Disini terdapat tempat tinggal tokoh di Kecamatan Gunung Putri bernama Amirah, yang sekarang tinggal di Jalan Nangka no. 2, Desa Ciangsana dari tanggal 7 Juli 1981 sampai sekarang yang merupakan tamatan SMA tahun 1979 dan sekarang sudah bekerja di Kementerian Agama Republik Indonesia.

Amirah dulu pernah bekerja sebagai guru dan kepala dusun. Perempuan ini yang pernah menikah sekitar tahun 1986-1987. Sebelumnya, Amirah pernah tinggal di Kelurahan Kalibata dari tahun 1960 sampai tahun 1981.

Amirah pernah bersekolah di KB Al-Fatihah Kelurahan Kalibata 007 (tamat tahun 1965), RA Al-Fatihah Kelurahan Kalibata 009 (tamat tahun 1967), SD Islam Al-Fatihah Kelurahan Kalibata 007 (tamat tahun 1973), MTs Muhammadiyah VII Kelurahan Cawang (tamat tahun 1976) dan SMA Muhammadiyah V Kelurahan Cawang (tamat tahun 1979).

Letak Geografis

Gunung Putri berbatasan:[2]

Hewan liar

Hewan liar di Kecamatan Gunung Putri salah satunya adalah tikus, yang biasanya ditemukan di tempat-tempat yang sangat kotor/jorok, tempat-tempat yang padat kendaraan/kemacetan, daerah yang tergenang banjir dan daerah yang turun hujan.

Wacana pemekaran Kabupaten Bogor Timur

Sejumlah pihak dan tokoh masyarakat Kabupaten Bogor sedang mendorong pemekaran otonomi daerah Tingkat II, karena melihat dari luas, jumlah penduduk dan kurangnya pemerataan maka diusulkan pemekaran Kabupaten Bogor Timur. Kabupaten Bogor Timur meliputi beberapa kecamatan seperti Cileungsi, Situsari (Cileungsi Timur), Gunungputri, Jonggol, Cibarusah, Cariu, Tanjungsari, Citeureup dan Sukamakmur. Kabupaten Bogor Timur sudah layak untuk menjadi Kabupaten baru karena ditinjau dari jumlah penduduk bila digabungkan sekitar 1,9 juta Jiwa dan luas wilayah sekitar 1.400 km2.

Sisi Lain

Nama boleh saja Gunung Putri Tetapi 180o Berbeda. Saat ini hanya Daerah Bojong Nangka, Cikeas Saja Yang masih asri.

Pemerintahan

Kecamatan Gunung Putri merupakan pemekaran dari Kecamatan Cibinong pada tanggal 3 Januari 1991 sesuai PP nomor 53 tahun 1991 tentang pembentukan 32 kecamatan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan PP nomor 75 tahun 1990 tentang perubahan batas wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur. Kecamatan ini saat diresmikan, Desa ini hanya terdiri dari 6 desa saja. Sejak awal pembentukan Kecamatan Gunung Putri pada tahun 1991, gardu listrik milik Perusahaan Listrik Negara dan Stasiun kereta api telah dibangun.

Namun sejak pada diberlakukan Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pokok pemerintahan di daerah, 2 desa di wilayah Kecamatan Gunung Putri mengalami pemekaran, yakni: Desa Wanaherang dan Desa Tlajung Udik, yang merupakan pemekaran dari Desa Cicadas. Namun, pada sejak diberlakukan Undang-undang nomor 32 tahun 2004, 2 desa di wilayah Kecamatan Gunung Putri mengalami pemekaran, yakni: Desa Cikeas Udik (pemekaran dari Desa Bojong Nangka) dan Desa Ciangsana (pemekaran dari Desa Bojong Kulur).

Kini, terdapat 10 kelurahan di Kecamatan Gunung Putri.

Camat Gunung Putri

Sudah beberapa kali pergantian jabatan camat Kecamatan Gunung Putri, yakni:

Wakil camat

Sudah beberapa kali pergantian jabatan wakil camat Kecamatan Gunung Putri, yakni:

Acara di kecamatan

"Foto-foto wilayah kecamatan lalu dikirim melalui Instagram"

di wilayah Kecamatan Gunung Putri, setiap tanggal 18 Desember, sesaat HUT Kecamatan Gunung Putri, pada jam 08.00 s/d 15.00 wib, terjadi pemotretan foto-foto wilayah Kecamatan Gunung Putri dan dikirim melalui Instagram. Dalam setiap acara terdiri dari:

