Daftar korban meninggal di Tembok Berlin
Terdapat sejumlah korban tewas di Tembok Berlin, yang berdiri sebagai sebuah pembatas antara Berlin Barat dan Jerman Timur dari 13 Agustus 1961 sampai 9 November 1989. Sebelum pendirian Tembok Berlin pada tahun 1961, 3,5 juta orang Jerman Timur menghindari pembatasan emigrasi Blok Timur, banyak yang melintasi perbatasan dari Berlin Timur ke Berlin Barat, di mana dari sana mereka kemudian bisa melakukan perjalanan menuju Jerman Barat dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Antara 1961 dan 1989, Tembok tersebut hampir menghalangi seluruh emigrasi semacam itu.[1]
Pusat Sejarah Kontemporer (ZZF) yang didanai negara di Potsdam telah memberikan jumlah resmi 140 korban tewas, termasuk orang yang berupaya untuk melarikan diri, penjaga perbatasan, dan pihak tak bersalah. Namun, para peneliti di Museum Titik Pengecekan Charlie dan beberapa orang lainnya telah memperkirakan jumlah korban tewas yang secara signifikan lebih tinggi.
Upaya pelarian diri diklaim merenggut nyawa sebagian besar orang, dari anak-anak sampai wanita berusia 80 tahun, dan beberapa orang tewas karena kecelakaan atau tindakan ilegal terhadap para penjaga. Dalam sejumlah kasus hukum sepanjang 1990-an, beberapa penjaga perbatasan, bersama dengan para pejabat politik bertanggung jawab atas kebijakan pertahanan, didakwa melakukan pembunuhan tidak berencana dan dihukum penjara atas peran-peran mereka terhadap korban-korban tewas Tembok Berlin. Dari sekitar jumlah 5.000 orang yang melarikan diri, sebanyak 239 orang tewas saat berupaya untuk melintasi Tembok Berlin.
Latar belakang sejarah
suntingSetelah Perang Dunia II, Berlin terbagi dalam empat bagian yang dikuasai oleh Sekutu: Amerika Serikat, Uni Soviet, Britania Raya dan Prancis. Perbatasan-perbatasan sektor meliputi kota yang secara umum dapat digunakan secara bebas untuk kebijakan Republik Demokratik Jerman, bahkan setelah perbatasan antara Republik Federal Jerman dan RDJ secara berkelanjutan ditutup, dimulai pada tahun 1952. Perbatasan luar dari Berlin Barat, yang juga merupakan perbatasan antara Berlin Barat dan RDJ, juga ditutup pada tahun 1952. Pada malam 12 sampai 13 Agustus 1961, Tentara Rakyat Nasional, Kepolisian Perbatasan Jerman, Volkspolizei dan Kelompok Penyerang Kelas Buruh menutup semua perlintasan antara sektor Soviet dan tiga sektor Barat; pembangunan fasilitas perlindungan perbatasan pun dimulai.
Pada tahun-tahun pertama, perbentengan perbatasan di dalam kota tersebut kebanyakan terdiri dari tembok bata dengan atasan terbuat dari kawat berduri. Bata tanah liat dan beton dipakai untuk pembangunan. Rintangan-rintangan lanjutan dari kawat berduri dan peninggian tembok mendelimitasi wilayah Timur dan di beberapa tempat, seperti Bernauer Straße, gedung-gedung berbata membentuk garis perbatasan. Gedung-gedung tersebut terletak di kawasan Berlin Timur, sementara halaman di depan rumah-rumah dimasukkan ke Berlin Barat. Di beberapa tempat, instalasi keamanan dari lingkar luar Berlin Barat terdiri dari muka metal dan pembatas kawat berduri. Pembaharuan yang memajukan teknologi dilakukan kemudian dan hanya pada tahun 1975, segmen-segmen beton berbentuk L yang diketahui dari perobohan Tembok tersebut ditambahkan.
Identifikasi jumlah korban tewas
suntingIdentifikasi korban tewas secara spesifik yang dikaitkan dengan Tembok Berlin tak dimajukan. Meskipun Jerman Timur menyadari korban tewas di Tembok tersebut dari siaran media Jerman Barat yang mereka dapat terima, informasi diandalkan sangat dipegang oleh otoritas Jerman Timur. Sejumlah lembaga Jerman Barat berbeda menyimpan catatan mereka sendiri. Ini meliputi kepolisian Berlin Barat, Pendaftaran Pusat Pemerintahan Yudisial Negeri di Salzgitter (yang menempatkan seluruh fasilitas perbatasan) dan Arbeitsgruppe 13 Agustus (Kelompok Buruh 13 Agustus), sebuah asosiasi Berlin Barat. Dalam yurisdiksi kepolisian Berlin Barat, Departemen Keamanan Negeri bertanggung jawab atas pendaftaran insiden yang diketahui. Catatan berbeda antara orang-orang yang tewas di luar perbatasan Berlin Barat (80 insiden), insiden tak jelas (dengan 5 orang yang diyakini menjadi korban tembok) dan penjaga perbatasan yang ditembak. Pendaftaran Pusat Administrasi Yudisial Negeri di Salzgitter, juga diberi mandat untuk mengumpulkan bukti pembunuhan sebenarnya atau yang diupayakan di RDJ. Pada tahun 1991, mereka menerbitkan "Laporan Salzgitter" dengan 78 nama korban. Namun, sejak Badan Pendaftaran tak memiliki akses ke arsip RDJ, data yang didapatkan tak lengkap.[2] Kedua badan tersebut utamanya mencantumkan insiden terdaftar yang diamati dari Berlin Barat atau dikabarkan oleh penjaga perbatasan atau pembangkang yang meninggalkan RDJ.
Setelah perubuhan Tembok tersebut, penyelidikan kriminal terhadap pembunuhan perbatasan diluncurkan oleh Badan Penyelidikan untuk Kejahatan Partai dan Pemerintahan (ZERV) dan kantor pengaduan masyarakat Berlin.[3] Setiap lembaga tersebut memakai kriteria berbeda untuk menjumlahkan korban tewas. Pada 2000, ZERV membandingkan data dari kantor pendaftaran pusat di Salzgitter dengan temuan-temuan dalam arsip RDJ dan membuat sebanyak 122 kasus pembunuhan tertarget oleh badan-badan kenegaraan RDJ di perbatasan Berlin Barat. Daftar ini adalah pra-penyidikan untuk departemen pengaduan Berlin dan Neuruppin, yang memajukannya ke proses hukum.[4] Pendaftaran Salzgitter mencatat insiden-insiden dimana "pelanggaran tindakan kriminal dibenarkan", sementara Arbeitsgruppe 13 Agustys, yang juga mengurusi rumah di Titik Pengecekan Charlie dan dijalankan oleh seniman Alexandra Hildebrandt, janda pendiri Rainer Hildebrandt, menghitung "seluruh korban yang tewas dalam hubungannya dengan pelarian diri dan/atau rezim perbatasan", termasuk korban tewas dari kecelakaan atau tenggelam, atau korban tewas dari para prajurit perbatasan dan polisi yang bunuh diri atau karena kecelakaan senjata api. Ini memberikan mereka jumlah 235 korban tewas berbanding dengan jumlah yang lebih rendah secara signifikan berjumlah 78 menurut pendaftaran Salzgitter.[5]
Jasilnya, yang disebut sebagai "temporer" oleh kelompok buruh, giat dipersembahkan di konferensi-konferensi pers pada 13 Agustus.[6] Daftar tersebut secara konsisten direvisi dengan kasus-kasus baru yang dicantumkan dan pernyataan-pernyataan lama yang ditinggalkan. Museum Titik Pengecekan Charlie memberi jumlah 245 korban tewas, meskipun ini meliputi kasus bunuh diri penjaga perbatasan dan jasad yang ditemukan di perairan bahkan yang tak ada hubungannya dengan orang-orang yang melarikan diri. Mereka juga menyatakan bahwa orang pertama di Tembok tersebut pada kenyataanny adalah seorang perwira Jerman Timur yang melakukan bunuh diri.[7]
Pada 2005, Gedenkstätte Berliner Mauer (Pusat Sejarah Kontemporer dan Tempat Peringatan dan Pusat Dokumenter Tembok Berlin) mendirikan sebuah proyek riset untuk secara definitif "menghimpun jumlah dan identitas orang-orang yang tewas di Tembok Berlin antara 1961 dan 1989 dan untuk mendokumentasikan kehidupan dan kematian mereka melalui riset sejarah dan biografi". Proyek tersebut didanai oleh Badan Federal untuk Pendidikan Sipil, Deutschlandradio dan Komisioner Budaya dan Media Federal.[8] Hasilnya diterbitkan di situs web www.chronik-der-mauer.de dan dalam sebuah buku berjudul "Todesopfer an der Berliner Mauer" (2009). Proyek tersebut menjelaskan biografi-biografi para korban, sebab kematian dan sumber yang dipakai. Pada waktu itu, tak ada informasi andalan atau resmi yang tersedia tentang jumlah korban tewas di Tembok Berlin. Proyek tersebut menemukan bahwa 136 orang telah tewas,[9][10] memakai kriteria "sebuah upaya pelarian diri atau hubungan spatial dan temporal antara kematian dan rezim perbatasan". Tak semua kematian terjadi secara langsung – ada kematian yang terjadi bertahun-tahun berikutnya – dan tak semua disebabkan oleh tindakan kekerasan. Setelah mengulas 575 kematian, tim proyek tersebut menemukan bahwa sekitar 140 orang tewas akibat ditembak, tewas akibat kecelakaan atau melakukan bunuh diri setelah jatuh untuk melintasi Tembok tersebut.[11]
Kriteria
suntingSetiap komite penyelidikan memiliki kriterianya sendiri dimana kasus-kasus dapat dihitung sebagai korban-korban tembok. Penyelidikan ZERV berfokus pada dakwaan hukum yang bekerja, sementara ZZF dan Arbeitsgemeinschaft 13 Agustus mengembangkan kriteria mereka sendiri yang jauh dari dakwaan hukum murni. Kriteria ZZF mensyaratkan korban memiliki latar belakang untuk upaya pelarian diri atau untuk hubungan temporal dan spatial pada rezim perbatasan. Lima kelompok dikembangkan dari kasus yang ditinjau:
- Korban ditembak dan tewas atau luka berat oleh pasukan keamanan Jerman Barat saat berusaha untuk melintasi Tembok tersebut;
- Korban yang tewas saat berupaya untuk melintasi Tembok tersebut, atau yang melakukan bunuh diri saat upaya mereka gagal, atau yang mengalami luka berat berkenaan dengan upaya mereka;
- Orang dari Timur dan Barat yang ditembak dan tewas atau luka berat oleh pasukan keamanan Jerman Timur;
- Orang dari Timur dan Barat yang ditembak dan tewas atau luka berat akibat aksi atau inaksi dari pasukan keamanan Jerman Timur;
- Anggota pasukan perbatasan Jerman Timur yang tewas atau mengalami luka berat saat bertugas.[12]
Pengartian yang dicanangkan oleh Arbeitsgruppe 13 Agustus kemudian diperluas. Ini meliputi para penjaga perbatasan yang melakukan bunuh diri dan kasus-kasus dingin yang melibatkan jasad-jasad yang ditemukan di perairan perbatasan.
