Daftar jenis sel pada tubuh manusia
Jenis sel | % jumlah sel | |
Eritrosit (sel darah merah) | 84.0 | |
Trombosit (keping darah) | 4.9 | |
Sel sumsum tulang | 2.5 | |
Sel endotel pembuluh darah | 2.1 | |
Limfosit | 1.5 | |
Hepatosit | 0.8 | |
Neuron (sel saraf) dan sel glia | 0.6 | |
Sel endotel bronkial | 0,5 | |
Sel epidermis | 0,5 | |
Sel interstisial pernapasan | 0,5 | |
Adiposit (sel lemak) | 0.2 | |
Fibroblas dermis | 0.1 | |
Sel otot | 0,001 | |
Sel-sel lain | 2.0 |
Berikut ini adalah jenis-jenis sel yang berbeda pada tubuh manusia dewasa.
Sel-sel endoderm
suntingSel-sel epitel pada sistem sekresi eksokrin
sunting- Sel kelenjar Brunner pada duodenum (penghasil enzim dan mukus basa)
- Sel goblet terisolasi pada saluran pernapasan dan pencernaan (penghasil mukus)
- Pada lambung
- Sel foveolar (penghasil mukus)
- Sel utama (penghasil pepsinogen)
- Sel parietal (penghasil asam klorida)
- Sel asinus pada pankreas (penghasil bikarbonat dan enzim pencernaan)
- Sel panet pada usus halus (penghasil lisozim)
- Pneumosit tipe II pada paru-paru (penghasil surfaktan)
- Sel klub pada paru-paru
Sel-sel pembatas
sunting- Pneumosit tipe I pada paru-paru
- Sel epitel pada kantong empedu
- Sel sentroasinus pada pankreas
- Sel duktus interkalaris pada pankreas
- Sel batas kuas pada usus (dengan mikrovili)
Sel-sel penghasil hormon
sunting- Sel enteroendokrin
- Sel K (penghasil GIP)
- Sel L (penghasil GLP-1, peptida YY3-36, oksintomodulin, dan GLP-2)
- Sel I (penghasil CCK)
- Sel G (penghasil gastrin)
- Sel enterokromafin (penghasil serotonin)
- Sel mirip enterokromafin (penghasil histamin)
- Sel N (penghasil neurotensin)
- Sel S (penghasil sekretin)
- Sel D (penghasil somatostatin)
- Sel Mo atau sel M (penghasil motilin)
- penghasil hormon-hormon lainnya: peptida usus vasoaktif, zat P, α-endorfin, γ-endorfin, bombesin
- Sel kelenjar tiroid
- Sel kelenjar paratiroid
- Pulau pankreas atau pulau Langerhans
- Sel alfa (penghasil glukagon)
- Sel beta (penghasil insulin dan amilin)
- Sel delta (penghasil somatostatin)
- Sel epsilon (penghasil ghrelin)
- Sel PP atau sel gama (penghasil polipeptida pankreas)
Sel-sel ektoderm
suntingSel-sel epitel pada sistem sekresi eksokrin
sunting- Sel mukosa pada kelenjar ludah
- Sel serosa pada kelenjar ludah
- Sel kelenjar Von Ebner pada lidah (penghasil protein pencuci kuncup pengecap)
- Sel kelenjar susu (penghasil susu)
- Sel kelenjar air mata (penghasil air mata)
- Sel kelenjar seruminosa di telinga (penghasil kotoran telinga)
- Sel gelap pada kelenjar keringat ekrin (penghasil glikoprotein)
- Sel bening pada kelenjar keringat ekrin (penghasil molekul kecil)
- Sel kelenjar keringat apokrin (penghasil bau, sensitif terhadap hormon seks)
- Sel kelenjar Moll pada kelopak mata (kelenjar keringat khusus)
- Sel kelenjar minyak (penghasil sebum kaya lipid)
- Sel kelenjar Bowman di hidung (penghasil protein pencuci epitelium penciuman)
Sel-sel penghasil hormon
sunting- Sel hipofisis anterior/intermedia:
- Sel neurosekretoris magnoseluler (penghasil oksitosin dan vasopresin)
- Sel neurosekretoris parvoseluler (penghasil hormon pelepas tirotropin/TRH, hormon pelepas kortikotropin/CRH, vasopresin, oksitosin, neurotensin, dan prolaktin)
- Sel kromafin pada kelenjar adrenal
Sel-sel epitel
sunting- Keratinosit (sel epidermis pembeda)
- Sel basal atau sel punca pada epidermis
- Melanosit
- Trikosit (penyusun sel rambut dan kuku)
- Sel medula pada batang rambut
- Sel korteks pada batang rambut
- Sel kutikula pada batang rambut
