Amankila
Amankila adalah sebuah hotel mewah yang terletak di Manggis, Karangasem, Bali. Dibuka pada bulan Maret 1992, Amankila adalah properti kedua Aman Resorts di Pulau Dewata, menyusul Amandari di Ubud. Hotel ini merupakan satu dari sedikit hotel berbintang yang ada di Bali bagian timur, sebuah wilayah yang hingga saat ini belum sarat akan turis.[1]
Amankila | |
---|---|
Informasi umum | |
Lokasi | Bali, Indonesia |
Alamat | Jl. Raya Manggis, Manggis, Manggis, Karangasem |
Koordinat | 8°30′03″S 115°31′41″E / 8.50084°S 115.52800°E |
Pembukaan | Maret 1992 |
Pemilik | PT Nusantara Island Resorts |
Manajemen | Aman Resorts |
Desain dan konstruksi | |
Arsitek | Ed Tuttle |
Informasi lain | |
Jumlah kamar | 33 |
Jumlah rumah makan | 5 |
Situs web | |
www | |
Nama hotel ini merupakan gabungan dari kata aman, yang berasal dari bahasa Indonesia, dan kila, sebuah kependekan dari Indrakila, nama bukit di mana hotel ini terletak.[2] Dalam Mahabharata, Indrakila ("ambang Indra" dalam bahasa Sanskerta) adalah nama gunung di mana Arjuna bersemadi untuk menerima Panah Pasupati.[3]
Sejarah
suntingDibuka pada bulan Maret 1992, Amankila adalah hasil kerja sama antara Adrian Zecha, pemilik Aman Resorts, dan Franky Tjahyadikarta, seorang pengusaha yang bergabung dengan General Hotel Management (GHM) milik Zecha dan nantinya mengukir namanya sendiri di dunia perhotelan dengan mendirikan jaringan hotel Alila. Lahan di mana Amankila didirikan merupakan lahan milik Franky. Amankila dirancang oleh Ed Tuttle, seorang arsitek asal Amerika Serikat yang juga berperan dalam perancangan Amanpuri, hotel pertama Aman. Dua tahun setelah hotel ini dibuka, Zecha dan Franky kembali berkolaborasi untuk membangun The Serai Manggis (sekarang Alila Manggis) sekitar 2 kilometer di sebelah timur Amankila.
Arsitektur
suntingArsitektur Amankila terinspirasi dari bangunan tradisional dan lingkungan Pulau Bali. Lanskap hotel ini dibuat mirip dengan Taman Ujung di Karangasem. Kamar-kamar hotel tersebar di sepenjuru wilayah sanggraloka dan terhubung satu sama lain melalui jembatan layaknya rumah pohon. Daya tarik paling menonjol sanggraloka ini adalah kolam renang umumnya yang bergaya infinity pool dan bertingkat 3. Desain kolam renang ini terinspirasi dari sawah sengkedan Bali.[1]
Fasilitas
suntingAmankila memiliki kapasitas kamar sebanyak 33 yang tersebar dalam 7 tipe, semuanya suite yang menempati bangunan tersendiri. 2 kamar lain yang dahulu pernah disewakan untuk tamu sudah dialihfungsikan menjadi spa dan pusat kebugaran.[4] 10 kamar yang mencakup tipe Pool Suite ke atas memiliki fasilitas kolam renang pribadi. Amankila Suite, tipe kamar tertinggi, terdiri atas dua kamar tidur, kolam renang sepanjang 10 meter, dan pelayan pribadi (butler service) 24 jam.[5]
Sebagian besar kompleks Amankila terletak di atas tebing Pantai Manggis. Wilayah ini menaungi fasilitas-fasilitas tepas, kamar tamu, 4 dari 5 rumah makan (Arva at Amankila, Harvest Table, Terrace Bar, The Restaurant), kolam renang umum utama, pusat kebugaran, spa, perpustakaan, dan butik pakaian. Selain itu, Amankila juga mengelola sebuah bale di atas bukit bernama Tamansari yang bisa digunakan untuk sarapan sambil melihat matahari terbit, dan sebuah kelab pantai (beach club) di tepi Pantai Manggis. Kelab ini mencakup sebuah rumah makan, kolam renang umum sampingan, dan paviliun untuk aktivitas yoga.[6]
Rujukan
sunting- ^ a b "A Tale of Two Paradises: Amandari and Amankila". Manual. 25 Juli 2024. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "Pesona Bukit Indrakila Karangasem Bali". Kompasiana. 23 September 2019. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "Memaknai Tumpek Landep, Belajar dari Keteguhan Tapa Sang Arjuna di Gunung Indrakila". Harian Rakyat Bali. 13 Februari 2021. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "Aman at 31". Travel Weekly. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "Review of Hotel Amankila, East Bali". Swiss Traveler. 4 September 2019. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "Review: Amankila, Bali's best luxury hotel". The Luxury Travel Expert. 7 November 2018. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.