Alila Manggis
Alila Manggis, sebelumnya dikenal dengan nama The Serai Manggis, adalah sebuah hotel mewah yang terletak di tepi pantai Manggis, sebuah desa di Karangasem, Bali. Didirikan pada tahun 1994 dengan nama The Serai Manggis, hotel ini merupakan salah satu hotel berbintang pertama yang ada di Bali timur. Pada tahun 2002, hotel ini bergabung dengan jaringan Alila Hotels & Resorts, yang nantinya dibeli oleh Hyatt pada tahun 2018. Saat ini, Alila Manggis adalah properti tertua Alila yang masih berafiliasi dengan mereka.[1] Hotel ini dimiliki oleh PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA).[2]
Alila Manggis | |
---|---|
Jaringan hotel | Alila Hotels & Resorts |
Informasi umum | |
Lokasi | Bali, Indonesia |
Alamat | Jl. Raya Manggis, Manggis, Manggis, Karangasem |
Koordinat | 8°29′59″S 115°32′17″E / 8.49971°S 115.53802°E |
Pembukaan | 1994 2002 (sebagai Alila Manggis) | (sebagai The Serai Manggis)
Pemilik | PT Bukit Uluwatu Villa Tbk |
Manajemen | Hyatt |
Data teknis | |
Jumlah lantai | 2 |
Desain dan konstruksi | |
Arsitek | Kerry Hill |
Informasi lain | |
Jumlah kamar | 55 |
Jumlah rumah makan | 2 |
Situs web | |
www |
Sejarah
suntingSejarah Alila Manggis dan merek Alila secara keseluruhan tidak terlepas dari GHM Hotels, sebuah perusahaan perhotelan karya Adrian Zecha, yang sebelumnya terkenal karena mencetuskan Aman Resorts dan Regent Hotels. GHM mengedepankan hotel-hotel dengan ciri khas individu, dan mereka dapat dibilang sebagai versi lebih terjangkau dari Aman. Dari 3 merek yang digunakan oleh GHM, The Serai menempati tingkatan paling rendah. Diambil dari kata "caravanserai", The Serai ditujukan untuk hotel yang memberikan akomodasi mewah di tempat terpencil.[3] Letak The Serai Manggis di Bali timur, suatu kawasan yang bahkan sampai sekarang jarang dikunjungi turis, jauh dari hiruk pikuk Kuta dan Ubud, menggambarkan prinsip hotel ini. Sebelum The Serai Manggis dibangun, Bali timur hanya memiliki segelintir hotel berbintang saja, termasuk salah satu hotel Aman, Amankila.[4][5]
The Serai Manggis dirancang oleh Kerry Hill, arsitek Australia yang sebelumnya sudah merancang dua hotel lain di Indonesia, yakni Amanusa (sekarang Aman Villas at Nusa Dua) dan The Chedi Bandung (sekarang Padma Hotel Bandung).[6] Hotel ini dibuka pada tahun 1994. Belakangan, hotel ini menjadi satu-satunya properti GHM yang menyandang nama "The Serai". Pada tahun 2001, Franky Tjahyadikarta, mantan pegawai GHM asal Indonesia, memilih untuk membangun jaringan hotel sendiri, Alila, dan imbas dari hal ini adalah keputusan GHM untuk melepaskan seluruh hotel mereka di Indonesia kecuali The Legian Seminyak, Bali. Setahun kemudian, The Serai Manggis resmi bergabung dengan Alila dan bersalin nama menjadi Alila Manggis.[7]
Fasilitas
suntingAlila Manggis dirancang menyerupai sebuah desa adat Bali. Sanggraloka ini terpusat pada sebuah kolam renang yang ditempatkan di rerumputan penuh pohon kelapa. Enam gedung mengitari kolam tersebut, empat diantaranya digunakan untuk kamar tamu, satu untuk tepas, dan sisanya untuk rumah makan Seasalt. Selain itu, terdapat pula paviliun kecil di tepi pantai yang ditempati oleh Ocean Bar, dan di balik bangunan tersebut adalah sebuah pura. Hotel ini menyediakan 55 kamar yang dibagi mejadi tiga tipe, yakni Superior, Deluxe, dan Seaside Suite. Kamar-kamar Superior terletak di lantai 1, Deluxe terletak di lantai 2, sementara Seaside Suite, yang hanya tersedia 2 kamar saja, terletak di masing-masing ujung lantai 2 Gedung D. Alila Manggis juga menyediakan layanan spa di lantai 1 Gedung D.[6][8]
Rujukan
sunting- ^ "Hotel Review: Alila Manggis". Pinter Poin. 8 Mei 2024. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "Bukit Uluwatu (BUVA) Akuisisi Mandra Alila di Bali". Market. 6 Oktober 2015. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "The Serai". Hospitality Net. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "Alila Manggis: Three Decades of Timeless Luxury and Cultural Heritage in East Bali". Highend Traveller. 20 Juni 2024. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "Hot Hotel: Amankila, Bali, Indonesia". The Design Air. 29 Oktober 2017. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ a b "Becoming Timeless: Behind the Ageless Architecture of Alila Manggis". NOW! Jakarta. 27 Oktober 2023. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "The Alila journey: In conversation with co-founder Mark Edleson". Hospitality Insights. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.
- ^ "Hotel review: What it's like at the Alila Manggis hotel in Bali". The New Zealand Herald. 4 Mei 2023. Diakses tanggal 4 Agustus 2024.