Citra satelit adalah citra dari Bumi atau planet lain yang dikumpulkan oleh satelit pengamat Bumi yang dioperasikan oleh pemerintah atau perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan yang bergerak di bidang ini menjual citra-citra satelit dengan melisensikannya kepada pemerintah atau perusahaan lain seperti Apple atau Google Maps.

Citra pertama dari luar angkasa diambil dari penerbangan suborbital roket V-2 yang diluncurkan oleh AS pada 24 Oktober 1946

Sejarah sunting

 
Citra satelit tersusun atas piksel. Foto pertama dari satelit Explorer 6 ini menampilkan Samudera Pasifik tengah dan lapisan awan di atasnya yang tersinari oleh Matahari. Foto ini dipotret ketika satelit berada sekitar 17.000 mi (27.000 km) di atas Meksiko pada 14 Agustus 1959.

Gambar-gambar pertama dari ruang angkasa berasal dari beberapa misi penerbangan suborbital. Roket V-2 yang diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 24 Oktober 1946 memotret satu gambar tiap 1,5 detik. Dengan apogee setinggi 105 km, foto-foto dari misi tersebut dipotret dari ketinggian yang lebih tinggi daripada rekor sebelumnya (22 km).[1] Bumi pertama kali dipotret dari orbit pada 14 Agustus 1959 oleh satelit Explorer 6 milik Amerika Serikat.[2] Bulan kemungkinan pertama kali dipotret oleh satelit pada 6 Oktober 1959 oleh satelit Luna 3 milik Soviet yang memiliki tujuan utama memotret sisi jauh Bulan. Foto ikonik bernama Kelereng Biru dipotret dari ruang angkasa pada 1972 dan menjadi sangat terkenal di kalangan media dan masyarakat umum. Pada tahun yang sama, Amerika Serikat meluncurkan satelit pertama untuk Program Landsat, sebuah program untuk mencitrakan Bumi dari ruang angkasa.[3]

 
Gambar televisi pertama yang menampilkan foto Bumi dari ruang angkasa. Foto ini ditransmisikan oleh satelit cuaca TIROS-1 pada tahun 1960.

Semua citra satelit yang dipotret oleh misi-misi NASA dipublikasikan melalui NASA Earth Observatory dan tersedia secara gratis.[4] Beberapa negara lainnya juga memiliki program pencitraan satelit, seperti satelit ERS dan Envisat yang merupakan hasil kolaborasi negara-negara Eropa. Terdapat pula perusahaan swasta yang menyediakan citra satelit komersial.

Penggunaan sunting

Citra satelit dapat digunakan untuk memproduksi gambar komposit yang menampilkan kedua belahan Bumi
...atau hanya sebagian kecil permukaan Bumi, seperti foto sebagian wilayah Haskell County, Kansas, Amerika Serikat yang ditampilkan di atas.

Citra satelit dapat digunakan pada bidang meteorologi, oseanografi, perikanan, pertanian, konservasi keanekaragaman hayati, kehutanan, lanskap, geologi, kartografi, perencanaan wilayah, pendidikan, intelijen, dan sebagainya.[5] Ada 3 jenis citra satelit, Visible Imagery, Infrared Imagery dan Water Vapor Imagery.[6]Citra satelit dapat berupa citra pada spektrum cahaya tampak maupun spektrum lainnya. Terdapat pula peta topografi yang menggunakan pencitraan radar dari satelit.[7] Interpretasi dan pengolahan data yang telah dikumpulkan oleh satelit dilakukan menggunakan perangkat lunak pengindraan jauh.

Domain publik sunting

Citra satelit permukaan Bumi merupakan salah satu fasilitas publik yang selalu diperbaharui oleh beberapa negara yang memiliki program satelit. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa merupakan salah satu dari beberapa pemerintahan yang berusaha mempublikasikan hasil pengamatan satelit secara gratis demi kepentingan penelitian. Beberapa program satelit pengamat Bumi dapat dilihat pada daftar berikut.

