Dassault-Breguet Super Étendard
Dassault-Breguet Super Étendard(Prancis untuk "pertempuran standar") adalah sebuah pesawat tempur supersonik yang dibawa kapal induk Prancis dirancang untuk layanan dengan Angkatan Laut Prancis. Pesawat ini memasuki layanan pada bulan Juni 1978 dan pertama kali digunakan dalam pertempuran oleh Argentina selama 1982 Perang Falklands.
Tipe | Attack aircraft |
---|---|
Terbang perdana | 28 October 1974 |
Diperkenalkan | June 1978 |
Status | Active |
Pengguna utama | French Navy |
Pengguna lain | Argentine Navy Iraqi Air Force |
Tahun produksi | 1977–1983 |
Jumlah produksi | 85 |
Acuan dasar | Dassault Étendard IV |
Super Etendard adalah pesawat tempur tempat duduk-tunggal untuk kapal induk yang pertama kali dikenalkan pada 1978. Pesawat ini merupakan pengembangan dari Etendard IVM. Berdasarkan pengalaman selama Perang Korea (1950-1953), Prancis membuat desain pesawat interseptor ringan. Definisi ini dengan cepat terasimilasi menjadi program untuk pembuatan bomber ringan yang cuga dapat berfungsi untuk superioritas udara. Pada saat yang sama NASA mengumumkan kebutuhan akan LWTSF (Light Weight Tactical Strike Fighter). Sebagai tanggapannya, Perusahaan Dassault memperkenalkan pesawat Mirage dan Etendard-nya.
Untuk memenuhi kebutuhan program nasional dan NATO, Dassault membuat desain aerodinamis dari "Super- Mystère" dan menggunakannya pada pesawat yang lebih kecil dengan mesin yang dapat mencapai kecepatan transonik tanpa "afterburner". Hal ini memicu perkembangan desain Mystère XXII (Etendard II), Mystère XXIV (Etendard IV) dan Mystère XXVI (Etendard VI), pengembangan yang luar biasa sehingga take-off dan pendaratan menjadi mungkin pada kecepatan yang lebih rendah.
Entendar IV M adalah pesawat versi kapal induk pertama yang dikembangkan oleh Dassault, sedangkan Dassault Super Etendard adalah versi yang dimodernisasi dari Etendard IV M. Modifikasi utama dari pesawat ini adalah pengembangkan sistem senjata dengan pemasangan sistem manajemen tempur dan navigasi modern. Purwarupa pesawat nin melakukan penerbangan pertama pada Oktober 1974 di Istres.
AL Prancis meresmikan pesawat ini pada 1977 dan sebanyak 71 pesawat sekarang telah beroperasi di kapal induk Foch dan Clemenceau. Pesawat ini dipersenjatai dengan Misil Exocet dan diterbangkan oleh pilot-pilot Argentina (14 pesawat) selama perang Malvinas dengan Inggris pada 1982 dan menunjukkan efektivitas tempurnya. Super Etendard akan digantikan oleh pesawat tempur multi-peran Rafale pada awal abad ke-21.
Sejarah
suntingSuper Etendard adalah hasil pengembangan dari pesawat tempur Etendard IV. Prototype pesawat ini berhasil melakukan first flight pada tanggal 28 Oktober 1974 dan mulai digunakan secara operasional pada tahun 1978. Super Etendard hanya dibuat sebanyak 85 unit, 74 unit dioperasikan oleh Angkatan Laut Prancis dan sisanya digunakan oleh Angkatan Laut Argentina.
Dibandingkan dengan Etendard IV, Super Etendard memiliki banyak kelebihan seperti penggunaan mesin turbojet SNECMA Atar 8K-50 dan radar buatan Thomson-CSF. Dengan radar dan avionik yang lebih modern dibandingkan dengan Etendard IV, Super Etendard memiliki kemampuan untuk meluncurkan peluru kendali anti kapal AM 39 Exocet atau peluru kendali dengan hulu ledak nuklir ASMP buatan Aerospatiale.
Nama Super Etendard menjadi terkenal ketika digunakan oleh Angkatan Laut Argentina dalam Perang Falkland (atau yang juga sering disebut sebagai Perang Malvinas) pada tahun 1982 yang juga menjadi debut Super Etendard dalam pertempuran. Angkatan Laut Argentina semula memesan tambahan A-4 Skyhawk dari Amerika Serikat, tetapi pesanan Argentina ditolak dengan alasah pelanggaran HAM oleh junta militer yang berkuasa di Argentina. Argentina pun kemudian membeli 14 unit Super Etendard dari Prancis, tetapi pada saat Perang Falkland AL Argentina baru menerima lima unit Super Etendard dan lima pucuk peluru kendali AM 39 Exocet.
