Sorga Ka Toedjoe

film Hindia Belanda tahun 1940

Sorga Ka Toedjoe[a] ([sɔrˈga ˈka tuˈdʒu]; bahasa daerah Melayu untuk Surga Ketujuh; juga dipasarkan dengan judul Belanda In Den Zevenden Hemel) adalah film Hindia Belanda (sekarang Indonesia) tahun 1940 yang disutradarai Joshua dan Othniel Wong untuk Tan's Film. Film ini mengisahkan seorang pasangan tua, diperankan Kartolo dan Annie Landouw, yang setelah sekian tahun berpisah disatukan kembali oleh pasangan muda lain yang diperankan Roekiah dan Djoemala. Ini adalah film pertama Tan's Film setelah ditinggalkan Rd. Mochtar. Film ini hitam putih dan menampilkan musik keroncong. Film yang ditargetkan pada penonton pribumi kelas rendah ini sukses di pasaran dan disambut hangat oleh kritikus. Roekiah dan Djoemala kelak memainkan peran utama di empat film lainnya sebelum Tan's ditutup tahun 1942. Sorga Ka Toedjoe diduga hilang dari peredaran.

Sorga Ka Toedjoe
Iklan hitam putih
Iklan koran
Sutradara
Pemeran
Penata musikKartolo
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 1940 (1940) (Hindia Belanda)
NegaraHindia Belanda
BahasaIndonesia

Alur

Rasminah (Roekiah) tinggal dengan tantenya yang buta bernama Hadidjah (Annie Landouw) di Puncak, sebuah desa yang berada di tenggara Buitenzorg (sekarang Bogor). Hadidjah telah berpisah dari suaminya, Kasimin, selama beberapa tahun

Produksi

 
Roekiah (kiri) dan Annie Landouw dalam cuplikan dari film tersebut

Sorga Ka Toedjoe disutradarai oleh Joshua dan Othniel Wong bersaudara dari Tan's Film, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh dua bersaudara beretnis Tionghoa bernama Khoen Yauw dan Khoen Hian.[1]

Film tersebut dibintangi oleh Roekiah, Rd Djoemala, Kartolo, dan Annie Landouw beserta dengan pemeran pendukungnya yakni Titing, Ismail, dan Ramli.[1]

Kartolo menangani musik film tersebut, dan kebanyakan pemeran telah berpengalaman menyanyikan kroncong (musik tradisional dengan pengaruh Portugis).[2] Sebelum membuat film pilihan mereka debut dalam Terang Boelan (Terang Bulan; 1937) karya Albert Balink, Roekiah dan Kartolo telah membangun popularitas dengan rombongan musikal panggung Palestina.[3] Landouw telah menjadi penyanyi kroncong dengan orkestra Lief Java buatan Hugo Dumas,[4] dan Titing juga seorang penyanyi yang mapan.[5]

Perilisan dan tanggapan

Sorga Ka Toedjoe yang tayang perdana di Surabaya pada 30 Oktober 1940,[6] adalah salah satu dari empat belas produksi domestik yang dirilis pada tahun tersebut.[7] Pada Maret 1941, film tersebut diputar di Singapura yang saat itu merupakan bagian dari Negeri-Negeri Selat.[8] Seperti halnya semua film yang diproduksi oleh Tan, film tersebut ditujukan kepada penonton pribumi kelas bawah untuk semua umur.[9]

Novelisasi film tersebut dirilis oleh penerbit yang berada di Yogyakarta bernama Kolff-Buning.[10]

Film tersebut meraih keberhasilan secara komersial.[11]

Warisan

 
Djoemala dan Roekiah berakting di tiga film lainnya.

