Bahasa Batak Karo

bahasa Batak yang dituturkan oleh orang Batak Karo
(Dialihkan dari Bahasa karo)

Bahasa Batak Karo[5] atau bahasa Karo[6] adalah sebuah bahasa Austronesia dalam rumpun bahasa Batak yang digunakan oleh masyarakat Batak Karo yang mendiami dataran tinggi Karo (Kabupaten Karo), Langkat, Deli Serdang, Dairi, Medan, hingga ke Aceh Tenggara di Indonesia.

Bahasa Batak Karo
BPS: 0018 3
Cakap Karo
Bahasa Karo
Bilangan dalam bahasa Batak Karo di Museum Karo Lingga
Dituturkan diIndonesia
WilayahSumatera Utara (dataran tinggi Karo)
EtnisBatak Karo
Penutur
600.000 (1991)[1]
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
Batak, Latin
Kode bahasa
ISO 639-1bk
ISO 639-2btk
ISO 639-3btx
Glottologbata1293
IETFbtx
ELPBatak Karo
BPS (2010)0018 3
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Vulnerable

Batak Karo diklasifikasikan sebagai bahasa rentan (VU) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6b Threatened
Bahasa Batak Karo dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Referensi: [2][3][4]
Lokasi penuturan
Peta persebaran rumpun bahasa Batak di Sumatra bagian utara. Wilayah persebaran utama bahasa Batak Karo ditandai dengan warna kuning tua dan diberi label dengan kode ISO 639-3 "btx".






Bahasa Batak Karo di Sumatra
Bahasa Batak Karo

Bahasa Batak Karo di Sumatra Utara
Bahasa Batak Karo
PetaPerkiraan lokasi penuturan Bahasa Batak Karo
Koordinat jamak Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Karo secara historis ditulis menggunakan aksara Karo yang termasuk dalam Surat Batak karena huruf yang dipakai berasal dari wilayah Angkola-Mandailing daerah Tapanuli bagian selatan yang merupakan bagian dari Batak yang kemudian menyebar ke wilayah Batak Toba lalu ke Batak Simalungun dan Batak Pakpak-Dairi lalu yang terakhir adalah wilayah Batak Karo. Aksara Karo atau sering juga disebut tulisen Karo atau Surat Haru yang merupakan turunan dari aksara Brahmi dari India kuno. Namun kini hanya sejumlah kecil orang Karo dapat menulis atau memahami aksara Karo, dan sebaliknya alfabet Latin yang digunakan.

Jumlah penutur bahasa Karo sekitar 600.000 orang pada tahun 1991.

Penggolongan

sunting

Bahasa Karo merupakan bagian dari rumpun bahasa Batak utara, sehingga mirip dengan bahasa Batak Pakpak dan bahasa Alas-Kluet.[7] Bahasa tersebut tidak dipahami oleh penutur bahasa Batak selatan, seperti Batak Toba, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.[7]

Dialek

sunting

Ada beberapa dialek dalam bahasa Karo, yaitu Karo timur dan Karo barat.[7] Dialek-dialek tersebut dibedakan secara fonologis dan leksikal.[7]

Karo timur Karo barat arti
/waluh/ /waloh/ delapan
/sitik/ /sitek/ sedikit
/məlɯhe/ /məlihe/ lapar
/dʒauŋ/ /dʒoŋ/ jagung

Fonologi

sunting
Konsonan
bilabial apikal palatal velar glotal
hambat bersuara p t tʃ <c> k
takbersuara b d dʒ <j> g
frikatif s h
nasal m n ɲ <ny> ŋ <ng>
lateral l
getar r
semivokal w j <y>
Vokal
Depan Tengah Belakang
Tinggi i - u
Sedang e ə o
Rendah - a -

Menurut Woolams (1996), ada vokal ketujuh yaitu vokal tinggi tengah /ɨ/ yang hanya terdapat di sekitar dua puluh lima kata, misalnya reh /rɨh/ 'datang', dem /dɨm/ 'penuh'.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Ethnologue
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ "Bahasa Batak Karo". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  5. ^ Hammarström, Forkel & Haspelmath (2019).
  6. ^ Henry Guntur Tarigan & Jago Tarigan (1979), hlm. 3.
  7. ^ a b c d Woollams 2005

Daftar pustaka

sunting

Pranala luar

sunting