Ashabul Kahfi (Islam)

Dalam Islam, Ashabul Kahfi adalah salah satu kisah teladan yang dikisahkan dalam Al-Qur'an. Pengisahannya dalam Surah Al-Kahfi pada ayat ke-9 hingga ke-26. Ashabul Kahfi merupakan kisah tauhid dari tujuh orang pemuda pada masa kekuasaan Diqyanus dalam wilayah Kekaisaran Romawi. Para pemuda ini melarikan diri ke sebuah gua dan ditidurkan oleh Allah di dalamnya selama sekitar 309 tahun lalu kemudian dibangunkan kembali setelahnya.

Pengisahan sunting

Keberadaan kisah Ashabul Kahfi menjadi landasan bagi penamaan Surah Al-Kahfi. Penyebab dikisahkannya Ashabul Kahfi adalah adanya pertanyaan dari kaum musyrikin mengenai keterlambatan turunnya wahyu dari Allah. Kisah Ashabul Kahfi kemudian diwahyukan kepada Nabi Muhammad sebagai bukti kebesaran Allah kepada kaum mukmin. Nikmat dari Allah ini berupa penurunan wahyu dalam bentuk Al-Qur'an.[1] Kisah lengkap Ashabul Kahfi dimulai dari ayat 9 pada Surah Al-Kahfi hingga ayat ke-26.[2] Kisah Ashabul Kahfi di dalam Al-Qur'an diawali dengan pengungkapan intisari kisahnya. Setelah itu, bagian-bagian rinci dari kisah baru diungkapkan.[3]

Isi kisah sunting

Tauhid sunting

Para pemuda yang disebut Ashabul Kahfi hidup di masa kekuasaan Diqyanus dalam wilayah Kekaisaran Romawi.  Diqyanus dikenal sebagai raja yang zalim dan membiarkan masyarakat dalam penyembahan berhala.[4] Ia mengakui dirinya sendiri sebagai Tuhan dan pengikutnya banyak termasuk ketujuh pemuda tersebut. Namun, ketujuh pemuda ini memperoleh hidayah sehingga mereka meninggalkan kekuasaan yang mereka miliki.[5]  Para pemuda ini tidak menyembah berhala sehingga mereka dihadapkan ke Diqyanus yang diliputi kemarahan. Diqyanus memerintahkan kepada para pemuda ini untuk mengikuti kepercayaannya.[4] Perintah Diqyanus ditolak oleh Ashabul Kahfi dan mereka memilh untuk melarikan diri. Diqyanus kemudian memerintahkan pasukannya untuk mengejar dan membunuh mereka.[4]

Awal memasuki gua sunting

Askhabul Kahfi kemudian berhasil selamat dengan memasuki sebuah gua.[4] Mereka bersembunyi di sebuah gua yang berada di sebuah bukit.[5] Surah Al-Kahfi ayat ke-10 menyebutkan doa yang dipanjatkan oleh para pemuda Ashabul Kahfi kepada Allah ketika akan memasuki gua tersebut.[4]

Latar waktu dan tempat sunting

Kisah Ashabul Kahfi dikisahkan dalam Al-Qur'an dengan latar waktu dalam satuan hari. Kata yang digunakan adalah yaum atau ayyam.[6] Masa hidup Ashabul Kahfi adalah beberapa ratus tahun sebelum pengutusan Isa sebagai nabi.[4] Kejadian penolakan untuk penyembahan berhala oleh Ashabul Kahfi terjadi di Kota Tarsus. Pada masa mereka, nama kotanya adalah Philadelphia.[7]

Jumlah pemuda sunting

Kisah Ashabul Kahfi merupakan kisah orang-orang yang bukan nabi dan rasul.[8] Dalam kisah Ashabul Kahfi diketahui bahwa jumlah pemuda yang tertidur sebanyak tujuh orang. Mereka tertidur di dalam gua.[9] Mereka bertujuh melarikan diri bersama dengan seekor anjing yang kemudian menjadi penjaga mereka selama tertidur.[10]

Masa tertidur sunting

Ketujuh pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi tertidur selama sekitar 309 tahun.[9] Kedua telinga dari masing-masing pemuda ditutup oleh Allah selama mereka tertidur. Setelah masa tersebut mereka lalui, Allah lalu membangunkan para pemuda ini.[11]

Referensi sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Iqbal, M., dkk. (2018). Alquran Imamku (PDF). Jakarta: Azkiya Publishing. hlm. 68. ISBN 978-602-5447-46-4. 
  2. ^ Mardan 2010, hlm. 19.
  3. ^ Mardan 2010, hlm. 182.
  4. ^ a b c d e f Wahab 2020, hlm. 116.
  5. ^ a b Ayatullah Uzhma Sayed Abdul-Husain Dastghaib Shirazi (Juli 2013). Virus-Virus Jiwa: 50 Dosa Besar Penghancur Amal (1) [Greater Sins]. Diterjemahkan oleh Gaos, A. A., dkk. Jakarta: Penerbit Citra. 
  6. ^ Hamsa, Fasih, A. R., dan Irwan, M. (2019). Hamsa dan Irwan, M., ed. Kajian Kesusastraan Modern: Kisah Nabi Yusus A.S. (PDF). Makassar: Gunadarma Ilmu. hlm. 31. ISBN 978-623-91521-4-7. 
  7. ^ Laksono, Muflih Adi (2018). Qustulani, Muhamad, ed. Kristen Monotheis: The Untold Story (PDF). Tangerang: PSP Nusantara Press. hlm. 9. ISBN 978-602-52401-5-7. 
  8. ^ Tolchah, Moch. (2016). Wahyudi, Chafid, ed. Aneka Pengkajian Studi Al-Qur'an (PDF). Bantul: LKiS Pelangi Aksara. hlm. 69. ISBN 978-602-74505-2-3. 
  9. ^ a b Aziz, N. D. A., dan Othman, R. (2011). "Ashabul-Kahfi". Dalam Othman, R., Noordin, M. F., dan Salleh, N. Projects on Islamic Edutainment and Islamic Systems (PDF). Batu Caves: IIUM Press. ISBN 978-967-418-104-8. 
  10. ^ Wahab 2020, hlm. 116-117.
  11. ^ Wahab 2020, hlm. 117.

Daftar pustaka sunting