Setelah Sorga Ka Toedjoe, Tan's Film membuat empat film lainnya yang terbilang lebih sedikit ketimbang kompetitornya seperti Film Industri Jawa The Teng Chun dan anak perusahaannya. Tiga diantaranya dibintangi oleh Roekiah dan Djoemala sebagai pemeran utama, dan Kartolo sebagai pemeran pendukung.[b][11] Film ini diiklankan, terkadang dengan judul berbahasa Belanda In Den Zevenden Hemel, sebagai sebuah "film sederhana namun menarik"[c] dengan menampilkan "musik yang bagus, lagu yang menarik, dan latar yang indah".[d][12] Tan berhenti beroperasi pada tahun 1942, ketika Jepang menduduki Hindia Belanda.[13]

Film tersebut kemungkinan hilang. Film-film di Hindia Belanda direkam menggunakan film nitrat yang sangat mudah terbakar, dan setelah kebakaran menghancurkan sebagian besar gudang Produksi Film Negara pada tahun 1952, film lama yang direkam menggunakan nitrat dihancurkan dengan sengaja.[14] Namun, antropolog visual Amerika Karl G. Heider berpendapat bahwa seluruh film Indonesia yang berasal dari masa sebelum 1950 telah hilang.[15] Meskipun demikian, Kristanto menyatakan bahwa beberapa yang selamat berada di arsip-arsip Sinematek Indonesia, dan sejarawan film Misbach Yusa Biran menuliskan bahwa beberapa film propaganda Jepang yang selamat berada di Dinas Informasi Pemerintah Belanda.[16]

Catatan penjelas

  1. ^ Dalam sejumlah sumber, baik itu kontemporer dan modern, menggunakan berbagai pengucapan, termasuk Sorga Katoedjoe, Sorga Ketoedjoe, dan Sorga Ke Toedjoe. Versi novelnya sepertinya tidak konsisten dalam pengucapan tersebut.
  2. ^ Film terakhir perusahaan tersebut, Aladin dengan Lampoe Wasiat (Aladin dan Lampu Ajaib), dibintangi Elly Joenara, Benny, dan Wolly Sutinah (Filmindonesia.or.id, Aladin).
  3. ^ Asli: "... een eenvoudig, doch pakkend verhaal"
  4. ^ Original: "De goede muziek, pakkende liedjes en schitterende natuurtafereelen..."

Referensi

Kutipan

  • "A Malay Film". The Singapore Free Press and Mercantile Advertiser. 10 Maret 1941. hlm. 7. Diakses tanggal 11 Juni 1941. 
  • "Annie Landouw". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Yayasan Konfiden. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juni 2013. Diakses tanggal 11 Juni 2013. 
  • Biran, Misbach Yusa (2009). Sejarah Film 1900–1950: Bikin Film di Jawa (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Komunitas Bamboo working with the Jakarta Art Council. ISBN 978-979-3731-58-2. 
  • Esha, Teguh; Alhaziri, Wasmi; Fauzi, Muhammad; Donald W., Sabu; Sigarlaki, Erwin R. (2005). Ismail Marzuki: Musik, Tanah Air, dan Cinta (dalam bahasa Indonesia). Yogyakarta: LP3ES. ISBN 978-979-3330-36-5. 
  • Heider, Karl G. (1991). Indonesian Cinema: National Culture on Screen. Honolulu: University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-1367-3. 
  • "Roekiah". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesia). Yayasan Konfidan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2012. Diakses tanggal 13 Agustus 2012. 
  • L. (1940?). Sorga Ka Toedjoe (dalam bahasa Indonesia). Yogyakarta: Kolff-Buning. OCLC 41906099.  (book acquired dari koleksi Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta)
  • Yayasan Lontar, ed. (2006). Antologi Drama Indonesia 1895–1930 (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Yayasan Lontar. ISBN 978-979-99858-2-8. 
  • "Sampoerna: Sorga ka Toedjoe". De Indische Courant (dalam bahasa Belanda). Surabaya. 30 Oktober 1940. hlm. 2. Diakses tanggal 11 Juni 2013. 
  • "Sampoerna: Sorga ka Toedjoe (In den zevenden hemel)". Soerabaijasch Handelsblad (dalam bahasa Belanda). Surabaya: Kolff & Co. 30 Oktober 1940. hlm. 6. Diakses tanggal 11 Juni 2013. 
  • "Sorga Ka Toedjoe". filmindonesia.or.id (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Yayasan Konfiden. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juli 2012. Diakses tanggal 25 Juli 2012. 
  • "(tanpa judul)". Soerabaijasch Handelsblad (dalam bahasa Belanda). Surabaya: Kolff & Co. 30 Oktober 1940. hlm. 8. Diakses tanggal 11 Juni 2013. 

Pranala luar

Templat:Link FA