Namun, penyelidikan menyeluruh dari seluruh kasus kematian alami tak diselesaikan. Sepertiga dari seluruh berkas dari polisi transportasi dimajukan, seluruh laporan tahunan 1970-an hilang. Menganalisis catatan harian penjaga perbatasan dan meninjau kegiatan di kawasan tersebut berada di bawah pengawasan yang menghadirkan sebuah alternatif namun tak terwujud karena masalah keuangan.[13] 16 kasus tenggelam lain tak secara definitif dihubungkan dengan Tembok tersebut. Beberapa penjelajah lain dari Jerman Barat dan Timur dan Cekoslowakia tewas pada masa sebelum, saat dan setelah melewati titik pengecekan di Berlin, dengan jumlah publikasi 251 kematian: kebanyakan adalah akibat dari serangan jantung.[11]
Kontroversi tentang jumlah korban
suntingJumlah korban yang ada tidak diketahui. Terdapat jumlah berbeda yang masing-masing datang dari penyelidikan berbeda dari seorang korban dalam kasus tersebut. Sehingga, jumlahnya sulit disejalankan. Pada ujungnya, beberapa hasil yang diterbitkan berketerusan atau penyelidikan diberhentikan dengan jumlah sementara. Terdapat juga kontroversi yang dipegang masyarakat antara dua kelompok terkait jumlah kematian. Lawannya adalah Arbeitsgemeinschaft 13 Agustus dan ZZF. Jumlah Arbeitsgemeinschaft 13 Agustus lebih tinggi, karena menurun Hans-Hermann Hertle dari ZZF, mereka meliputkan korban-korban dengan hubungan tak jelas atau tak bulat pada rezim perbatasan. Setelah ZZF menerbitkan hasil sementaranya pada Agustus 2006, Alexandra Hildebrandt dari Arbeitsgemeinschaft menuduh mereka mengupas jumlah agar menciptakan citra yang lebih positif dari Jerman Timur. Ia berpendapat bahwa proyek ZZF didanai oleh koalisi sosial demokrat dan sayap kiri.[14] Pada 2008, Arbeitsgemeinschaft mengklaim bahwa sejak tahun 1961, 222 orang telah tewas karena Tembok Berlin. Hertle meragukan jumlah tersebut, karena bukti mereka meliputi beberapa korban selamat. Pada tahun 2006, 36 korban selamat didaftarkan sebagai almarhum karena Tembok tersebut, dan beberapa korban disebutkan lebih dari sekali.[14] Karena penyajian tersebut, ia menganggap daftar tersebut sebagai "catatan khusus dari kasus yang didakwa" yang "gagal untuk menghimpun standar yang terverifikasi secara saintifik".[3] Wali kota Berlin, Klaus Wowereit, menyatakan soal persengketaan tersebut dengan berkata "Setiap kematian tunggal terlalu banyak."[15] Pada 2009, Hildebrandt mengabarkan 245 kematian yang disebabkan oleh Tembok tersebut. Menurut risetnya, korban Tembok pertama adalah perwira RDJ yang bunuh diri dan bukannya Ida Siekmann, karena Hildebrandt juga mencantumkan para penjaga perbatasan yang melakukan bunuh diri dan kasus jasad membeku yang ditemukan di perairan perbatasan dalam daftarnya. Perbedaan lain dalam daftar Hertle dan Hildebrandt dapat dijelaskan oleh fakta bahwa Hertle memiliki akses tambahan ke berkas-berkas belum lengkap dari kepolisian transportasi. Sehingga, catatan mereka beragam dalam hal orang yang tewas karena sebab alami pada kontrol perbatasan. Hurtle berpendapat dengan total 251 kasus semacam itu, sementara Hildebrandt hanya mengkompilasikan 38 dari kasus tersebut.[7]
Informasi tentang kematian tersebut utamanya dapat ditemukan dalam arsip pemerintahan dan militer dari Jerman Barat dan Timur. Namun, catatan Stasi, yang diurus oleh komisioner federal Stasi, tak dapat mengaksesnya secara menyeluruh. Beberapa bagian, khususnya dari tahun-tahun berikutnya, dihancurkan saat kementerian tersebut dibubarkan, beberapa tak sempat diselamatkan. Selain itu, karena hukum pencatatan Stasi, beberapa catatan hanya dapat dilihat dalam bentuk penjelasan anonim. Sebuah amendemen dari tahun 2007 membolehkan akses langsung ke proyek-proyek riset, menyediakan kondisi tertentu yang datang. Catatan pasukan perbatasan Jerman Timur disimpan di arsip Bundeswehr, karena pasukan perbatasan tersebut adalah bagian dari Tentara Rakyat Nasional Jerman Timur. Menurut Hertle, saat catatan dari pasukan perbatasan, Stasi dan otoritas Barat dievaluasi, hal tersebut telah mengambil catatan "bernilai, penting dan kuat dari dari otoritas penjaga catatan dan, melalui perluasan, hubungan kekuasaan respektif." Keluarga para korban dapat menjadi sumber lainnya, namun sering kali memberikan informasi palsu dan sehingga hanya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait peristiwa mereka sendiri.
Korban tewas pertama dan terakhir
suntingSaat Berlin menjadi kota terbagi, Tembok Berlin membentang di sepanjang Bernauer Straße. Jalan itu sendiri masuk sektor Prancis dari Berlin Barat dan otoritas Jerman Timur mendeklarasikan bahwa jendela-jendela dan pintu-pintu yang mengarah ke Bernauer Straße harus ditutupi bata. Pada awal pagi 22 Agustus 1961, Ida Siekmann menjadi korban tewas pertama dari 98 korban tewas yang berupaya untuk melarikan diri. Ia tinggal di lantai empat nomor 48 (lantai tiga, 3te Stock, menurut standar Jerman), melemparkan diri dan menjatuhkan diri ke jalan raya, dan melompat keluar dari jendela apartemennya.[16][17][18] Ia jatuh di sisi pejalan kaki dan mengalami luka berat, sekarat tak lama setelah ia dilarikan ke Rumah Sakit Lazarus.[16][19] Pada 8 Maret 1989, Winfried Freudenberg menjadi orang terakhir yang tewas dalam upaya melarikan diri dari Jerman Timur ke Berlin Barat dengan jatuh dari balonnya.[20][21]
Sebab dan periode kematian
suntingTembok Berlin, seperti sebagian besar perbatasan Jerman dalam antara Jerman Barat dan Timur, dirancang dengan dua keperluan dalam pikiran: untuk menghalangi para pelintas perbatasan dan agar para penjaga perbatasan dapat melacak dan menghentikan perlintasan perbatasan ilegal. Dalam bentuk akhirnya, tembok sepanjang 156 km (97 mi) tersebut terdiri dari tembok bentuk luar dan dalam yang dipisahkan oleh "jalur kematian"[11] beberapa memiliki lebar dari 15 m (49 ft) sampai 150 m (490 ft). Ini dijaga oleh sekitar 11,500 Grenztruppen, Pasukan Perbatasan Republik Demokratik Jerman diperintahkan untuk memakai alat apapun yang dibutuhkan, termasuk senjata api, untuk menghindari penerobosan perbatasan. Perintah tembak, atau Schießbefehl, yang dikeluarkan kepada para penjaga perbatasan menyatakan bahwa orang yang berupaya untuk melintasi Tembok tersebut adalah para penjahat, dan bahwa pemakaian pasukan mematikan diharuskan untuk menindak mereka: "Tak ada yang dapat menghalangi pemakaian senjata apinya, bahkan tidak saat perbatasan tersebut diterobos rombongan wanita dan anak-anak, yang merupakan sebuah taktik dari para pengkhianat yang sering kali dipakai".[22] Beberapa penjaga sejak itu mengklaim bahwa motto pada masa itu adalah "seorang pengungsi yang mati lebih baik ketimbang orang yang melarikan diri".[23] Mula-mula, para pengungsi tertembak atau luka-luka pergi secara terbuka sampai mereka benar-benar ditekan, sehingga orang dari Berlin Barat dan pers barat juga dapat menyaksikan mereka. Setelah reaksi terhadap kematian Peter Fechter, para penjaga perbatasan diperintahkan untuk memindahkan korban apapun dari lapangan terbuka Berlin Barat. Laporan negatif harus dihindari. Karena itu, para penjaga perbatasan sering kali memukul mundur orang yang terjatuh di muatan mobil yang merupakan bagian dari seluruh sistem keamanan perbatasan. Dalam beberapa kasus, pengangkatan jasad hanya dilakukan setelah malam hari.
Sebab utama dari korban tewas adalah penembakan. Dari 140 korban tewas, 99 (70.7%) orang diantaranya tewas tertembak, tak hanya orang yang melarikan diri namun juga orang-orang di setiap sisi yang tak berupaya untuk melarikan diri, dan para penjaga perbatasan Jerman Timur yang tewas saat bertugas. 101 korban tewas adalah orang yang berupaya melintasi perbatasan, yang semuanya kecuali tiga orang adalah orang Jerman Timur (pengecualian adalah Franciszek Piesik dan Czesław Kukuczka, warga negara Polandia, dan Vladimir Ivanovich Odinzov, seorang prajurit Soviet). 68 orang diantaranya tewas dalam penembakan. 30 orang lainnya tewas akibat penembakan atau kecelakaan fatal yang terjadi saat mendekati Tembok tersebut namun tak berniat untuk melintasinya. Delapan prajurit perbatasan Jerman Timur dibunuh saat bertugas oleh orang yang melarikan diri, penolong orang yang melarikan diri, prajurit sejawat, atau polisi Berlin Barat. Tiga orang melakukan bunuh diri setelah upaya melarikan dirinya gagal.[11]
Sekitar setengah orang yang kehilangan nyawa mereka di Tembok tersebut tewas dalam lima tahun pertama setelah Tembok tersebut dihimpun pada awalnya. Tingkat kematian turun sejak itu, dan mengalami penurunan drastis setelah tahun 1976. Sekitar 86% dari korban Tembok tersebut, 120 orang, tewas antara 1961 dan 1975 antara 1976 dan 1989, hanya 19 orang yang tewas. Beberapa sebab dicatat untuk penurunan ini. Tembok tersebut menjadi makin digembungkan untuk penunjangan teknikal yang dilakukan pada pertengahan 1970-an dan pembatasan lebih dicanangkan di kawasan sekitaran Tembok, menjadikannya makin sulit untuk dicapai di tempat pertama. Penandatanganan Perjanjian Helsinki pada tahun 1975 berujung pada kesempatan-kesempatan baru untuk melintasi perbatasan tersebut secara legal, menghasilkan kebangkitan aplikasi emigrasi dan kejatuhan korespondensi dalam upaya melarikan diri.[11]
Korban tewas menurut tahun
sunting
|
|
|
Lokasi, demografi dan motivasi korban
suntingSekitar dua per tiga korban tewas di Berlin dalam, tercatat sebanyak 90 dari 140 orang. Berlin-Mitte dan Treptow adalah distrik-distrik kota dalam dengan jumlah korban terbanyak; hampir setengah dari 64 orang yang melarikan diri yang tewas di sektor perbatasan kehilangan nyawa mereka di dua distrik tersebut. Sepertiga sisanya tewas di pinggiran luar kota tersebut dimana anak-anak kota Berlin Barat bersimpangan dengan kota-kota dan desa-desa di Jerman Timur.[11] Beberapa korban, termasuk sebagian besar anak-anak, tenggelam di Spree atau Havel.
