ASDP Indonesia Ferry

perusahaan asal Indonesia
(Dialihkan dari ASDP)

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), atau biasa disebut sebagai ASDP, adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang transportasi air. Fungsi utama perusahaan ini adalah menyediakan akses transportasi publik antar pulau yang bersebelahan, serta menyatukan pulau-pulau besar sekaligus menyediakan akses transportasi publik ke wilayah yang belum memiliki penyeberangan. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2022, perusahaan ini memiliki 4 kantor regional dan 27 kantor cabang untuk mengelola 36 pelabuhan penyeberangan di seluruh Indonesia.[3]

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Sebelumnya
Perum Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (1986–1992)
PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Persero) (1992–2004)
Perusahaan perseroan (Persero)
IndustriTransportasi
Didirikan27 Maret 1973; 51 tahun lalu (1973-03-27)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Ira Puspadewi[1]
(Direktur Utama)
Saiful Haq Manan[2]
(Komisaris Utama)
Jasa
  • Pengusahaan pelabuhan
  • Angkutan laut
  • Angkutan sungai dan danau
PendapatanRp 4,381 triliun (2022)[3]
Rp 585 milyar (2022)[3]
Total asetRp 10,011 triliun (2022)[3]
Total ekuitasRp 7,469 triliun (2022)[3]
PemilikPemerintah Indonesia
Karyawan
6.468 (2022)[3]
Anak usahaPT Indonesia Ferry Property
PT Jembatan Nusantara
Situs webwww.asdp.id

Sejarah

sunting

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 27 Maret 1973 dengan nama Proyek Angkutan Sungai, Danau, dan Ferry (PASDF) di bawah naungan Direktorat Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Ferry (DLLASDF), Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan. Pada tahun 1980, nama PASDF diubah menjadi Proyek Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PASDP). PASDP bertugas menyediakan pelayanan angkutan penyeberangan antar pulau, menyediakan terminal umum penyeberangan angkutan sungai, danau, dan ferry, serta menjamin keselamatan pada sistem transportasi tersebut.

Pada tahun 1986, PASDP diubah menjadi sebuah perusahaan umum (Perum) dengan nama Perum Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Perum ASDP).[4] Pada tahun 1992, status perusahaan ini diubah menjadi persero dengan nama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Persero).[5] Perubahan tersebut mengindikasikan bahwa ASDP dapat bersaing dengan perusahaan swasta dan BUMN lainnya, tanpa meninggalkan fungsinya sebagai penyedia jasa angkutan penyeberangan perintis. Pada tahun 2004, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang, sebagai bagian dari proses transformasi bisnis untuk mengubah posisi perusahaan ini menjadi BUMN yang dapat memberikan kontribusi lebih bagi negara. Pada tahun 2008, perusahaan ini ASDP melakukan transformasi bisnis yang ditandai dengan modernisasi operasional, infrastruktur, dan teknologi menuju standar internasional. Pada tahun 2019, anak usaha ASDP, yakni Indonesia Ferry Property, mengadakan joint venture dengan Pembangunan Perumahan untuk mengembangkan infrastruktur Kawasan Marina Labuan Bajo yang merupakan salah satu destinasi pariwisata super prioritas.[3][6]

Cabang

sunting

ASDP Indonesia Ferry menyediakan jasa penyeberangan pulau di seluruh wilayah Indonesia dengan lebih dari 206 rute. Berikut ini adalah daftar cabang ASDP di seluruh Indonesia.

Sumatra

sunting

Jawa dan Bali

sunting

Kalimantan

sunting

Sulawesi

sunting

Nusa Tenggara

sunting

Maluku

sunting

Armada

sunting

Berdasarkan data terakhir 6 Agustus 2024, PT. ASDP Indonesia Ferry telah memiliki sebanyak 225 unit armada kapal termasuk armada kapal anak perusahaan PT. Jembatan Nusantara yang tersebar di suluruh wilayah di Indonesia, berikut daftar beberapa nama armada kapal yang dimiliki PT. ASDP Indonesia Ferry yang beroperasi di wilayah pulau Sumatra hingga Papua.[7]

Wilayah Sumatra
Nama Tahun pembuatan Rute Tonase kotor
BRR 2007 Banda Aceh-Sabang 911
Papuyu 1992 Banda Aceh-Lamteng-Sabang 284
Teluk Sinabang 2006 Meulaboh-Sinabang 750
Tandemand 1990 Batam-Sei Pakning 646
Lome 2008 Batam-Sungai Selari 534
Belanak 2002 Palembang-Muntok 1163
Menumbing Raya 2008 Palembang-Muntok 652
Tanjung Burang 1991 Batam-Tanjung uban 540
Barau 1992 Batam-Tanjung Uban 540
Sembilang 2008 Batam-Kuala Tungkal 560
Tenggiri 1972 Tidak diketahui 267
Gambolo 2011 Padang-Mentawai 560
Ambu Ambu 2004 Padang-Mentawai 571
Kuala Bate II 1991 Palembang-Muntok 464
Madani 1999 (Sedang dijadwalkan mengisi rute

Palembang-Muntok)

