Soetran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(96 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Indonesian name}}
{{Infobox officeholder|honorific-prefix=
[[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] [[Pangkat kehormatan|(HOR)]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Soetran''' ([[Ejaan Bahasa Indonesia|EBI]]: '''Sutran''', {{lahirmati|[[Cangkring, Krembung, Sidoarjo]], [[Jawa Timur]]|5|4|1921|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]|1|7|1987}}) adalah seorang tokoh militer dan politisi [[Indonesia]] yang menjabat sebagai [[Bupati Trenggalek]] dari tahun 1968 hingga 1975 dan [[Gubernur Irian Jaya]] dari tahun 1975 hingga 1981.
Lahir di [[Sidoarjo]], Soetran harus berhenti dari [[pendidikan]] dasar pada kelas 4 dan melakoni berbagai pekerjaan. Pada tahun 1942, Soetran masuk ke dalam organisasi [[Pembela Tanah Air]] (PETA) dengan pangkat ''budancho'' (setingkat [[sersan]]). Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]], Soetran masuk [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI), dan menjabat sebagai [[Komando Distrik Militer|Komandan Distrik Militer]] (Dandim) di [[Merauke]] dan [[Trenggalek]]. Soetran memperoleh jabatan politik pertamanya ketika ia terpilih sebagai [[Bupati Trenggalek]] pada tahun 1968. Salah satu karakteristik kepemimpinannya adalah sistem komando yang dianut oleh pemerintah daerah. Pencapaian terbesar Soetran sebagai
Sebagai penghargaan atas pencapaiannya di Trenggalek, Soetran ditunjuk untuk menjabat sebagai [[Gubernur Irian Jaya]] pada tahun 1975. Pada masa kepemimpinannya, Soetran menerapkan program Wajib Tanam Cengkih yang mewajibkan hampir seluruh penduduk dan instansi di [[Irian Jaya]] untuk menanam cengkih. Karena programnya tersebut, Soetran dijuluki sebagai "Gubernur Cengkih". Meskipun begitu, program tersebut gagal karena pelaksanaannya yang tergesa-gesa, ketidakpahaman mengenai penanaman cengkih, keputusan untuk mengimpor cengkih dari Trenggalek meskipun belum diuji kelayakannya, dan kurangnya sosialisasi program. Provinsi tersebut juga mengalami dua kali gempa berturut-turut pada tahun 1976. Soetran mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur pada tahun 1981, sekitar empat bulan lebih lama dari yang direncanakan. Setelah mundur dari jabatan gubernur, Soetran tinggal di [[Surabaya]]. Ia meninggal pada tahun 1987.
== Masa kecil dan karier militer ==
Soetran dilahirkan pada tanggal 5 April 1921 di [[Cangkringsari, Sukodono, Sidoarjo|Desa Cangkring, Sidoarjo]],
Pada tahun 1942, menyusul [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|pendudukan Jepang di Indonesia]], Soetran menjalani pendidikan militer di Renseitai, sebuah akademi militer yang didirikan oleh tentara Jepang. Soetran kemudian menjadi anggota satuan [[Pembela Tanah Air]] setelah lulus dan memperoleh pangkat ''budancho'' (setara dengan [[sersan]]). Setelah Indonesia merdeka, Soetran bergabung ke dalam [[Badan Keamanan Rakyat]] (cikal bakal [[TNI]]) dan ditempatkan sebagai komandan seksi pada [[Batalyon Infanteri 511|Batalion Tjipto]] sejak tanggal 17 September 1945.<ref name="utama">{{Cite book|last=Bachtiar|first=Harsya W.|date=1988|url=https://books.google.com/books?id=IyQgAAAAMAAJ|title=Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD)|location=Jakarta|isbn=9789794281000|pages=417|language=id|url-status=live}}</ref>
Setelah [[Revolusi Nasional Indonesia]] berakhir pada tahun 1949, Soetran mengikuti Latihan Persamaan Perwira dan lulus sebagai [[letnan satu]] pada tahun 1950. Soetran kemudian mengikuti beberapa pendidikan militer lain, di antaranya Pendidikan Persiapan Untuk Perwira di [[Jember]] (lulus 1956) dan Kursus Perwira Lanjutan Satu di [[Bandung]] (lulus 1957).<ref name="main1" />
Pada tahun 1958, Soetran menjabat sebagai wakil komandan Batalyon Infanteri 511 dengan pangkat letnan satu. Empat tahun kemudian, pangkatnya dinaikkan ke kapten dan ia menjabat sebagai komandan Batalyon Infanteri 511. Kurang dari setahun kemudian, pada tahun 1963, Soetran dipindahtugaskan ke [[Irian Jaya]] dan menjadi komandan distrik militer (Dandim) di [[Tanah Merah, Boven Digoel]]. Pada tahun 1967, ia kembali dipindahtugaskan ke Jawa Timur, sebagai Dandim Trenggalek. Soetran juga menerima kenaikan pangkat menjadi mayor.<ref name="main1" /><ref name="utama" />
Pada akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Irian Jaya di tahun 1980, Soetran menerima kenaikan pangkat kehormatan dari [[kolonel]] menjadi [[Brigadir Jenderal|brigadir jenderal]].<ref>{{cite news|author=Korpri Irian Jaya and Regional People's Representative Council of Irian Jaya|date=1980|title=Dengan Memanjatkan Doa Syukur...|url=https://books.google.co.id/books?id=EsvVB-Z85GcC&q=DENGAN%20MEMANJATKAN%20DOA%20SYUKUR%20DENGAN%20INI%20PENGURUS%20DAN%20SEGENAP%20ANGGOTA|work=Mimbar Departemen Dalam Negeri|page=45|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073222/https://books.google.co.id/books?id=EsvVB-Z85GcC&q=DENGAN+MEMANJATKAN+DOA+SYUKUR+DENGAN+INI+PENGURUS+DAN+SEGENAP+ANGGOTA|archive-date=15 Desember 2020|access-date=13 Desember 2020|number=9|url-status=live}}</ref>
== Bupati Trenggalek ==
[[File:Regent of Trenggalek Soetran.jpg|thumb|Foto resmi Soetran sebagai Bupati Trenggalek.]]