  1. Seorang Gubernur Jawa Barat
  2. Seorang bupati Kabupaten Bogor
  3. Seorang Kepala kepolisian resor Bogor Kabupaten
  4. Seorang Komandan distrik militer 0621/Kabupaten Bogor
  5. Seorang camat Gunung Putri
  6. Seorang Kepala kepolisian sektor Gunung Putri
  7. Seorang Komandan rayon militer 02/Gunung Putri
  8. Seorang wakil camat Gunung Putri
  9. Beberapa kepala desa dan lurah di kecamatan Gunung Putri
  10. Beberapa ketua RW/rukun warga di kecamatan Gunung Putri
  11. Beberapa ketua RT/rukun tetangga di kecamatan Gunung Putri
  12. Beberapa warga kecamatan Gunung Putri

Acara foto-foto wilayah kecamatan Gunung Putri lalu dikirim melalui Instagram, dapat berhadiah berupa kulkas, radio dan televisi. biaya-biaya termasuk:

Peserta:

Lihat saja Daftar peserta pemotret kecamatan lalu dikirim melalui instagram

Program menyuting acara televisi

Menyuting acara televisi adalah program yang dilakukan oleh masyarakat wilayah Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri yang dilakukan pertama sejak bulan Juni 2006 setelah "Bedah Kampung 2006" yang diselenggarakan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono di Desa Ciangsana. Maka program penyutingan acara televisi ke-21 terjadi pada hari Sabtu sore hari tanggal 19 Februari 2011 jam 17.30 wib, penyutingan ini terjadi saat sebanyak 500 masyarakat wilayah Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri disyuting dalam program kuis 1 Lawan 100 di Indosiar.

Program penyuntingan acara televisi

Lahan

Dulu, pada awal 1970-an sampai awal 1990-an, Daerah masih merupakan bagian dari Kecamatan Cibinong dan masih merupakan pesawahan, kebun, tambak ikan, lapangan bola, danau dan rawa. Lalu akibat pembentukan Kecamatan Gunung Putri pada awal 1990-an serta dari tahun 1991 sampai 1999, Ini masih ditemukan pesawahan, kebun, tambak ikan, lapangan bola, danau dan rawa. Namun pada tanggal 26 September 1999, lahan pesawahan dijadikan tempat syuting film "TERSANJUNG". Namun sejak tanggal 4 Januari 2000, Wilayah syuting film telah dikosongkan akibat tercemarnya lahan, mengalami hama dan terendam banjir.

Pada tahun 2000 sampai akhir 2003, lahan di wilayah Kecamatan Gunung Putri masih berupa tanah kosong. Mulai tanggal 25 Januari 2004, Lahan di wilayah Kecamatan Gunung Putri ini mulai dipenuhi kompleks perumahan.[3]

Area syuting

 
Suasana pesawahan seluas 250 m2 di Kecamatan Gunung Putri di tahun 1910-an. Namun sejak akhir tahun 1990-an, Lahan pesawahan seluas 250 m2 digunakan untuk area syuting film "Tersanjung" dan sejak Depok berubah menjadi status kota pada awal tahun 2000, lahan ini sudah gersang. Namun sejak awal tahun 2004, lahan ini sudah dipakai banyak perumahan penduduk setelah mengalami Sensus tahun 2000.

Karena dulu wilayah adalah tempat syutingnya "Tersanjung", Tepatnya di kawasan Wanaherang, Gunung Putri, tepatnya belakang Pabrik Mercedes Benz. Wilayah disyuting pada tanggal 26 September 1999. Sejak tanggal 4 Januari 2000, Wilayah syuting seluas 250 m2 di kawasan Wanaherang, Gunung Putri tepatnya belakang Pabrik Mercedes Benz, sudah tercemar, telah dikosongkan dan akibat peresmian Kota Depok. Lahan kini sudah menjadi gersang pada tanggal 4 Januari 2000.

Dulu juga terdapat sentra pembuatan 5 buah dan 1 sayur yakni Jambu, Rambutan, Durian, Jeruk, Mangga dan Sawi, pemasarannya ke Pasar Cileungsi dan Pasar Induk Kramatjati. Sejak tanggal 4 Januari 2000, Kebun buah dan sayur kini sudah tercemar banyak sampah dan banyak ulat serta mengalami hama akibat dari peresmian Kota Depok.

