Bahasa Hachijo

bagian dari rumpun bahasa Japonik

Bahasa Hachijo (島言葉, translit: sima kotoba, [ɕima kotoba], arti harfiah: "bahasa pulau"; bahasa Jepang: 八丈方言, translit: Hachijō hōgen) adalah ragam bahasa Jepang yang dituturkan di Hachijō-jima dan Aogashima, Kepulauan Izu (bagian dari pemerintahan Prefektur Metropolitan Tokyo), serta di Daito (bagian dari Prefektur Okinawa). Bahasa ini juga sebelumnya dituturkan di Hachijō-kojima, yang sekarang menjadi pulau tak berpenghuni. Berdasarkan kriteria kesalingpahaman, Hachijō dapat dianggap sebagai bahasa Japonik tersendiri, karena bukan bagian dari bahasa Jepang Modern maupun Pertengahan.[5]

Bahasa Hachijo
島言葉 sima kotoba
Dituturkan diJepang
WilayahKepulauan Izu dan Daito
Penutur
kurang dari 1000 (2011)[1][2]
Bentuk awal
Kode bahasa
ISO 639-3
ISO 639-5
ISO 639-6hhjm
Glottologhach1239[4]
ELPHachijo
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Letak Kepulauan Izu.

Beberapa pendapat ahli bahasa mengemukakan bahwa bahasa Hachijo diturunkan langsung dari bahasa Jepang Timur Kuno, mempertahankan beberapa fitur tata bahasa dan pelafalan unik yang direkam dalam Man'yōshū, sebuah puisi yang ditemukan di Azuma (sekarang bernama Kanto). Hachijō juga memiliki kesamaan leksikal dengan dialek Kyushu dan bahkan dengan beberapa bahasa Ryukyu; masih tidak jelas apakah ini menunjukkan bahwa kepulauan selatan Izu dihuni penduduk yang berasal dari wilayah itu, atau itu merupakan serapan yang dibawa oleh para pelaut yang bepergian di antara pulau-pulau selatan, atau mungkin langsung diturunkan dari bahasa Jepang Kuno.[6]

Hachijō adalah bahasa terancam dengan penutur yang semakin berkurang, terutama penutur berusia lanjut.[3] Sejak 2009, Pemerintah Kota Hachijo telah mendukung upaya untuk mendidik generasi mudanya tentang bahasa tersebut melalui kelas sekolah dasar, permainan karuta, dan teater berbahasa Hachijo. Namun, penutur asli diperkirakan berjumlah hanya sekitar ratusan dan generasi muda tidak belajar atau menggunakan bahasa ini di rumah.[7]

Klasifikasi dan dialek

sunting

Dialek Kepulauan Izu di Hachijo diklasifikasikan ke dalam delapan kelompok menurut berbagai desa bersejarah di dalam Subprefektur Hachijo. Pada Pulau Hachijo, terdiri dari Ōkagō, Mitsune, Nakanogō, Kashitate, dan Sueyoshi. Pada Hachijō-kojima, terdiri dari Utsuki dan Toriuchi; dan di desa Aogashima terdapat kelompok dialek tersendiri. Dialek Ōkagō dan Mitsune sangat mirip, seperti juga dialek Nakanogō dan Kashitate, sedangkan dialek Aogashima dan Sueyoshi berbeda dari kedua kelompok ini. Dialek Utsuki dan Toriuchi belum dikategorikan dalam Hachijō, meskipun dialek Toriuchi telah dicatat sangat mirip dengan dialek Ōkagō dalam fonologi.[8] Dialek Kepulauan Daitō juga tetap tidak dikategorikan.

Bahasa Hachijō dan dialeknya masing-masing diklasifikasikan oleh John Kupchik[9] dan Institut Nasional untuk Bahasa dan Linguistik Jepang (NINJAL),[10][11] dalam rumpun Japonik sebagai berikut:

Fitur dialek Aogashima dan Utsuki cukup berbeda dari ragam lain: Dialek Aogashima menunjukkan sedikit perbedaan tata bahasa dari ragam lain,[12] serta perbedaan leksikal yang mencolok. Dialek Utsuki, di sisi lain, secara leksikal mirip dengan dialek Toriuchi dan dialek Hachijō-jima, tetapi telah mengalami beberapa perubahan suara yang unik seperti penghilangan fonem /s/ dan /ɾ/; hilangnya yang terakhir disebut sebagai sitagirecjaQcja ("lidah terpotong") oleh orang-orang dari desa lain, atau disebut citagije di Utsuki.[13]

Dialek Hachijō-jima, seperti desanya, sering disebut sebagai "bukit" (坂上, sakaue) dan "lereng" (坂下, sakashita). Desa Ōkagō dan Mitsune di barat laut adalah dialek lereng, sedangkan desa Nakanogō, Kashitate, dan Sueyoshi di selatan adalah dialek bukit (meskipun dialek Sueyoshi tidak terlalu dekat dengan desa-desa "bukit" lainnya).[14] Oleh karena itu, dialek Sueyoshi sering dikecualikan dari istilah "dialek bukit".

