Daftar pasangan Presiden Indonesia

Ini adalah versi stabil, diperiksa pada tanggal 15 November 2024. Ada 2 perubahan tertunda menunggu peninjauan.

Pasangan hidup Presiden Indonesia, yang bergelar ibu negara (untuk istri Presiden) atau bapak negara (untuk suami Presiden), tidak diatur secara eksplisit di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) maupun diperinci secara jelas dalam peraturan perundang-undangan lainnya. Meskipun demikian, pasangan seorang Presiden biasanya memiliki pengaruh yang cukup signifikan di dalam negeri dan di dunia internasional; sebagai contoh, pasangan Presiden secara otomatis menjadi Pembina (dahulu Pelindung) Dewan Kerajinan Nasional selama masa jabatan Presiden tersebut.

Ibu Negara Indonesia
Petahana
Lowong

sejak 20 Oktober 2024
GelarYang Terhormat
Kediaman
Masa jabatanTergantung masa jabatan pasangan sebagai Presiden
Pejabat perdanaFatmawati
Dibentuk18 Agustus 1945; 79 tahun lalu (1945-08-18)

Sepanjang sejarah, Bapak Negara Taufiq Kiemas, suami dari Megawati Soekarnoputri, Presiden Indonesia kelima, menjadi satu-satunya pasangan Presiden berjenis kelamin laki-laki yang pernah memegang jabatan tersebut hingga saat ini.[1]

Sejarah

sunting

Soekarno, presiden pertama Indonesia, telah menikah dengan istri ketiganya Fatmawati ketika Indonesia merdeka pada bulan Agustus 1945. Ia kemudian menikahi Hartini pada bulan Juli 1953 dengan seizin Fatmawati. Hartini tinggal di Istana Bogor dan juga mendampingi Presiden dalam acara kenegaraan dan kunjungan ke luar negeri.[2] Sepanjang masa jabatannya, Soekarno menikahi lima perempuan lain.

Siti Hartinah ("Ibu Tien"), istri Presiden Soeharto, berperan sebagai Ibu Negara sampai wafatnya pada bulan April 1996. Putri tertuanya, Siti Hardiyanti Rukmana ("Tutut") mendampingi sang ayah sampai berhenti pada bulan Mei 1998. Dari bulan Maret sampai Mei 1998, ia juga menjabat sebagai Menteri Sosial.

Daftar pejabat

sunting
Presiden
No.

Potret Pejabat Menikah Menjabat Usia pada awal menjabat Presiden
(Pasangan, kecuali lain)
1   Fatmawati
5 Februari 1923 – 14 Mei 1980
(usia 57 tahun)

1 Juni 1943 18 Agustus 1945

7 Juli 1953 (mengundurkan diri)
22 tahun, 194 hari Soekarno
Lowong (7 Juli 1953 – 12 Maret 1967)
2   R. A. Siti Hartinah
23 Agustus 1923 – 28 April 1996
(usia 73 tahun)

26 Desember 1947 12 Maret 1967

28 April 1996 (wafat)
43 tahun, 201 hari Soeharto
Lowong (28 April 1996 — 21 Mei 1998)
3   Hasri Ainun Besari
11 Agustus 1937 – 22 Mei 2010
(usia 72 tahun)

12 Mei 1962 21 Mei 1998

20 Oktober 1999
60 tahun, 283 hari Bacharuddin Jusuf Habibie
4   Sinta Nuriyah
8 Maret 1948

1968 20 Oktober 1999

23 Juli 2001
51 tahun, 226 hari Abdurrahman Wahid
5   Taufiq Kiemas
31 Desember 1942 – 8 Juni 2013
(usia 70 tahun)

25 Maret 1972 23 Juli 2001

20 Oktober 2004
58 tahun, 204 hari Megawati Soekarnoputri
6   Kristiani Herrawati
6 Juli 1952 – 1 Juni 2019
(usia 66 tahun)

30 Juli 1976 20 Oktober 2004

20 Oktober 2014
52 tahun, 106 hari Susilo Bambang Yudhoyono
7   Iriana
1 Oktober 1963

24 Desember 1986 20 Oktober 2014

20 Oktober 2024
51 tahun, 19 hari Joko Widodo
8 Lowong (20 Oktober 2024 —) Prabowo Subianto

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Sepeninggal Taufiq Kiemas ("After Taufiq Kiemas"), tokohindonesia.com, 19 June 2013. Accessed 1 June 2019.
  2. ^ Sitompul, Martin. Hartini, First Lady yang Tak Diakui ("Hartini, the Unrecognized First Lady"). Historia.id, 20 April 2018. Accessed 1 June 2019.