Kebanyakan korban yang tewas (terdiri dari 78% korban tewas seketika) adalah pria muda berusia 16 dan 30 tahun. Pria berumah tangga meliputi 20% dari korban tewas dan hanya 8 orang (6%) yang merupakan wanita. Sembilan anak berusia kurang dari 16 tahun tewas, sementara 94 korban berusia antara 21 dan 30 tahun.[12] Kebanyakan korban datang dari Berlin Timur dan wilayah sekitarnya.[11]
Motif-motif mereka untuk melarikan diri terjadi sepanjang masa. Orang-orang yang melarikan diri bertahun-tahun setelah Tembok tersebut dibangun telah mengalami perbatasan terbuka secara resmi lewat tangan pertama dan sering kali memiliki para kerabat di Barat atau lebih pergi kesana. Sebaliknya, orang-orang yang melarikan diri pada masa berikutnya dibesarkan dengan perbatasan tertutup, ingin kebebasan yang lebih besar dan ketidaknyamanan terhadap keadaan di Jerman Timur. Upaya mereka untuk melarikan diri sering kali disertai oleh peristiwa spesifik seperti keinginan untuk menghindari wajib militer, penindasan oleh otoritas atau penolakan terhadap persyaratan untuk emigrasi. Beberapa orang yang melarikan diri sebelumnya bertikai dengan otoritas negara dan telah dipenjara karena perlawanan politik, sering kali terkait upaya pelarian gagal pada masa sebelumnya.[11]
Korban tewas menurut demografi populasi
suntingRangkaian | Jumlah korban tewas |
---|---|
80+ | 1
|
70–79 | 0
|
60–69 | 3
|
50–59 | 2
|
40–49 | 7
|
30–39 | 18
|
20–29 | 76
|
10–19 | 26
|
0–9 | 6
|
Tidak diketahui | 1
|
Jumlah korban tewas | |
---|---|
Laki-laki | 132
|
Perempuan | 8
|
Tanggapan Jerman Timur terhadap korban tewas
suntingPemakaian pasukan di Tembok Berlin merupakan bagian integral dari kebijakan negara Jerman Timur terhadap sistem perbatasannya. Selain itu, pemerintah Jerman Timur juga menyadari bahwa pembunuhan perbatasan tersebut memiliki konsekuensi tak diinginkan. Otoritas Jerman Barat, AS, Inggris dan Prancis menentang pembunuhan saat mereka melakukannya dan reputasi internasional dari Jerman Timur dirusak sebagai hasilnya. Ini juga meraih dukungan pemerintah Jerman Timur di dalam negeri.[24]
Stasi, kepolisian rahasia Jerman Timur, mengadopsi kebijakan menutupi pembunuhan sememungkinkannya. Dalam kasus penembakan Michael Bittner di Tembok tersebut pada November 1986, sebuah laporan Stasi menyatakan: "Sensitivitas politik dari sebagian besar negara tersebut untuk Berlin (Barat) menjadikannya perlu untuk menutupi insiden tersebut. Rumor tentang insiden tersebut tersaji dari desas-desus, dengan informasi terlintas ke Berlin Barat atau RFJ (Jerman Barat)." Stasi mengambil alih "kasus-kasus jasad" dan orang-orang yang terluka saat berupaya untuk melintasi perbatasan, yang dibawa ke rumah-rumah sakit yang dijalankan oleh Stasi atau kepolisian dimana mereka harus dipulihkan sebelum dipindahkan ke penjara Stasi. Stasi juga memegang tanggung jawab tunggal atas penyingkiran jasad dan keberadaan mereka. Jasad-jasad tak dikembalikan ke para kerabat namun dikremasi, biasanya di krematorium di Baumschulenweg. Secara khusus, biaya kremasi ditutupi oleh para korban sendiri memakai uang yang diambil dari kantung-kantung mereka.[24]
Para perwira Stasi bertindak sebagai polisi yang akan memberitahukan para kerabat, meskipun sebelumnya tak berusaha untuk memberikan "potongan-potongan berharga dari informasi tentang pelanggaran perbatasan". Korban-korban tewas akan dikatakan mengalami "provokasi perbatasan dari sebabnya sendiri", "kecelakaanfatal dari sebabnya sendiri" atau "tenggelam di jalur air perbatasan". Setiap korban tewas perbatasan diselidiki secara mendetail untuk mengidentifikasikan bagaimana upaya tersebut dibuat, apakah terdapat celah apapun dalam sistem perbatasan yang perlu dihimpun dan apakah orang lain terlibat. Jika dibutuhkan, keluarga, kerabat, teman, kolega dan tetangga ditempatkan di bawah pengawasan. Laporan-laporan yang dihasilkan setelah kasus semacam itu dikirim ke anggota relevan dari Politbiro Jerman Timur untuk konsiderasi.[24]
Satu pengecualian pada aturan umum dari penutupan dan penyamaran adalah pada para penjaga perbatasan yang meninggal saat bertugas. Kebanyakan tewas secara sengaja atau kecelakaan oleh orang-orang yang melarikan diri atau penolong orang yang melarikan diri. Para penjaga yang tewas dihormati oleh propaganda pemerintah Jerman Timur sebagai para pahlawan, namun opini publik Jerman Barat terbagi tentang moralitas pembunuhan penjaga perbatasan. Beberapa orang memegang pandangan bahwa orang-orang yang melarikan diri meraih kebanggaan untuk memakai tindakan tersebut dalam rangka melintasi perbatasan, namun (seperti dalam satu kasus yang dimajukan ke pengadilan Berlin Barat) yang lainnya memandang kehidupan penjaga tersebut mengambil prioritas atas kebebasan orang yang melarikan diri.[11]
Dalam kasus-kasus tersebut, mereka memutuskan untuk tak menutup-nutupinya, namun, media RDJ menjadi subyek untuk kontrol ketat dari Stasi serta Partai Persatuan Sosialis Jerman, memakai Neues Deutschland, surat kabar harian terbesar kedua di RDJ, sebagai zentralorgan mereka. Disamping stasiun televisinya sendiri, pemerintah RDJ mengkontrol konten yang juga ditampilkan dalam siaran televisi. Tindakan pasukan perbatasan RDJdigambarkan sebagai pertahanan perbatasan yang sah dan orang yang tewas saat berupaya untuk melarikan diri dicerca baik dalam pernyataan resmi serta dalam laporan dari media yang dikontrol negara. Pada 1962, jurnalis Jerman Timur Karl-Eduard von Schnitzler berkomentar soal kematian Peter Fechter dalam program televisi Der schwarze Kanal: "Nyawa dari setiap orang tunggal dari pemuda-pemuda berseragam berani kami lebih menguntungkan ketimbang nyawa pelanggar hukum kami. Tetaplah menjauh dari perbatasan, kau dapat menyelamatkan darah, tangis dan jeritmu sendiri."[25] Surat kabar SED Neues Deutschland mengklaim bahwa Fechter berniat bunuh diri memakai "para bandit kota depan" serta menuduhnya homoseksual.[26] [27] Dalam gaya yang sama, Günter Litfin secara salah menggembarkannya sebagai seorang homoseksual, seorang pelacur serta seorang penjahat. Pada 1966, Berliner Zeitung menyebut Eduard Wroblewski sebagai anti-sosial dan dicari sebagai Legiuner Luar Negeri untuk kejahatan serius di distrik Halle.[28] Kasus-kasus tersebut menjadi contoh dari perwakilan pers yang membangun tuduhan palsu dalam rangka menyudutkan korban tewas yang berniat melarikan diri.
Tanggapan Jerman Barat terhadap korban tewas
suntingDalam kasus kematian, Abgeordnetenhaus Berlin dan Wali kota mengeluarkan pernyataan-pernyataan indignasi terkait korban tewas, Tembok dan keadaan di RDJ. Dalam beberapa kasus, Senat Berlin Barat membujuk otoritas Amerika, Inggris atau Prancis untuk melayangkan protes ke pihak Soviet. Sampai akhir enam puluhan, istilah-istilah Tembok Memalukan (Jerman: "Schandmauer" atau "Mauer der Schande") dipakai oleh para politikus dari Berlin Barat untuk menyindir tembok tersebut.[29] Berbicara kepada pers, para perwakilan juga memakai insiden-insiden yang salah direpresentasikan sebagai contoh-contoh dan menunjukkan bahwa badan-badan negara RDJ sebagai penanggung jawab. Setelah udolf Müller menembak penjaga perbatasan Reinhold Huhn dan lari ke barat melalui terowongan buatan sendiri, Egon Bahr, jurubicara Senat pada masa itu, mengumumkan bahwa ia hanya melemparkannya sebuah "potongan hulu".[30] Pers barat juga mengadopsi pernyataan salah ini dan memakai judul utama "Vopos (istilah kolokuial Jerman untuk "Volkspolizei", Kepolisian Rakyat Jerman Timur) yang terperanjat kebahagiaan membunuh pos sendiri."[30] Dalam kasus lain, pers menerbitkan cerita-cerita memakai bahasa drastis untuk menuduh Tembok tersebut serta orang yang didakwa. Setelah kematian Günter Litfins, tabloid "B.Z." menulis: "Para pemburu Ulbricht menjadi pembunuh!" Frankfurter Allgemeine berkomentar soal "rasa berdarah dingin yang brutal" dari para penjaga.[31]
Kasus-kasus yang diketahui di Berlin Barat menimbulkan unjuk rasa di kalangan masyarakat. Para anggota Senat memeriksa TKP-TKP dan berbicara kepada pers serta audien publik. Berbagai kelompok, dan juga individual, meluncurkan kampanye protes melawan Tembok Berlin dan penembakan-penembakan tersebut. Fakta bahwa Peter Fechter mengalami kematian dalam pandangan publik yang datar tanpa seseorang pun yang dapat menolongnya berujung pada unjuk rasa massal secara spontan, yang berpuncak pada kerusuhan pada keesokan malamnya Kepolisian Berlin Barat dan prajurit AS menghindarkan penyerbuan menuju Tembok tersebut.[32] Bus-bus yang mengirim para prajurit Soviet ke Tiergarten dimana mereka menjaga Monumen Perang Soviet dilempari batu oleh para pemprotes.[33] Insiden tersebut juga berujung pada protes anti-Amerika, yang dikecam oleh Willy Brandt.[34] Dalam waktu yang diperkenankan, mobil-mobil berpengeras suara secara sporadik ditempatkan di Tembok tersebut, meminta agar penjaga perbatasan RDJ tak menembaki para pengungsi dan memperingatkan mereka terhadap kemungkinan konsekuensinya.[32] Akibat penembakan-penembakan tersebut, kelompok-kelompok Jerman Barat melayangkan keluhan kepada Komisi PBB untuk HAM. Kuratorium Unteilbares Deutschland (Komite untuk Jerman Tak Terbagi) non-partisan menjual plakat-plakat dan bros-bros protes di seluruh Jerman Barat menentang rezim perbatasan dan konsekuensinya. Pada awalnya, otoritas regulatori Berlin Barat memberikan penuduhan terkait penembakan jika mereka ditembakkan oleh penjaga perbatasan RDJ. Ini mengakibatkan satu insiden mematikan pada 23 Mei 1962, saat penjaga perbatasan Peter Göring ditembak mati oleh polisi Berlin Barat saat menembakkan seorang pemuda yang melarikan diri sebanyak 22 kali.[35]
Pada 1991, departemen pengadilan masyarakat Berlin menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi dalam keadaan darurat dan pertahanan diri atas konsekuensi dari perwira polisi yang menyatakan bahwa ia merasa nyawanya terancam.[28] Dalam beberapa kasus, para penyelamat Berlin Barat tak mampu menghampiri korban luka-luka karena mereka berada di teritorial RDJ atau Berlin Timur. Mereka tak berhak untuk menginjakkan kaki ke kawasan tersebut, sehingga akan megancam nyawa para pekerja penyelamat. Empat anak, Çetin Mert, Cengaver Katrancı, Siegfried Kroboth dan Giuseppe Savoca, yang jatuh ke Spree di tepi sungai Gröben antara tahun 1972 dan 1975, tak diselamatkan meskipun pasukan penyelamat Berlin Barat datang dengan cepat ke TKP.[36] Pada April 1983, penumpang transit Rudolf Burkert meninggal akibat serangan jantung saat sebuah interogasi di titik pengecekan perbatasan Derwitz. Pada sebuah otopsi lanjutan di Jerman Barat, beberapa luka luar diperiksa, sehingga dampak luar tak dianggap sebagai sebab kematian. Insiden mematikan ini tak hanya menghasilkan laporan pers negatif namun juga berujung pada sebuah intervensi dari Helmut Kohl dan Franz Josef Strauss. Untuk dorongan sektor publik, mereka membujuk agar RDJ menghimpun kondisi untuk menjalin kontrol perbatasan yang manusiawi. Dua kematian lanjutan dari orang Jerman Barat di lalu lintas transit, tak lama setelah kematian Burkert, menimbulkan unjuk rasa melawan rezim RDJ dan diskusi media yang besar.[37] Pada periode tersebut, inspeksi berkelanjutan dikurangi di lalu lintas transit.