- Sel lapisan Huxley pada selubung akar rambut
- Sel lapisan Henle pada selubung akar rambut
- Sel selubung luar pada akar rambut
- Sel epitel permukaan pada kornea, lidah, mulut, rongga hidung, kanalis analis distal, uretra distal, dan vagina distal
- Sel basal atau sel punca pada kornea, lidah, mulut, rongga hidung, saluran anus distal, uretra distal, dan vagina distal
- Sel duktus interkalaris pada kelenjar ludah
- Sel duktus striata pada kelenjar ludah
- Sel duktus laktiferus pada kelenjar susu
- Ameloblas (penyimpan email gigi)
Sel-sel pada mulut
sunting- Odontoblas (pembentuk dentin gigi)
- Sementoblas (pembentuk sementum gigi)
Sistem saraf
suntingTubuh manusia memiliki sel-sel saraf, yang juga disebut neuron, yang bercabang-cabang membentuk jaringan saraf. Sel neuron terdiri atas badan sel yang berisi nukleus dan sitoplasma, serta bagian-bagian tipis seperti serabut tipis yang mencuat dari badan sel, yang disebut akson dan dendrit.
Sel-sel pentransduksi pada sistem indra
sunting- Sel rambut dalam pendengaran pada organ Korti
- Sel rambut luar pendengaran pada organ Korti
- Sel basal pada epitelium olfaktorius (sel induk untuk neuron olfaktorius)
- Neuron sensorik primer yang peka terhadap dingin
- Neuron sensorik primer yang peka terhadap panas
- Sel Merkel pada epidermis
- Neuron reseptor olfaktorius
- Neuron sensorik primer yang peka terhadap rasa sakit
- Sel fotoreseptor pada retina mata:
- Sel batang fotoreseptor
- Sel kerucut fotoreseptor pada mata yang peka terhadap warna biru
- Sel kerucut fotoreseptor pada mata yang peka terhadap warna hijau
- Sel kerucut fotoreseptor pada mata yang peka terhadap warna merah
- Neuron sensorik primer proprioseptif
- Neuron sensorik primer yang peka terhadap sentuhan
- Sel glomus kemoreseptor pada sel badan karotis (sensor pH darah)
- Sel rambut luar pada sistem vestibular telinga (peka terhadap percepatan dan gravitasi)
- Sel rambut dalam pada sistem vestibular telinga (peka terhadap percepatan dan gravitasi)
- Sel reseptor rasa pada kuncup pengecap
Sel-sel saraf otonom
sunting- Neuron kolinergik (beragam)
- Sel saraf adrenergik (beragam)
- Sel saraf peptidergik (beragam)
Sel-sel pendukung pada neuron perifer dan organ sensorik
sunting- Sel pilar dalam pada organ Korti
- Sel pilar luar pada organ Korti
- Sel falang dalam pada organ Korti
- Sel falang luar pada organ Korti
- Sel batas pada organ Korti
- Sel Hensen pada organ Korti
- Sel pendukung pada aparatus vestibularis
- Sel pendukung pada kuncup pengecap
- Sel pendukung pada epitelium olfaktorius
- Sel selubung penciuman
- Sel Schwann
- Sel glia satelit
- Sel glia enterik
Neuron-neuron dan sel-sel glia pada sistem saraf pusat
sunting- Sel neuron (beragam, masih belum diklasifikasikan dengan sempurna)
- Interneuron
- Sel pokok
- Astrosit
- Oligodendrosit
- Sel ependima
- Pituisit
Sel lensa
suntingSel-sel mesoderm
suntingSel-sel metabolisme dan penyimpanan
suntingSel-sel sekretoris
sunting- Sel-sel pada korteks adrenal
- Sel-sel pada zona glomerulosa (penghasil mineralokortikoid)
- Sel-sel pada zona fasikulata (penghasil glukokortikoid)
- Sel-sel pada zona retikularis (penghasil androgen)
- Sel teka interna pada folikel ovarium (penghasil estrogen)
- Sel korpus luteum pada folikel ovarium yang pecah (penghasil progesteron)
- Sel Leydig pada testis (penghasil testosteron)
- Sel vesikula seminalis (penghasil komponen-komponen yang membentuk air mani, termasuk fruktosa yang menjadi penyokong vitalitas sperma)
- Sel kelenjar prostat (penghasil komponen-komponen yang membentuk air mani)
