Stasiun Slawi

stasiun kereta api di Indonesia
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.

Stasiun Slawi (SLW) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Pakembaran, Slawi, Tegal. Stasiun yang terletak pada ketinggian +38 m ini merupakan stasiun aktif yang letaknya paling utara di Daerah Operasi V Purwokerto, tepatnya di jalur percabangan Tegal–Prupuk. Stasiun ini berjarak 13,5 km arah selatan dari Tegal.

Stasiun Slawi
Kereta Api Indonesia
KD07JS16

Berkas:Kanopistasiunslawi2023.jpg
Stasiun Slawi Tahun 2023, Sudah Dipasangi Kanopi
Lokasi
Koordinat6°58′54.732″S 109°8′11.609″E / 6.98187000°S 109.13655806°E / -6.98187000; 109.13655806
Ketinggian+38 m
Operator
Letak
km 13+520 lintas Tegal-Slawi-Prupuk[1]
Jumlah peron2 (satu peron sisi yang agak rendah dan satu peron pulau yang agak tinggi)
Jumlah jalur3 (jalur 2: sepur lurus)
LayananAglomerasi: Joglosemarkerto dan Kamandaka
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Tegal Kamandaka
Semarang Tawang–Cilacap, p.p.
Prupuk
menuju Cilacap
Prupuk
Berlawanan jarum jam
Joglosemarkerto
Lingkar Jawa Tengah
Tegal
Searah jarum jam
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri 
Tipe persinyalanMekanik (s.d. 2005)
Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2005 s.d. sekarang)[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejarah

Stasiun Slawi awalnya merupakan sebuah halte yang dibuka pada tanggal 25 Agustus 1885 bersamaan peresmian jalur kereta api lintas Tegal-Slawi. Lintas sepanjang 14 kilometer tersebut dioperasikan oleh perusahaan kereta api swasta Javasche Spoorweg Maatschappij (JSM). Tahun 1886 JSM meresmikan jalur kereta api lintas Slawi-Balapulang.

Namun akibat mengalami kerugian, pada tahun 1892 lintas Tegal-Balapulang dijual kepada perusahaan kereta api swasta Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). Setelah mengambil alih lintas Tegal-Balapulang, SCS mengubah jalur kereta api menjadi jalur trem. Pada tahun 1895 lintas tersebut dibuka kembali untuk umum.

Semasa awal beroperasi, Stasiun Slawi lebih difokuskan sebagai pengangkutan barang, terutama gula. Keberadaan jalur trem di wilayah Slawi berada tidak jauh dari lokasi pabrik gula. Stasiun ini mengangkut gula hasil produksi Pabrik Gula Kemanglen dan Pabrik Gula Dukuhwringin. Untuk pengangkutan penumpang dibedakan menjadi tiga kelas yakni kelas 1, kelas 2, dan kelas dua khusus pribumi. Pada tahun 1898, terdapat tiga kali perjalanan trem pergi-pulang yang melintas Stasiun Slawi dalam lintas Tegal-Balapulang.

Stasiun ini terletak di jalur kereta api Tegal–Prupuk sebagai satu-satunya stasiun yang masih aktif di lintas yang menjadi salah satu jalur kereta api sepi di Pulau Jawa tersebut. Jalur tersebut sebelumnya hanya dilintasi kereta api barang bahan bakar minyak (BBM) dari Maos ke Tegal maupun sebaliknya; sama sekali belum ada kereta api penumpang. Kereta api penumpang pertama yang dioperasikan melewati jalur ini adalah KA Mahesa relasi Semarang–Bandung pp,[4] tetapi KA ini dihentikan operasionalnya pada tahun 2003 karena sepi penumpang. Pada tahun 2009, PT Kereta Api memperpanjang trayek KA Kaligung yang semula SemarangTegal pp menjadi Semarang–Slawi pp,[5] tetapi pada tahun 2012 trayek KA tersebut dikembalikan seperti semula karena rute ini dianggap tak menguntungkan oleh PT KAI.

