Ampelas[2] adalah tumbuhan dari keluarga Moraceae yang tingginya sampai 20 meter dengan gemang 50 cm, tumbuh di seluruh Indonesia, tersebar pada ketinggian kurang dari 1.300 m dpl. Tumbuhan ini disebut hampelas dalam bahasa Sunda dan bahasa Melayu, serta disebut rampelas dalam bahasa Jawa.

Ampelas
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo: Rosales
Famili: Moraceae
Tribus: Ficeae
Genus: Ficus
Spesies:
F. ampelas
Nama binomial
Ficus ampelas

Batang dari pohon ampelas berdiri tegak, bulat, dan mempunyai percabangan simpodial. Daunnnya tunggal, berseling, lonjong, tepi bergerigi. Daun ampelas teksturnya kasar dan jika kering bisa dijadikan sebagai ampelas untuk menghaluskan permukaan kayu. Bunganya mempunyai panjang 5–7 mm, berwarna hijau kecoklatan, dan kelopaknya berbentuk corong. Sedangkan bijinya berbentuk bulat dan berwarna putih.

Ampelas ada yang dibudidayakan karena kegunaan daunnya, ada juga yang tumbuh dengan sendirinya.

Cairan dari tumbuhan ini dapat diminum, berguna untuk pengobatan orang yang mengalami kesulitan mengeluarkan air kencing dan sebagai obat murus/menceret. Ampelas mengandung air, berwarna cokelat kekuningan dan rasanya pedas. Cairan ini dapat diperoleh dengan cara memotong akar dan airnya ditampung dalam bejana kecil.

Kandungan kimia

sunting

Daun, akar dan batang pohon ampelas mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.

Nama tempat

sunting

Orang Sunda sering menamai tempat dengan nama tumbuhan. Di antara tempat-tempat yang dinamai dengan nama tubuhan ampelas adalah:

Referensi

sunting

[1][pranala nonaktif permanen]

  1. ^ IUCN Detail 143276751
  2. ^ (Indonesia) Arti kata Ampelas dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.