Tanggapan Sekutu Barat terhadap korban tewas
suntingSetelah kasus kematian menjadi umum, Sekutu Barat melayangkan protes kepada pemerintah Soviet.[38] Dalam beberapa kasus, Sekutu Barat tak menanggapi permintaan untuk pertolongan. Dalam kasus Peter Fechter, para prajurit AS lokal menyatakan bahwa mereka tak boleh melintasi perbatasan dan masuk Berlin Timur, meskipun ini diijinkan kepada personil militer Sekutu saat seragam dikenakan. Mayjen Albert Watson, Town Major pada masa itu, kemudian mengkontak para superiornya di Gedung Putih, tanpa meraih perintah yang jelas. Watson berkata: "Ini adalah kasus dimana aku tak memiliki pelonggaran apapun."[39] Presiden Kennedy menyoroti masalah ini dan memajukan Penasehat Keamanan McGeorge Bundy kepada Town Major untuk menyerukan pemberian penghindaran terhadap insiden semacam itu. Bundy, yang tinggal di Berlin selama kunjungan pra-terjadwal pada 1962, memberitahu Willy Brandt tentang tujuan Presiden untuk mendukungnya pada masalah ini.[34] Namun, ia mengklarifikasi kepada Brandt dan Adenauer, bahwa dukungan AS berakhir di tembok tersebut, karena tak akan ada upaya untuk melonggarkannya.[40] Sepuluh hari setelah kematian Fechter, Konrad Adenauer menghubungi Presiden Charles de Gaulle, untuk mengirim sebuah surat kepada Nikita Khrushchev melaluinya. De Gaulle menawarkan kerjasamanya.[38] Di bawah keterlibatan Willy Brandt, empat Komandan Kota mencapai sebuah kesepakatan terkait ambulans-ambulans militer dari sekutu barat, yang sekarang iijinkan untuk membawa korban luka-luka dari zona perbatasan, untuk mengirim mereka ke rumah-rumah sakit di Berlin Timur.[34]
Kasus hukum
suntingBeberapa orang yang terlibat dalam pembunuhan di Tembok Berlin diselidiki dalam sejumlah proses hukum. Pengadilan menyelidiki para penjaga perbatasan dan para pejabat politik senior atas keterlibatan mereka untuk pembunuhan-pembunuhan tersebut, beberapa orang diyakini melanggar hukum.
Para anggota Dewan Pertahanan Nasional, kelompok politik yang bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan terkait Tembok Berlin, dan Partai Persatuan Sosialis Jerman (SED) dibawa ke pengadilan pada 1990-an. Pada 1997, Egon Krenz, yang pada 1989 telah menjadi pemimpin Komunis terakhir Jerman Timur, dihukum enam setengah tahun penjara atas penjagalan manusia terhadap empat orang Jerman yang ditembak saat berupaya untuk melintasi Tembok Berlin. Pria lain yang diberi hukuman penjara meliputi Menteri Pertahanan pada masa itu, Heinz Kessler, deputinya Fritz Streletz, Günter Schabowski dan Günther Kleiber.[41]
Pada 2009, sebuah wawancara dengan Kessler menunjukkan bahwa, meskipun ia berbelasungkawa terhadap korban-korban tewas, ia meyakini bahwa Tembok tersebut tak seharusnya dirubuhkan:
Aku memahami fakta bahwa orang-orang Jerman ditembak saat berupaya untuk melarikan diri ke wilayah barat, namun Tembok Berlin menyajikan sebuah keperluan yang berguna. Ini berkontribusi pada polarisasi antara dua blok tersebut, namun ini juga memberikan stabilitas tertentu pada hubungan mereka. Saat Tembok tersebut berdiri, kota tersebut damai. Sekarang, kota tersebut menjadi sebuah tempat yang tidaklah tertutup. Apa yang kau saksikan di Jerman Timur? Itu adalah sebuah negara yang menakjubkan![42]
Dua anggota penting lain dari Dewan Pertahanan Nasional, ketua Erich Honecker dan pemimpin Stasi Erich Mielke, juga diselidiki. Namun, pada pengadilan, kedua pria tersebut mengalami sakit berat dan pengadilan secara kontroversial memutuskan untuk menurunkan kasus tersebut.[41] Honecker meninggal pada 1994 dan Mielke, yang telah menjalani beberapa kali hukuman menjara atas pembunuhan dua kapten polisi pada tahun 1931, meninggal pada tahun 2000.
Beberapa penjaga menyelidiki diri mereka sendiri atas tindakan mereka, dengan kasus terakhir ditutup pada 12 Februari 2004. Dalam beberapa kasus, terdapat bukti tak sejalan yang mengidentifikasikan para penjaga yang melayangkan tembakan fatal dan bahkan tak ada penindakan yang dibuat. Yang lainnya dihukum berat atas peran mereka dalam penembakan-penembakan tersebut.[23] Hanya penjaga yang menembak Walter Kittel yang didakwa atas penjagalan manusia dan dihukum 10 tahun penjara. Sejumlah penjaga sama-sama dianugerahi Medali untuk Jasa Perbatasan Menonjol atau penghargaan lain atas pembunuhan tersebut.[43][44][45][46]
Korban tewas
suntingPusat Sejarah Kontemporer dan Pusat Dokumentasi dan Tempat Peringatan Tembok Berlin mengidentifikasikan 136 orang tewas di Tembok Berlin. Mereka menjelaskan peristiwa terkait setiap korban tewas, menyatakan dimana kemungkinan peran dari orang tersebut. Ini didaftarkan disini sebagai:
- Melarikan diri – orang yang memiliki tujuan jelas dengan upaya untuk melarikan diri
- Tanpa tujuan – orang yang tak menunjukkan tujuan jelas untuk melintasi perbatasan tersebut
- Penjaga – seorang penjaga perbatasan yang bertugas
- Bunuh diri – orang yang menghalau penjaga dengan tujuan untuk dibunuh
Catatan: Beberapa kematian terjadi berhari-hari bahkan bertahun-tahun setelah peristiwa di Tembok Berlin, dengan seluruh korban kemudian sekarat di rumah sakit.