Landsat sunting

Landsat merupakan program satelit observasi Bumi tertua yang masih berjalan hingga saat ini. Pengamatan optik dengan resolusi 30 meter telah dilakukan sejak awal tahun 1980an menggunakan satelit-satelit Landsat. Pengambilan gambar pada gelombang inframerah kemudian dilakukan sejak diluncurkannya Landsat 5. Saat ini, terdapat satelit Landsat 7 dan Landsat 8 yang mengorbit Bumi dan aktif mengambil gambar permukaan Bumi. Sementara itu, satelit Landsat 9 kini sedang dalam fase perencanaan.

MODIS sunting

MODIS telah mengambil gambar permukaan Bumi hampir setiap hari. Instrumen MODIS telah melakukan pengamatan sejak tahun 2000 dengan menumpangi satelit Terra dan Aqua milik NASA.

Sentinel sunting

ESA saat ini telah mengoperasikan proyek konstelasi satelit Sentinel. Saat ini, tengah direncanakan tujuh misi dengan tujuan yang berbeda-beda pada tiap misinya. Sentinel-1 (pencitraan SAR), Sentinel-2 (pencitraan optik untuk permukaan Bumi), dan Sentinel-3 (pencintraan optik dan panas untuk permukaan darat dan air) saat ini telah berada di orbit.

ASTER sunting

Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (ASTER) adalah instrumen pencitraan pada satelit Terra, salah satu satelit utama NASA yang digunakan untuk mengamati Bumi. ASTER merupakan hasil kerja sama antara NASA, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI), dan Japan Space Systems (J-spacesystems). Data dari ASTER digunakan untuk membuat peta temperatur, reflektansi, dan elevasi permukaan darat Bumi. Sistem satelit pengamat Bumi seperti Terra merupakan komponen utama dalam Direktorat Misi Sains dan Divisi Sains Bumi NASA. Tujuan dari misi-misi sains Bumi NASA adalah untuk mempelajari respons Bumi sebagai satu sistem terhadap perubahan yang terjadi dan untuk menyempurnakan kemampuan prakiraan iklim, cuaca, dan bencana alam. Pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh instrumen ASTER, seperti:[8]

  • Klimatologi permukaan darat—penyelidikan berbagai parameter di permukaan darat, seperti temperatur permukaan
  • Dinamika vegetasi dan ekosistem—penyelidikan distribusi vegetasi dan tanah, memahami interaksi antara permukaan darat dan atmosfer, dan mendeteksi perubahan ekosistem
  • Pemantauan gunung berapi—pemantauan erupsi dan peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya seperti emisi gas, awan panas, pembentukan danau lava, riwayat letusan, dan potensi letusan di masa depan
  • Pemantauan bahaya—pemantauan dampak dan perkembangan kebakaran hutan, banjir, abrasi, gempa Bumi, dan tsunami
  • Hidrologi—pemahaman mengenai energi global dan proses hidrologis serta pengaruhnya terhadap perubahan dalam skala global, termasuk evapotranspirasi pada tumbuhan
  • Geologi dan tanah—pemahaman mengenai komposisi dan pemetaan geomorfik pada tanah dan bebatuan dasar untuk mengetahui sejarah Bumi dan semua proses yang terjadi pada permukaannya
  • Perubahan lahan di permukaan Bumi—memantau aktivitas-aktivitas manusia di permukaan Bumi seperti deforestasi dan urbanisasi

Meteosat sunting

 
Tiruan satelit Meteosat generasi pertama.

