Bahasa Sunda Banten

dialek bahasa Sunda yang dituturkan di provinsi Banten dan wilayah di sekitarnya
Revisi sejak 6 September 2021 09.29 oleh Laura Putri Calma (bicara | kontrib) (Merapihkan keseluruhan)

Bahasa Sunda Banten adalah salah satu ragam percakapan bahasa Sunda yang digunakan sebagian masyarakat di provinsi Banten,[3] bagian barat Kabupaten Bogor (Wilayah Jasinga Raya,[4] meliputi: Kecamatan Jasinga, Cigudeg, Rumpin, Tenjo, Nanggung, Parungpanjang dan Sukajaya[5]). Bahasa ini dilestarikan salah satunya melalui program berita Beja ti Lembur dalam bahasa Banten yang disiarkan oleh siaran televisi lokal di wilayah Banten.

Bahasa Sunda Banten
Dituturkan diBanten dan sebagian Jawa Barat
WilayahBanten

Jawa Barat

  • Kabupaten Bogor, terkhusus kecamatan Jasinga, Cigudeg, Rumpin, Tenjo, Nanggung, Parung Panjang dan Sukajaya
Penutur
3.350.000 (2015)[1]
Lihat sumber templat}}
Untuk kontributor: Sedang dilakukan otomatisasi klasifikasi bahasa secara berkala. Silakan sampaikan saran, pendapat, maupun perbaikan pada halaman pembicaraan templat maupun pembicaraan ProyekWiki
Status resmi
Bahasa resmi di
Banten
Kode bahasa
ISO 639-3
Glottologbant1285[2]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Distribusi

 
Wilayah Kesultanan Mataram yang menguasai daerah Parahyangan

Bahasa Sunda Banten umumnya tidak mengenal tingkatan karena wilayah Banten tidak pernah berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram.[6] Hal tersebut menyebabkan Bahasa Sunda Banten masih terlihat memiliki hubungan erat dengan bahasa Sunda Kuno.[7]

 
Peta linguistik di provinsi Jawa Barat, Banten, dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Secara praktiknya, bahasa Sunda Banten digolongkan sebagai bahasa Sunda dialek Barat. Pengucapan bahasa Sunda di Banten umumnya berada di daerah Banten bagian selatan, yaitu Kabupaten Lebak (termasuk wilayah Cilangkahan) dan Kabupaten Pandeglang (Termasuk wilayah Caringin dan Cibaliung). Di Banten bagian utara (Kabupaten Serang), Bahasa ini digunakan di kecamatan Ciomas, Pabuaran, Padarincang, Cinangka, Baros, Petir, Cikeusal, Kopo, Cikande, Pamarayan, dan sebagian Anyar.[8] Sementara pemakaian bahasa Sunda-Jawa (bilingual) di Kabupaten Serang terkonsentrasi di kecamatan Anyar, Mancak, Waringinkurung, Taktakan, Cipocok Jaya, Walantaka, dan Kragilan.[8] Bahasa Sunda Banten juga dituturkan hingga ke wilayah Kabupaten Tangerang[9] (terutama di wilayah Tangerang sebelah Selatan, Barat daya, Barat tengah, dan sebagian Utara),[10] Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.[11]

Sementara daerah tradisional masyarakat Kanekes di Kecamatan Leuwidamar, Lebak, adalah penutur aktif bahasa ini sebagai Bahasa Baduy.[12]

Kosakata

Bahasa Sunda Banten Bahasa Indonesia
jasa sangat
nyana dia
gati susah
doang seperti
tilok tidak pernah
aing aku
sia kamu
maraneh kalian
maranehna mereka
nyeuleu melihat
hakan makan
pan kenapa
dangdeur singkong
kotok ayam
hayang mau
embung tidak mau
hareup depan
buri belakang
haliwu repot
jamang baju
réncang teman
kuwari sekarang
sangheuk malas

Kalimat

Contoh perbedaan dalam kalimatnya seperti:-

  • Ketika sedang berpendapat:
Bahasa Sunda Banten Jeuh aing mah embung jasa jadi doang jelma nu kedul!
Bahasa Sunda Hormat Ah abdi mah alim janten jalmi nu pangedulan téh!
Loma Ah urang mah embung pisan jadi jelema nu ngedul téh
Bahasa Indonesia Wah saya sangat tidak mau menjadi orang yang malas!
  • Ketika mengajak kerabat untuk makan:
Bahasa Sunda Banten Téh, dék hakan teu?
Bahasa Sunda Hormat Téh, badé tuang moal?
Loma Téh, rék dahar teu?
Bahasa Indonesia Kak, mau makan tidak?
  • Ketika sedang berbelanja:
Bahasa Sunda Banten Lamun ieu dangdeur na sabarahaan mang? Tong mahal jasa.
Bahasa Sunda Hormat Dupi ieu sampeu sabarahaan mang? Teu kénging kaawisan hun.
Loma Ari ieu sampeu sabarahaan mang? Ulah mahal teuing nya.
Bahasa Indonesia Kalau (ini) harga singkongnya berapa bang? Jangan kemahalan.
  • Ketika sedang menunjuk:
Bahasa Sunda Banten Éta di ditu maranéhna orok aing
Bahasa Sunda Hormat Éta palih ditu aranjeunna réréncangan abdi.
Loma Éta di ditu maranéhna babaturan urang
Bahasa Indonesia Mereka semua (di sana) adalah teman saya.

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ Mikael Parkvall. Världens 100 största språk 2007. Nationalencyklopedin. 
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bantenese". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ Kayin (2014-12-09). "Bahasa Sunda Banten » Perpustakaan Digital Budaya Indonesia". budaya-indonesia.org. Diakses tanggal 2017-06-18. 
  4. ^ HeiBogor (2015-09-04). "Jasinga, Bagian Bogor yang Banten Secara Kultural". Berita Bogor. Diakses tanggal 2017-06-18. 
  5. ^ Administrator (2016-04-25). "Asal Usul Nama Jasinga". kecamatanjasinga.bogorkab.go.id. Diakses tanggal 2017-06-18. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Guillot, C. (1990). The Sultanate of Banten (dalam bahasa Inggris). Jakarta: Gramedia Book Publishing Division. ISBN 9794039225. 
  7. ^ Taufiqurokhman; Widodo, Hari; Gunawan, Muhammad; Lambe, Sulaeman (2014). Banten dari Masa ke Masa (PDF). Serang: Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. ISBN 9786027140400. 
  8. ^ a b Suriamiharja, Agus; dkk. (1981). Geografi Dialek Sunda di Kabupaten Serang. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
  9. ^ "Mulok Bahasa Sunda Terancam Punah". Tangsel Pos. 2015-10-28. Diakses tanggal 2017-06-18. [pranala nonaktif permanen]
  10. ^ Ampera, Taufik; dkk. (2004). Bahasa dan Sastra Daerah di Kabupaten Tangerang: Pengkajian Budaya dan Nilai-nilai Tradisional. Tangerang: Pemerintah Kabupaten Tangerang. 
  11. ^ Lauder, Multamia R. M. T. (1993). Pemetaan dan Distribusi Bahasa-Bahasa di Tangerang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jakarta. ISBN 9794593680. 
  12. ^ Project, Joshua. "Language - Badui :: Joshua Project". joshuaproject.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-06-18.