No. | Nama | Tanggal kelahiran | Tanggal kematian | Usia | Peran | Penjelasan peristiwa |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Ida Siekmann [16][17][18][19] |
23 Agustus 1902 | 22 Agustus 1961 | 58 | Melarikan diri | Tewas akibat luka dalam setelah lompat dari jendela apartemennya di Bernauer Straße 48. |
2 | Günter Litfin [47] |
19 Januari 1937 | 24 Agustus 1961 | 24 | Melarikan diri | Ditembak di Pelabuhan Humboldt |
3 | Roland Hoff [48] |
19 Maret 1934 | 29 Agustus 1961 | 27 | Melarikan diri | Ditembak di Bendungan Teltow |
4 | Rudolf Urban [49] |
6 Juni 1914 | 17 September 1961 | 47 | Melarikan diri | Jatuh saat menuruni jendela apartemennya di Bernauer Straße 1, dan meninggal akibat pneumonia di rumah sakit Lazarusa |
5 | Olga Segler [50] |
31 Juli 1881 | 26 September 1961 | 80 | Melarikan diri | Lompat dari rumahnya di Bernauer Straße 34 dan meninggal sehari kemudian akibat luka dalam |
6 | Bernd Lünser [51] |
11 Maret 1939 | 4 Oktober 1961 | 22 | Melarikan diri | Jatuh dari atap di Bernauer Straße 44 saat bertikai dengan penjaga perbatasan GDR |
7 | Udo Düllick [52] |
8 Maret 1936 | 5 Oktober 1961 | 25 | Melarikan diri | Tenggelam di Spree |
8 | Werner Probst [53] |
18 Juni 1936 | 14 Oktober 1961 | 25 | Melarikan diri | Tenggelam di Spree |
9 | Lothar Lehmann [54] |
28 Januari 1942 | 26 November 1961 | 19 | Melarikan diri | Tenggelam di Havel |
10 | Dieter Wohlfahrt [55] |
27 Mei 1941 | 9 Desember 1961 | 20 | Melarikan diri | Ditembak saat membantu orang lain yang melarikan diri |
11 | Ingo Krüger [56] |
31 Januari 1940 | 10 Desember 1961 | 21 | Melarikan diri | Tenggelam di Spree – terlacak alat selam |
12 | Georg Feldhahn [57] |
12 Agustus 1941 | 19 Desember 1961 | 20 | Tanpa tujuan | Tenggelam di Spree setelah menyeberang; jasad ditemukan pada 11 Maret 1962 |
13 | Dorit Schmiel [58] |
25 April 1941 | 19 Februari 1962 | 20 | Melarikan diri | Ditembak di Wilhelmsruher Damm di perbatasan sektor antara Berlin-Pankow dan Berlin-Reinickendorf |
14 | Heinz Jercha [59] |
1 Juli 1937 | 27 Maret 1962 | 24 | Menolong orang yang melarikan diri | Ditembak di Heidelberger Strasse 75 di perbatasan sektor antara Berlin-Treptow dan Berlin-Neukölln |
15 | Philipp Held [60] |
2 Mei 1942 | April 1962 | 19 | Melarikan diri | Tenggelam di Spree pada atau setelah 8 April; jasa ditemukan pada 22 April |
16 | Klaus Brueske [61] |
14 September 1938 | 18 April 1962 | 23 | Melarikan diri | Dicekikb |
17 | Peter Böhme [62] |
17 Agustus 1942 | 18 April 1962 | 19 | Melarikan diri | Tertembak dalam sebuah baku tembak |
18 | Jörgen Schmidtchen [63] |
28 Juni 1941 | 18 April 1962 | 20 | Penjaga | Ditembak oleh Peter Bohme yang melarikan diri di Gleisdreieck Griebnitzsee di cincin luar antara Potsdam-Babelsberg dan Berlin-Zehlendorf |
19 | Horst Frank [64] |
7 Mei 1942 | 29 April 1962 | 19 | Melarikan diri | Ditembak di pemukiman taman "Schönholz" di perbatasan sektor antara Berlin-Pankow dan Berlin-Reinickendorf |
20 | Peter Göring [11][65] |
28 Desember 1940 | 23 Mei 1962 | 21 | Penjaga | Ditembak; terkena peluru polisi Berlin Barat |
21 | Lutz Haberlandt [66] |
29 April 1938 | 27 Mei 1962 | 24 | Melarikan diri | Ditembak |
22 | Axel Hannemann [67] |
27 April 1945 | 5 Juni 1962 | 17 | Melarikan diri | Ditembak di Spree |
23 | Erna Kelm [68] |
21 Juli 1908 | 11 Juni 1962 | 53 | Melarikan diri | Tenggelam di Havel |
24 | Wolfgang Glöde [69] |
1 Februari 1949 | 11 Juni 1962 | 13 | Tanpa tujuan | Tak sengaja tertembak oleh seorang penjaga yang mengarahkannya AK-47nya |
25 | Reinhold Huhn [70] |
8 Maret 1942 | 18 Juni 1962 | 20 | Penjaga | Ditembak oleh orang yang melarikan diri |
26 | Siegfried Noffke [71] |
9 Desember 1939 | 28 Juni 1962 | 22 | Melarikan diri | Ditembak |
27 | Peter Fechter [72] |
14 Januari 1944 | 17 Agustus 1962 | 18 | Melarikan diri | Ditembak |
28 | Hans-Dieter Wesa [73] |
10 Januari 1943 | 23 Agustus 1962 | 19 | Melarikan diri | Ditembak |
29 | Ernst Mundt [74] |
2 Desember 1921 | 4 September 1962 | 40 | Melarikan diri | Ditembak |
30 | Günter Seling [75] |
28 April 1940 | 30 September 1962 | 22 | Penjaga | Ditembak oleh kecelakaan |
31 | Anton Walzer [76] |
27 April 1902 | 8 Oktober 1962 | 60 | Melarikan diri | Ditembak di Spree |
32 | Horst Plischke [77] |
12 Juli 1932 | 19 November 1962 | 30 | Melarikan diri | Tenggelam di Spree; jasad ditemukan di 10 Maret 1963 |
33 | Otfried Reck [78] |
14 Desember 1944 | 27 November 1962 | 17 | Melarikan diri | Ditembak |
34 | Günter Wiedenhöft [79] |
14 Februari 1942 | 5 Desember 1962 | 20 | Melarikan diri | Tenggelam |
35 | Hans Räwel [80] |
11 Desember 1942 | 1 Januari 1963 | 20 | Melarikan diri | Ditembak di Spree |
36 | Horst Kutscher [81] |
5 Juli 1931 | 15 Januari 1963 | 31 | Melarikan diri | Ditembak |
37 | Peter Kreitlow [82] |
15 Januari 1943 | 24 Januari 1963 | 20 | Melarikan diri | Ditembak oleh pasukan Soviet |
38 | Wolf-Olaf Muszynski [83] |
1 Februari 1947 | Februari 1963 / Maret 1963 | 16 | Melarikan diri | Tenggelan di Spree |
39 | Peter Mädler [46] |
10 Juli 1943 | 26 April 1963 | 19 | Melarikan diri | Ditembak di Bendungan Teltow |
40 | Siegfried Widera [84] |
12 Februari 1941 | 8 September 1963 | 22 | Penjaga | Terkena alat metal pada 23 Agustus 1963 |
41 | Klaus Schröter [85] |
21 Februari 1940 | 4 November 1963 | 23 | Melarikan diri | Tenggelam di Spree setelah ditembak |
42 | Dietmar Schulz [86] |
21 Oktober 1939 | 25 November 1963 | 24 | Melarikan diri | Tertabrak kereta |
43 | Dieter Berger [87] |
27 Oktober 1939 | 13 Dezember 1963 | 24 | Tanpa tujuan | Ditembak saat memanjat tembok dalam keadaan mabuk |
44 | Paul Schultz [88] |
2 Oktober 1945 | 25 Desember 1963 | 18 | Melarikan diri | Ditembak |
45 | Walter Hayn [89] |
31 Januari 1939 | 27 Februari 1964 | 25 | Melarikan diri | Ditembak |
46 | Adolf Philipp [90] |
13 Agustus 1943 | 5 Mei 1964 | 20 | Tanpa tujuan | Ditembak setelah mengancam para penjaga perbatasan dengan sebuah pistol |
47 | Walter Heike [91] |
20 September 1934 | 22 Juni 1964 | 29 | Melarikan diri | Ditembak |
48 | Norbert Wolscht [92] |
27 Oktober 1943 | 28 Juli 1964 | 20 | Melarikan diri | Tenggelam di Havel |
49 | Rainer Gneiser [93] |
10 November 1944 | 28 Juli 1964 | 19 | Melarikan diri | Tenggelam di Havel |
50 | Hildegard Trabant [94] |
12 Juni 1927 | 18 Agustus 1964 | 37 | Melarikan diri | Ditembak saat lari dari tembok setelah upaya pelarian diri gagal |
51 | Wernhard Mispelhorn [95] |
10 November 1945 | 20 Agustus 1964 | 18 | Melarikan diri | Ditembak pada 18 Agustus 1964 |
52 | Egon Schultz [96] |
4 Januari 1943 | 5 Oktober 1964 | 21 | Penjaga | Tertembak secara tak sengaja saat baku tembak |
53 | Hans-Joachim Wolf [97] |
8 Agustus 1944 | 26 November 1964 | 20 | Melarikan diri | Ditembak |
54 | Joachim Mehr [98] |
3 April 1945 | 3 Desember 1964 | 19 | Melarikan diri | Ditembak |
55 | Pria tak teridentifikasi [99] |
Tidak diketahui | 19 Januari 1965 | Tidak diketahui | Melarikan diri | Tenggelam di Spree |
56 | Christian Buttkus [100] |
21 Februari 1944 | 4 Maret 1965 | 21 | Melarikan diri | Ditembak |
57 | Ulrich Krzemien [101] |
13 September 1940 | 25 Maret 1965 | 24 | Melintasi Barat-Timur | Kabur pada 1962, tenggelam di Spree saat melintasi Berlin Timur |
58 | Hans-Peter Hauptmann [102] |
20 Maret 1939 | 3 Mei 1965 | 26 | Tanpa tujuan | Ditembak pada 25 April 1965 saat adu pendapat dengan para penjaga perbatasan |
59 | Hermann Döbler [103] |
28 Oktober 1922 | 15 Juni 1965 | 42 | Tanpa tujuan | Ditembak setelah secara tanpa tujuan menempatkan perahunya terlalu dekat ke perbatasan di sepanjang Bendungan Teltow |
60 | Klaus Kratzel [104] |
3 Maret 1940 | 8 Agustus 1965 | 25 | Melarikan diri | Tertabrak kereta |
61 | Klaus Garten [105] |
19 Juli 1941 | 18 Agustus 1965 | 24 | Melarikan diri | Ditembak |
62 | Walter Kittel [106] |
21 Mei 1942 | 18 Oktober 1965 | 23 | Melarikan diri | Ditembak setelah menyerahc |
63 | Heinz Cyrus [107] |
5 Juni 1936 | 11 November 1965 | 29 | Melarikan diri | Jatuh dari lantai empat dari sebuah gedung yang ia naiki |
64 | Heinz Sokolowski [108] |
17 Desember 1917 | 25 November 1965 | 47 | Melarikan diri | Ditembak |
65 | Erich Kühn [109] |
27 Februari 1903 | 3 Desember 1965 | 62 | Melarikan diri | Peritonitis setelah ditembak |
66 | Heinz Schöneberger [110] |
7 Juni 1938 | 26 Desember 1965 | 27 | Melarikan diri | Ditembak |
67 | Dieter Brandes [111] |
23 October 1946 | 11 January 1966 | 19 | Melarikan diri | Pendarahan setelah ditembak pada 9 Juni 1965 |
68 | Willi Block [112] |
5 Juni 1934 | 7 Februari 1966 | 31 | Melarikan diri | Ditembak |
69 | Lothar Schleusener [113] |
14 Januari 1953 | 14 Maret 1966 | 13 | Melarikan diri | Ditembak |
70 | Jörg Hartmann [114] |
27 Oktober 1955 | 14 Maret 1966 | 10 | Melarikan diri | Ditembak |