Karena jumlah penutur Hachijō yang tersisa secara keseluruhan tidak diketahui, jumlah penutur yang tersisa dari setiap dialek juga tidak diketahui. Sejak ditinggalkannya Hachijō-kojima pada tahun 1969, beberapa penutur dialek Utsuki dan Toriuchi telah pindah ke Hachijō-jima dan terus berbicara bahasa Hachijō, meskipun bahasa mereka tampaknya telah menyatu dengan dialek lereng.[14] Hingga akhir 2009, dialek Toriuchi memiliki setidaknya satu pembicara yang tersisa, sedangkan dialek Utsuki memiliki setidaknya lima penutur.[15]

Kosakata

sunting

Hachijō berisi sejumlah besar kosa kata yang bentuk fonetiknya tidak dapat diprediksi dari bahasa Jepangnya. Perbedaan ini sering mencerminkan bentuk Hachijō yang diwarisi dari Bahasa Jepang Timur Kuno (bukan dari nenek moyang Bahasa Jepang Barat-Tengah Kuno) atau perubahan bunyi yang tidak teratur dalam satu atau kedua bahasa.

Hachijō Timur Kuno kata serumpun
nubur- "mendaki" -- 上る nobor- (Modern)
no2bor- (Barat Kuno)
nubuyuɴ (Okinawa)
horow- "menjemput" pirop- 拾う hirow- (Modern)
拾ふ firof- (Pertengahan)
pi1rip- (Barat Kuno)
firiɴ ~ firiyuɴ (Okinawa)
phurūruɴ (Kunigami)
houm- "tahan di mulut" popom- 含む fukum- "berisi" (Modern)
pupum- (WOJ)
nogow- "menyeka" nogop- 拭う nuguw- (Modern)
拭ふ nuguf- (Pertengahan)
nuguyuɴ (Okinawa)
ote- "jatuh" -- 落ちる ochi- (Modern)
oti- (Barat Kuno)
*ote- (Proto-Ryukyu)
ʔutiyuɴ (Okinawa)
ore- "menurunkan" -- 降りる ori- (Modern)
ori- (Barat Kuno)
*ore- (Proto-Ryukyu)
ʔuriyuɴ (Okinawa)
memezume "cacing tanah" -- 蚯蚓 mimizu (Modern)
mimidu (Pertengahan)
*memezu (Proto-Ryukyu)
mimiji (Okinawa)
asub- "bermain" -- 遊ぶ asob- (Modern)
aso1b- (Barat Kuno)
*asub- (Proto-Ryukyu)
asibuɴ ~ ashibuɴ (Okinawa)
igok- "bekerja" -- 動く ugok- "berpindah" (Modern)
ugo1k- (Barat Kuno)
*igok- (Proto-Ryukyu)
ʔɴjuchuɴ, ʔɴjuk- (Okinawa)
kasjag- "bersandar, miring" -- 傾ぐ kashig- (Modern)
kasig-, katag- (Pertengahan)
kasik- "kukus, rebus" -- 炊ぐ kashig- (Modern)
kasik- (Pertengahan)
kashichii "okowa" (Okinawa)
katog- "menanggung" -- 担ぐ katsug- (Modern)
katug- (Pertengahan)
jo "ikan" -- uo (Modern)
uwo ~ iwo (Pertengahan)
*iyo (Proto-Ryukyu)
ʔyu (Okinawa)
ɿɿu (Miyako)
hito, tecu ~ teQcu "satu, se-" -- hito, 一つ hitotsu (Modern)
pi1to2, pi1to2tu (Barat Kuno)
*pito, *pitetu (Proto-Ryukyu)
chu, tiitsi (Okinawa)
pɿtu, pɿtiitsɿ (Miyako)

Hachijō juga mempertahankan kosa kata yang sudah usang di sebagian besar dialek Jepang, seperti:[16]

Hachijō kata serumpun
magure- "pingsan" 眩る magure- "pusing" (Pertengahan)
heirak- "menyakiti, melukai" 疼らく fifirak- "mengggelitiki, melukai" (Pertengahan)
hotour- "menjadi panas" 熱る fotofor- ~ fotobor- "memanaskan" (Pertengahan)
sjo-ke "dikenal" 著き siru-ki1 ~ (iti)siro1-ki1 "dikenal, jelas" (Barat Kuno)
nabure- "menyembunyikan" 隠る nabar- ~ namar- "menyembunyikan" (Pertengahan)
njow- "merintih" 呻吟ふ niyof- ~ niyob- "merintih" (Pertengahan)
kour- "mencintai"[a] 恋ふ kofi- (MJ)
ko1pi2- (Barat Kuno)
  1. ^ Telah berubah secara tidak teratur dari kata kerja tahap kedua (二段, nidan) ke kata kerja tahap 1.1B, kemungkinan besar melalui bentuk atributif bahasa Jepang Kuno *kop-uro dianalisis ulang sebagai kopur-o.[17]