- Sel kelenjar Cowper (penghasil mukus)
- Sel kelenjar Bartholin (penghasil pelumas vagina)
- Sel kelenjar Littre (penghasil mukus)
- Sel endometrium pada uterus (penghasil karbohidrat)
- Sel jukstaglomerulus (penghasil renin)
- Sel makula densa pada ginjal
- Sel peripolar pada ginjal
- Sel mesangial pada ginjal
Sel-sel pembatas
suntingSistem perkemihan
sunting- Sel epitel parietal
- Podosit
- Sel batas kuas pada tubulus proksimal
- Sel segmen tipis pada lengkungan Henle
- Sel tubulus distal pada ginjal
- Sel duktus kolektivus pada ginjal
- Sel epitel transisional (lapisan kandung kemih)
Sistem reproduksi
sunting- Sel duktus ( vesikula seminalis, kelenjar prostat, dll. )
- Sel duktus eferen
- Sel pokok epididimis
- Sel basal epididimis
Sistem sirkulasi
suntingSel-sel matriks ekstraseluler
sunting- Sel epitel pada planum semilunatum dalam sistem vestibular telinga (penghasil proteoglikan)
- Sel epitel interdental pada organ Korti (penghasil membran tektorial yang melapisi sel rambut)
- Fibroblas pada jaringan ikat longgar
- Fibroblas pada kornea (keratosit kornea)
- Fibroblas pada tendon
- Fibroblas pada jaringan retikuler sumsum tulang
- Fibroblas nonepitel lainnya
- Perisit
- Sel stelata hepatik (sel Ito)
- Sel nukleus pulposus pada diskus intervertebralis
- Kondrosit pada tulang rawan hialin
- kondrosit pada fibrokartilago
- Kondrosit pada tulang rawan elastis
- Osteoblas atau osteosit
- Sel osteoprogenitor (sel punca osteoblas)
- Hialosit pada badan bening mata
- Sel stelata pada ruang perilimfatik telinga
- Sel stelata pada pankreas
Catatan: Jaringan ikat dan tulang pada kepala umumnya berasal dari krista neuralis kranial yang berasal dari lapisan germinal ektoderm
Sel-sel kontraktil
sunting- Sel otot rangka (sel otot lurik)
- Sel otot rangka merah (kedutan lambat)
- Sel otot rangka putih (kedutan cepat)
- Sel otot rangka intrermedia
- Sel kantong berinti pada gelendong otot
- Sel rantai berinti pada gelendong otot
- Sel miosatelit (sel punca)
- Sel-sel pada otot jantung
- Sel otot polos (beragam)
- Sel mioepitel pada selaput pelangi
- Sel mioepitel pada kelenjar eksokrin
Sel-sel darah dan sel-sel pada sistem imun
sunting- Eritrosit (sel darah merah) dan pendahulunya (eritroblas)
- Megakariosit (pendahulu dari trombosit)
- Trombosit atau keping darah (jika dianggap sel yang berbeda, saat ini ada perdebatan tentang persoalan tersebut)
- Monosit (sel darah putih)
- Makrofag pada jaringan ikat (beragam)
- Sel Langerhans pada epidermis
- Osteoklas pada tulang
- Sel dendritik pada jaringan limfoid
- Sel mikroglia pada sistem saraf pusat
- Granulosit neutrofil dan pendahulunya (mieloblas, promielosit, mielosit, metamielosit)
- Granulosit eosinofil dan pendahulunya
- Granulosit basofil dan pendahulunya
- Mastosit
- Sel T pembantu
- Sel T regulator
- Sel T pembunuh
- Sel NKT
- Sel B
- Sel plasma
- Sel pembunuh alami
- Sel punca hematopoietik dan sel progenitor untuk darah dan sistem imun (beragam)
Sel germinal (yang awalnya bukan jenis tersebut)
sunting- Oogonium atau oosit
- Spermatid
- Spermatosit
- Sel spermatogonium (sel punca untuk spermatosit)
- Spermatozoid
- Sel granulosa pada ovarium
- Sel Sertoli pada testis
- Sel retikuler epitel pada timus
Sel interstisial
suntingLihat juga
suntingReferensi
sunting- ^ Sender, Ron; Fuchs, Shai; Milo, Ron (2016). "Revised estimates for the number of human and bacteria cells in the body". PLOS Biology. 14 (8): e1002533. doi:10.1371/journal.pbio.1002533. PMC 4991899 . PMID 27541692.