=== Penanaman cengkih ===
Soetran dilantik sebagai Bupati Trenggalek pada tanggal 3 Oktober 1968, menggantikan Moeladi.<ref name="wilawi">{{cite news|last=Rahayu|first=Endah|date=27 Juli 2005|title=Trenggalek "Wiwitan lan Wibawa"|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/17552063|work=Kompas|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073226/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F17552063|archive-date=15 Desember 2020|access-date=13 Desember 2020|p=9|url-status=live|dead-url=no|url-access=subscription}}</ref> Sebelum ia menduduki kursi bupati, Trenggalek dikenal sebagai daerah yang miskin dan sering kali mengalami musim kemarau berkepanjangan yang mengakibatkan kekeringan di daerah tersebut. [[:en:Gaplek|Gaplek]], makanan pokok penduduk Trenggalek, tidak dapat ditanam dan dipanen selama musim kemarau.<ref name="trenggalekcenggap">{{cite news|last1=Sulastri|first1=Dirman|last2=Thoha|date=6 November 1991|title=Trenggalek, antara Cengkih dan Gaplek|url=https://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/17871159|work=Kompas|p=9|url-access=subscription}}{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Soetran mulai mencari solusi untuk permasalahan kekeringan setelah ia memegang jabatan sebagai Bupati Trenggalek. Di bawah Soetran, pemerintah daerah Trenggalek berupaya untuk mencari komoditas bernilai tinggi yang sesuai dengan lahan rakyat. Setelah menemukan bahwa
Penanaman
=== ''Tembokisasi'' dan reboisasi ===
Sebelum penunjukkannya sebagai bupati, kantor-kantor pemerintahan dan militer masih menggunakan gubuk yang reyot. Soetran berusaha untuk memperbaiki keadaan ini melalui konsep ''
Selain program ''
=== Perubahan nama Trenggalek ===
Pada tahun 1971, dengan alasan untuk mengubah citra buruk
Banyak pejabat Trenggalek yang menolak rencana Soetran tersebut. Mereka berpendapat bahwa perubahan nama memerlukan proses administratif dan birokratik yang sangat sulit. Meskipun mendapat tentangan, Soetran
=== Parasamya Purnakarya Nugraha ===
[[Berkas:President_Soeharto_handing_over_the_Parasamya_Purnakarya_Nugraha_award_to_Governor_Mohammad_Noer.jpg|jmpl|Presiden Soeharto menyerahkan Parasamya Purnakarya Nugraha untuk Trenggalek kepada Gubernur Jawa Timur, Mohammad Noer.]]
== Gubernur Irian Jaya ==
[[Berkas:Soetran_with_regents_from_Irian_Jaya.jpg|jmpl|Soetran (ketiga dari kiri) bersama bupati dari Irian Jaya di Jakarta. Di samping kiri Soetran adalah [[Bupati Manokwari]] Nathanael Anthonius Maidepa.]]