Meteosat-2 merupakan satelit cuaca geostasioner yang mulai mengirimkan data pencitraan Bumi sejak 16 Agustus 1981. Eumetsat muai mengambil alih pengoperasian satelit-satelit Meteosat pada 1987.[9]

Domain privat sunting

Beberapa satelit dibuat dan dioperasikan oleh perusahaan swasta, seperti:

GeoEye sunting

Satelit GeoEye-1 milik GeoEye diluncurkan pada 6 September 2008.[10] Satelit GeoEye-1 memiliki sistem pengambilan gambar resolusi tinggi dan mampu mengambil gambar dengan resolusi permukaan 0,41 meter (16 inchi). Satelit ini juga mampu mengambil gambar berwarna dengan resolusi 1,65-meter (64 inchi).

Maxar sunting

Satelit WorldView-2 milik Maxar mampu memberikan gambar dengan resolusi spasial 0,46 m (pankromatik).[11] Gambar pankromatik beresolusi 0,46 meter dari WorldView-2's memungkinkan satelit tersebut untuk membedakan objek-objek di permukaan Bumi yang terpisah setidaknya 46 cm antara satu dengan yang lain. Selain itu, Maxar juga memiliki satelit QuickBird yang mampu mengambil gambar pankromatik dengan resolusi 0,6 meter dan satelit WorldView-3 yang mampu mengambil gambar dengan resolusi spasial 0,31 m. WorldView-3 juga membawa sebuah sensor inframerah gelombang pendek dan sebuah sensor atmosfer.[12]

Satelit Spot sunting

 
Bratislava pada citra satelit SPOT

Tiga satelit SPOT yang saat ini berada di orbit (Spot 5, 6, 7) mampu menghasilkan gambar resolusi tinggi–1,5 m untuk kanal Pankromatik dan 6m untuk Multispektral (R,G,B,NIR). Spot Image juga merilis data multiresolusi dari satelit optik lainnya, seperti Formosat-2 (milik Taiwan) dan Kompsat-2 (milik Korea Selatan), serta satelit-satelit radar seperti TerraSar-X, ERS, Envisat, dan Radarsat. Spot Image juga merupakan distributor eksklusif untuk hasil citra satelit-satelit Pleiades yang memiliki resolusi 0,50 meter atau sekitar 20 inchi.[13]

BlackBridge sunting

BlackBridge, sebelumnya bernama RapidEye, mengoperasikan sebuah konstelasi lima satelit yang diluncurkan pada bulan Agustus 2008.[14] Konstelasi satelit RapidEye membawa sensor multispektral yang telah dikalibrasi. Dengan demikian, gambar dari satu satelit akan sama kualitasnya dengan gambar dari empat satelit lainnya. Tiap satelit mengorbit Bumi pada ketinggian 630 km dan mampu mengambil gambar dengan resolusi 5 meter per piksel. Citra dari satelit RapidEye dapat digunakan untuk kepentingan agrikultur, lingkungan, kartografi, dan penanganan bencana. Setiap harinya, konstelasi satelit ini mampu mengambil gambar lahan seluas 4 juta km² dan akan mengambil gambar area yang sama pada hari berikutnya.

ImageSat International sunting

Earth Resource Observation Satellites, atau disingkat “EROS”, adalah satelit ringan pengorbit Bumi yang dirancang untuk mampu melakukan manuver cepat ketika akan mengambil gambar dua objek yang berbeda. EROS merupakan satelit pencitraan Bumi paling kecil yang mampu mengambil gambar resolusi tinggi. Satelit-satelit EROS diluncurkan menuju orbit sinkron Matahari dengan ketinggian 510 km (+/- 40 km). Citra satelit EROS digunakan untuk keperluan intelijen, keamanan, dan pengembangan wilayah, serta keperluan masyarakat sipil seperti pemetaan, pemantauan hasil pertanian, perencanaan infrastruktur, penanganan bencana, pemantauan kondisi lingkungan, simulasi, dan sebagainya.