Ada beberapa kata yang muncul dalam bahasa Jepang Baku, tetapi dengan arti yang berbeda:[18]

Hachijō Jepang Baku
jama "lahan" yama "gunung"
gomi "kayu bakar" ゴミ gomi "sampah"
oyako "kerabat, sanak" 親子 oyako "orangtua dan anak"
kowakja "lelah, letih" 怖い kowai "takut"
nikukja "jelek" 憎い nikui "menjijikkan, sulit"
kamowa "memakan" 噛む kamu "mengunyah, menggigit"
izimerowa "menegur" 苛める ijimeru "menggoda, merundung"
heirowa "berteriak, menjerit" 吠える hoeru "menyalak, melolong"
jadorowa "tidur (sopan)" 宿る yadoru "menginap"
marubowa "mati" 転ぶ marobu "runtuh, jatuh"

Terakhir, Hachijo juga memiliki kosakata unik yang tidak jelas atau tidak diketahui hubungannya dengan rumpun Japonik lainnya:[19]

Hachijō Arti
togirowa mengundang, memanggil
kasurowa melupakan
deecikja indah, bersih, rapi
kucukawasime jangkrik
keebjoome kadal
hjoura makan siang
cube atap
zokume banteng
abi stroberi, rasberi

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Kaneda (2001), hlm. 3–14.
  2. ^ Iannucci (2019), hlm. 13–14.
  3. ^ a b Vovin (2017).
  4. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Hachijō". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  5. ^ Thomas Pellard. The comparative study of the Japonic languages. Approaches to endangered languages in Japan and Northeast Asia: Description, documentation and revitalization, National Institute for Japanese Language and Linguistics, Aug 2018, Tachikawa, Japan. ffhal-01856152
  6. ^ Masayoshi Shibatani, 1990. The Languages of Japan, p. 207.
  7. ^ Iannucci (2019), hlm. 13–15.
  8. ^ NINJAL (1950), hlm. 196–198.
  9. ^ Kupchik (2011), hlm. 7.
  10. ^ NINJAL (1950), hlm. 162–166.
  11. ^ Kibe (2013), hlm. 9.
  12. ^ Kaneda (2001), hlm. 39.
  13. ^ NINJAL (1950), hlm. 191–201.
  14. ^ a b Iannucci (2019), hlm. 95–96.
  15. ^ 山田平右エ門 (Yamada Heiuemon), 2010. 消えていく島言葉~八丈語の継承と存続を願って~ (A Disappearing Island Language ~Wishing for the Inheritance and Survival of the Hachijō Language~), pp. 181–182. ISBN 978-4-87302-477-6
  16. ^ Kaneda (2001), hlm. 159–168.
  17. ^ Kaneda (2001), hlm. 147–158.
  18. ^ Iannucci (2019), hlm. 147–269.
  19. ^ Iannucci (2019), hlm. 71–92.

Daftar pustaka

sunting
  • Frellesvig, Bjarke (2010), A History of the Japanese language, Cambridge University Press, ISBN 978-1-107-40409-0. 
  • Iannucci, David J. (2019), The Hachijō Language of Japan: Phonology and Historical Development, University of Hawaiʻi at Mānoa. Ph.D. Thesis. 
  • Kaneda, Akihiro (2001), 八丈方言動詞の基礎研究 (Basic Research on Verbs in the Hachijō Dialect), 笠間書院 (Kasama Shoin Co., Ltd.). 
  • Kibe, Nobuko (2013), 八丈方言調査報告書 (Research Report on Hachijo Dialect), Inter-University Research Institute Corporation. 
  • Kupchik, John E. (2011), A Grammar of the Eastern Old Japanese Dialects, University of Hawaiʻi. Ph.D. Thesis. 
  • NINJAL (1950), 八丈島の言語調査 (Language Survey of Hachijō-jima). 
  • Vovin, Alexander (2017), "Origins of the Japanese Language", Oxford Research Encyclopedia of Linguistics, Oxford University Press, doi:10.1093/acrefore/9780199384655.013.277 . 
  • Vovin, Alexander (2009), A Descriptive and Comparative Grammar of Western Old Japanese, Part 2, Global Oriental, ISBN 978-1-905246-82-3. 

Bacaan lebih lanjut

sunting