71 | Willi Marzahn [115] |
3 Juni 1944 | 19 Maret 1966 | 21 | Melarikan diri | Ditembak dalam sebuah baku tembak |
72 | Eberhard Schulz [116] |
11 Maret 1946 | 30 Maret 1966 | 20 | Melarikan diri | Ditembak |
73 | Michael Kollenderd [44] |
19 Februari 1945 | 25 April 1966 | 21 | Melarikan diri | Ditembak |
74 | Paul Stretz [117] |
28 Februari 1935 | 29 April 1966 | 31 | Tanpa tujuan | Ditembak saat mandi di Bendungan Kapal Berlin-Spandau; sebelumnya minum-minum pada sore hari |
75 | Eduard Wroblewski [118] |
3 Maret 1933 | 26 Juli 1966 | 33 | Melarikan diri | Ditembak |
76 | Heinz Schmidt [45] |
26 Oktober 1919 | 29 Agustus 1966 | 46 | Tanpa tujuan | Ditembak saat mandi di Bendungan Kapal Berlin-Spandau |
77 | Andreas Senk [119] |
1960 | 13 September 1966 | 6 | Tanpa tujuan | Tenggelam di Spreee |
78 | Karl-Heinz Kube [120] |
10 April 1949 | 16 Desember 1966 | 17 | Melarikan diri | Ditembak |
79 | Max Sahmland [121] |
28 Maret 1929 | 27 Januari 1967 | 37 | Melarikan diri | Ditembak; jasad ditemukan pada 8 Maret 1967 |
80 | Franciszek Piesik [122] |
23 November 1942 | 17 Oktober 1967 | 24 | Melarikan diri (warga negara Polandia) | Tenggelam |
81 | Elke Weckeiser [123] |
31 Oktober 1945 | 18 Februari 1968 | 22 | Melarikan diri | Ditembak |
82 | Dieter Weckeiser [123] |
15 Februari 1943 | 19 Februari 1968 | 25 | Melarikan diri | Ditembak pada 18 Februari 1968 |
83 | Herbert Mende [124] |
9 Februari 1939 | 10 Maret 1968 | 29 | Tanpa tujuan | Ditembak pada 7 Juli 1962f |
84 | Bernd Lehmann [125] |
31 Juli 1949 | 28 Mei 1968 | 18 | Melarikan diri | Tenggelam di Spree |
85 | Siegfried Krug [126] |
22 Juli 1939 | 6 Juli 1968 | 28 | Tanpa tujuan | Tinggal di Jerman Barat, masuk secara legal ke Berlin Timur, ditembak saat bergerak menuju zona perbatasan dan menolak untuk berhenti |
86 | Horst Körner [127] |
12 Juli 1947 | 15 November 1968 | 21 | Melarikan diri | Ditembak |
87 | Rolf Henniger [128] |
30 November 1941 | 15 November 1968 | 26 | Penjaga | Ditembak oleh Horst Körner yang melarikan diri |
88 | Johannes Lange [129] |
17 Desember 1940 | 9 April 1969 | 28 | Melarikan diri | Ditembak |
89 | Klaus-Jürgen Kluge [130] |
25 Juli 1948 | 13 September 1969 | 21 | Melarikan diri | Ditembak |
90 | Leo Lis [131] |
10 Mei 1924 | 20 September 1969 | 45 | Melarikan diri | Ditembak |
91 | Eckhard Wehage [132] |
8 Juli 1948 | 10 Maret 1970 | 21 | Melarikan diri | Bunuh dirig |
92 | Christel Wehage [132] |
15 Desember 1946 | 10 Maret 1970 | 23 | Melarikan diri | Bunuh dirig |
93 | Heinz Müller [133] |
16 Mei 1943 | 19 Juni 1970 | 27 | Tanpa tujuan | Ditembak setekah ia jatuh dari sebuah menara pengintai di sisi barat tembok dalam keadaan mabuk |
94 | Willi Born [134] |
19 Juli 1950 | 7 Juli 1970 | 19 | Melarikan diri | Bunuh diri; upaya pelarian diri gagal |
95 | Friedhelm Ehrlich [135] |
11 Juli 1950 | 2 Agustus 1970 | 20 | Tanpa tujuan | Ditembak setelah menguji coba penembakan dari sebuah pistol kepada seorang penjaga |
96 | Gerald Thiem [136] |
6 September 1928 | 7 Agustus 1970 | 41 | Tidak jelas | Ditembak |
97 | Helmut Kliem [137] |
2 Juni 1939 | 13 November 1970 | 31 | Tanpa tujuan | Ditembak setelah salah kira bergerak menuju perbatasan memakai sepeda motor |
98 | Zock Hans-Joachim [138] |
26 Januari 1940 | November 1970 | 30 | Melarikan diri | Tenggelam antara 14 dan 17 November 1970 di Spree |
99 | Christian-Peter Friese [139] |
5 Agustus 1948 | 25 Desember 1970 | 22 | Melarikan diri | Ditembak |
100 | Rolf-Dieter Kabelitz [140] |
23 Juni 1951 | 30 Januari 1971 | 19 | Melarikan diri | Ditembak |
101 | Wolfgang Hoffmann [141] |
1 September 1942 | 15 Juli 1971 | 28 | Perlintasan barat-timur | Kabur pada tahun 1961, ditangkap di titik perlintasan perbatasan saat meminta ijin masuk ke Berlin Timur, kemudian loncat dari jendela kantor polisi |
102 | Werner Kühl [142] |
10 Januari 1949 | 24 Juli 1971 | 22 | Perlintasan barat-timur | Ditembak saat melintasi perbatasan dari Berlin Barat ke Berlin Timur |
103 | Dieter Beilig [143] |
5 September 1941 | 2 Oktober 1971 | 30 | Perlintasan barat-timur | Ditembak; berupaya kabur melalui jendela setelah ditangkap |
104 | Horst Kullack [144] |
20 November 1948 | 21 Januari 1972 | 23 | Melarikan diri | Ditembak pada 1 Januari 1972 |
105 | Manfred Weylandt [145] |
12 Juli 1942 | 14 Februari 1972 | 29 | Melarikan diri | Tenggelam di Spree setelah ditembak |
106 | Klaus Schulze [146] |
13 Oktober 1952 | 7 Maret 1972 | 19 | Melarikan diri | Ditembak |
107 | Cengaver Katrancı [147] |
1964 | 30 Oktober 1972 | 8 | Tanpa tujuan | Tenggelam di Spreee |
108 | Holger H. [148] |
1971 | 22 Januari 1973 | 1 | Melarikan diri | Tercekikh |
109 | Volker Frommann [149] |
23 April 1944 | 5 Maret 1973 | 29 | Melarikan diri | Loncat dari kereta pada 1 Maret 1973 |
110 | Horst Einsiedel [150] |
8 Februari 1940 | 15 Maret 1973 | 33 | Melarikan diri | Ditembak |
111 | Manfred Gertzki [151] |
17 Mei 1942 | 27 April 1973 | 30 | Melarikan diri | Ditembak/Tenggelam di Spree |
112 | Siegfried Kroboth [152] |
1968 | 14 Mei 1973 | 5 | Tanpa tujuan | Tenggelam di Spreee |
113 | Burkhard Niering [153] |
1 September 1950 | 5 Januari 1974 | 23 | Melarikan diri | Ditembak saat berupaya untuk melintasi Titik Pengecekan Charlie dengan seorang sandera |
114 | Czesław Kukuczka [154] |
23 Juli 1935 | 29 Maret 1974 | 39 | Melarikan diri (warga negara Polandia) | Ditembak saat berupaya untuk melarikan diri dari Berlin Timur melalui stasiun kereta Friedrichstrasse. |
115 | Johannes Sprenger [155] |
3 Desember 1905 | 10 Mei 1974 | 68 | Bunuh dirii | Ditembak |
116 | Giuseppe Savoca [156] |
22 April 1968 | 15 Juni 1974 | 6 | Tanpa tujuan | Tenggelam di Spreee |
117 | Herbert Halli [157] |
24 November 1953 | 3 April 1975 | 21 | Melarikan diri | Ditembak |
118 | Çetin Mert [158] |
11 Mei 1970 | 11 Mei 1975 | 5 | Tanpa tujuan | Tenggelam di Spreee |
119 | Herbert Kiebler [159] |
24 Maret 1952 | 27 Juni 1975 | 23 | Melarikan diri | Ditembak |
120 | Lothar Hennig [160] |
30 Juni 1954 | 5 November 1975 | 21 | Tanpa tujuan | Ditembak di dekat perbatasan saat berlari ke rumah |
121 | Dietmar Schwietzer [161] |
21 Februari 1958 | 16 Februari 1977 | 18 | Melarikan diri | Ditembak |
122 | Henri Weise [162] |
13 Juli 1954 | Mei 1977 | 18 | Melarikan diri | Tenggelam di Spree; jasad ditemukan pada 27 Juli 1977 |
123 | Vladimir Odinzov [163] |
1960 | 2 Februari 1979 | 22 | Melarikan diri (prajurit Soviet) | Ditembak di jalan desa di Seeburg di cincin antara Seeburg (Kreis Potsdam) dan Berlin-Spandau |
124 | Ulrich Steinhauer [164] |
13 Maret 1956 | 4 November 1980 | 24 | Penjaga | Ditembak oleh seorang bawahan yang membangkang |
125 | Marienetta Jirkowsky [165] |
25 Agustus 1962 | 22 November 1980 | 18 | Melarikan diri | Ditembak |
126 | Grohganz Peter [166] |
25 September 1948 | 10 Desember 1980 / 9 Februari 1981 | 33 | Melarikan diri | Ditembak |
127 | Johannes Muschol [167] |
31 Mei 1949 | 16 Maret 1981 | 31 | Perlintasan barat-timur | Gangguan mental, ditembak saat melintasi tembok dari Berlin Barat ke Berlin Timur |
128 | Hans-Jürgen Starrost [168] |
24 Juni 1954 | 16 April 1981 | 26 | Melarikan diri | Ditembak |
129 | Thomas Taubmann [169] |
22 Juli 1955 | 12 Desember 1981 | 26 | Melarikan diri | Loncat dari kereta |
130 | Lothar Fritz Freie [170] |
8 Februari 1955 | 6 Juni 1982 | 27 | Tanpa tujuan | Datang dari Berlin Barat, ditembak saat berjalan malam-malam di sekitaran wilayah rawan di perbatasan tersebut |
131 | Silvio Proksch [171] |
3 Maret 1962 | 25 Desember 1983 | 21 | Melarikan diri | Ditembak |
132 | Michael Schmidt [172] |
20 Oktober 1964 | 1 Desember 1984 | 20 | Melarikan diri | Ditembak |
133 | Rainer Liebeke [173] |
11 September 1951 | 3 September 1986 | 34 | Melarikan diri | Tenggelam di Sacrower |
134 | Manfred Mäder [174] |
23 Agustus 1948 | 21 November 1986 | 38 | Melarikan diri | Ditembak di sepanjang René Groß |
135 | René Groß [175] |
1 Mei 1964 | 21 November 1986 | 22 | Melarikan diri | Ditembak di sepanjang Manfred Mäder |
136 | Michael Bittner [176] |
31 Agustus 1961 | 24 November 1986 | 25 | Melarikan diri | Ditembak di Glienicke/Nordbahn |
137 | Lutz Schmidt [177] |
8 Juli 1962 | 12 Februari 1987 | 24 | Melarikan diri | Ditembak |
138 | Ingolf Diederichs [178] |
13 April 1964 | 13 Januari 1989 | 24 | Melarikan diri | Loncat dari kereta |
139 | Chris Gueffroy [21][179] |
21 Juni 1968 | 5 Februari 1989 | 20 | Melarikan diri | Ditembak di Britz |
140 | Winfried Freudenberg [20][21] |
29 Agustus 1956 | 8 Maret 1989 | 32 | Melarikan diri | Kecelakaan balon |
Peringatan
suntingTerdapat peringatan dari para korban sebelum dan setelah reunifikasi Jerman. Terdapat berbagai tempat peringatan dan upacara perinagtan. Terdapat juga jalan dan lapangan yang mengambil nama dari korban tewas.
