Tabrakan kereta api Cicalengka 2024

tabrakan antarkereta api di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia, pada 5 Januari 2024
Revisi sejak 5 Januari 2024 17.40 oleh NFarras (bicara | kontrib)

Tabrakan kereta api Cicalengka 2024 merupakan peristiwa kecelakaan kereta api antara dua kereta api yang terjadi di km 181 lintas Bogor–Bandung–Banjar–Kutoarjo–Yogyakarta,[2] tepatnya di Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 5 Januari 2024.[3] Tabrakan tersebut melibatkan kereta api Turangga (dengan nomor KA PLB 65A) yang berjalan menuju Stasiun Bandung dari arah Stasiun Surabaya Gubeng dan Commuter Line Bandung Raya (dengan nomor KA 350) dari arah Stasiun Padalarang menuju Stasiun Cicalengka. Imbas dari kejadian tersebut, lalu lintas kereta api di lintas selatan Jawa terutama di koridor Bandung–Kutoarjo terganggu.

Tabrakan kereta api
Cicalengka 2024
Kereta api Turangga (kanan) dan Commuter Line Bandung Raya (kiri) yang mengalami tabrakan di Cicalengka
Peta
Rincian
Tanggal5 Januari 2024; 4 bulan lalu (2024-01-05)
Waktu06.03 WIB
LetakCikuya, Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Koordinat06°58′42″S 107°49′38″E / 6.97833°S 107.82722°E / -6.97833; 107.82722Koordinat: 06°58′42″S 107°49′38″E / 6.97833°S 107.82722°E / -6.97833; 107.82722
NegaraIndonesia
Jalur1 (Padalarang–Kasugihan)
OperatorKAI Commuter
Daerah Operasi II Bandung
Jenis kecelakaanTabrakan langsung
Statistik
Kereta api
Penumpang
    • 287 orang (Turangga)
    • 191 orang (Lokal Bandung Raya)[1]
Meninggal dunia4
Luka-luka37

Latar belakang

Commuter Line Bandung Raya merupakan kereta api yang melayani rute utama PadalarangCicalengka dan sebaliknya, serta satu perjalanan dari Cicalengka menuju Purwakarta. Kereta api ini merupakan kereta api komuter yang dioperasikan oleh KAI Commuter Wilayah 2 Bandung. Sarana yang digunakan oleh kereta komuter ini berupa kereta penumpang tanpa penggerak yang ditarik oleh lokomotif.

Sepanjang rute utamanya, kereta api ini melalui:

  1. jalur ganda dari Padalarang—Andir, BandungKiaracondong, dan GedebageHaurpugur;
  2. jalur cabang tunggal dan tunggal ganda ke Ciroyom; dan
  3. jalur tunggal dari Kiaracondong—Gedebage dan Haurpugur—Cicalengka.

Jalur antara Kiaracondong—Gedebage dan Haurpugur—Cicalengka merupakan bagian dari proyek pekerjaan jalur ganda Bandung Timur tahap kedua yang awalnya direncanakan selesai pada 2023,[4] tetapi tertunda hingga 2024.

Kereta api Turangga merupakan layanan kereta api antarkota yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia, melayani rute Surabaya Gubeng—Bandung. Kereta api yang memiliki kelas eksekutif dan panoramic ini menempuh durasi perjalanan penuh sekitar 10 jam 14 menit.[5] Kelas eksekutif pada kereta api ini menggunakan sarana baja nirkarat buatan Industri Kereta Api.[6]

Kronologi

 
Lokomotif CC201 77 17 dengan skema warna vintage yang sedang dipajang di depan Balai Yasa Yogyakarta; yang terlibat dalam tabrakan ini.

Pada 5 Januari 2024, Commuter Line Bandung Raya dengan nomor KA 350 berangkat sebagai kereta api komuter pertama[7] dari Padalarang menuju Cicalengka. Pada pukul 06.03 WIB, KA 350 bertabrakan dengan kereta api Turangga (KA 65A) dari Surabaya Gubeng. Tabrakan terjadi di petak jalan km 181+700 antara Stasiun Haurpugur dan Cicalengka.[8]

Dilansir dari BBC Indonesia, seorang penumpang KA Turangga menuturkan bahwa proses evakuasi segera dilakukan setelah kejadian karena kondisi kereta yang anjlok dan mengepulkan asap.[9]