Walaupun dengan jumlah terbatas, tetapi Super Etendard dengan peluru kendali AM 39 Exocet ternyata merupakan mimpi buruk bagi Angkatan Laut Inggris. Super Etendard AL Argentina dengan sukses berhasil menenggelamkan kapal perang HMS Sheffield dan kapal barang SS Atlantic Conveyor. Bahkan Super Etendard AL Argentina juga dikabarkan sempat merusak kapal induk HMS Invincible, walaupun klaim tersebut dibantah oleh AL Inggris. Sampai saat ini AL Argentina masih mengoperasikan Super Etendard.
Angkatan Laut Prancis sendiri mengoperasikan Super Etendard dari atas kapal induk Foch dan Clemencau. Super Etendard milik Prancis sempat digunakan dalam operasi militer pasukan perdamaian di Lebanon pada tahun 1982-1984 dan operasi militer NATO di daerah Balkan tahun 1994-1999. Walaupun saat ini AL Prancis sudah menggunakan kapal induk Charles de Gaulle dan mengoperasikan pesawat tempur Rafale, tetapi Super Etendard masih digunakan dalam operasi militer untuk mendukung pasukan Prancis di Afghanistan. AL Prancis sendiri secara bertahap sudah mempensiunkan Super Etendard dan menggantinya dengan Rafale M. Super Etendard terakhir milik Prancis direncanakan akan dipensiunkan pada tahun 2015.
Selain Angkatan Laut Argentina dan Prancis. Sebetulnya Angkatan Udara Irak juga pernah tercatat sebagai pengguna Super Etendard. AU Irak pernah menyewa lima unit Super Etendard sebagai pengisi kekuatan sementara sambil menunggu datangnya Mirage F1 yang dibeli dari Prancis. AU Irak menggunakan Super Etendard dalam Perang Irak-Iran, tetapi kemudian hanya mengembalikan tiga unit pesawat kepada Prancis karena dua unit lainnya berhasil ditembak jatuh oleh Iran.
Operator
suntingSpesifikasi
suntingData dari Jane's All The World's Aircraft 1982-83 [1]
Ciri-ciri umum
- Kru: 1
- Panjang: 14.31 m
- Rentang sayap: 9.60 m
- Tinggi: 3.86 m
- Luas sayap: 28.4 m²
- Berat kosong: 6,500 kg
- Berat maksimum saat lepas landas: 12,000 kg
- Mesin: 1 × SNECMA Atar 8K-50 turbojet, 49.0 kN
Kinerja
- Laju maksimum: 1,180 km/h (637 knots, 733 mph) at low level
- Jangkauan: 1,820 km[2]
- Radius tempur: 850 km (460 nmi, 530 mi) with one AM39 Exocet missile one wing pylon and one drop tank on opposite pylon, hi-lo-hi profile
- Langit-langit batas: 13,700 m
- Laju tanjak: 100 m/s[3]
- Beban sayap: 423 kg/m²
- Dorongan/berat: 0.42
Persenjataan
- Senjata api: 2× 30 mm (1.18 in) DEFA 552 cannons with 125 rounds per gun
- Titik keras: 4× underwing and 2× under-fuselage dengan kapasitas 2,100 kg (4,600 lb) maximum
- Roket: 4× Matra rocket pods with 18× SNEB 68 mm rockets each
- Rudal:
- 1× AM-39 Exocets Anti-shipping missile or
- 1× Air-Sol Moyenne Portée nuclear armed missile or
- 2× AS-30L or
- 2× Matra Magic Air-to-air missile
- Bom: Conventional unguided or laser-guided bombs, provision for 1 × AN-52 free-fall nuclear bomb, provision for "buddy" air refuelling pod[4]
Lihat pula
sunting
- Pengembangan yang berhubungan
- Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era
- Daftar terkait
Album
suntingReferensi
sunting- Notes
- Bibliografi
- Donald, David and Jon Lake. Encyclopedia of World Military Aircraft. London, Aerospace Publishing, Single Volume Edition, 1996. ISBN 1-874023-95-6.
- Grolleau, Henri-Paul. "The Aéronavale Spearhead". Air International, January 2008, Vol 64 No 1. Stamford, UK:Key Publishing. ISSN 0306-5634. pp. 38–43.
- Huertas, Salvador Mafé. "Super Etendard in the Falklands: 2a Escuadrilla Aeronaval de Caza y Ataque". Wings of Fame. Volume 8, 1997. London:Aerospace Publishing. ISBN 1-86184-008-X.
- Jackson, Paul. "France's Superior Standard". Air International, February 1986, Vol 30 No 2. Bromley, UK:Fine Scroll. ISSN 0306-5634. pp. 49–69.
- Michell, Simon. Jane's Civil and Military Aircraft Upgrades 1994-95. Coulsdon, UK:Jane's Information Group, 1994. ISBN 0-7106-1208-7.
- Ripley, Tim. "Directory:Military Aircraft". Flight International, 25–31 May 2004. Sutton, UK:Reed Business Press. pp. 38–73.
- Taylor, John W.R. (ed). Jane's All The World's Aircraft 1982-83. London:Jane's Yearbooks, 1982. ISBN 0-7106-0748-2.