Tempat peringatan
suntingDalam mengenang para korban, terdapat sejumlah tempat peringatan yang didirikan, didanai oleh inisiatif swasta dan badan-badan umum atas perintah borough-borough Berlin, DPR atau pemerintah Berlin, yang ditempatkan di berbagai tempat di Berlin. Yang tertua berasal dari hari-haris aat Tembok tersebut masih berdiri. Mereka meliputi monumen, salib dan batu peringatan, dan dikunjungi oleh para politikus asing saat Tembok tersebut dirubuhkan. Bersama dengan instalasi-instalasi perbatasan, terdapat juga beberapa tempat peringatan yang dihilangkan saat Tembok tersebut dirubuhkan. Situs-situs dari para penjaga tembok dirubuhkan secara khusus akibat hal tersebut. Sampai peringatan kesepuluh pembangunan Tembok tersebut, untuk setiap korban, badan swasta Berliner Bürger-Verein ("Asosiasi Warga Berlin") menempatkan sebuah salib kayu putih di TKP. Mereka dibantu dalam upaya mereka oleh senat Berlin Barat. Pada 13 Agustus 1971, tempat peringatan Weiße Keuze ("Salib-Salib Putih") dibuka di sisi timur gedung Reichstag.
Di muka bagian depan tembok, terdapat salib-salib peringatan dengan nama-nama dan tanggal kematian pada mereka.[180] Namun, sejak pemerintah pinah ke Berlin, salib-salib putih tersebut dipindahkan pada 1995 dari sisi timur Reichstag. Lokasi barunya berada di sisi barat gedung tersebut di bagian depan Tiergarten. Pada 2003, Wolfgang Thierse membuka sebuah tempat peringatan baru rancangan Jan Wehberg dengan nama yang sama dengan tempat di Reichstagufer. Di tujuh salib yang ditulis di kedua sisinya adalah nama dari 13 korban tewas. Tempat peringatan lainnya dari Asosiasi Sipil berada di Bernauer Straße.[181] Korban-korban lainnya dikenang melalui plakat-plakat komemoratif yang dipasang di pinggir-pinggir jalan yang dekat dengan tempat kematian mereka. Pada Oktober 2004, Grup Buruh 13 Agustus membangun Monumen Kebebasan di Titik Pengecekan Charlie. Ini mengenang korban-korban tewas di Tembok Berlin dan perbatasan Jerman dalam dengan 1067 salib. Monumen tersebut dihilangkan setelah sekitae satu setengah tahun karena para tuan tanah menuntut pembayaran terhadap grup buruh tersebut.[182]
Dengan bantuan dari para artis lainnya, artis pertunjukan Ben Wagin mendirikan Parlemen Pohon di bekas jalur kematian di sisi timur Sungai Spree, berseberangan dengan Reichstag. 258 nama korban Tembok tersebut dicantumkan pada potongan-potongan granit. Beberapa didaftarkan sebagai "pria tak dikenal" atau "wanita tak dikenal" yang diidentifikasi dengan tanggal kematian. Koleksi tersebut, yang dibuat pada 1990, berisi orang-orang yang kemudian tak dianggap menjadi para korban dari Tembok tersebut. Segmen-segmen yang dibuat hitam-putih dari Tembok tersebut dihimpun di latar belakang. Monumen tersebut diperlukan untuk diminimalisir untuk pembangunan Marie-Elisabeth-Lüders-Haus. Pada 2005, monumen tambahan dibuka di ruang bawah tanah gedung Bundestag. Mereka memakai segmen-segmen tembok dari bekas Parlemen Pohon. Pada 1998, Republik Jerman dan negara bagian Berlin mendirikan Monumen Tembok Berlin di Bernauer Straße dan mendeklarasikannya menjadi monumen nasional. Bangunan monumen tersebut berdasarkan pada sebuah rancangan yang digambar oleh arsitek Kohlhoff & Kohlhoff. Kemudian, monumen tersebut diperluas dan sekarang meliputi Pusat Dokumentasi Tembok Berlin, sebuah pusat kunjungan, Kapel Rekonsiliasi, Jendela Kenangan dengan potret-potret dari orang-orang yang kehilangan nyawa mereka di tanah Tembok Berlin, dan bagian sepanjang 60 meter dari bekas instalasi perbatasan yang ditutup oleh tembok baja di kedua ujung.
Tembok utara mencantumkan inskripsi: "Dalam ingatan pembagian kota tersebut dari 13 Agustus 1961 sampai 9 November 1989 dan dalam pringatan dari para korban pemerintahan keras komunis". Dalam mengenang Gedung peringatan ke-50 Tembok Berlin, pendirian "Berliner Mauer" menghimpun 29 prasasti, yang mengenang para korban, sepanjang bekas perbatasan antara Jerman Barat dan RDJ. Disamping pilar jingga sepanjang 3,6 meter, beberapa tanda memberitahukan soal para korban tembok. Sebuah prasasti yang dirancanakan untuk Lothar Hennig di Sacrow tak dibangun pada masa itu, karena Henning dipandang secara skeptis sebagai hasil dari tindakan-tindakannya untuk MfS sebagai mantan IM.[183]
Layanan peringatan
suntingBeberapa organisasi – untuk asosiasi bagian besar atau inisiatif pribadi – mengadakan layanan peringatan tahunan di Berlin bahkan sejak korban pertama jatuh. Layanan tersebut biasanya diadakan pada peringatan pembangunan Tembok Berlin; mereka sebagian didukung oleh para pejabat distrik Berlin Barat atau untuk senat. Hasilnya, "Jam Hening" diintroduksikan kepada para pendoa hening pada setiap 13 Agustus antara pukul 20 dan 21. Bahkan sejak 13 Agustus 1990, Negara Bagian Federal Berlin mengenang para korban tewas. Upacara tersebut diadakan setiap tahun di "Peter-Fechter-Kreuz" di Zimmerstraße dekat Titik Pengecekan Charlie.[184] Disamping itu, terdapat juga beberapa layanan peringatan dan protes melawan Tembok Berlin di tempat lain di Jerman dan luar negeri pada 13 Agustus.[185] Sebuah layanan peringatan tahunan dari kejatuhan Tembok Berlin diadakan pada 9 November setiap tahun di Eureka College di Illinois, Amerika Serikat, alma mater Presiden Ronald Reagan.[186]
Catatan kaki
sunting- ^a Rudolf Urban dan istrinya berupaya untuk memanjat dari sebuah jendela di rumah mereka di Bernauer Straße 1 pada 19 Agustus 1961 saat berupaya untuk melarikan diri namun jatuh ke halaman dan terluka. Mereka berdua dibawa ke rumah sakit dengan luka-luka mereka.
- ^b Berupaya untuk menerobos dengan melintasi perbatasan dalam truk yang diisi dengan pasir dan kerikil; ia ditembak beberapa kali dan tercekik pasir yang memasuki baknya setelah truk tersebut ringsek.
- ^c Telah menyerah saat ia ditembak; penjaga perbatasan yang bertanggung jawab dikenai dakwaan pembunuhan pada tahun 1992.
- ^d Prajurit Tentara Rakyat Nasional yang membangkang
- e ^1 ^2 ^3 ^4 ^5 Dalam lima kasus, penjaga dituduh menghalami penyelamatan orang yang tenggelam.
- ^f Setelah menari di sore hari pada 7 Juli 1962, Mende dibawa ke rumah seorang penjaga karena tak memiliki identifikasi jelas. Meyakini materi tersebut berlebihan, ia lari menuju rumah bus dan ditembak. Ia meninggal sekitar enam tahun kemudian.
- g ^1 ^2Pasutri Eckhardt dan Christel melakukan bunuh diri setelah gagal membajak pesawat.
- ^hDisembunyikan dengan orangtuanya di bak belakang truk yang melintasi perbatasan, ia pun mulai menangis. Ibunya menutup mulutnya dan ia mati tercekik.
- ^i Dinyatakan bunuh diri oleh pengadilan di Berlin, Sprenger tertembak saat ia berada di menara pengintai. Ia didiagnosa terserang kanker paru-paru dan berkata kepada istrinya bahwa ia akan kembali dalam sebuah peti.
Referensi
sunting- ^ Church, George. Freedom! The Berlin Wall Diarsipkan 2013-08-25 di Wayback Machine.. Time, 20 November 1989. Accessed 3 September 2011.
- ^ Sauer, Hans; Plumeyer, Hans-Otto. Der Salzgitter-Report. Die Zentrale Erfassungsstelle berichtet über Verbrechen im SED-Staat.
- ^ a b Hertle, Hans-Hermann; Nooke, Maria (2011). The Victims at the Berlin Wall, 1961–1989: A Biographical Handbook. Ch. Links Verlag. hlm. 14. ISBN 978-3-86153-632-1.
- ^ Hertle, Hans-Hermann; Nooke, Maria. Die Todesopfer an der Berliner Mauer 1961–1989. Ein biographisches Handbuch. Ch. Links, Berlin 2009. hlm. 12f. ISBN 978-3-86153-517-1.
- ^ Hertle & Nooke (2011), p. 15
- ^ Rogalla, Thomas (13 August 2008). "Die lebenden Toten vom Checkpoint Charlie". Berliner Zeitung. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2017-11-05.
- ^ a b Hecht, Patricia. Schlegel, Matthias. Geschichte Unterschiedliche Ergebnisse: Wieviele Opfer gab es an der Mauer? (History of Differing Results: How many victims there were on the wall?). 11 August 2009. Accessed 25 August 2011. (Jerman)
- ^ "Opferzahlen und Projektbeschreibung". chronik-der-mauer.de.
- ^ Fatalities at the Berlin Wall, 1961–1989. Berlin.de. Accessed 23 August 2011.
- ^ Todesopfer an der Berliner Mauer (Deaths at the Berlin Wall). Centre for Contemporary History. 23 August 2011. (Jerman)
- ^ a b c d e f g h i j Hertle, Hans-Hermann. Nooke, Maria. The Victims at the Berlin Wall, 1961–1989: Findings of a Research Project by the Centre for Research on Contemporary History Potsdam and the Berlin Wall Memorial Site and Documentation Centre Diarsipkan 3 October 2011 di Wayback Machine.. Gedenkstätte Berliner Mauer, Zentrum für Zeithistorische Forschung Potsdam. July 2011. Accessed 1 September 2011.
- ^ a b Hertle & Nooke (2011), p. 17
- ^ Hertle, Hans-Hermann; Nooke, Maria. Die Todesopfer an der Berliner Mauer 1961–1989. Ein biographisches Handbuch. Ch. Links, Berlin 2009. hlm. 471. ISBN 978-3-86153-517-1.
- ^ a b Rogalla, Thomas (11 August 2008). "Hildebrandt: Historiker arbeiten im PDS-Auftrag". in: Berliner Zeitung.
- ^ "48. Jahrestag des Mauerbaus – Gedenken an die Opfer der deutschen Teilung". tagesschau.de.