[[Berkas:Minister_of_Internal_Affairs_handing_over_the_project_list_to_Governor_Soetran.jpg|jmpl|Soetran (kanan) menerima DIP Proyek Pembangunan Nasional untuk
=== Wajib Tanam
Beberapa saat setelah ia ditunjuk sebagai penjabat gubernur Irian Jaya, Soetran mulai menerapkan program yang sudah ia
Menurut isi komando yang dikeluarkan Soetran, setiap kepala keluarga di Irian Jaya terkena wajib tanam. Keluarga yang hidup di desa harus menanam
Beberapa hari setelah program dimulai, Soetran meminta pendanaan dari Presiden
Namun, tak sampai berapa lama setelah dimulai,
Julius Ary Mollet, seorang peneliti dari [[Universitas Cenderawasih|Universitas Cendrawasih]], menyalahkan kegagalan Soetran pada sosialisasi yang kurang. Menurutnya, masyarakat menjadi enggan untuk memanen dan menjual hasil budidaya
Setelah ia turun dari jabatan sebagai Gubernur Irian Jaya, penerusnya, [[Busiri Suryowinoto]], mempertanyakan kebijakan Wajib Tanam
=== Gempa Bumi Irian Jaya ===
{{see also|Gempa bumi Papua 1976}}Selama masa pemerintahan Soetran,
Soetran terbang ke Jakarta pada tanggal 10 Juli untuk membahas masalah tersebut dengan Presiden Soeharto.<ref>{{cite news
Soetran mengeluhkan kelambatan dari bantuan pemerintah terhadap bencana alam tersebut. Pada tanggal 19 Juli, Soetran menyampaikan ketidakpuasannya dengan penanganan pemerintah pusat terhadap bencana tersebut. Ketidakpuasannya dikarenakan satgas yang dibentuk oleh pemerintah pusat belum juga datang.<ref>{{cite news|date=21 Juli 1976|title=Gubernur Sutran: Lebih Baik Bantuan untuk Korban Gempa di Irja Disampaikan Langsung|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19373282|work=Kompas|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073254/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http
Menurut [[Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Kantor Koordinasi Urusan
Gempa bumi yang kedua terjadi pada bulan November 1976. Gempa bumi tersebut berdampak pada [[Pegunungan Jayawijaya]], dan sekitar 110 orang tewas akibat gempa tersebut. Gempa bumi yang kedua memiliki skala yang lebih kecil dan menerima lebih sedikit peliputan dari media.<ref name="gempa2" />
=== Perseteruan dengan Elias Paprindey ===
[[Elias Paprindey]], seorang birokrat asli Papua, ditunjuk oleh Soetran sebagai wakil gubernur menggantikan [[Jan Mamoribo]] yang wafat pada tanggal 19 Oktober 1976.<ref>{{
Ketika berita mengenai perseteruan tersebut diketahui oleh penduduk, PNS penduduk asli Irian Jaya mulai mengungkapkan keresahan mereka dengan pemerintah daerah. Seorang pegawai negeri menyatakan bahwa "Kalau keadaan di sini begini terus, lebih baik kami ke [[Papua Nugini|PNG]] saja."<ref name=":2">{{
== Pensiun dan meninggal ==
Setelah ia pensiun dari jabatan gubernur pada tahun 1981, Soetran tinggal di Surabaya. Soetran mendirikan Arisan Bapak-Bapak di lingkungannya.<ref name="death">{{
== Peninggalan ==
Untuk mengenang jasa-jasanya, pemerintah Trenggalek membuat penghargaan dengan menggunakan namanya. Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi kepada desa-desa inovatif. Desa penerima penghargaan akan mendapatkan uang pembinaan sebesar 30 juta rupiah yang sudah dimasukkan dalam APB Desa.<ref>{{Cite news|last=Muttaqin|first=Adhar|date=31 Agustus 2017|title=Soetran Award, Cara Pemkab Trenggalek Apresiasi Desa Inovatif|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3624075/soetran-award-cara-pemkab-trenggalek-apresiasi-desa-inovatif|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=14 April 2021}}</ref> Selain itu, sebuah jalan di Trenggalek dibangun dengan menggunakan nama Soetran.<ref>{{Cite web|title=Data Referensi Pendidikan|url=https://referensi.data.kemdikbud.go.id/tabs.php?npsn=20542524|website=Data Referensi Pendidikan Kemdikbud|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073233/https://referensi.data.kemdikbud.go.id/tabs.php?npsn=20542524|archive-date=15 Desember 2020|access-date=13 Desember 2020|url-status=live}}</ref><references group="lower-alpha" responsive="1"></references>
== Penghargaan ==
Soetran menerima penghargaan-penghargaan berikut:<ref>{{cite book|author=Lembaga Pemilihan Umum|date=1977|url=https://books.google.co.id/books?id=OpJaAAAAIAAJ&pg=PA764#v=onepage&q&f=false|title=Ringkasan riwayat hidup dan riwayat perjuangan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum tahun 1977|location=Jakarta|page=765|language=Indonesian|trans-title=Summary of Biography and Career of Members of the People's Consultative Assembly from the 1977 General Elections|author-link=Lembaga Pemilihan Umum|access-date=13 Desember 2020
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Nararya.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. V.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM VI.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana GOM IX.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Sapta Marga.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Pembangunan.png|width=100}}
|}
{| class="wikitable" width="70%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
!Baris ke-1
| colspan="2"|[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Nararya]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M V]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M VI]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Raksaka Dharma|Satyalancana G.O.M IX]]
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Sapta Marga]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Pembangunan]]
|}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat}}
{{kotak mulai}}
{{s-off}}
{{succession box|title=[[Gubernur Papua]]|before=[[Acub Zainal]]|after=[[Busiri Suryowinoto]]|years=1975–1981}}
{{kotak selesai}}
{{artikel pilihan}}
{{Gubernur Papua}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Soetran}}
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Sidoarjo]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Gubernur Papua]]
[[Kategori:Bupati Trenggalek]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
|