Barulah pada tahun 2014, PT KAI mulai mengkaji ulang untuk mengoperasikan kembali kereta api penumpang di jalur ini. Pada tanggal 17 Februari 2014 PT KAI mulai mengoperasikan KA Kamandaka relasi Purwokerto–Semarang pp,[6] kemudian pada tanggal 19 Desember 2014 beroperasi menjadi tiga kali perjalanan pulang-pergi.[7] Sejak 1 Desember 2018 operasional KA ini sempat digantikan dengan KA Joglosemarkerto yang rutenya mengelilingi Jawa Tengah dan Yogyakarta,[8] kemudian mulai 1 Februari 2019 KA Kamandaka dioperasikan kembali khusus untuk koridor Purwokerto–Semarang.[9] Kedua KA tersebut kini berstatus sebagai kereta api aglomerasi.

Bangunan dan tata letak

Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus ditambah dua sepur badug di sisi selatan stasiun.

Sejak tanggal 22 Januari 2005, sistem persinyalan di stasiun ini telah diganti dari mekanik menjadi elektrik. Pergantian sistem persinyalan itu diresmikan oleh Menhub RI Hatta Rajasa. Stasiun ini merupakan stasiun pertama di Indonesia yang menggunakan sinyal elektrik buatan dalam negeri. Sistem interlocking yang terdapat pada sinyal tersebut dirancang oleh PT Len Industri Indonesia (Persero).[10]

Per 2023 di stasiun ini sudah dibangun kanopi (overcapping) agar nantinya para penumpang tidak lagi kepanasan ataupun kehujanan saat menunggu maupun naik turun kereta api.

Layanan kereta api

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[11]

Aglomerasi

Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Lingkar Jawa Tengah–Daerah Istimewa Yogyakarta
JS Joglosemarkerto Eksekutif-Ekonomi Solo Balapan Semarang Tawang Perjalanan berlawanan arah jarum jam mulai dari pagi hari via Semarang TawangTegalPurwokertoYogyakartaSolo Balapan hingga berakhir di Semarang Tawang pada petang hari.
Solo Balapan Perjalanan searah jarum jam mulai dari pagi hari via Solo BalapanYogyakartaPurwokertoTegalSemarang Tawang hingga berakhir di Solo Balapan pada petang hari.
Purwokerto Perjalanan searah jarum jam mulai petang hari via Tegal dan Semarang Tawang hingga berakhir di Solo Balapan pada malam hari.
Lintas tengah Jawa
KD Kamandaka Eksekutif-Ekonomi Semarang Tawang Purwokerto Perjalanan KA menuju Purwokerto hanya pada jadwal siang dan petang, sedangkan relasi sebaliknya hanya pada jadwal pagi.
Cilacap Perjalanan KA menuju Cilacap hanya pada jadwal pagi, sedangkan relasi sebaliknya hanya pada jadwal siang.

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ "Suara Merdeka: KA Harina Layani Bandung-Semarang: Siap Beradu Pasar dengan Angkutan Bus". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-05. Diakses tanggal 2017-09-25. 
  5. ^ Wijaya, R. (19 April 2009). "KA Kaligung Mulai Operasional dari Slawi". CyberNews – via http://www.semboyan35.com/archive/index.php?thread-176-14.html. 
  6. ^ Zuhri, Sepudin. Noviani, Ana, ed. "KA Kamandaka Semarang-Purwokerto Beroperasi". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-02-03. 
  7. ^ Iskandar, Yoni. Iskandar, Yoni, ed. "Mulai Hari Ini, KA Kamandaka Berangkat 3 Kali Sehari". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-02-03. 
  8. ^ Galih, Bayu (ed.). "KA Joglosemarkerto Beroperasi, Ini Informasi Lengkap Jadwal dan Tarif". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-02-03. 
  9. ^ Anugrah, Arbi. "KA Kamandaka Kembali Melayani Relasi Purwokerto-Semarang". detikcom. Diakses tanggal 2019-02-03. 
  10. ^ "KA Kaligung Angkut Penumpang di Slawi". Merdeka.com. Suara Merdeka Cetak. 23 Januari 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-12-09. Diakses tanggal 25 September 2017. 
  11. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Balapulang
menuju Prupuk
Segitiga Cirebon Prujakan–Prupuk–Tegal
Prupuk–Tegal
Prupuk–Tegal
Kudaile
menuju Tegal