1106
Wilayah Jawa
Nama Tahun pembuatan Rute Tonase kotor
Portlink[8] 1979 Merak-Bakauheni 12.674
Portlink III 1986 Merak-Bakauheni 15.341
Portlink V 2011 Merak-Bakauheni 5023
Jatra III 1985 Merak-Bakauheni 5071
Batumandi 2012 Merak-Bakauheni 5553
Sebuku 2012 Merak-Bakauheni 5553
Legundi 2012 Merak-Bakauheni 5556
Ferrindo 5 1987 Patimban-Pontianak 3605
Kalibodri 2008 Kendal-Kumai 2129
Siginjai 2010 Jepara-Karimunjawa 616
Drajat Paciran 2015 Paciran-Bahaur Hulu 2940
Tongkol 1970 Ujung-Kamal 259
Jatra II 1980 Jangkar-Lembar 3902
Prathita IV 1968 Ketapang-Gilimanuk 507
Wilayah Bali dan Nusa Tenggara
Nama Tahun pembuatan Rute Tonase kotor
Prathita IV 1968 Gilimanuk-Ketapang 507
Portlink II 2010 Lembar-Padangbai 649
Roditha 1973 Lembar-Padangbai 1236
Portlink VII 1996 Kapal ditangguhkan karena sedang dalam

perbaikan

2120
Jatra II 1980 Lembar-Jangkar 3902
Raja Enggano 2001 Poto Tano-Kayangan 783
Belida 2002 Poto Tano-Kayangan 844
Cucut 1990 Labuan Bajo-Sape 530
Cakalang 2004 Labuan Bajo-Sape 1483
Komodo 1982 Wisata 265
Jatra I 1980 Kapal ditangguhkan karena sedang dalam

perbaikan

Tidak diketahui setelah pemotongan

geladak penumpang akibat kecelakaan

Ranaka 2011 Kupang-Hansisi 1029
Inerie II 2012 Kupang-Rote 1031
Ile Labalekan 2013 Kupang-Larantuka 895
Uma Kalada 1997 Kupang-Sabu-Raijua-Waingapu 881
Ile Mandiri 1990 Kalabahi-Bakalang-Baranusa-Adonara-

Lewoleba

553
Wilayah Kalimantan dan Sulawesi
Nama Tahun pembuatan Rute Tonase kotor
Bili 1990 Tebas Kuala-Perigi Piai 247
Kerapu III 1987 Batulicin-Tanjung Serdang 315
Gutila 1997 Batulicin-Tanjung Serdang 495
Goropa 1992 Kariangau-Penajam 547
Dingkis 1992 Kariangau-Penajam 404
Gajah Mada 1974 Kariangau-Penajam 512
Poncan Moale 1990 Kariangau-Penajam 621
Ranaka 2011 (Sedang dijadwalkan mengisi rute

Bitung-Tobelo menggantikan Madani)

1029
Bawal 2005 Bitung-Mangaran 560
Labuhan Haji 2009 Bitung-Tobelo 753
Dalente Woba 2014 Bitung-Ternate 1120
Portlink VIII 2014 Bitung-Ternate 2125
Tarusi 2010 Likupang-Pananaru-Melonguane 596
Porodisa 2003 Amurang-Pananaru-Marore-Kawaluso 970
Tanjung Api 2009 Luwuk-Saiyong-Banggai 616
Dolosi 2007 Kolonodale-Baturube 560
Cengkih Afo 1991 Ampana-Pasokan-Dolong-Marisa 549
Tuna Tomini 2004 Ampana-Wakai-Gorontalo-Toboli 546
Moinit 2012 Pagimana-Gorontalo 1068
Teluk Tolo 2011 Luwuk-Banggai-Boniton-Kaukes-Bobong 540
Merak 1970 Siwa-Lasusua 692
Arwana 2002 Maccini Baji-Pulau Sabutung 282
Bontoharu 1999 Bira-Sikeli-Kasipute 1124
Sangke Palangga 2005 Bira-Jampea-Labuan Bajo-Marapokot 560
Bahteramas II 2014 Kamaru-Wanci 711
Kambaniru 1991 Wakorumba-Amolengu 549

Kinerja

sunting

Pada tahun 2018 kinerja perusahaan tumbuh positif. Jumlah trip, penumpang, kendaraan dan barang mengalami peningkatan yang signifikan.

  • Trip = 233.023
  • Penumpang = 7.126.250
  • Kendaraan roda 2&3 = 4.184.546
  • Kendaraan roda 4 = 2.272.030
  • Barang = 861.811

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Dewan Direksi". ASDP Indonesia Ferry (Persero). Diakses tanggal 25 Oktober 2021. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". ASDP Indonesia Ferry (Persero). Diakses tanggal 25 Oktober 2021. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). ASDP Indonesia Ferry (Persero). Diakses tanggal 25 Oktober 2021. 
  4. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 1986". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 25 Oktober 2021. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 1992" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 25 Oktober 2021. 
  6. ^ "Profil Perusahaan" (PDF). ASDP Indonesia Ferry (Persero). Diakses tanggal 25 Oktober 2021. 
  7. ^ dpu. "Optimalkan Layanan, ASDP Siap Tambah Armada". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2024-09-26. 
  8. ^ "MS Port Link". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2024-06-26. 

Pranala luar

sunting