Kelurahan/desa

  1. Bojong Kulur, prasarana sangat lengkap, seperti: Terminal bus, Perumahan, Apotik, Rumah makan khas Padang, Rumah makan Bakso dan Mie ayam, Klinik, Rumah sakit dan Mall
  2. Bojong Nangka
  3. Ciangsana, Prasarana yang lengkap seperti: Perumahan dan Terminal bus
  4. Cicadas
  5. Cikeas Udik
  6. Gunung Putri Barat
  7. Gunung Putri Timur (akan dimekarkan tanggal 15 Maret 2018)
  8. Karanggan
  9. Tompelan (akan dimekarkan tanggal 15 Maret 2018)
  10. Nagrak
  11. Tlajung Udik
  12. Wanaherang
  13. Kampung-kampung, yakni:
    1. Maloh
    2. Jajang
    3. Wanaherang Barat
    4. Wanaherang Timur
    5. Ciangsana Barat
    6. Ciangsana Timur
    7. Ciangsana Seberang
    8. Cikeas Ulu
    9. Cibubur Atas
    10. Cibubur Bawah
    11. Serbajadi
    12. Takang Bandung
    13. Poncol
    14. Kelapa II
    15. Kelapa III
    16. Kelapa IV
    17. Lantung Timur
    18. Lantung Barat
    19. Merapi
    20. Gunung Putri
    21. Gunung Putri Timur
    22. Pasar Atas
    23. Pasar Bawah
    24. Purnasari
    25. Nagrak Barat
    26. Nagrak Timur
    27. Nagrak Seberang
    28. Sawah I
    29. Sawah II
    30. Sawah III
    31. Sawah IV
    32. Sawah V (termasuk Kelurahan Jatisari (wilayah Kota Bekasi))
    33. Sawah VI (termasuk Kelurahan Jatisari (wilayah Kota Bekasi))
    34. Jatianom (termasuk Kelurahan Cibubur (wilayah Kotamadya Jakarta Timur))
    35. Cibubur Barat (termasuk Kelurahan Cibubur (wilayah Kotamadya Jakarta Timur))
    36. Cibubur Timur (termasuk Kelurahan Cibubur (wilayah Kotamadya Jakarta Timur))
    37. Cibubur Seberang (termasuk Kelurahan Cibubur (wilayah Kotamadya Jakarta Timur))

Untuk melihat petanya dapat melalui pranala http://maps.google.com/maps?tab=ml dengan pencarian "Gunung Putri"

Perekonomian

Sebelum tahun 1990-an, ketika masih masuk wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, perekonomian di wilayah Kecamatan Gunung Putri masih sangat sulit. Maka setelah Kecamatan Gunung Putri dimasukkan ke wilayah Kabupaten Bogor pada awal tahun 1991, perekonomian semakin mudah. Berikut ini adalah perekonomian di wilayah Kecamatan Gunung Putri. [perlu rujukan]

Bengkel motor

Berikut adalah banyak bengkel motor di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Januari 2014. (1 kecamatan = 52 bengkel motor)

  • di Desa Wanaherang = 7 bengkel motor
  • di Desa Ciangsana = 3 bengkel motor
  • di Desa Cicadas = 1 bengkel motor
  • di Desa Cikeas Udik = 4 bengkel motor
  • di Desa Tlajung Udik = 7 bengkel motor
  • di Desa Kranggan = 20 bengkel motor
  • di Desa Bojong Nangka = 10 bengkel motor
  • TOTAL = 52 bengkel motor

Jumlah orang berada di bengkel motor di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Januari 2014. (1 bengkel motor = 5 orang)

  • di Desa Wanaherang = 35 orang
  • di Desa Ciangsana = 15 orang
  • di Desa Cicadas = 5 orang
  • di Desa Cikeas Udik = 20 orang
  • di Desa Tlajung Udik = 35 orang
  • di Desa Kranggan = 100 orang
  • di Desa Bojong Nangka = 50 orang
  • TOTAL = 260 orang

Jumlah sepeda motor berada di bengkel motor di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Januari 2014. (1 bengkel motor = 8 unit sepeda motor)

  • di Desa Wanaherang = 56 unit sepeda motor
  • di Desa Ciangsana = 24 unit sepeda motor
  • di Desa Cicadas = 8 unit sepeda motor
  • di Desa Cikeas Udik = 32 unit sepeda motor
  • di Desa Tlajung Udik = 56 unit sepeda motor
  • di Desa Kranggan = 160 unit sepeda motor
  • di Desa Bojong Nangka = 80 unit sepeda motor
  • TOTAL = 416 unit sepeda motor

Jumlah pelanggan yang berada di bengkel motor di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Januari 2014. (1 bengkel motor = 20 orang)

  • di Desa Wanaherang = 140 orang
  • di Desa Ciangsana = 60 orang
  • di Desa Cicadas = 20 orang
  • di Desa Cikeas Udik = 80 orang
  • di Desa Tlajung Udik = 140 orang
  • di Desa Kranggan = 400 orang
  • di Desa Bojong Nangka = 200 orang
  • TOTAL = 1.040 orang