- ^ a b c Sprung in den Tod (Jumping to her Death), Deutschlandradio Kultur. 9 November 2009. Accessed 1 September 2011. (Jerman)
- ^ a b Grewe, Meike. Die Berliner Mauer (The Berlin Wall) Focus. 19 October 2009. Accessed 1 September 2011. (Jerman)
- ^ a b Forscher korrigieren in neuer Studie Zahl der Mauertoten (Researchers correct number of deaths at the Berlin Wall) Berliner Morgenpost. 8 August 2008. Accessed 1 September 2011. (Jerman)
- ^ a b Kellerhoff, Sven Felix. Die Erste und der Letzte Diarsipkan 2011-06-12 di Wayback Machine. (The First and the Last) Die Welt. 13 August 2010. Accessed 1 September 2011. (Jerman)
- ^ a b Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Winfried Freudenberg Diarsipkan 2020-01-08 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ a b c Berlin Pays Tribute to Last Person Shot Crossing Wall, Spiegel Online International. 2 June 2009. Accessed 1 September 2011.
- ^ E German 'licence to kill' found. BBC News. 12 August 2007. Accessed 1 September 2011.
- ^ a b Berlin Wall Guards Found Guilty of Manslaughter. Deutsche Welle. 12 February 2004. Accessed 30 August 2011.
- ^ a b c Hertle & Nooke (2011), pp. 23–24
- ^ Brecht, Christine. "Fechter, Peter". chronik-der-mauer.de. Zentrum für Zeithistorische Forschung e.V. Diakses tanggal 12 February 2015.
- ^ Grafe 2002, hlm. 120.
- ^ Major 2009, hlm. 146.
- ^ a b Brecht, Christine. "Wroblewski, Eduard". chronik-der-mauer.de. Zentrum für Zeithistorische Forschung e.V. Diakses tanggal 12 February 2015.
- ^ Stötzel, Wengeler, Böke 1995, hlm. 300ff..
- ^ a b Aly, Götz (23 April 1999). "Die Wahrheit über Reinhold Huhn". Berliner Zeitung. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 12 February 2015.
- ^ Brecht, Christine. "Litfin, Günter". chronik-der-mauer.de. Zentrum für Zeithistorische Forschung e.V. Diakses tanggal 12 February 2015.
- ^ a b Wolfrum, Edgar (2003). "Die Mauer.". Dalam François, Étienne; Schulze, Hagen. Deutsche Erinnerungsorte – Band 1. München: Beck. hlm. 386ff. ISBN 3-406-50987-8.
- ^ Grathwol, Moorhus 1999, hlm. 112.
- ^ a b c Hofmann 2007, hlm. 61ff..
- ^ Brecht, Christine. "Göring, Peter, in Dienst getöteter Grenzsoldat". chronik-der-mauer.de. Zentrum für Zeithistorische Forschung e.V. Diakses tanggal 12 February 2015.
- ^ Ahrends, Martin; Baron, Udo; Hertle, Hans-Hermann. "Mert, Cetin". chronik-der-mauer.de. Zentrum für Zeithistorische Forschung e.V. Diakses tanggal 12 February 2015.
- ^ Hertle, Nooke 2009, hlm. 474ff..
- ^ a b Lappenküper 2001, hlm. 1738.
- ^ "GRENZSCHUTZ/DDR-FLUCHT: Holt ihn raus". Der Spiegel. 12 January 1970. Diakses tanggal 11 February 2015.
- ^ Hofmann 2007, hlm. 177.
- ^ a b Quint, Peter. Judging the past: the prosecution of East German border guards and the GDR chain of command, The Review of Politics. 22 March 1999. Accessed 30 August 2011.
- ^ Hall, Allan. Berlin Wall anniversary: former Stasi man 'sickened' by collapse of communism. The Telegraph. 9 November 2009. Accessed 30 August 2011.
- ^ Rühmland, Ulrich. Die NVA in Stichworten (The NVA in brief). 1978 Bonner Druck- und Verlagsgesellschaft, Bonn-Röttgen. (Jerman)
- ^ a b Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Michael Kollender Diarsipkan 2017-10-14 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ a b Ahrends, Martin. Baron, Udo. Heinz Schmidt Diarsipkan 2017-10-14 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ a b Dollmann, Lydia. Peter Mädler Diarsipkan 2017-08-22 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Günter Litfin Diarsipkan 2017-10-14 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Roland Hoff Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Rudolph Urban Diarsipkan 2017-11-20 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Olga Segler Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Bernd Lünser Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Udo Düllick Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Werner Probst Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Lothat Lehmann Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Dieter Wohlfahrt Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Ingo Krüger Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Georg Feldhahn Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Dorit Schmiel Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Heinz Jercha Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Philipp Held Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Klaus Brueske Diarsipkan 2017-10-14 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Peter Böhme Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Jörgen Schmidtchen Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Horst Frank Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Peter Göring Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Lutz Haberlandt Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Alex Hannemann Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Erna Kelm Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Wolfgang Glöde Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Nooke, Maria . Reinhold Huhn Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Siegfried Noffke Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Peter Fechter Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Hans-Dieter Wesa Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Ernst Mundt Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Günter Seling Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Anton Walzer Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Horst Plischke Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Otfried Reck Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Günter Wiedenhöft Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Hans Räwel Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Dollmann, Lydia. Horst Kutscher Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Peter Kreitlow Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Wolf-Olaf Muszynski Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Siegfried Widera Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Klaus Schröter Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Dietmar Schulz Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Dieter Berger Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Paul Schultz Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Walter Hayn Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Adolf Philipp Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Walter Heike Diarsipkan 2014-02-02 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Norbert Wolscht Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Rainer Gneiser Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Hildegard Trabant Diarsipkan 2018-09-17 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Wernhard Mispelhorn Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Nooke, Maria. Egon Schultz Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Dollmann, Lydia. Hans-Joachim Wolf Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Joachim Mehr Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Unidentified Fugitive Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Dollmann, Lydia. Christian Buttkus Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Hertle, Hans-Hermann. Ulrich Krzemien Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Hertle, Hans-Hermann. Peter Hauptmann Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Hermann Döbler Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Klaus Kratzel Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Klaus Garten Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Dollmann, Lydia. Walter Kittel Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Heinz Cyrus Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Heinz Sokolowski Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Erich Kühn Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Heinz Schöneberger Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Dieter Brandes Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Willi Block Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Lothar Schleusener Diarsipkan 2012-05-14 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Jörg Hartmann Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Willi Marzahn Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Eberhard Schulz Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Paul Stretz Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Eduard Wroblewski Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Andreas Senk Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Hertle, Hans-Hermann. Karl-Heinz Kube Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Max Sahmland Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Franciszek Piesik Diarsipkan 14 May 2012 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ a b Ahrends, Martin. Baron, Udo. Elke and Dieter Weckeiser Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Hertle, Hans-Hermann. Herbert Mende Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Dollmann, Lydia. Bernd Lehmann Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Siegfried Krug Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Horst Körner Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Rolf Henniger Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Johannes Lange Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Klaus-Jürgen Kluge Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Leo Lis Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ a b Ahrends, Martin. Baron, Udo. Christel and Eckhard Wehage Diarsipkan 2017-10-26 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Heinz Müller Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Nooke, Maria. Willi Born Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Friedhelm Ehrlich Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Gerald Thiem Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Helmut Kliem Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Hans-Joachim Zock Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 28 September 2015.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Christian Peter Friese Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Rolf-Dieter Kabelitz Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Wolfgang Hoffmann Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Werner Kühl Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Brecht, Christine. Dieter Beilig Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Horst Kullack Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Manfred Weylandt Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Klaus Schulze Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Cengaver Katrancı Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Holger H. Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Hertle, Hans-Hermann. Volker Frommann Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Horst Einsiedel Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Manfred Gertzki Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Siegfried Kroboth Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Burkhard Niering Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Gańczak, Filip. Hertle, Hans-Hermann. Czesław Jan Kukuczka Diarsipkan 2017-10-17 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 7 November 2016.(Jerman)
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Johannes Sprenger Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Giuseppe Savoca Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Herbert Halli Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Cetin Mert Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Herbert Kiebler Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Nooke, Maria. Lothar Hennig Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Dietmar Schqietzer Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Dollmann, Lydia. Henri Weise Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Hertle, Hans-Hermann. Vladimir Ivanovich Odinzow Diarsipkan 2017-08-15 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 14 August 2017.(Jerman)
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Ulrich Steinhauer Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Marinetta Jirkowsky Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Peter Grohganz Diarsipkan 2017-08-15 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 28 September 2015.
- ^ Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Dr. Johannes Muschol Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Hans-Jürgen Starrost Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Hertle, Hans-Hermann. Thomas Taubmann Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Lothar Fritz Freie Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Silvio Proksch Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Michael Schmidt Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Rainer Liebeke Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Manfred Mäder Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. René Groß Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Michael Bittner Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Lutz Schmidt Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Ahrends, Martin. Baron, Udo. Ingolf Diederichs Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ Baron, Udo. Hertle, Hans-Hermann. Chris Gueffroy Diarsipkan 2017-11-09 di Wayback Machine., Berlin Wall Memorial. Accessed 30 August 2011.
- ^ "Feierliche Übergabe des Erinnerungsortes "Mauerkreuze"". Stadtentwicklung Berlin. 17 June 2003.
- ^ Kaminsky, Annette. Orte des Erinnerns: Gedenkzeichen, Gedenkstätten und Museen zur Diktatur in SBZ und DDR.
- ^ Sontheimer, Michael (2005). "Zweiter Tod". Der Spiegel (27): 50.
- ^ Metzner, Thorsten (8 August 2011). "Stelen für Mauertote – Das Opfer, das ein Spitzel war". in: Der Tagesspiegel.
- ^ Hertle, Hans-Hermann (2009). Maria Nooke: Die Todesopfer an der Berliner Mauer 1961–1989. Ein biographisches Handbuch. Berlin. ISBN 978-3-86153-517-1.
- ^ Wolfrum, Edgar. Die Mauer. In: Étienne François, Hagen Schulze: Deutsche Erinnerungsorte. ISBN 3-406-50987-8.
- ^ http://www.pjstar.com/x1659494167/College-to-mark-Berlin-Walls-fall
Sumber
sunting- Grafe, Roman (2002). Die Grenze durch Deutschland - eine Chronik von 1945 bis 1990. Berlin: Siedler. ISBN 3-88680-744-4.
- Grathwol, Robert P.; Moorhus, Donita M. (1999). American Forces in Berlin: Cold War Outpost, 1945-1994. New York: New York UP. ISBN 978-0-7881-2504-1.
- Hertle, Hans-Hermann; Nooke, Maria (2009). Die Todesopfer an der Berliner Mauer 1961–1989. Ein biographisches Handbuch. Berlin: Ch. Links. ISBN 978-3-86153-517-1.
- Hofmann, Arne (2007). The emergence of détente in Europe: Brandt, Kennedy and the formation of Ostpolitik. London: Routledge. ISBN 978-0-415-38637-1.
- Lappenküper, Ulrich (2001). Die Deutsch-französischen Beziehungen, 1949-1963: 1949-1958, Band 1. Oldenbourg: Oldenbourg Wissenschaftsverlag. ISBN 3-486-56522-2.
- Major, Patrick (2009). Behind the Berlin Wall: East Germany and the Frontiers of Power. Oxford: Oxford UP. ISBN 978-0-19-924328-0.
- Stötzel, Georg; Wengeler, Martin; Böke, Karin (1995). Kontroverse Begriffe: Geschichte des öffentlichen Sprachgebrauchs in der Bundesrepublik Deutschland. Band 4 von Sprache, Politik, Öffentlichkeit. Berlin: De Gruyter. ISBN 3-11-014652-5.