Saat ini terdapat dua satelit EROS yang mengorbit Bumi. EROS-A1 merupakan satelit pertama pada program EROS yang diluncurkan pada 5 Desember 2000.[15] Sementara itu, satelit kedua bernama EROS-B diluncurkan pada tahun 2006. EROS B mampu mencitrakan permukaan Bumi dengan resolusi pankromatik 0,7 meter.[16]

China Siwei sunting

GaoJing-1 / SuperView-1 (01, 02, 03, 04) adalah konstelasi satelit pengindraan jarak jauh komersial Tiongkok yang dioperasikan oleh China Siwei Surveying and Mapping Technology Co. Ltd. Keempat satelit ini dioperasikan pada ketinggian 530 km dan sudut fase 90° satu sama lain pada orbit yang sama. Konstelasi satelit ini mampu menghasilkan citra dengan resolusi pankromatik 0.5 meter dan resolusi multispektral 2 meter.[17]

Referensi sunting

  1. ^ Reichhardt, Tony. "The First Photo From Space". Air & Space Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-06. 
  2. ^ Bille, Matt; Lishock, Erika (2004). The First Space Race: Launching the World's First Satellites (dalam bahasa Inggris). Texas A&M University Press. hlm. 169. ISBN 978-1-58544-374-1. 
  3. ^ "What is the Landsat satellite program and why is it important?". www.usgs.gov. Diakses tanggal 2020-12-01. 
  4. ^ Zhu, Zhe; et al. (2019-04-01). "Benefits of the free and open Landsat data policy". Remote Sensing of Environment (dalam bahasa Inggris). 224: 382–385. doi:10.1016/j.rse.2019.02.016. ISSN 0034-4257. 
  5. ^ Miller, Holly M.; Sexton, Natalie R.; Koontz, Lynne; Loomis, John; Koontz, Stephen R.; Hermans, Caroline (2011). The Users, Uses, and Value of Landsat and Other Moderate-Resolution Satellite Imagery in the United States—Executive Report (PDF). Reston: U.S. Geological Survey. hlm. 9–12. 
  6. ^ Panatagama, Albi (18 Juni 2023). "Mengenal Citra Satelit: Penggunaan untuk Pemetaan Serta Manfaatnya". Terralogiq. Diakses tanggal 18 September 2023. 
  7. ^ Kobrick, Michael; Lulla, Kamlesh. "Major Scientific Discoveries" (PDF). NASA. Diakses tanggal 12 Desember 2020. 
  8. ^ "Science". asterweb.jpl.nasa.gov. Diakses tanggal 2020-12-06. 
  9. ^ "Meteosat First Generation - eoPortal Directory - Satellite Missions". earth.esa.int. Diakses tanggal 2020-12-02. 
  10. ^ Shall, Andrea (September 6, 2008). "GeoEye launches high-resolution satellite". Reuters. Diakses tanggal 2008-11-07. 
  11. ^ "WorldView-2 - eoPortal Directory - Satellite Missions". earth.esa.int. Diakses tanggal 2020-12-07. 
  12. ^ Kumar, Dilip; Singh, R. B.; Kaur, Ranjeet (2019-08-08). Spatial Information Technology for Sustainable Development Goals (dalam bahasa Inggris). Springer. hlm. 37. ISBN 978-3-319-58039-5. 
  13. ^ Emery, William; Camps, Adriano (2017-08-30). Introduction to Satellite Remote Sensing: Atmosphere, Ocean, Land and Cryosphere Applications (dalam bahasa Inggris). Elsevier. hlm. 724. ISBN 978-0-12-809259-0. 
  14. ^ "RapidEye Press Release" (PDF). Diakses tanggal 2013-06-09. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ Krebs, Gunter Dirk. "EROS-A 1, 2". Gunter's Space Page (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-11. 
  16. ^ Krebs, Gunter Dirk. "EROS B". Gunter's Space Page (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-11. 
  17. ^ Jr, Floyd F. Sabins; Ellis, James M. (2020-04-01). Remote Sensing: Principles, Interpretation, and Applications, Fourth Edition (dalam bahasa Inggris). Waveland Press. hlm. 84. ISBN 978-1-4786-4506-1.