2 Tawarikh 30
2 Tawarikh 30 (atau II Tawarikh 30, disingkat 2Taw 30) adalah bagian dari Kitab 2 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1][2]
2 Tawarikh 30 | |
---|---|
Kitab | Kitab 2 Tawarikh |
Kategori | Ketuvim |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 14 |
Teks
sunting- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 27 ayat.
- Berisi riwayat raja Kerajaan Yehuda: Hizkia putra raja Ahas.
Waktu
sunting- Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi sekitar tahun 716 SM.
Struktur
suntingPembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- 2 Tawarikh 30:1–4 = Hizkia merencanakan perayaan Paskah pada bulan kedua
- 2 Tawarikh 30:5–11 = Penyiaran maklumat ke seluruh Israel
- 2 Tawarikh 30:12–23 = Hizkia dan rakyat merayakan Paskah
- 2 Tawarikh 30:24–27 = Perayaan tujuh hari tambahan
Ayat 2
sunting- Raja bersama-sama para pemimpin dan seluruh jemaah di Yerusalem merancangkan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua,[3]
Menurut perintah Allah kepada Musa, Paskah seharusnya dirayakan pada bulan pertama, tetapi berdasarkan alasan pada 2 Tawarikh 30:3 Hizkia dan rakyat merayakannya pada tahun itu pada bulan kedua.[4]
Ayat 3
sunting- Karena mereka tidak dapat merayakannya pada waktunya, sebab para imam belum menguduskan diri dalam jumlah yang cukup dan rakyat belum terkumpul di Yerusalem.[5]
Ayat 8
sunting- Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN dan datanglah ke tempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada TUHAN, Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari padamu.[6]
Hizkia menekankan empat kebenaran mengenai pertobatan sejati.
- Umat Allah harus kembali kepada-Nya dengan keinginan untuk meninggalkan dosa dan mengakui Dia sebagai Tuhan jikalau mereka ingin mengalami perkenan-Nya (ayat 2 Tawarikh 30:6–8). Allah tidak akan kembali dan memberkati umat-Nya selagi mereka senang dengan dosa (Hosea 5:4,15).
- Umat Allah harus kembali kepada-Nya dengan maksud yang tulus untuk menaati perintah-perintah-Nya. Jika umat Allah tidak meninggalkan cara-cara dunia yang berdosa dan mengejar kemurnian hati dan ketaatan kepada firman-Nya, Allah akan mendatangkan malapetaka dan kebinasaan atas mereka dan keluarga (lihat ayat 2 Tawarikh 30:7; Matius 5:13).
- Umat Allah harus kembali kepada-Nya dalam penyerahan, penyembahan, dan pelayanan jikalau mereka harap untuk lolos dari murka-Nya yang menyala-nyala terhadap dosa. Istilah "serahkan dirimu kepada Tuhan" secara harfiah berarti "berikanlah tangan kepada Tuhan". Tangan diberikan sebagai tanda ketaatan dan kesetiaan mutlak kepada Allah dan jalan-jalan-Nya yang benar (bandingkan 2 Raja–raja 10:15; Ezra 10:19; Yehezkiel 17:18).
- Umat Allah harus kembali kepada-Nya di dalam doa yang tak berkeputusan jikalau mereka hendak mengalami kembali kasih karunia dan belas kasihan-Nya (ayat 2 Tawarikh 30:9,19–20,27; 2 Tawarikh 14:4).[7]
Referensi
sunting- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ 2 Tawarikh 30:2
- ^ Keluaran 12
- ^ 2 Tawarikh 30:3
- ^ 2 Tawarikh 30:8
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Lihat pula
sunting- Kerajaan Yehuda
- Paskah Yahudi
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Keluaran 12, Imamat 17, Bilangan 28, 2 Tawarikh 31.
Pranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks 2 Tawarikh 30 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 2 Tawarikh 30
- (Indonesia) Referensi silang 2 Tawarikh 30
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 2 Tawarikh 30
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 2 Tawarikh 30