Saqifah Bani Sa'idah adalah suatu peristiwa yang terjadi pada era Islam awal, tidak lama setelah kematian nabi Islam Muhammad pada tahun 11 H (632 M). Pada peristiwa ini, beberapa orang sahabat Muhammad berjanji setia kepada Abu Bakar sebagai khalifah pertama dan penerus Muhammad. Pertemuan Saqifah adalah salah satu peristiwa yang paling kontroversial dalam sejarah Islam awal, karena kesepakatan pada pertemuan ini tidak melibatkan sejumlah besar sahabat Muhammad, keluarga dekatnya dan yang paling menonjol, Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantunya. Konflik setelah kematian Muhammad dianggap sebagai akar perpecahan di kalangan umat Islam saat ini. Mereka yang menerima kekhalifahan Abu Bakar kemudian diberi label Sunni, sedangkan pendukung hak kekhalifahan Ali kemudian membentuk Syiah. Peristiwa Saqifah mengawali masa pemerintahan Abu Bakar yang singkat, Abu Bakar mengirimkan ekspedisi ke Suriah dan memerangi suku-suku yang murtad setelah kematian Muhammad. Pemerintahannya berakhir ketika ia meninggal dunia pada tahun 634 M. (selengkapnya...)
|
Sayfo atau Genosida Asiria adalah pembunuhan massal dan pengusiran terhadap orang-orang Asiria atau Kristen Suryani di Anatolia tenggara dan Provinsi Azerbaijan di Persia oleh Kesultanan Utsmaniyah dan beberapa suku Kurdi selama Perang Dunia I. Orang-orang Asiria tinggal di daerah pegunungan dan terpencil serta terbagi ke dalam beberapa denominasi gereja yang saling berlawanan satu sama lain. Pembunuhan massal terhadap penduduk sipil Asiria dimulai selama pendudukan Utsmaniyah di Azerbaijan dari Januari hingga Mei 1915, saat pembantaian tersebut dilakukan oleh pasukan Utsmaniyah dan Kurdi pro-Utsmaniyah. Orang Asiria Utsmaniyah yang tinggal lebih jauh ke selatan yang saat ini dikenal menjadi bagian wilayah Irak dan Suriah tidak menjadi sasaran genosida. Sayfo terjadi bersamaan dengan dan berkaitan erat dengan genosida Armenia, meskipun Sayfo dianggap tidak sesistematis dibandingkan genosida Armenia. Motif pembantaian mencakup kurangnya kesetiaan yang dirasakan di antara beberapa komunitas Asyur terhadap Kesultanan Utsmaniyah dan adanya keinginan sejumlah orang Asiria untuk mengambil alih tanah air mereka. Pada Konferensi Perdamaian Paris 1919, delegasi Asiria-Kasdim mengatakan bahwa korban jiwa yang ditimbulkan berkisar 250.000 orang (sekitar setengah dari populasi sebelum perang). (Selengkapnya...)
|