Sikat gigi

alat kebersihan mulut
Revisi sejak 24 Desember 2012 05.02 oleh S.ppb (bicara | kontrib)

Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil dengan pegangan. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan berbagai desain pegangan. Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut meskipun sikat gigi berbulu lembut kurang efektif membersihkan sela-sela gigi karena sikat gigi berbulu keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gusi.

Sikat gigi

Menurut para dokter gigi, menyikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari yaitu sehabis sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Menyikat gigi juga dianjurkan menggunakan pasta gigi yang membantu membersihkan gigi lebih bersih dan wangi. Akibat dari jarangnya menyikat gigi adalah timbulnya plak di gigi yang diakibatkan dari penumpukan kotoran di gigi. Plak gigi juga dapat menyebabkan gigi berlubang yang jika dibiarkan bisa membuat gigi ngilu. Selain plak dan gigi berlubang, jarangnya menyikap gigi juga dapat mengakibatkan bau napas yang tidak sedap sehingga dapat dijauhi oleh teman sekitar.

Sejarah

SIkat gigi diperkirakan sudah ada sejak 3.500 SM oleh bangsa Babilonia dan Mesir. Berdasarkan temuan sejarah ini, sikat gigi dinyatakan sebagai salah satu alat paling tua yang masih digunakan oleh manusia sampai sekarang. Bangsa Babilonia dan Mesir menggunakan chewingstick (stik kunyah) sebagai sikat gigi. Stik kunyah ini mereka ambil dari kayu dari tanaman Salvadora persica atau yang kita kenal dengan siwak. Tanaman ini dipercaya sebagai obat dan memiliki kemampuan antiseptik. Caranya adalah dengan menggigit-gigit salah satu ujung dari stik sehingga lama-kelamaan serat kayunya membentuk bulu sikat. Mereka menggosokkan giginya menggunakan stik kayu tersebut. Mereka juga meruncingkan ujung kayu untuk membersihkan sela-sela gigi.

 
Stik Kayu Kunyah yang dipakai sebagai sikat gigi pada 3.500SM

Penggunaan siwak bahkan terus berlanjut di peradaban Arab sampai sekarang, dan penggunaannya ikut menyebar ke negara lain terutama di zaman keemasan Islam dimana saat itu ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat termasuk dibidang kesehatan. Dari peradaban Arab, sejarah berlanjut ke China, dimana orang China mulai mengembangkan sikat gigi dalam bentuknya yang lebih modern. Merekalah yang dianggap sebagai penemu sikat gigi dengan bentuknya seperti yang kita lihat sekarang ini. Di abad ke 15, orang Cina menggunakan bulu dari babi hutan Siberia, lalu memasangkannya pada stik bambu. Alat ini lalu mereka gunakan sepeti sikat gigi modern manual zaman sekarang.[1]

Sikat gigi dari China ini lalu dibawa ke Eropa. Karena bulu babi hutan memiliki kekurangan berupa teksturnya yang terlalu kasar bagi gusi, beberapa orang mulai memodifikasi dengan menggantinya menggunakan bulu yang terdapat pada punggung kuda yang lebih lembut terhadap gigi dan gusi. Walaupun begitu, sikat gigi yang menggunakan bulu babi hutan tetap lebih banyak digunakan karena kuda merupakan hewan yang sangat berharga pada zaman tersebut.[1]

Di Eropa sendiri juga sudah ada alternatif lain cara membersihkan gigi cara orang Yunani. Mereka menggunakan kain linen ataupun spon yang dibasahi minyak sulfur dan larutan garam. Terkadang kain ini dipasangkan pada suatu stik untuk membantu mencapai gigi belakang. Walaupun sudah ada dua cara membersihkan gigi, kebanyakan orang Eropa saat itu masih belum memiliki kegiatan menyikat gigi dalam kehidupannya.[1]

Sekitar tahun 1780, sikat gigi modern pertama kali dibuat oleh William Addis dari Clerkenald, Inggris. Ide pembuatan sikat gigi diperoleh Addis ketika dia berada di dalam penjara. Dia membuat sikat gigi untuk membersihkan giginya dengan menggunakan tulang yang berasal dari makan malamnya, lalu mengkombinasikannya dengan bulu sikat yang dia pinjam dari penjaga tahanan.[1]

