Alprazolam
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Alprazolam (dijual dengan nama Xanax) adalah obat golongan Benzodiazepin dengan nama kimia 8-Kloro-1-metil-6-fenil-4H-s-triazolo[4,3- a][1,4] benzodiazepine, diklasifikasikan sebagai Psikotropika golongan IV.[3] Alprazolam sering digunakan sebagai terapi pada gangguan cemas, serangan panik, dan kecemasan yang disebabkan oleh depresi. Obat ini bekerja pada kompleks reseptor GABAA-Benzodiazepin yang terdapat di sistem saraf pusat, sehingga menimbulkan efek inhibisi atau efek menenangkan.
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
8-Chloro-1-methyl-6-phenyl-4H-[1,2,4]triazolo[4,3-a] [1,4]benzodiazepine | |
Data klinis | |
Nama dagang | Xanax, Xanor, Niravam, others |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a684001 |
Data lisensi | US Daily Med:pranala |
Kat. kehamilan | D(US) |
Status hukum | Dikontrol (S8) (AU) Schedule IV (CA) ? (UK) Schedule IV (US) Resep saja, WHO Recommended Schedule III |
Kemungkinan ketergantungan |
High[1] |
Rute | melalui mulut |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | 80–90% |
Ikatan protein | 80% |
Metabolisme | Hati, melalui sitokrom P450 3A4 |
Waktu paruh | Pelepasan cepat: 11–13 hours[2] Pelepasan diperpanjang: 11–16 hours[2] |
Ekskresi | Kidney |
Pengenal | |
Nomor CAS | 28981-97-7 |
Kode ATC | N05BA12 |
PubChem | CID 2118 |
Ligan IUPHAR | 7111 |
DrugBank | DB00404 |
ChemSpider | 2034 |
UNII | YU55MQ3IZY |
KEGG | D00225 |
ChEBI | CHEBI:2611 |
ChEMBL | CHEMBL661 |
Data kimia | |
Rumus | C17H13ClN4 |
SMILES | eMolecules & PubChem |
|
Alprazolam diabsorpsi dengan baik pada pemberian oral dengan bioavailabilitas 90%. Puncak konsentrasi plasma dicapai dalam waktu 1 sampai 2 jam. Alprazolam dimetabolisme di hepar dan di ekskresikan melalui urin. Kerja Alprazolam dipengaruhi faktor-faktor seperti fungsi hati dan ginjal, kebiasaan merokok, usia, jenis kelamin, dan kegemukan.[4]
Menurut kategori Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Alprazolam dan golongan Benzodiazepin yang lain dimasukkan kategori D. Pemberian pada kehamilan trimester pertama meningkatkan risiko malformasi kongenital. Penggunaan Alprazolam pada ibu menyusui dapat menyebabkan sindrom putus obat dan mengantuk pada bayi.[5]
Pemberian jangka panjang disesuaikan dengan derajat depresi dan efek samping penggunaan. Efek samping yang sering muncul diantaranya mulut kering, kelelahan, amnesia, hipersensitivitas, iritabilitas, mengantuk, depresi, sakit kepala, konstipasi, dan diare.[6]
Sediaan Alprazolam berupa tablet dengan dosis 0,25 mg, 0,5 mg, 1 mg, 2 mg, dan 3 mg dengan berbagai merek dagang, diantaranya Actazolam, Alganax, Alprazolam, Atarax, Calmlet, Frixitas, Psynax, Xanax, Zolastin, dan Zyprax.[7][8]
Referensi
sunting- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaAit2018
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaAHFS2018
- ^ "PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA | e-Library DPRD Jawa Tengah". elibrary.dprd.jatengprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-13. Diakses tanggal 2019-11-13.
- ^ "NCBI". reference.medscape.com. Diakses tanggal 2019-11-13.
- ^ Ait-Daoud, Nassima; Hamby, Allan Scott; Sharma, Sana; Blevins, Derek (2018). "A Review of Alprazolam Use, Misuse, and Withdrawal". Journal of addiction medicine. 12 (1): 4–10. doi:10.1097/ADM.0000000000000350. ISSN 1932-0620. PMC 5846112 . PMID 28777203.
- ^ Chen, Tzu-Ting; Ko, Chih-Hung; Chen, Shao-Tsu; Yen, Chia-Nan; Su, Po-Wen; Hwang, Tzung-Jeng; Lin, Jin-Jia; Yen, Cheng-Fang (2015-11-01). "Severity of alprazolam dependence and associated features among long-term alprazolam users from psychiatric outpatient clinics in Taiwan". Journal of the Formosan Medical Association. 114 (11): 1097–1104. doi:10.1016/j.jfma.2014.04.004. ISSN 0929-6646.
- ^ "ALPRAZOLAM | PIO Nas". pionas.pom.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-29. Diakses tanggal 2019-11-13.
- ^ "Xanax, Niravam (alprazolam) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more". reference.medscape.com. Diakses tanggal 2019-11-13.