Waktu memperbaiki sepeda motor di bengkel motor di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Januari 2014. (1 bengkel = 2 jam)

  • di Desa Wanaherang = 14 jam
  • di Desa Ciangsana = 6 jam
  • di Desa Cicadas = 2 jam
  • di Desa Cikeas Udik = 8 jam
  • di Desa Tlajung Udik = 14 jam
  • di Desa Kranggan = 40 jam
  • di Desa Bojong Nangka = 20 jam
  • TOTAL = 104 jam

Rumah makan/restoran

Lihat saja Daftar restoran yang berada di Kecamatan Gunungputri

Lihat saja Daftar pusat perbelanjaan yang berada di Kecamatan Gunungputri

Perekonomian di sektor industri di wilayah Kecamatan Gunung Putri membutuhkan semakin banyak tenaga kerja. Banyak pabrik di Kecamatan Gunung Putri pada menurut sensus tahun 2007 adalah 15 pabrik besar dengan jumlah karyawan di pabrik semuanya adalah 87.000 orang dengan upah gaji Rp108.750.000.000,00, namun pada akhir tahun 2007 Jumlah karyawan naik 80 % dan jumlah karyawan di pabrik di wilayah Kecamatan Gunung Putri bertambah menjadi 156.600 orang dengan upah gaji naik 40 % dan upah gaji bertambah menjadi Rp152.250.000.000,00.

Mulai tanggal 22 Mei 2008, Jumlah karyawan naik 20 % dan jumlah karyawan di pabrik dalam wilayah Kecamatan Gunung Putri bertambah menjadi 187.920 orang dengan upah gaji naik 40 % dan bertambah menjadi Rp213.130.000.000,00. Maka sejak awal bulan Agustus 2008, Jumlah karyawan naik 40 % dan jumlah karyawan di pabrik dalam wilayah Kecamatan Gunung Putri bertambah menjadi 263.088 orang dengan upah gaji naik 25,5 % dan bertambah menjadi Rp298.370.000.000,00. Namun sejak awal bulan September 2008, Jumlah karyawan naik 20 % dan jumlah karyawan di pabrik dalam wilayah Kecamatan Gunung Putri bertambah menjadi 315.688 orang dengan upah gaji naik 40 % dan bertambah menjadi Rp417.690.000.000,00. Namun sejak akhir tahun 2008, Jumlah karyawan turun 5 % dan jumlah karyawan di pabrik dalam wilayah Kecamatan Gunung Putri berkurang menjadi 299.250 orang dengan upah gaji turun 10 % dan berkurang menjadi Rp375.921.000.000,00.

Namun sejak tanggal 14 Februari 2009, Jumlah karyawan naik 5,5 % dan jumlah karyawan di pabrik dalam wilayah Kecamatan Gunung Putri bertambah menjadi 315.706 orang dengan upah gaji naik 12,5 % dan bertambah menjadi Rp422.887.500.000,00. Namun sejak pertengahan bulan Juni 2009, Jumlah karyawan naik 20 % dan jumlah karyawan di pabrik dalam wilayah Kecamatan Gunung Putri bertambah menjadi 378.846 orang dengan upah gaji naik 40 % dan bertambah menjadi Rp591.920.700.000,00. Namun sejak awal bulan Agustus 2009, Jumlah karyawan turun 10 % dan jumlah karyawan di pabrik dalam wilayah Kecamatan Gunung Putri berkurang menjadi 314.046 orang dengan upah gaji turun 5 % dan berkurang menjadi Rp562.324.665.000,00. Namun sejak akhir bulan Oktober 2009, Jumlah karyawan naik 40 % dan jumlah karyawan di pabrik dalam wilayah Kecamatan Gunung Putri bertambah menjadi 439.646 orang dengan upah gaji naik 25 % dan bertambah menjadi Rp702.904.831.250,00.

Namun sejak awal tahun 2010, Jumlah karyawan naik 20 % dan jumlah karyawan di pabrik dalam wilayah Kecamatan Gunung Putri bertambah menjadi 527.520 orang dengan upah gaji naik 40 % dan bertambah menjadi Rp3.514.508.152.250,00.

Sarana kesehatan

Lihat saja Daftar sarana kesehatan yang berada di Kecamatan Gunungputri

Perbankan

Berikut ini adalah perbankan di wilayah Kecamatan Gunung Putri.

