Amonium asetat

senyawa kimia

Amonium asetat adalah senyawa kimia dengan rumus NH4CH3CO2. Senyawa ini berupa padatan putih yang higroskopis dan dapat dibuat dari reaksi antara amonia dan asam asetat. Amonium asetat tersedia di pasaran.[5]

Amonium asetat
Ammonium acetate skeletal formula
Ball-and-stick model of ammonium acetate
Nama
Nama IUPAC
Amonium etanoat
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/C2H4O2.H3N/c1-2(3)4;/h1H3,(H,3,4);1H3 YaY
    Key: USFZMSVCRYTOJT-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/C2H4O2.H3N/c1-2(3)4;/h1H3,(H,3,4);1H3
    Key: USFZMSVCRYTOJT-UHFFFAOYAY
  • o=c([o-])C.[N+H4]
Sifat
C2H7NO2
Massa molar 77,08 g·mol−1
Penampilan Kristal padat putih White solid crystals, higroskopis
Bau Agak berbau asetat
Densitas 1,17 g/cm3 (20 °C)[1]
1,073(0) g/cm3 (25 °C)
Titik lebur 113 °C (235 °F; 386 K) [4]
102 g/100 mL (0 °C)
148 g/100 mL (4 °C)[1]
143 g/100 mL (20 °C)
533 g/100 mL (80 °C)
Kelarutan Larut dalam alkohol, SO2, aseton, amonia cair[2]
Kelarutan dalam metanol 7,89 g/100 mL (15 °C)[1][3]
131,24 g/100 g (94,2 °C)[2]
Kelarutan dalam dimetilformamida 0,1 g/100 g[2]
Keasaman (pKa) 9,9
Kebasaan (pKb) 33
-41,1·10−6 cm3/mol
Viskositas 21
Struktur
Ortorombik
Termokimia
Entalpi pembentukan standarfHo) −615 kJ/mol[2]
Bahaya
Bahaya utama Irritant
Lembar data keselamatan JT Baker
Piktogram GHS GHS07: Tanda Seru[3]
Keterangan bahaya GHS {{{value}}}
H303, H316, H320, H333[3]
P281, P335[3]
Titik nyala 136 °C (277 °F; 409 K) [3]
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
386 mg/kg (mencit, intravena)[2]
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Kegunaan

sunting

Amonium asetat merupakan prekursor untuk asetamida:[6]

 

Selain itu, digunakan pula sebagai diuretik.[5]

Larutan dapar

sunting

Sebagai garam dari asam lemah dan basa lemah, amonium asetat sering digunakan dengan asam asetat untuk membuat larutan dapar. Amonium asetat bersifat volatil pada tekanan rendah. Oleh karena itu, NH4CH3CO2 telah digunakan untuk menggantikan dapar sel dengan garam non-volatil dalam penyiapan sampel untuk spektrometri massa.[7] Berdasarkan alasan itu pula, amonium asetat juga populer sebagai dapar untuk fase gerak KCKT dengan deteksi ELSD. Garam volatil lainnya yang juga telah digunakan untuk kegunaan ini antara lain amonium format.

Kegunaan lain

sunting

Bahan tambahan pangan

sunting

Amonium asetat juga digunakan sebagai bahan tambahan pangan sebagai pengatur keasaman; Nomor INS 264. Ia disetujui untuk digunakan di Australia dan Selandia Baru,[8] tetapi tidak termasuk dalam Permenkes RI No 033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.[9]

Produksi

sunting

Amonium asetat dibuat melalui netralisasi asam asetat dengan amonium karbonat atau dengan menjenuhkan asam asetat glasial dengan amonia.[10] Kristal amonium asetat sulit diperoleh karena sifatnya yang higroskopis.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Pradyot, Patnaik (2003). Handbook of Inorganic Chemicals. The McGraw-Hill Companies, Inc. ISBN 0-07-049439-8. 
  2. ^ a b c d e http://chemister.ru/Database/properties-en.php?dbid=1&id=354
  3. ^ a b c d e f "Safety Data Sheet of Ammonium Acetate" (PDF). tedia.com. Tedia Company Inc. 2011-08-12. Diakses tanggal 2014-06-10. 
  4. ^ Davidson, Arthur W.; McAllister, Walter H. (1930). "SOLUTIONS OF SALTS IN PURE ACETIC ACID. II. SOLUBILITIES OF ACETATES1". Journal of the American Chemical Society. 52 (2): 507–519. doi:10.1021/ja01365a010. ISSN 0002-7863. 
  5. ^ a b Hosea Cheung; Robin S. Tanke; G. Paul Torrence (2005), "Acetic Acid", Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH, doi:10.1002/14356007.a01_045.pub2 
  6. ^ Coleman, G. H. (1923). "Acetamide". Org. Synth. 3: 3; Coll. Vol. 1: 3. 
  7. ^ Berman, Elena S. F.; Fortson, Susan L.; Checchi, Kyle D.; Wu, Ligang; Felton, James S.; Kuang Jen, J. Wu; Kulp, Kristen S. (2008). "Preparation of single cells for imaging/profiling mass spectrometry". J Am Soc Mass Spectrom. 19: 1230–1236. doi:10.1016/j.jasms.2008.05.006. 
  8. ^ Australia New Zealand Food Standards Code "Standard 1.2.4 - Labelling of ingredients". Diakses tanggal 2011-10-27. 
  9. ^ "PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 033 TAHUN 2012 TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN", kemkes.go.id, diakses tanggal 2020-03-27 
  10. ^ Brannt, William (1914). A practical treatise on the manufacture of vinegar. Lancaster, PA: Henry Carey Baird & Co. hlm. 316–317. 

Pranala luar

sunting