Dampak

 
Kondisi lokomotif Commuter Line Bandung Raya dan Turangga setelah tabrakan

EVP of Corporate Secretary KAI, Dwinanton Budiaji mengatakan bahwa empat orang tewas dalam peristiwa ini, yang terdiri dari seorang masinis dan seorang asisten masinis Commuter Line Bandung Raya, 1 prama KA Turangga, dan 1 petugas keamanan.[10] Selain itu, kerusakan parah terjadi pada lokomotif CC 201 77 17 dan CC 206 13 97, serta satu unit kereta di depan terangkat di atas lokomotif.[11] CC 201 77 17 yang dilaporkan mengalami kecelakaan tersebut, merupakan lokomotif CC201 yang menggunakan skema warna vintage ala PJKA 1953–1991.[12]

Pascatabrakan, sejumlah layanan kereta api yang secara reguler melintasi jalur selatan Jawa dialihkan melalui lintas Padalarang–Cikampek–Cirebon (lintas utara Jawa).[13]

Penyelidikan

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang menyelidiki kejadian ini.[14]

Tanggapan

Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, memandang bahwa akhir kejadian tabrakan "adu banteng" antara KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya seolah-olah mengulang Tragedi Bintaro 1987.[15] Sementara itu, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi, Deddy Herlambang, meminta pemerintah dan PT KAI untuk mendorong pemasangan penghenti kereta api otomatis (automatic train stop) pada bakal pelanting berpenggerak seperti yang telah diterapkan di Whoosh, LRT Jabodebek, dan MRT Jakarta. Akan tetapi, ia mengakui bahwa pada upaya ini sudah dilakukan sejak 2007, tetapi tidak dilanjutkan karena biaya investasinya mahal.[16]

Referensi

  1. ^ "Keluarga Korban Histeris, Pramugara KA Turangga Tewas saat Adu Banteng Dua Kereta Api di Cicalengka". Tribun Jabar. Bandung: KG Media. Diakses tanggal 2024-01-05 – via YouTube. 
  2. ^ "KAI Ungkap Kronologi Kecelakaan KA Turangga dan KRL Lokal Bandung". CNN Indonesia. Jakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  3. ^ Fajar Fadhillah, Muhammad. "Kecelakaan Kereta 'Adu Banteng' KA Turangga dan KA Bandung Raya". Kompas TV. Bandung: KG Media. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  4. ^ "Proyek Jalur Ganda Kereta Api Kiaracondong-Cicalengka". Republika Online. 2022-09-20. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  5. ^ "Makin Diminati, Kereta Panoramic Sudah Layani 7.470 Penumpang hingga Mei 2023". kumparan. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  6. ^ Ichsan, Muchammad Nachirul (2024-01-05). "Punya Arti Kuda Para Bangsawan, Inilah Profil KA Turangga yang Terlibat Kecelakaan di Cicalengka". Radar Semarang. 
  7. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 2023. hlm. 26. 
  8. ^ "Kejadian Kecelakaan Kereta Api KA Turangga dan Commuterline Bandung Raya di Petak Jalan Haurpugur – Cicalengka". Kereta Api Indonesia. 2024-01-05. 
  9. ^ Saputra, Yuli. "Dua kereta tabrakan di Bandung, proyek jalur ganda dan sistem keamanan disorot". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  10. ^ Putra, Wisma. "Data Korban Tabrakan Kereta di Cicalengka: 4 Tewas-Puluhan Orang Luka". Detik. Bandung: Trans Media. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  11. ^ Lusiana, Nanda (2024-01-05). "3 Korban Tewas dalam Insiden Tabrakan KA Turangga vs KA Baraya di Cicalengka, Termasuk Masinis". Tribun Jabar. Bandung: KG Media. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  12. ^ Bagus Prasetyo, Wisnu. ""Adu Banteng" dengan KA Turangga, KA Commuter Line Bandung Rusak Parah dan Anjlok". BeritaSatu. Bandung: B Universe. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  13. ^ Firmansyah, Anang. "8 KA Lintas Selatan Dialihkan Memutar, Imbas Tabrakan Kereta di Bandung". Detik. Yogyakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  14. ^ BeritaSatu.com. "KAI & KNKT Investigasi Penyebab Tabrakan Kereta di Bandung". beritasatu.com. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  15. ^ "Tabrakan Kereta Bandung, YLKI: Seperti Mengulang Tragedi Bintaro". Republika Online. 2024-01-05. Diakses tanggal 2024-01-05. 
  16. ^ "Dua kereta tabrakan di Bandung, proyek jalur ganda dan sistem keamanan disorot". BBC News Indonesia. Diakses tanggal 2024-01-05.