  • BRI, OCBC, BCA, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga terletak di Kota Wisata Cibubur Kecamatan Gunung Puteri.
  • BRI, OCBC terletak di Legenda Wisata Cibubur Kecamatan Gunung Puteri.
  • BRI, BTN terletak di Cikeas Cibubur Kecamatan Gunung Puteri.
  • Bank Muamalat, Bank BNI Syariah terletak di Jalan Alternatif Cibubur (Trans Yogi) Kecamatan Gunung Puteri.

Sekolah Di Gunung Putri

SD:

  1. SDN Cikuda 01
  2. SDN Cikuda 02
  3. SDN Cikuda 03
  4. SDN Gunung Putri 01
  5. SDN Gunung Putri 02
  6. SDN Gunung Putri 03
  7. SDN Gunung Putri 04
  8. SDN Gunung Putri 05
  9. SDN Cikeas 01-08
  10. SDN Wanaherang 01-05
  11. SDN Nagrak 01-03
  12. SDN Tlajung Udik 01-06
  13. SDN Bojong Nangka 01-04
  14. SDIT Daar El Salam
  15. SDIT Fajar Hidayah
  16. SDIT As-Salaam
  17. SDIT Labs School Kaizen

SMP/MTs:

  1. SMPN Gunung Putri 01
  2. SMPN Gunung Putri 02
  3. SMPN Gunung Putri 03
  4. SMPI Muhamaddiyah Gn.Putri
  5. SMP Yapsa
  6. SMPIT Daar El Salam
  7. SMPIT Fajar Hidayah
  8. SMP Bunda Hati Kudus
  9. SMP Labs School Kaizen
  10. SMPQU As Salaam

SMA/SMK:

  1. SMA Fajar Hidayah - Kota Wisata
  2. SMK Yapsa
  3. SMAN 1 Gunungputri
  4. SMA Global Mandiri
  5. SMKN 1 Gunung Putri
  6. SMAN 2 Gunung Putri
  7. SMA Bunda Hati Kudus
  8. SMA Kristen Ketapang 3
  9. SMA Labs School Kaizen

Media

Sebelum akhir tahun 1980-an, ketika masuk wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, sarana media di wilayah Kecamatan Gunung Putri masih sangat minim. Maka setelah Kecamatan Gunung Putri dimasukkan ke wilayah Kabupaten Bogor pada awal tahun 1991 serta Stasiun televisi TVRI masuk ke wilayah Kecamatan Gunung Putri dan diluncurkannya Stasiun televisi swasta yakni RCTI, MNCTV (dulu TPI) dan SCTV, sarana media sudah semakin mudah.

Berikut adalah sarana media yang berada di Kecamatan Gunung Putri. [perlu rujukan]

Televisi

Berikut adalah jumlah studio stasiun televisi menurut pemilik di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Februari 2012. (1 kecamatan = 20 unit studio stasiun televisi)

  • Pemkab = 2 unit
  • Negeri = 3 unit
  • Swasta = 15 unit
  • TOTAL = 20 unit

Berikut adalah luas studio stasiun televisi menurut pemilik di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Februari 2012. (1 studio stasiun televisi = 20 m2)

  • Pemkab = 40 m2
  • Negeri = 60 m2
  • Swasta = 300 m2
  • TOTAL = 400 m2

Berikut adalah jumlah orang pegawai dalam studio stasiun televisi menurut pemilik di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Februari 2012. (1 studio stasiun televisi = 200 orang pegawai)

  • Pemkab = 400 orang pegawai
  • Negeri = 600 orang pegawai
  • Swasta = 3.000 orang pegawai
  • TOTAL = 4.000 orang pegawai

Berikut adalah upah gaji bagi pegawai studio stasiun televisi menurut pemilik di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Februari 2012. (1 orang pegawai studio stasiun televisi = Rp25.000.000,00)

  • Pemkab = Rp10.000.000.000,00
  • Negeri = Rp15.000.000.000,00
  • Swasta = Rp75.000.000.000,00
  • TOTAL = Rp100.000.000.000,00

Berikut adalah lama waktu orang bersyuting berada dalam studio stasiun televisi menurut pemilik di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Februari 2012. (1 studio stasiun televisi = 5 jam)

  • Pemkab = 10 jam
  • Negeri = 15 jam
  • Swasta = 75 jam
  • TOTAL = 100 jam

(Sumber: Kecamatan Gunung Putri dalam angka 2012)

Radio

Berikut adalah jumlah studio stasiun radio menurut desa di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Februari 2012. (1 kecamatan = 28 unit studio stasiun radio)

