Abdul Qahar Balkhi
Abdul Qahar Balkhi (bahasa Pashtun: عبدالقهار بلخي) adalah seorang pejabat Keamiran Islam Afganistan dan jurubicara saat ini dari Kementerian Urusan Luar Negeri dari Keamiran Islam Afganistan sejak 25 September 2021.[1] Ia menjabat sebagai anggota Komisi Kebudayaan taliban setelah kejatuhan Kabul sampai jabatan pastinya dalam pemerintahan Taliban ditentukan.[2] Ia juga bertugas dalam kantor media Taliban pada awal 2010an.[3]
Abdul Qahar Balkhi | |
---|---|
Jurubicara untuk Kementerian Urusan Luar Negeri | |
Mulai menjabat 25 September 2021 | |
Menteri | Amir Khan Muttaqi |
Informasi pribadi | |
Lahir | Afganistan |
Karier militer | |
Pihak | Afganistan |
Dinas/cabang | Komisi Kebudayaan |
Pertempuran/perang | Perang di Afganistan (2001-2021) |
Sunting kotak info • L • B |
Balkhi mula-mula tampil secara terbuka di konferensi pers pertama Taliban pada 17 Agustus 2021, setelah kejatuhan Kabul. Pada konferensi pers tersebut, ia menjadi penerjemah untuk Zabihullah Mujahid. Pada 22 Agustus 2021, ia diwawancarai oleh Charlotte Bellis dari Al Jazeera dalam wawancara resmi pertama kelompok tersebut. Pada wawancara tersebut, ia berterima kasih kepada Selandia Baru karena menyediakan dukungan keuangan untuk Afganistan setelah pengambilalihan kekuasaan, dengan memberikan sumbangan mereka ke Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Palang Merah.[4][5]
Kehidupan pribadi
suntingHe adalah mantan penduduk Selandia Baru. Sebagian keluarganya masih tinggal di Selandia Baru.[6]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Taliban urge international airlines to resume Afghan flights". 27 September 2021.
- ^ "دارالحکومت تبدیل کرنے پر بھی بات ہو رہی ہے: طالبان رہنما". 22 August 2021.
- ^ إندبيندنت», ترجمة: ع خ عن «ذي. "معركة على الإنترنت بين «طالبان» و«إيساف»". www.emaratalyoum.com (dalam bahasa Arab). Diakses tanggal 2021-10-13.
- ^ "Taliban leader Abdul Qahar Balkhi speaks about group's future".
- ^ "Taliban thanks NZ for financial aid for Afghanistan". TVNZ (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 August 2021.
- ^ "Read: Senior Taliban spokesman a former New Zealand resident".