Temuannya ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kain yang diberi jelaga dan garam yang saat itu digunakan untuk membersihkan gigi. Setelah Addis dibebaskan, dia menjadi orang pertama yang memproduksi sikat gigi secara massal. Saat itu, dia membuat sikat gigi massalnya menggunakan ekor kuda yang diikatkan pada tulang sapi. Selama perang dunia pertama, kebutuhan untuk membuat sup tulang lebih penting dibandingkan untuk membuat gagang sikat gigi. Maka, ditemukanlah gagang sikat gigi pertama yang terbuat dari plastik. Gagang sikat gigi yang terbuat dari plastik ini lalu menjadi pilihan yang terbaik untuk pembuatan sikat gigi.[1]

Penggunaan bulu sikat dari bulu hewan masih terus digunakan sampai tahun 1937. Sampai akhirnya, ''Wallace H. Carohers'' menciptakan bulu sikat dari bahan nilon di laboratorium Du Pont. Penemuan ini lalu mengubah sejarah sikat gigi untuk selamanya. Di tahun 1938, nilon menjadi salah satu tanda dimulainya masa modern, mulai dari penciptaan stoking nilon sampai diciptakannya ''Dr. West’s Miracle-Tuft Toothbrush'', sikat gigi pertama yang terbuat dari nilon.[1]

Serat nilon tampaknya menjadi pilihan terbaik untuk menggantikan bulu sikat yang berasal dari hewan karena memiliki berbagai kelebihan seperti, tekstur bulu yang lebih dapat diatur, dan biaya produksi yang lebih murah. Perusahaan sikat gigi juga menemukan bahwa bentuk dari bulu sikat nilon ini dapat diatur bentuk dan ukuran diameternya untuk menghasilkan performa penyikatan yang lebih baik.[1]

Walaupun begitu, nilon memiliki kekurangan dibandingkan dengan bulu sikat babi hutan yaitu sifatnya yang lebih sulit untuk kering sehingga mudah ditumbuhi bakteri. Walaupun nilon terus berlanjut mendominasi pasar sikat gigi sekarang ini, sikat gigi dengan bulu babi hutan ternyata juga masih dipasarkan dengan persentase 10 persen yang dijual di seluruh dunia.[1]

Setelah perang dunia kedua, orang Amerika mulai lebih peduli terhadap kesehatan rongga mulutnya. Menyikat gigi dengan rutin semakin populer dilakukan setelah tentara kembali ke rumah dengan membawa kebiasaan disiplin menyikat gigi. Kebiasaan ini pun mendorong perkembangan sikat gigi lebih jauh lagi dan membantu mengangkat masalah kebersihan mulut ke permukaan.[1]

Saat ini, ada lebih dari 3.000 paten sikat gigi di seluruh dunia, dengan merek, desain, dan warna-warna yang tak terbatas kreasinya.[1]

Perusahaan sekarang juga menawarkan sikat gigi yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pasien. Mulai dari desain bulu sikat, tekstur, ukuran kepala sikat, sampai alternatif penggunaan sikat gigi elektrik.[1]

Sikat Gigi Kunyah Modern

 
Sikat Gigi Kunyah Modern

Sikat gigi kunyah adalah sikat gigi dibentuk miniatur plastik yang dapat digunakan ketika air tidak tersedia. SIkat Gigi Kunyah cenderung sangat kecil, tetapi tidak untuk ditelan. Mereka paling sering tersedia dari mesin penjual otomatis kamar mandi. Mereka tersedia dalam berbagai rasa seperti mint atau permen karet dan harus dibuang setelah digunakan. Jenis lain dari sikat gigi sekali pakai mencakup bola plastik kecil pecah pasta gigi pada bulu, yang dapat digunakan tanpa air dan terbukti cukup berguna untuk wisatawan.[2]