  • Desa Wanaherang = 4 unit
  • Desa Ciangsana = 2 unit
  • Desa Cicadas = 1 unit
  • Desa Tlajung Udik = 1 unit
  • Desa Cikeas Udik = 2 unit
  • Desa Tlajung = 5 unit
  • Desa Kranggan = 1 unit
  • Desa Bojong Nangka = 12 unit
  • TOTAL = 28 unit

Berikut adalah luas studio stasiun radio menurut desa di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Februari 2012. (1 studio stasiun radio = 30 m2)

  • Desa Wanaherang = 120 m2
  • Desa Ciangsana = 60 m2
  • Desa Cicadas = 30 m2
  • Desa Tlajung Udik = 30 m2
  • Desa Cikeas Udik = 60 m2
  • Desa Tlajung = 150 m2
  • Desa Kranggan = 30 m2
  • Desa Bojong Nangka = 360 m2
  • TOTAL = 840 m2

Berikut adalah jumlah orang pegawai dalam studio stasiun radio menurut desa di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Februari 2012. (1 studio stasiun radio = 15 orang pegawai)

  • Desa Wanaherang = 60 orang pegawai
  • Desa Ciangsana = 30 orang pegawai
  • Desa Cicadas = 15 orang pegawai
  • Desa Tlajung Udik = 15 orang pegawai
  • Desa Cikeas Udik = 30 orang pegawai
  • Desa Tlajung = 75 orang pegawai
  • Desa Kranggan = 15 orang pegawai
  • Desa Bojong Nangka = 180 orang pegawai
  • TOTAL = 420 orang pegawai

Berikut adalah upah gaji pegawai studio stasiun radio menurut desa di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Februari 2012. (1 orang pegawai studio stasiun radio = Rp4.500.000,00)

  • Desa Wanaherang = Rp270.000.000,00
  • Desa Ciangsana = Rp135.000.000,00
  • Desa Cicadas = Rp67.500.000,00
  • Desa Tlajung Udik = Rp67.500.000,00
  • Desa Cikeas Udik = Rp135.000.000,00
  • Desa Tlajung = Rp337.500.000,00
  • Desa Kranggan = Rp67.500.000,00
  • Desa Bojong Nangka = Rp810.000.000,00
  • TOTAL = Rp1.890.000.000,00

Berikut adalah lama waktu orang berada di studio stasiun radio menurut desa di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Februari 2012. (1 studio stasiun radio = 6 jam)

  • Desa Wanaherang = 24 jam
  • Desa Ciangsana = 12 jam
  • Desa Cicadas = 6 jam
  • Desa Tlajung Udik = 6 jam
  • Desa Cikeas Udik = 12 jam
  • Desa Tlajung = 30 jam
  • Desa Kranggan = 6 jam
  • Desa Bojong Nangka = 72 jam
  • TOTAL = 168 jam

(Sumber: Kecamatan Gunung Putri dalam angka 2012)

Koran

Berikut adalah jumlah koran yang dijual menurut hari dalam 1 minggu di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Maret 2012. (1 minggu = 1.330 unit)

Berikut adalah harga koran yang dijual semuanya menurut hari dalam 1 minggu di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Maret 2012. (1 koran = Rp3.000,00)

  • Hari Senin = Rp300.000,00
  • Hari Selasa = Rp600.000,00
  • Hari Rabu = Rp600.000,00
  • Hari Kamis = Rp240.000,00
  • Hari Jum’at = Rp600.000,00
  • Hari Sabtu = Rp750.000,00
  • Hari Minggu = Rp900.000,00
  • TOTAL = Rp3.990.000,00

Berikut adalah halaman yang dibaca dalam koran menurut hari dalam 1 minggu di wilayah Kecamatan Gunung Putri per bulan Maret 2012. (1 koran = 24 halaman)

  • Hari Senin = 2.400 halaman
  • Hari Selasa = 4.800 halaman
  • Hari Rabu = 4.800 halaman
  • Hari Kamis = 1.920 halaman
  • Hari Jum’at = 4.800 halaman
  • Hari Sabtu = 6.000 halaman
  • Hari Minggu = 7.200 halaman
  • TOTAL = 31.920 halaman

(Sumber: Kecamatan Gunung Putri dalam angka 2012)

Transportasi

Angkutan kota

Angkutan desa/Angdes

Berikut ini trayek angkutan pedesaan yang melayani wilayah Kecamatan Gunung Putri

 
Taksi Bluebird, sebuah Taksi yang melayani Kecamatan Gunung Putri dan sekitarnya.

Berikut ini adalah daftar taksi yang melayani wilayah Kecamatan Gunung Putri

  • Taksi Bluebird
  • Taksi Express
  • Taksi Gamya
  • Taksi Taxiku
  • Taksi Putra

Terminal yang dijangkaui ke Kecamatan Gunung Putri, yakni Terminal Cileungsi, Terminal Pinang Ranti dan Terminal Kampung Rambutan. dari Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Pinang Ranti, langsung naik angkot dan taksi ke Kecamatan Gunung Putri.

Kecamatan Gunung Putri memiliki 2 terminal bus, yakni: Terminal Wanaherang dan Terminal Cileungsi. Rencana pemindahan terminal bus sudah dilakukan sejak tanggal 12 Februari 2011 lalu. Disini pernah terjadi demonstrasi mahasiswa menuntut pemindahan terminal bus pada bulan Juni 2013. Tahap pembangunan Terminal bus baru Cileungsi sudah dimulai tanggal 7 Juli 2013 dengan dibangun di lahan eks persawahan dan kebun kelapa sawit seluas dan akan diresmikan pada tanggal 10 April 2018. Saat diresmikan, Terminal bus Cileungsi baru ini mulai terintergrasi dengan Jakarta Outer Ring Road 2, Jalan tol Citayam-Cikarang, Stasiun kereta api Cileungsi dan Bandar udara Internasional Cileungsi.

 
Litrografi digambarkan oleh Cornelis Rappard mengenai penumpang di Stasiun Gunung Putri (tahun 1883-1889)

Kecamatan Gunung Putri memiliki 5 stasiun kereta api, yakni: Stasiun Gunung Putri, Stasiun Wanaherang, Stasiun Nagreg, Stasiun Indosemen dan Stasiun Kranggan. Namun stasiun dan Jalur kereta api Citayam-Nambo ini diperbaiki dan Jalur kereta api penumpang yang menghubungkan Stasiun Jatinegara dan kawasan ibukota negara baru di kawasan Jonggol, Bogor, Stasiun Cianjur dan Bandara internasional Cileungsi masih dalam tahap pembangunan sejak bulan Juli 2013 dan akan diresmikan serta dilalui Kereta api Argo Parahyangan jurusan Stasiun Gambir - Stasiun Hall pada tanggal 15 Maret 2018 serta sekarang telah dibangun jalur KRL Jabotabek rute Stasiun Jatinegara - Stasiun Cileungsi yang akan diperpanjang sampai kawasan Jonggol, Bogor pada tanggal 18 Maret 2020 serta dihibahkannya KRL JR seri 205 dan 208 untuk rute Stasiun Jatinegara - Stasiun Cileungsi - Stasiun Jonggol. yang sudah diwacanakan oleh Presiden negara RI, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Februari 2011 lalu.

Sedangkan, Jalur kereta api barang di wilayah Kecamatan Gunung Putri yang menghubungkan Stasiun Cileungsi dengan Kawasan industri Bukaka masih dalam tahap pembangunan sejak dimulai tanggal 8 Juli 2013 setelah dulunya pernah dinonaktifkan akibat banjir mengenang wilayah Kabupaten Bogor pada tahun 1996 dan akan diresmikan pada tanggal 5 April 2018. Nantinya, gerbong ini ditarik lokomotif CC206.

Stasiun Jatimekar

Stasiun Ciangsana
Berkas:Kondisi Stasiun Ciangsana.JPG
Stasiun Ciangsana yang sudah tak layak dipakai
Lokasi
Koordinat6°25′S 106°57′E / 6.417°S 106.950°E / -6.417; 106.950
Ketinggian+ 128,2m
Operator
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1956-1958
Ditutup30 Desember 1995
Lokasi pada peta
 
 
Sunting kotak info • L • B
 
Bantuan penggunaan templat ini


Stasiun Ciangsana

Stasiun Ciangsana
Berkas:Kondisi Stasiun Ciangsana.JPG
Stasiun Ciangsana yang sudah tak layak dipakai
Lokasi
Koordinat6°25′S 106°57′E / 6.417°S 106.950°E / -6.417; 106.950{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
Ketinggian+ 125,5m
Operator
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1956-1958
Ditutup30 Desember 1995
Operasi layanan
  • Kereta api angkutan Pasir, Semen, Pupuk, Gula dan Sampah
  • KRL Jabotabek (under construction)
Lokasi pada peta
 
 
Sunting kotak info • L • B
 
Bantuan penggunaan templat ini


Stasiun Ciangsana merupakan bekas sebuah Stasiun kereta api yang ada di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor dan dilayani oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Jakarta.

Stasiun kereta api ini dibuka pada tahun 1950-an dan ditutup pada tanggal 30 Desember 1995 akibat dari banjir besar melanda Kabupaten Bogor pada awal tahun 1996.