Menjaga Sikat Gigi

Menyikat gigi memanglah kegiatan harian yang wajib dilakukan guna menjaga gigi tetap sehat dan bersih. Tetapi jika sikat gigi yang digunakan tidak disimpan dengan baik, menyikat gigi justru bisa menimbulkan infeksi atau menularkan penyakit tertentu. Menurut peneliti dari England’s University of Manchester, Sikat gigi mengandung banyak bakteri, karenanya harus disimpan dengan benar.[3]

Tips Menjaga Sikat Gigi agar Tetap Sehat

  1. Perhatikan jarak penyimpanan sikat gigi dengan WC
WC mengandung banyak bakteri. Apabila sikat gigi disimpan di dekat WC, bakteri dari WC dapat menempel ke sikat gigi.
  1. Simpan sikat gigi setelah dibilas terlebih dahulu
Pastikan sisa-sisa busa pasta gigi sudah tidak menempel di sikat gigi.
  1. SImpan sikat gigi di tempat yang kering
     
    Sikat Gigi Rusak (kiri)
Bakteri menyukai tempat lembab. Maka dari itu simpanlah sikat gigi di tempat yang kering. Pastikan pula sikat gigi dalam keadaan kering sebelum disimpan.
  1. Simpan sikat gigi dengan kepala sikat gigi menghadap ke atas
Apabila anda menyimpan sikat gigi tidak dalam keadaan kering, menyimpannya dengan bagian kepala sikat gigi menghadap ke atas dapat membantu sikat gigi kering.
  1. Jangan menggunakan sikat gigi bergantian[3]
Sikat gigi merupakan barang yang sangat individual. Meskipun bersaudara, jangan menggunakan sikat gigi secara bergantian. Hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya infeksi silang dari suatu bakteri atau virus bahkan jamur.
  1. Jangan menyimpan sikat gigi berdekatan dengan sikat gigi orang lain atau keluarga[3]
Ketika sikat gigi disimpan secara berdekatan atau bahkan menempel dengan sikat gigi lain dapat memungkinkan terjadinya infeksi silang dari suatu bakteri, virus juga jamur. Setiap sikat gigi yang bersentuhan dengan sikat gigi lain dapat memungkinkan penyebaran bakteri.
  1. Gantilah sikat gigi setelah sakit gigi
Mengganti sikat gigi dapat mencegah timbulnya sakit gigi berulang karena virus dan bakteri penyabab sakit gigi bisa berada di sikat gigi
  1. Gantilah sikat gigi dengan rutin
Gantilah sikat gigi 3-4 bulan sekali karena sikat gigi yang telah lama dipakai bisa menyimpan bakteri dan virus yang dapat menyebabkan sakit gigi.

Menyikat Gigi yang Baik dan Benar

Meskipun semua orang telah mengetahui berapa pentingnya menyikat gigi, tidak semua dari mereka tahu bagaimana menyikat gigi dengan cara yang baik dan benar agar.

Berikut langkah-langkah menyikat gigi yang baik dan benar

  1. Bubuhkan pasta gigi berfluoride sepanjang bulu sikat gigi untuk dewasa, atau sebesar biji jagung untuk anak dibawah usia 6 tahun.
     
    Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar
  2. Berkumurlah dengan air bersih sekali saja.
  3. Sikatlah gigi dimulai dari bagian depan, sikat dengan cara vertikal sebanyak 8x.#Lanjutkan kebagian gigi belakang yang beradapan dengan pipi sikat dengan cara memutar sebanyak 8x.
  4. Lanjutkan kebagian dalam mulut yang berbatasan dengan lidah dengan cara maju mundur sebanyak 8x.
  5. Lakukan pada daerah titik gigit gigi (oklusal) pertemuan antara gigi atas dan gigi bawah. Dengan cara sama yaitu memutar sebanyak 8x.
  6. Sikatlah seluruh bagian dari gigi.
  7. Untuk menghilangkan bau mulut, menyikat lembut lidah juga dianjurkan.
  8. Berkumurlah dengan air bersih. Cukup sekali atau 2 kali saja supaya kandungan yang terkandung dalam pasta gigi masih melindungi gigi.

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k [1],Sejarah Sikat Gigi.
  2. ^ [2],Sikat Gigi Kunyah Modern.
  3. ^ a b c [3],Menjaga Sikat Gigi.