Nantinya pada bulan Juli 2013, jalur kereta api dan stasiun kereta api ini diaktifkan kembali. Dulunya pernah melayani kereta api barang berupa pupuk, sampah, gula, semen dan pasir. Disini dulu pernah ada percabangan yang ke Pabrik gula di Desa Cikeas Udik. Dulu pernah mengangkut angkutan gula.

Jalur ini dibuka sejak pabrik gula ini dibuka tahun 1958 dan ditutup setelah pabrik gula ini ditutup akibat dari Krisis 1997.

Insiden

Galat Lua: unknown error.

Galat Lua: unknown error.

Stasiun Nagrak

Stasiun Nagrak
Berkas:Kondisi Stasiun Nagrak.JPG
Stasiun Nagrak yang sudah tak aktif lagi
Lokasi
Koordinat6°25′S 106°57′E / 6.417°S 106.950°E / -6.417; 106.950{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
Ketinggian+ 233,5m
Operator
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibukasekitar 1960-an
Ditutup30 Desember 1995
Operasi layanan
  • Kereta api angkutan Pasir, Pupuk, Semen Sampah dan Gula
  • KRL Jabotabek (under construction)
Lokasi pada peta
 
 
Sunting kotak info • L • B
 
Bantuan penggunaan templat ini

Peringatan: Kunci pengurutan baku "Nagrak, Stasiun" mengabaikan kunci pengurutan baku "Ciangsana, Stasiun" sebelumnya.


Stasiun Nagrak merupakan bekas sebuah stasiun kereta api yang ada di Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Stasiun Wanaherang

Stasiun Wanaherang
Berkas:Kondisi Stasiun Wanaherang.JPG
Stasiun Wanaherang yang sudah tak aktif lagi
Lokasi
Koordinat6°25′S 106°57′E / 6.417°S 106.950°E / -6.417; 106.950{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
Ketinggian+ 298,25m
Operator
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibukasekitar 1960-an
Ditutup30 Desember 1995
Operasi layanan
  • Kereta api angkutan Pasir, Pupuk, Semen Sampah dan Gula
  • KRL Jabotabek (under construction)
Lokasi pada peta
 
 
Sunting kotak info • L • B
 
Bantuan penggunaan templat ini

Peringatan: Kunci pengurutan baku "Wanaherang, Stasiun" mengabaikan kunci pengurutan baku "Nagrak, Stasiun" sebelumnya.


Stasiun Wanaherang merupakan bekas sebuah stasiun kereta api yang ada di Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Di stasiun ini dulunya terdapat percabangan ke Stasiun Nambo, Stasiun Pondok Cina, Sentul, Cibubur, Stasiun Jabung, Jonggol dan Stasiun Bekasi. Beberapa jalur ini ditutup pada akhir 1995 akibat banjir besar melanda Kabupaten Bogor dan jalur ke Pabrik opium di depan Stasiun Pondok Cina dan Pabrik gula di Sentul ditutup setelah pabrik gula dan opium ditutup akibat dari Krisis pada tahun 1997 [5] [6] Dulunya pada jalur ke Stasiun Pondok Cina angkutannya berupa opium dan ke Sentul berupa gula.

Jalur ke Stasiun Pondok Cina pada ruas Stasiun Sukatani-Ngongkor dibongkar dan sebanyak 11 stasiun kereta api dibongkar pada tahun 2010 akibat dari pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi dan Jalan tol Jakarta Outer Ring Road 2 alias JORR 2.

Stasiun kereta api ini dibuka kembali pada bulan Juli 2013 seiring dengan pengadaan KRL Jabotabek rute Duri-Nambo-Jatimekar.

Galat Lua: unknown error.

Galat Lua: unknown error.

Galat Lua: unknown error.

Galat Lua: unknown error.

Galat Lua: unknown error.

Penghargaan

Lihat saja Daftar penghargaan yang meraih Kecamatan Gunung Putri

Kecamatan selain Gunung Putri

Kecamatan lain di dalam wilayah Kabupaten Bogor

Kecamatan lain di luar wilayah Kabupaten Bogor

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Situs web resmi Kecamatan Gunung Putri
  2. ^ Peta Gunung Putri di Maplandia
  3. ^ Street Directory - Gunung Putri
  4. ^ a b c d Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  5. ^ "Jelajah jalur kereta mati di Kabupaten Bogor". Blog seputar transportasi Jabodetabek. 2009-06-14. Diakses tanggal 2010-05-15. 
  6. ^ "Jalur KA di Gunung Putri, sejak Krisis moneter 1997 "ditutup"". Kompas.com. 2012-09-20. Diakses tanggal 2013-01-22.